Anda di halaman 1dari 14

BAB VI

KAJIAN UU KEINSINYURAN SEBAGAI


USAHA DALAM MENGHADAPI PASAR
TUNGGAL DAN BASIS PRODUKSI ASEAN
ECONOMIC COMUNITY
Oleh :
1. Kiki Risky Midia
2. Wahyu Sisilia Deviana
PENDAHULUAN
Latar Belakang ASEAN Economic Community (AEC)

Menjaga Stabilitas Politik dan Keamanan


Regional ASEAN

Meningkatkan daya saing kawasan secara


keseluruhan di pasar dunia

Mendorong pertumbuhan ekonomi

Mengurangi Kemiskinan serta meningkatkan


standar hidup penduduk negara anggota ASEAN
ARUS BEBAS JASA

LIBERALISASI JASA

HAMBATAN :
PELUANG :
Jumlah tenaga kerja asing
1. Jumlah populasi terus meningkat sehingga
2. Luas dan letak menyebabkan banyak
geografi pekerja Indonesa tidak
3. nilai PDB tersebar mendapatkan pekerjaan di
di ASEAN negeri sendiri
KONDISI KEKINIAN INDONESIA
1.Kondisi Perekonomian di Indonesia
Indonesia memiliki kekuatan dan
pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.
Meski demikian, inflasi yang tinggi masih akan
menjadi tantangan serius.
Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang
baik dapat menjadi modal yang sangat penting
untuk mempersiapkan Indonesia menuju
ASEAN Economic Community
KONDISI KEKINIAN INDONESIA
(Lanjutan)
2. Kondisi Segi Identitas Nasional Indonesia

Untuk mendorong daya saing nasional, maka


kesiapan dari daerah harus didorong dalam
menghadapai AEC 2015. Dalam mengembangkan
leading sector masing-masing daerah, pemerintah
pusat dan daerah harus folus pada core business
yang akan dikembangkan dari masing-masing
daerahnya.
KONDISI KEKINIAN INDONESIA
(Lanjutan)
3. Kondisi Infrastruktur dan Regulasi

Petinggi-petinggi di Negara lain, bahkan


masyarakat Indonesia sendiri mengatakan
bahwa infrastruktur di Indonesia masih
sangatlah buruk. Secara keutuhan, Indonesia
dinilai belum siap dan masih santai dalam
menghadapi ASEAN Economic Community
dari segi infrastruktur dan regulasi.
ANALISIS KESIAPAN SARJANA TEKNIK
DALAM MENGHADAPI AEC

Segi kuantitas

Menurut ketua PII, Bobby Umar, saat ini


Indonesia kekurangan 1,2 juta insinyur.
Sedangkan kebutuhan sarjana insinyur hingga
tahun 2015 dibutuhkan setidaknya 211.124
insinyur dari semua jurusan. Penambahan
sarjana teknik di Indonesia seetiap tahun per
satu juta penduduk hanya sekitar 164.
Segi Kualitas
Perguruan tiinggi di Singapura dan
Malaysia sebagian besar telah memiliki
sertifikasi standar internasional ABET.
Sementara di Indonesia hanya ada satu
perguruan tinggi yang memiliki sertifikasi
ABET yaitu ITB, jurusan Teknik Elektro.
Apabila Asean Economic Economic
diberlakukan, sarjana teknik di Indonesia
mempunyai peluang kalah saing dengan
sarjana teknik luar negeri.
APA ITU UU KEINSINYURAN??
Rancangan Undang-Undang tentang
Keinsinyuran disahkan menjadi UU melalui
sidang Paripurna DPR yang digelar Selasa
(25/2/2014). RUU ini pun dibahas mengenai
hak-hak konsumen dikarenakan maraknya mal
praktik yang dilakukan oleh para insinyur dan
tidak adanya bunyi hukum yang jelas bagi
pelanggar UU.
Hal-hal yang berhubungan dan dibahas
dalam UU keinsinyuran
UU tentang keinsinyuran terdiri dari 15 bab dan 56
pasal. Dalam kelima belas bab itu diatur
mengenai cakupan keinsinyuran, standar
keinsinyuran, program profesi insinyur, registrasi
insinyur, insinyur asing, pengembangan
keprofesian berkelanjutan, hak dan kewajiban,
kelembagaan insinyur, organisasi profesi insinyur,
pembina keinsinyuran, sanksi administratif,
ketentuan pidana, dan ketentuan peralihan.
Hak Seorang Insinyur
Seorang insinyur berhak :
1. Melakukan kegiatan keinsinyuran sesuai standar
kompetensi profesi
2. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai standar profesi
3. Memperoleh informasi, data, dan dokumen yang
lengkap dan jujur dari pengguna jasa keinsinyuran
4. Menerima imbalan sesuai dengan jasa yang diberikan
5. Mendapat jaminana sosial sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
6. Mendapatkan pembinaan dan pemeliharaan
kompetensi profesi keinsinyuran
Kewajiban Seorang Insinyur
Insinyur mempunyai kewajiban, antara lain :
1. Melaksanakan kegiatan keinsinyuran sesuai keahlian dan
berdasarkan kode etik insinyur
2. Melaksanakan tugas profesi sesuai dengan keahlian dan jenjang
kualifikasi yang dimiliki insinyur
3. Melaksanakan tugas profesi sesuai dengan standar keselamatan,
keamanan, dan aspek lingkungan
4. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya atas kerahasiaan
hubungannya dengan pengguna jasa tentang pekerjaan yang
dilaksanakan, bahkan setelah selesai pekerjaan dilaksanakan
5. Melaksanakan profesinya tanpa membedakan suku, agama, ras,
gender, golongan, latar belakang sosial, politik dan budaya
6. Memelihara kompetensi, memperkaya dan menambah ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mengikuti perkembangan
keinsinyuran
Analisa Tingkat Keberhasilan UU
Keinsinyuran dalam Menghadapi AEC
Dengan adanya UU Keinsinyuran ini, para insinyur
akan dapat melakukan kegiatan keinsinyurannya
selagi mendapatkan perlindungan hukum atas
usaha dan jasa yang mereka berikan. Selain itu,
diharapkan pula minat bangsa Indonesia
terhadap bidang keteknikan akan terus
meningkat dan insinyur di Indonesia semakin
kompeten di bidangnya masing-masing. Dengan
melihat isi UU nomor 11 tahun 2014 mengenai
keinsinyuran, dapat disimpulkan kalau UU ini
sudah memberikan sttandar tertentu bagi
seorang insinyur.
Terima Kasih ..

Anda mungkin juga menyukai