Anda di halaman 1dari 39

Pembimbing:

dr. Niken

Oleh:
Putri Anggraeni Kusumawardhani
161 0221 026
DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM
RSUD AMBARAWA
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : TN. S
No RM : 123xxx
Tanggal lahir/ umur : 31 Desember 1947/69 th
Alamat : Ambarawa
Rujukan dari : RS. St. Elizabeth Bekasi
Tanggal Masuk : 23 Maret 2017
Ruangan : Teratai
KELUHAN UTAMA:
SESAK NAPAS
RPS:
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak
nafas. Sesak napas semakin memburuk 4 hari
terakhir. Ketika tidur, pasien harus menyangga
badannya dengan 2-3 bantal agar tidak sesak
nafas. Pasien sering terbangun dari tidur karena
sesak, Sesak nafas juga meningkat setelah
pasien berjalan jauh. Mual (+) dan nyeri ulu hati
(+). Muntah (-). Pasien juga merasa lemas.
Kadang batuk namun tidak berdahak (batuk
kering) terutama pada malam hari , demam(-),
BAK (+) normal. Pasien juga merasa kedua kaki
membengkak
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Hipertensi : (+)
DM : Disangkal
Penyakit Jantung : (+) sejak 3 tahun yang lalu
Operasi : Disangkal
Alergi : Disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Keluarga tidak ada yang pernah mengeluhkan hal yang
sama seperti pasien

RIWAYAT PENGOBATAN

Pasien telah berobat sebelumnya ke RS. St. Elizabeth


Bekasi dan diberi obat, namun pasien lupa obat yang
diberikan dan tidak membawanya
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign :
Tekanan darah : 162/90 mmHg
Nadi : 90x/mnt, reguler
RR : 22x/mnt
SpO2 : 95%
Suhu : 36,3 C
TB: 165 cm
BB: 60 kg
BMI: 22,03(Normal)
Kepala : Mesocephal
Mata : Pupil bulat isokor +/+, refleks cahaya +/+
Ukuran pupil 3 mm/3mm, anemis -/-
ikterik -/-
Hidung : Bentuk normal, jejas (-), sekret (-)
Telinga : Bentuk normal, jejas (-), sekret (-)
Mulut : Mukosa hiperemis (-), jejas rongga mulut (-)
sianosis (-)
Tenggorokan: hiperemis (-), tonsil T1-T1

Leher : JVP 5, KGB tidak teraba, tiroid tidak teraba.


Thorax
Paru
Inspeksi : hemitoraks simetris statis dinamis.
Palpasi : ekspansi dada simetris, fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor/sonor.
Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi +/+ minimal pada basal paru,
wheezing /.

Jantung
Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : iktus kordis tak teraba

Perkusi : batas jantung kanan di sela iga 5, linea parasternalis dextra,

: batas jantung kiri di sela iga 5, linea mid klavikula sinistra


: pinggang jantung di sela iga3 linea parasternal kiri.
Kesan cardiomegaly (-)
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus(+) normal
Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
Palpasi : supel, NT (+) epigastrium,
hepatosplenomegali (-)

Ekstremitas: akral hangat, edema +/+


ekstremitas inferior, CRT < 2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
T inverted lead V5, V6, AvL
DIAGNOSIS
Obs.dyspneu ec. CHF
IHHD (Ischaemic Hypertension Heart Disease)

DD/
Chronic Renal Failure
TATA LAKSANA
Non-medikamentosa Medikamentosa

Nasal kanul O2 3 L/mnt Inf RL 10 tpm


Pasang DC Inj Furosemide

Inj Ranitidine 1 Amp

Inj ondansentron
TINJAUAN PUSTAKA

GAGAL JANTUNG KONGESTIF


DEFINISI
Sindrom klinis yang terjadi karena abnormalitas
struktur dan/ atau fungsi jantung yang
diturunkan atau didapat sehingga mengganggu
kemampuan pompa jantung
JENIS GAGAL JANTUNG (ONSET)
Gagal jantung akut Kondisi curah jantung yang menurun secara
tiba-tiba menyebabkan penurunan TD tanpa
edema perifer, disebabkan SKA, HT berat,
regurgitasi katup akut

Gagal jantung kronik Suatu kondisi patofisiologis dimana terdapat


kegagalan jantung dalam memompa darah yang
sesuai dengan kebutuhan jaringan, terjadi sejak
lama
Gagal Jantung Sistolik Ketidakmampuan kontraksi jantung
memompa sehingga curah jantung menurun
keluhan hipoperfusi
Gagal Jantung Diastolik Gangguan relaksasi dan gangguan pengisian
ventrikel

Gagal jantung Kiri Disebabkan kelemahan ventrikel kiri


meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan
paru
Gagal Jantung Kanan Akibat melemahnya ventrikel kanan e.c
hipertensi pulmonal primer/sekunder,
tromboemboli paru kronik
ETIOLOGI GAGAL JANTUNG AKUT
(DEKOMPENSASI PADA GAGAL JANTUNG KRONIK YANG
SUDAH ADA)

SKA: infark miokard/angina pectoris tidak stabil dengan iskemia yang


bertambah luas
Komplikasi kronik infark akut
Infark ventrikel kanan
Krisis hipertensi
Aritmia akut: ventrikel takikardi, ventrikel fibrilasi
Regurgitasi valvular/ endokarditis/ ruptur corda tendinae
Stenosis katup aorta berat
Myocarditis berat akut
Penurunan fungsi ginjal
Kerusakan akibat toksi atau obat penyakit metabolik
Kardiomiopati dilatasi non-iskemik (penyakit genetik/familial)
KLASIFIKASI NYHA
KLASIFIKASI NYHA

NYHA I - Penyakit jantung


-Tidak ada gejala atau keterbatasan dalam aktivitas fisik sehari-
hari biasa (berjalan, naik tangga)
- Aktivitas biasa tidak menyebabkan fatigue, dyspnea, angina
NYHA II - Penyakit jantung
- Keterbatasan ringan dalam aktivitas fisik sehari-hari ( fatigue,
dyspnea, angina)
- Hilang dengan istirahat
NYHA III - Penyakit jantung
- Keterbatasan akitivitas fisik sedikit aktivitas fatigue,
dyspnea, palpitasi dan angina)
- Hilang dengan istirahat

NYHA IV - Penyakit jantung


-Terdapat keterbatasan aktivitas fisik
- Jika melakukan akitivitas fisik rasa tidak nyaman bertambah
-Keluhan masih dirasakan meskipun saat istirahat
MANIFESTASI KLINIS
Kriteria Mayor Kriteria Minor

Paroxysmal nocturnal Oedema ekstremitas


dyspneu
Batuk malam hari
Distensi vena leher
Dispnea deffort
Ronkhi paru
Cardiomegali Hepatomegali

Oedema paru akut Efusi pleura


Gallop S3 Penurunan kapasitas
Peninggian tekanan vilat 1/3 dari normal
vena jugularis
Takikardi
Refluks hepatojugular
(>120x/mnt)
MINIMAL: 1 MAYOR DAN 2 MINOR
DIAGNOSIS
Anamnesis:
Fatigue
Dyspnea
Shortness of breath
Keluhan saluran pencernaan anoreksia, nausea, rasa penuh
Jika berat confussion, disorientasi, gangguan mood
Pemeriksaan Fisik:
Tekanan darah akan normal atau meningkat akan
menurun karena disfungsi ventrikel kiri
Pemeriksaan thorax ronkhi basah pada basal paru
Peningkatan tekanan vena jugularis
Hepatomegali dan ascites
Oedema ekstremitas umumnya simetris
Pemeriksaan Pemeriksaan fungsi ventrikel
penunjang kiri:
Ekokardiogram 2-D/Doppler
Lab. rutin:
menilai ukuran dan fungsi
Darah tepi lengkap
ventrikel kiri
Elektrolit
Kondisi katup & gerakan
Kreatinin
dinding jantung
Enzim hepar
Fraksi ejeksi (stroke
Urinalisis volume dibagi end-diastolic
Diabetes melitus volume) normal 50%
Dislipidemia Pemeriksaan biomarka:
fT3,fT4, TSH (px.tiroid) Brain natriuretic peptide dan
EKG: pro-BNP
Gagal jantung (+) BNP
Ritme
100pg/mL atau NT-proBNP
Ada/tidak hipertrofi
300 pg/mL
ventrikel kiri
Ada/tidak infark
myocard
Rontgent thorax:
Ukuran & bentuk
jantung; oedema pulmo
TATA LAKSANA
Gagal Jantung Akut
Volume overload (wet atau dry)
Penurunan curah jantung (cold atau warm)

A: Hemodinamik normal;
kelainan myokard bisa
disebabkan kelainan paru
atau iskemik
B & C:
Oedema paru akut
B diuretik dan/atau
vasodilator
C diuretik dan/atau
vasodilator + inotropik
L: Kondisi deplesi cairan
berat, atau fungsi jantung
sangat terbatas, tanpa
tanda Overload cairan
Terapi ekspasi cairan
DIURETIK
Retensi Air Jenis Diuretik Dosis Keterangan
Harian (mg)

Sedang Furosemid atau 20-40 Oral/iv sesuai klinis


Bumetanide atau 0.5-1 Dosis dititrasi
Torasemide 10-20 Monitor K+, Na+, Cr,
tekanan darah
Berat Furosemid 40-100 Dosis IV ditinggikan
Furosemid infus 5-40 mg/jam Lebih baik daripada bolus
dosis tinggi
Bumetanid 1-4 Oral/IV
Torasemid 20-100 Oral
Refraktor terhadap + HCT atau 50-100 Kombinasi lebih baik
diuretika daripada loop diuretic dosis
tinggi
Spironolakton 25-50 Terutama jika fx.renal baik,
K+ normal atau rendah

Dengan alkalosis Acetazolamide 0.5


refraktor terhadap
diuretik dan HCT
VASODILATOR
Indikasi Vasodilator Dosis Keterangan
Kongesti patu atau Nitrogliserin Mulai 10-20 g/menit, Hipotensi, sakit
edema dengan TD ditingkatkan sampai 200 kepala
>90 mmHg g/menit. Maks. 40-400
g/menit

ISDN Mulai dengan 1 mg/jam, Hipotensi, sakit


dinaikkan sampai 10 kepala
mg/jam
Nitroprusside Dosis awal 0,3g/kg/menit Hipotensi,
dan naikkan dosis sampai 5 keracunan
g/kg/menit. Maks. 30-350 isocyanate,
g/menit sensitif
terhadap
cahaya
Nesiritide Bolus 2 g/kg + infus 0,015-
0,03 g/kg/menit. Maks.
0,01-0,03 g/kg/menit
INOTROPIK
Jenis Bolus Kecepatan infus
inotropik
Dobutamin Tidak 2-20 g/kg/menit (+)
Dopamin Tidak <3 g/kg/menit: Efek renal (+)
3-5 g/kg/menit: inotropik (+)
> 5 g/kg/menit: (+),
vasopressor +

Milrinon 25-75 g/kg selama 10-20 menit 0,375-0,75 g/kg/menit


Enoximon 0,25-0,375 mg/kg 1,25-7,5 g/kg/menit
Levosimendan 12 g/kg selama 10 menit 0,1 g/kg/menit, dapat
diturunkan mencapai 0,05 atau
ditingkatkan menjadi 0,2
g/kg/menit

Norephinephrine Tidak 0,2-1,0 g/kg/menit


Epinefrine 1 mg dapat diberikan selama 0.05-0.5 g/kg/menit
resusitasi intravena, diulang
setiap 3-5 menit
Gagal jantung kronik
Non farmakologis
Diet
Hindarkan obesitas
Rendah garam:
2 gr gagal jantung ringan
1 gr gagal jantung berat
Jumlah cairan :
1 L gagal jantung berat
1,5 L gagl jantung ringan
Hentikan rokok
Hentikan alkohol
Aktivitas fisik latihan jasmani: 3-5x/minggu selama
20-30 menit atau sepeda statis 5x/minggu selama 20
menit dengan beban 70-80% denyut jantung maksimal
Istirahat
Farmakologis
Diuretik
Tujuan: tekanan vena jugularis normal &
menghilangkan oedema
Permulaan : loop diuretics atau tiazid respon
tidak baik dosis dinaikkan/ IV/ kombinasi
Diuretik hemat K+ Spironolakton, dosis 25-50
mg/hari
Ace-i
untuk menekan aktivasi neurohormonal
Pada gagal jantung akibat disf. Sistolik ventrikel
kiri
Blocker sama seperti ACE-i
Diberikan bila keadaan sudah stabil
Jenis diuretik Dosis inisiasi (mg) Frekuensi Dosis maks. (mg)
pemberian
Furosemid 20-40 1-2 x /hari 500
Torasemid 10-20 qd atau bid 1 x/hari 200
HCT 25 qd 1-2 x/hari 100
Metolazon 2.5 qd atau bid 1x/hari 20
Indopamid 2.5 1x/hari 2.5
Amilorid 5 1x/hari 40
Triamteren 50 2x/hari 200
Spironolakton 1.5-50 qd 1x/hari 100-200
Jenis Obat Dosis inisiasi (mg) Dosis
pemeliharaan
ACE-i Captopril 6.25 25-50 tid
Benazepil 2.5 5-10 bid
Enalapril 2.5 10 bid
Lisinopril 2.5-5 5-20 perhari
Ramipril 1.25-5 2.5-5 bid
Trandolapril 0.5 4 qd
ARB Valsartan 40 bid 80-320
Candesartan 4 qd 4-32
Irbesartan 75 qd 150-300
Losartan 12.5 qd 50-100
-blocker Carvedilol 3.125 qd 12.5-50 bid
Bisoprolol 1.25 qd 2-10 qd
Metoprolol suksinat 12.5-5 qd 10-30
KOMPLIKASI
Syok kardiogenik
Infeksi paru

Gangguan keseimbangan elektrolit


PROGNOSIS
Angka kematian 1 tahun setelah terdiagnosis
30-40%
Dalam 5 tahun 60-70%

NYHA kelas IV angka kematian 30-70%


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai