DISUSUN OLEH :
Lia Safriana Utami
1610221064
PEMBIMBING :
dr. Tundjungsari Ratna, M.Sc, Sp.A
Nama : An. A
Umur : 2 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Geyongan-Kandangan, Ambarawa
Tanggal masuk RS: 17 Januari 2017
Tanggal keluar RS: 21 Januari 2017
Anamnesis
1 hari sebelum masuk RS, pasien sudah berobat BKPM dan diuap
kemudian keluhan batuk membaik dan demam turun, namun tidak
lama keluhan batuk muncul lagi. Setelah itu pasien mengalami BAB
cair sebanyak 5x berisi cairan, ampas (+), lendir (-), darah (-),
sehingga ibu pasien memutuskan untuk membawanya ke IGD RSUD
Ambarawa.
RPD RPK
Riwayat keluhan yang sama Keluhan yang sama seperti pasien
sebelumnya disangkal. Riwayat di keluarga disangkal. Riwayat
tersedak disangkal. Riwayat kontak dengan penderita TB di
alergi obat dan susu formula keluarga maupun lingkungan
disangkal. Riwayat asma sekitar disangkal. Riwayat alergi,
disangkal asma, penyakit jantung disangkal
Nama Dasar
Riwayat BCG
Polio
1x (1 bulan)
4x (1,2,3,4 bulan)
Imunisasi Hepatitis B
DPT
Campak
4x (0,2,3,4 bulan)
3x (1,2,3, bulan)
1x (9 bulan)
Umur
ASI Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
(bulan)
ASI + susu Mulai 6
0-6 Mulai 3 bulan -
RIWAYAT formula bulan
MAKAN 7-11 susu formula + + -
Hidung Bentuk dan posisi normal, napas cuping hidung tidak ada, tidak
terdapat deviasi septum nasi
Telinga Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret, tidak ada
tanda-tanda peradangan
Mulut Mukosa bibir tidak kering, bibir tidak sianotik, lidah tidak kotor,
stomatitis tidak ada.
Leher Tidak ada kelainan bentuk leher, kelenjar getah bening tidak
membesar. Tidak teraba massa lainnya.
Thoraks
Paru :
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
HASIL
JENIS PEMERIKSAAN Nilai Rujukan
Saat Ini
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
Hemoglobin 11.7 10.7-12.8 g/dL
Hematokrit 34,6 35-47%
Eritrosit 4,32 3,6-5,2 juta/L
Leukosit 9,9 6-17 ribu/ L
Trombosit 291 150.000-400.000/ L
MCV 80,1 82-98 fL
MCH 27,1 27-32 pg
MCHC 33,8 32-37 g/dL
Limfosit 4,6 4.0-10.5 10^3/mikro
Monosit 0,5 0-0.8 10^3/mikro
PCT 0.221 0.2-0.5%
Hasil x-foto thorax tanggal 17 Januari 2017
Kesan :
Bentuk dan letak
jantung normal
Gambaran pneumonia
DIAGNOSA KERJA
Pneumonia
DIAGNOSA BANDING
Bronkiolitis
Tatalaksana
O2 NK 2 LPM
Infus KAEN 3A 10 TPM makro
Injeksi Ampisilin 400 mg/8 jam
Paracetamol 6 cc P.O jika demam
Salbutamol syr 3x3/4 cth
Nebulizer dengan meptin 0,3 / 6 jam
Monitoring Edukasi
Keadaan umum dan vital sign Bed rest
Perbaikan gejala Minum obat teratur
Pantau gejala yang timbul akibat Makan dan minum yang bergizi
ESO
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad funtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Pneumonia Pada Anak
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Umur Anak
Ekstrinsik
Ventilasi
Polusi Udara
Usia
Etiologi Pneumonia
Etiologi yang sering Etiologi yang jarang
Lahir 20 hari Bakteri Bakteri
E. colli Bakteri anaerob
Streptoccus group B Streptoccous group D
Listeria monocytogenes Haemophilllus influenzae
Streptococcus pneumoniae
Ureaplasma urealyticum
Virus
Virus sitomegalo
Virus Herpes simpleks
3 minggu 3 bulan Bakteri Bakteri
Chlamydia trachomatis Bordetella pertusis
Streptococcus pneumoniae Haemophilus influenzae tipe B
Sianosis (-)
Takipnea
Pneumonia Ringan
Retraksi (-)
PATOGENESIS
terjadi inokulasi
Bakteri masuk bronkus terminal mikroorgnismeke
melalui udara atau alveolus saluran napas
bawah .
stadium resolusi
MANIFESTASI KLINIS
Gejala infeksi umum
Demam
Sakit kepala
Gelisah, malaise
Penurunan nafsu makan
Mual, muntah atau diare
Batuk
Sesak nafas
Retraksi dada
Takipnea
Nafas cuping hidung
Air hunger
Merintih
Sianosis
DIAGNOSIS
pneumonia berat
Pneumonia Berat
Batuk dan atau kesulitan bernapas ditambah Suara merintih (grunting) pada bayi muda
minimal salah satu hal berikut ini:
Pada auskultasi terdengar:
Kepala terangguk-angguk
Crackles (ronki)
Pernapasan cuping hidung
Suara pernapasan menurun
Tarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam Suara pernapasan bronkial
Foto dada menunjukkan gambaran Dalam keadaan yang sangat berat dapat
pneumonia (infiltrat luas, konsolidasi, dll) dijumpai:
Selain itu bisa didapatkan pula tanda berikut Tidak dapat menyusu atau minum/makan,
ini: atau memuntahkan semuanya
Napas cepat: Kejang, letargis atau tidak sadar
Anak umur < 2 bulan : 60x/menit Sianosis
Anak umur 2 11 bulan : 50x/menit Distres pernapasan berat.
Anak umur 1 5 tahun : 40x/menit
Anak umur 5 tahun : 30x/menit
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab:
1. Lekositosis: 18.000-40.000
2. Hitung jenis bergeser ke kiri
3. LED meningkat
4. AGD menunjukkan hipoksemia dan hipokarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi
asidosis respiratorik
Ro Thorax :
Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan " air
broncogram
Pemeriksaan Bakteriologis :
Dari sputum, darah, aspirasi nasotrakeal/transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal,
torakosentesis, bronkoskopi, atau biopsi
Pemeriksaan khusus :
Titer antibodi terhadap virus, legionela, dan mikoplasma. Nilai diagnostik bila titer
tinggi atau ada kenaikan titer 4 kali
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Gejala klinis yang ditemukan
- Demam
- Batuk dengan napas cepat
- Crackles (ronki) pada auskultasi
- Kepala terangguk-angguk
Pneumonia - Pernapsan cuping hidung
- Retraksi
- Merintih
- Sianosis
- episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun
- hiperinflasi dinding dada
Bronkiolitis - ekspirasi memanjang
- gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai kurang atau
tidak ada respon dengan bronkodilator
Tatalaksana Pneumonia
SUPORTIF
1. Rawat rumah sakit
2. Oksigenasi
3. Akses intravena utk cairan dan nutrisi
4. Atasi kelainan elektrolit
5. Atasi komplikasi & penyakit penyerta
Terapi antibiotik
Kotrimoksasol (4 mg TMP/kg BB/kali) 2 x/hari 3 hari
atau
Amoksisilin (25 mg/kg BB/kali) 2 x/hari 3 hari
HIV diberikan selama 5 hari.
Tindak lanjut
Anjurkan ibu untuk memberi makan anak.
Nasihati ibu untuk membawa kembali anaknya setelah 2 hari, atau lebih cepat
kalau keadaan anak memburuk atau tidak bisa minum atau menyusu.
Ketika anak kembali:
Jika pernapasannya membaik (melambat), demam berkurang, nafsu makan membaik,
lanjutkan pengobatan sampai seluruhnya 3 hari.
Jika frekuensi pernapasan, demam dan nafsu makan tidak ada perubahan
ganti ke antibiotik lini kedua dan nasihati ibu untuk kembali 2 hari lagi.
Tatalaksana Pneumonia Berat
Rawat di RS
Terapi antibiotik
Ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam)
Beri selama 5 hari
Pantau 24-72 jam
(<48 jam)
Oksigen
Ampisilin + kloramfenikol, atau
Ampisilin + gentamisin
+ seftriakson (80-100 mg/kgBB IM atau IV sekali sehari).
Tidak membaik
(<48 jam)
Foto dada
Lanjutkan kloksasilin
(atau dikloksasilin)
Stafilokokal: Baik 4 x/ hari (p.o) - 3 minggu,
gentamisin (7.5 mg/kgBB IM sekali sehari) + atau
kloksasilin (50 mg/kgBB IM atau IV setiap 6 jam) atau Klindamisin (p.o)
2 minggu.
klindamisin (15 mg/kgBB/hari 3 kali pemberian)
Terapi Oksigen
Pneumonia stafilokokkus
Empiema torasis (komplikasi tersering)
Perikarditis purulenta
Pneumotoraks
Infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis purulenta