Anda di halaman 1dari 42

Peranan INSTITUSI PENDIDIKAN

DAN PPNI dalam menjawab


Tuntutan Profesionalisme
Keperawatan di Era Global (AC-
FTA)
KOMPETISI GLOBAL

Globalisasi Profesi & Mutu


Akreditasi
Sertifikasi
Lisensi

Internasionalisasi Praktek Professional


Aspek aspek yang perlu disiapkan dalam
menghadapi era kesejagatan
Pendidikan Keperawatan
Pelayanan Keperawatan
Perangkat Profesi

Sistem Ketenagaan Keperawatan


Kebijakan dan Perencanaan
Keterlibatan perawat dalam perumusan kebijakan
dan perencanaan program
Rencana strategik keperawatan (dokumen
kebijakan) sebagai bagian integral dari sistem
pengembangan pelayanan kesehatan
Rencana dan kebijakan terkait dengan sumber
dana
Pendidikan, Pelatihan &
Pengembangan
Koordinasi antara pendidikan dan pelayanan
Rekrutmen calon mahasiswa keperawatan
Pendidikan berdasarkan kompetensi
Pembelajaran multidisiplin
Budaya belajar sepanjang hayat
Sistem pendidikan berkelanjutan
Penempatan dan Utilisasi
Keterampilan dan kompetensi yang di miliki
perawat scr komplek.
Manajemen dan kepemimpinan yang efektif
Kondisi kerja yang memadai dan pekerjaan yang
terorganisasi secara efisien
Kesempatan pengembangan karir
Sistem insentif
Kepuasan kerja perawat
DIKNAKES DAN PPNI :
Meyakini bahwa mutu pelayanan kesehatan
tergantung secara langsung pada tenaga
keperawatan yang adekuat dalam jumlah dan
mutu
Mengakui hak tiap individu perawat untuk bekerja
di negara manapun di samping hal itu mungkin
akan berpengaruh pada mutu pelayanan
kesehatan
INSTITUSI DIKNAKES DAN PPNI :
Menyerukan pada negara yang merekrut perawat
bahwa kegagalan dalam penyelesaian masalah
dan perencanaan sumber daya manusia
mengakibatkan para perawat meninggalkan
profesinya
Mendorong pihak terkait untuk meyakinkan
pentingnya perencanaan sumber daya manusia
bagi keperawatan
DIKNAKES & PPNI
BERKEWAJIBAN UNTUK:
Berperanserta di dalam penyusunan kebijakan
nasional terhadap perawat yang bekerja ke luar
negeri atau perawat asing yang akan bekerja di
dalam negeri
Mendorong pihak-pihak terkait untuk
meyakinkan pentingnya perencanaan sumber
daya manusia bagi keperawatan
DIKNAKES & PPNI
BERKEWAJIBAN UNTUK:
Melakukan perbaikan kurikulum keperawatan pada
jenjang pendidikan generalis & spesialis keperawatan
dan administrasi yang menekankan pentingnya
kepemimpinan keperawatan yang efektif
Menyebarluaskan informasi tentang kondisi dan
peluang kerja perawat
Mengingatkan perawat yang akan bekerja di negara
lain yang memberikan gaji dan kondisi yang tidak
sesuai dg standar
DIKNAKES & PPNI BERKEWAJIBAN UNTUK:
Memastikan bahwa perawat asing bekerja dengan
kondisi yang sama (tugas dan tanggung jawab) dengan
perawat lokal sesuai dengan tingkat kompetensi
Memastikan bahwa tidak ada perbedaan /diskriminasi
antar perawat asing dari berbagai negara
Mengawasi kegiatan rekrutmen yang dilakukan
Memberikan saran dengan menjelaskan kontrak kerja
dan membantu perawat asing tentang masalah yang
terkait dengan kerja maupun pribadi
DIKNAKES & PPNI
BERKEWAJIBAN UNTUK:
memberikan orientasi pada perawat asing mengenai
nilai budaya, sosial, dan politik setempat maupun
mengenai sistem kesehatan dan bahasa nasional
Mengingatkan perawat pada kenyataan bahwa,
kualifikasi atau gelar yang diperoleh di satu negara
mungkin tidak diakui di negara lain
Membantu perawat mengatasi masalah yang terkait
dengan keimigrasian
Strategi utama:
Menetapkan standar kompetensi perawat
(benchmarking)
Melakukan telaah kurikulum & prog. spesialisasi
Mengembangkan program sertifikasi internasional
Menetapkan mekanisme akreditasi dan sertifikasi
Mengembangkan lembaga akreditasi dan sertifikasi
Mendorong terwujudnya UU Praktik Perawat dan
Konsil Keperawatan
Mendorong pembentukan kolegium pendidikan
profesi
RS Islam Jakarta
RS Muhammadiyah
Lamongan
Singapura Butuh Ribuan Tenaga Kesehatan
Asing

Pdpersi, Jakarta - Singapura membutuhkan tenaga kesehatan


sekitar 7.000 orang dalam lima tahun mendatang. Tenaga kesehatan
yang tidak bisa dipenuhi semuanya dari dalam negeri tersebut
meliputi dokter, perawat, ahli farmasi, dan tenaga kesehatan
profesional yang lain.

Karena keterbatasan tenaga dari dalam negeri, pemerintah


Singapura mengundang tenaga kesehatan asing untuk mengisi
kebutuhan tersebut. Terhadap para pekerja asing yang berbakat,
kami akan sangat senang untuk menyambut kedatangan mereka,
ujar Menteri Kesehatan Singapura Khaw Boon Wan, kemarin.
ILO Sambut Baik Pengiriman Tenaga Perawat
Indonesia Ke Luar Negeri
Jakarta ( Berita ) : Pengiriman perawat dan tenaga-tenaga terampil
dari Indonesia ke luar negeri seperti ke Jepang memperoleh
tanggapan positif dari pejabat Organisasi Perburuhan Internasional
(ILO), karena akan mengundang minat lebih banyak orang untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuannya
Setelah mengikuti pelatihan bahasa Jepang selama enam bulan yang
dibiayai pemerintah Jepang, mereka dapat bekerja atau melakukan
magang di rumah sakit atau panti jompo.
Jika mereka berhasil meraih lisensi nasional Jepang selama berada
di Jepang, maka mereka dapat melanjutkan pekerjaan sebagai
perawat Selama dua tahun pertama, Jepang akan menerima 1.000
orang yang terdiri atas 400 orang perawat dan maksimal 600
orang tenaga kesehatan lain.
Arab Saudi Butuh 1000 Perawat dari Indonesia

Arab Saudi membutuhkan 1000 perawat Indonesia untuk


dipekerjakan di berbagai rumah sakit di negara itu, dengan gaji
sekitar Rp 10 juta per bulan.
Para perawat yang dibutuhkan sudah memiliki pengalaman kerja di
rumah sakit minimal selama satu tahun dan terampil di bidangnya.
Selain perawat, Pemerintah Arab Saudi juga membutuhkan tenaga
dokter umum yang hingga kini belum terpenuhi.

Masalah dihadapi dalam pengiriman perawat ke negara kaya minyak


di Timur Tengah itu, terkait kurangnya tenaga perawat yang
memenuhi persyaratan terutama dalam menguasai bahasa Inggris
dan Arab.
Bagaimana dengan Jawa Timur ?
Jumlah RS = 150
D III = 60
Jumlah Pendidikan
S I = 33
Jumlah Perawat = 43.000
Gambaran Umum Ketenagaan :
SPK

D III

SI
S II
Dasar Hukum :
1. UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, psl 53
ayat(1) bhw nakes berhak memperoleh perlind hkm.
ayat (2) nakes dlm melakukan tgs nya wajib u/
mematuhi standar profesi & menghormati hak pasien.
2. UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PP No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan, psl
24 ayat (1) telah menegaskan kembali perlindungan
hkm kpd nakes
4. Kepmenkes RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001 Tentang
Registrasi Dan Praktik Perawat, yg mrpk dasar pelks
tugas profesi keperawatan.

24
TUGAS PROFESI KEPERAWATAN
Diawali dgn dipunyainya bukti tertulis
pemberian kewenangan u/ menjalankan
pekerjaan keperawatan(SIP)
Dilanjutkan dgn dipunyainya srt izin kerja (SIK)
yg mrpk bukti tertulis yg diberikan kpd perwt
u/ melakukan praktik keperawatan di sarana
pelayanan kesehatan.
Diperlukan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)
bagi yg menjalankan praktik perawat
perorangan/berkelompok.
25
Gambaran Umum Mutu
Lulusan D III Keperawatan

Masih Meprihatinkan

Hasil Riset Hasil uji pengetahuan


Poltekkes Surabaya Kemampuan lulusan D III
Keperawatan rata-rata
Kelulusan 40% - 50%
Masalah Perawat Di Jawa Timur
Kemampuan kompetensi global masih kurang
Penyerapan tenaga masih rendah
Pemerataan tenaga yang tidak adekuat
PERAN PPNI
A. Kebijakan Nasional dan Global :
1. Menjadikan PPNI sebagai anggota ICN.
2. Memastikan keterlibatan PPNI dalam penetapan kebijakan
dan perencanaan tentang perawat dan keperawatan.
3. Melakukan kajian khususnya tentang kondisi kerja perawat
sebagai dasar untuk menyusun kebijakan.
4. Memberikan masukan dalam penetapan kebijakan terkait
dengan keperawatan dan kesehatan.
B. Regulasi :
1. Menyusun RUU Praktik Keperawatan dan menfasilitasi
terbentuk dan berfungsinya Konsil Keperawatan.
2. Menghasilkan dan memanfaatkan hasil kajian ilmiah untuk
pembuatan keputusan dan kebijakan.
PERAN PPNI......
C. Profesi
1. Menetapkan Lingkup Praktik, Standar Praktik, Standar
Kinerja Profesional dan Standar Kompetensi mengacu
pada standar ICN.
2. Menetapkan sistem uji kompetensi nasional dan perangkat
kerja.
3. Memfasilitasi pengembangan MAKP dan berbagai bentuk
praktik keperawatan mandiri untuk mendekatkan
keterjangkuan pelayanan keperawatan kepada masyarakat.
4. Meninjau dan merevisi kurikulum pendidikan keperawatan.
5. Melibatkan ILMIKI dan Mahasiswa dalam setiap kegiatan
pengembangan yang dilaksanakan oleh PPNI untuk
kaderisasi.
Latar belakang
Kesejahteraan KEPUASAN
rakyat PELANGGAN

PELAYANAN
KEPERAWATAN
PROFESIONALISME
PERAWAT

STANDARDISASI
DAN SERTIFIKASI RN
KOMPETENSI
FILOSOFI MEMBANGUN SISTEM
Precision OK, but accuracy NO Precision & accuracy OK
Near enough
Near enough is responsible for many failures
Near enough ?
SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI
PERAWAT INDONESIA

Pemberlakuan
2
Penerapan
Lisensi
Standar

Skema
1 Sertifikasi
Perumusan STANDAR PERAWAT
Standar MRA Profesional
Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
3
Harmonisasi Notifikasi
Standarisasi

4 Pembinaan dan Pengawasan


INDONESIA CERTIFICATION SYSTEM FOR
PROFESSIONAL NURSE COMPETENCY

Competency
CERTIFICATION Improvement
SCHEME DEVELOPMENT
Standard
Verification

Certification scheme
Implementation
Competent
Competitive
Professional
Regulating: Licensing of PCB
Compulsory,
Certification
Advisory, Register of PPT
voluntary
Register of 1st & 2nd
Certification body

Cooperation

MRA
Harmonization Notification
adalah persyaratan sertifikasi
spesifik yang berkaitan dengan
kategori profesi yang ditetapkan
dengan menggunakan standar
dan aturan khusus yang sama,
serta prosedur yang sama.

ISO 17024
SUBSISTEM SERTIFIKASI DAN KETELUSURAN KESESUAIAN
REGISTRASI PERAWAT INDONESIA

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI Kordinasi Departemen/


PP, ISO 17011, PEDOMAN BNSP
Dinas Kesehatan
Pembinaan
Lisensi akreditasi Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011
Peedoman BNSP 201 & 202
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
LEMBAGA
PROTAP SERTIFIKASI PROFESI
BNSP ., ISO GUIDE 65
LEMBAGA
PROTAPREGISTRASI
BNSP ., ISO GUIDEPERAWAT
65
ISO 17024 & ISO 9001
verifikasi
Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, Standar spesifik
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI Pedoman BNSP
PROTAP SERTIFIKASI
LEMBAGA BNSP ., ISO GUIDE 65
PROFESI
PROTAP BNSP
TEMPAT UJI.,KOMPETENSI
ISO GUIDE 65

Good Nursing Practices

Uji kompetensi/
Sertifikasi Asesor Kompetensi
SKKNI
Pedoman BNSP
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
LEMBAGA
PROTAP SERTIFIKASI PROFESI
BNSP ., ISO GUIDE 65
PESERTA UJI KOMPETENSI
PROTAP BNSP ., ISO GUIDE 65
SUBSISTEM SERTIFIKASI DAN KETELUSURAN KESESUAIAN
REGISTRASI PERAWAT INDONESIA
LEMBAGA REGISTRASI PROFESI Dirjen Yanmed /
PUSAT
Pembinaan Dirjen Binkesmas

Lisensi akreditasi

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


LEMBAGA
PROTAP SERTIFIKASI PROFESI
BNSP ., ISO GUIDE 65
LEMBAGA REGISTRASI
PROTAP BNSP ., ISO GUIDE 65PROFESI Dinkes Provinsi
PROVINSI Pembinaan
Lisensi akreditasi

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


LEMBAGA
PROTAP SERTIFIKASI PROFESI
BNSP ., ISO GUIDE 65
Dinkes Kabupaten /
LEMBAGA REGISTRASI
PROTAP BNSP ., ISO GUIDE 65PROFESI
KABUPATEN / KOTA Pembinaan Kota

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


PROTAP BNSP ., ISO GUIDE 65
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PROTAP BNSP ., ISO GUIDE 65
PESERTA UJI KOMPETENSI
Di RS & PUSKESMAS
PROSES PENGEMBANGAN LEMBAGA REGISTRASI RN
Asosiasi Industri Asosiasi Profesi
Rumah Sakit IRNI
Pembuatan AD
ART

Panitia kerja
Pencatatan Notaris

Pembentukan Pengembangan organisasi


LEMBAGA
REGISTRASI RN
Pengajuan Lisensi
Kerangka Program Menyiapkan Lisensi
LEMBAGA REGISTRASI RN
Komitmen
Apresiasi manajemen Penerapan
Panduan mutu
Pelatihan
karyawan

Gap Assessment
Verifikasi/
Validasi
Pelatihan Penerapan Pembentukan
Tim QMS
dan dokumentasi

Pengembangan
Pelatihan Panduan Mutu
Permohonan
Asesor
Lisensi
Pra-validasi

Anda mungkin juga menyukai