Pendahuluan
Proyeksi merupakan gambaran suatu benda di
suatu tempat (bidang proyeksi) tertentu,
Proyeksi diperoleh dengan menarik garis-garis
(garis proyektor) melalui sebuah titik, atau
garis-garis sejajar yang menyinggung batas-
batas benda tersebut ke bidang proyeksi
Bidang proyeksi dapat vertikal dan/atau
horisontal
Macam Proyeksi
o Proyeksi Pusat, garis-garis proyektor melalui
sebuah titik.
o Proyeksi Sejajar, garis-garis proyektor sejajar.
Garis-garis proyektor membuat sudut
dengan bidang proyeksi Proyeksi
Miring,
Garis-garis proyektor tegak lurus dengan
bidang proyeksi Proyeksi Ortografis
Proyeksi Pusat
Bidang Proyeksi
Garis-garis
Proyektor
Titik
Benda Garis-garis
Proyektor
Proyeksi
Proyeksi Sejajar
o Proyeksi Miring
Benda
Garis-garis Proyektor
Proyeksi
Bidang Proyeksi
Proyeksi Sejajar
o Proyeksi Ortografis
Bidang
Proyeksi
Garis-garis Proyektor
tegak lurus
bidang proyeksi
Benda Proyeksi
Bidang-bidang Proyeksi
o Bidang Proyeksi Horisontal (H)
o Bidang Proyeksi Vertikal (V)
o Bidang Proyeksi Vertikal (D) dan tegak lurus Bidang V
V D
H
Bidang-bidang Proyeksi
o Bidang-Bidang Proyeksi dijadikan satu
V D
o Bidang-Bidang
Proyeksi TIDAK
TEMBUS V D
PANDANG
o Garis-garis yang
terhalang
digambar dgn
H
putus-putus
Bidang-bidang Proyeksi
Hasil akhir
V D
H
Pembagian Ruang
o Adanya bidang-bidang proyeksi horisontal (H) dan
vertikal (V dan D) dipandang dari suatu tempat,
ruang yang terjadi terbagi menjadi 4 bagian (4
kuadran):
Kuadran I, di atas H, di muka V,
Kuadran II, di atas H, di belakang V,
Kuadran III, di bawah H, di belakang V
Kuadran IV, di bawah H, di muka V
o Kuadran yang dipakai hanya kuadran I dan II
Kuadran
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran III
V D
Kuadran IV
Kuadran yang di-
II pakai dlm proyeksi
I
hanya kuadran I,
III Proyeksi Eropa, dan
IV H kuadran III, Proyeksi
A
pa rah
Amerika
nd
an Tempat
g
pandang
Proyeksi Kuadran I
Benda dengan
bidang-bidang
V D sejajar bidang
proyeksi
Proyeksi di H
Proyeksi di V
Proyeksi di D
H
Checking
Arah ke V & D
pandang
Nama Pandangan
Proyeksi benda ke bidang-bidang proyeksi :
o H, dinamakan pandangan atas,
o V, dinamakan pandangan depan (muka)
o D, dinamakan pandangan samping kiri
Dapat pula dilengkapi dengan pandangan-pandangan
lain:
o Pandangan belakang, pada V
o Pandangan samping kanan, pada D
o Pandangan bawah (jarang sekali), pada H
Penggambaran
o Pandangan-pandangan digambar dalam satu
bidang (lembar kertas), dengan membuka
kebelakang bidang D, menurunkan bidang
H, maka ketiga bidang itu menjadi satu.
o Pandangan atas tergambar di bawah,
o Pandangan muka tergambar di atasnya,
o Pandangan samping kiri sebelah kanan dan
setinggi pandangan muka.
Penyatuan bidang-bidang
Bid D dibuka kebelakang D
Bid H diturunkan
V D
H
Penyatuan bidang-bidang
Bidang-bidang proyeksi pada selembar kertas
V D
H
Letak pandangan-pandangan kuadran I
V D
Pand Atas
H
Tambahan pandangan lain
Benda yang lebih rumit pandangan pandangan
di dapat ditambah menjadi:
o Pandangan atas (gb 1)
o Pandangan muka (gb 2)
o Pandangan samping kiri (gb 3)
o Pandangan samping kanan (gb 4)
o Pandangan belakang (gb 5)
o Pandangan bawah (jarang) (gb 6)
Tambahan pandangan lain
. Pand Atas 3 Pand utama
& Pand Tambahan
Pand Pand
Belakang Samp Kanan
Pand
Samp Kiri Pand Muka
Pand Bawah
Proyeksi dan tata letaknya
1 = Pand. Atas
2 = Pand. Muka
3 = Pand. Samping Kiri
6
4 2 3 5
Proyeksi pada V A
sama panjang
Proyeksi pada D
sebuah titik Arah
H pandang
Checking letak
Panjang sebuah garis
o Garis AB hanya // V
Proyeksi pada H V D
lebih pendek
A B
Proyeksi pada V
sama panjang
Proyeksi pada D
lebih pendek Arah
H pandang
Mencari panjang sebenarnya
o Suatu benda dengan rusuk yang tidak sejajar
dengan bidang proyeksi, panjang rusuk
tersebut dapat diketahui, panjang
sebenarnya dapat diketahui dengan lukisan.
o Contoh suatu limas T.ABCD dengan alas bujur
sangkar ABCD sejajar H dengan sisi = a dan
panjang rusuk-rusuk TA = TB = TC = TD = b
Mencari panjang sebenarnya
Diketahui Limas T.ABCD, alas T
AB = BC = CD = DA= a, rusuk
TA =TB = TC = TD = b
b D b
Alas ABCD // H, maka
proyeksinya pada H A
akan tergambar sesuai
dengan ukuran C
a
sebenarnya a
B
Mencari panjang sebenarnya
Proyeksikan T pd alas ABCD, T
T, proyeksinya akan terletak
pd perpo-tongan diagonal AC
dan BD D b
Dari segi-3 siku-siku TTC,
TT= tinggi limas.
A
Segi-3 TTC, direbahkan
T C
ke alas. ABCD
TT berimpit TB dan
TC= panjang rusuk b b
B
T
Cara melukis panjang TT
Gambar Proyeksi limas T.ABCD ke bidang
proyeksi H.
Sudut TTB siku-siku, maka rebahan TC pada
alas berimpit dengan TB
Dengan pusat di C, buat busur jari-jari =b
yang memotong perpanjangan TA di T
Panjang (tinggi prisma) TT telah terlukis
Proyeksi limas T.ABCD
T T Diketahui:
Bidang alas//H
Rusuk alas = a
t Rusuk miring = b
a
A D B C D C A B
Tinggi benda b
di atas H
D Gambar batas-batas
bid-bid proyeksi
a
Gambar Proyeksi
C benda bidang H
PerpanjangTB
A T=T
Dg pusat C, buat busur
t b dengan jari-jari b
a Busur motong TB di T
B
T TT = t= tinggi Limas
Pandangan pembantu
o Benda dgn bidang-bidang sejajar bidang
proyeksi, disebut arah frontal,
Bidang pandangan-pandangan yang terjadi akan
miring sama dan sebangun dgn bentuk bidang
benda.
o Bila ada bidang yang tidak sejajar dgn
bidang proyeksi H/V/D, bentuk bidang
miring tsb. akan tidak sama dan
sebangun dgn bentuk pandangan
Arah pan- atas /muka/samping-nya
dangan o Bila perlu diketahui bentuk
(pandangan sebenarnnya, dibuat Pandangan
muka) Pembantu dengan membuat bidang
proyeksi baru yang sejajar dgn bidang
miring dan merebahkan bidang proyeksi
baru
Pandangan pembantu
Balok b x h frontal ferhadap
pand muka
b
Pand Atas b
Bidang
U
BA .
M ND
h
NT
miring
PE PA
PAND.MUKA PAND.SAMP KI
Arah pandangan
Pand Samp (Pand Muka)
Kiri
Sebagian Bidang
permukaan miring
depan
dipotong jadi
miring PAND.ATAS
Pandangan pembantu
Balok b/h frontal b1
thp pand muka, b2 b
ditakik b2/h2 dan b1 b2
ada bidang yang
U
NT
tidak sejajar bid D
BA
h2
M
PE
b
.
ND
h1
PA
Arah Bidang
Pandangan mirimg
Muka
PAND.MUKA
Pand Atas
Pandangan pembantu
2
1c
c
PAND MUKA PAND SAMP KI
a
Arah
Pandangan
b1 b1 b1
Muka c
Bidang
b
mirimg
a1 a2
PE
c
PA AN
MB
c1
ND TU
2
PAND ATAS
Pand Atas
Pandangan pembantu
2
1c
c
PAND MUKA PAND SAMP KI
a
Arah
Pandangan
b1 b1 b1
Muka c
Bidang
b
mirimg
a1 a2
PE
c
PA AN
MB
c1
ND TU
2
PAND ATAS
Proyeksi Kuadran III
Benda berada di
bawah H, di blkg
V, di kiri D
D Benda dengan
V bidang-2 sejajar
bidang-2 proyeksi
Disebut juga
III Proyeksi Amerika.
H
Arah
pandang
Proyeksi di H Proyeksi di V Proyeksi di D
Penyatuan bidang-bidang
D
D
V
H
Arah
pandang
H
Letak pandangan pandangan kadran III
Pand Atas
bidang V
Benda diputar menurut
sumbu (rusuk) horisontal,
V D tegak lurus V, misalnya
rusuk bawah kiri.
Perputaran benda dgn
sumbu tersebut, maka
proyeksi pada V
bentuknya tidak berubah
Gambar proyeksi benda
H Arah pada V kedudukan awal
Dari proyeksi ini ddapat
pandang digambar proyeksi ke H/D
Penyelesaian Pandangan-pandangan
1. Gambar garis batas H-V
dan V-D
30o 2. Gambar proyeksi benda
pada V kedudukan awal
S 3. Sumbu horisontal
Pand Muka Pand Samp Kiri
tergambar sbg titik S
4. Putar bentuk dgn pusat S
30o anti jarum jam
b 5. Pandangan lain digambar
seperti yang terdahulu,
dengan lebar benda b
Pand Atas yang sama
Perputaran dengan sumbu yang tegak lurus
bidang D
1. Gambar garis batas H-V
dan V-D
30o
2. Gambar proyeksi benda
S pada D kedudukan awal
3. Sumbu horisontal
Pand Muka Pand Samp Kiri
tergambar sbg titik S
l 4. Putar bentuk dgn pusat S
30o searah jarum jam
5. Pandangan lain digambar
seperti yang terdahulu,
dengan panjang benda l
yang sama
Pand Atas
Latihan:
1/3 p a a
1/3 b
a
1/2 t
2a
1/3 p
1/2 t a
1/2 t a
p Arah a
b Pandangan a
Muka 3a
1/2 b 2a
1/3
1/3 h
h
p
b
Arah Pandangan
Muka
Terima kasih