TEKNOLOGI REPRODUKSI

LANJUTAN

DEWI INDIRA LAKSMI

Teknologi Reproduksi :
- Manipulasi Semen
- Inseminasi Buatan
- Induksi Estrus
- Sinkronisasi Estrus
- Superovulasi
- Transfer Embryo
- In Vitro Fertilization
- Splitting Embryo
- Cloning
 SINKRONISASI
BIRAHI

SUPEROVULASI

TRANSFER EMBRIO
SINKRONISASI BERAHI
KELEBIHAN
- HARGA HORMON MASIH MAHAL
- KEBUNTINGAN BLM TINGGI
- BIAYA OPERASIONAL TINGGI UNTUK
POPULASI YANG SEDIKIT
Preparat hormone sinkronisasi estrus
Protokol Sinkronisasi Estrus
Injeksi PGF2 tunggal
Injeksi PGF2 ganda
Kombinasi Progesteron dengan PGF2
Kombinasi MGA dengan PGF2
Kombinasi CIDR dengan PGF2
Kombinasi MGA, GnRH, PGF2
Kombinasi GnRH, PGF2
Select synch : GnRH(day 0) PGF2(day 7)
Co-synch : GnRH (day 0) PGF2 (day 7) GnRH (day 9) AI
Ov-synch : GnRH (day 0) PGF2 (day 7) GnRH (day 9) AI
(day 10)
 Superovulasi
BERTAMBAHNYA JUMLAH OVULASI DALAM SATU
PERIODE BIRAHI YANG NORMAL
OVULASI YANG BERLEBIH DARI NORMAL DALAM 1
SIKLUS BIRAHI (PERLU ADANYA MANIPULASI)
INDUKSI SUPEROVULASI MENGGUNAKAN PREPARAT
HORMON
KOMBINASI DARI HORMON GONADOTROPIN
 Superovulasi dan Induksi Estrus donor
Preparat yang digunakan :
- Gonadotropin
- GnRH superovulasi
- Anti-estrogenik
- Kombinasi
- PGF2 (induksi estrus)
Prosedur pelaksanaan :
Pemberian Gonadotropin biasanya pada hari 8 - 12 siklus
estrus diikuti pemberian PGF2 2-3 hari kemudian, atau
hari 16 20 tanpa PGF2
 Preparat gonadotropin :
pFSH :
- ekstrak pituitari
- terkontaminasi LH
- stimulir perkembangan folikel
- kandungan asam sialat rendah
- waktu paruh pendek
- pemberian dengan dosis ganda (4-5 hari, 2850 mg)
LH :
- membantu ovulasi
- jarang diberikan karena LH endogen masih
cukup untuk membantu ovulasi
- pemberian pada onset of estrus
PMSG (eCG) :
- gonadotropin kuda bunting
- aktivitas dominan FSH, sedikit LH
- asam sialat tinggi
- waktu paruh lama
- pemberian dosis tunggal (dosis 1500-3000 IU)
HCG :
- gonadotropin wanita hamil
- aktivitas dominan LH, sedikit FSH
- pemberian pada awal estrus setelah pemberian
PMSG atau FSH, untuk induksi ovulasi (dosis 2500
IU)
hMG :
- gonadotropin wanita menopause
- aktivitas dominan LH, sedikit FSH
- pemberian pada awal estrus setelah PMSG atau
FSH (dosis 2000 IU)
Protokol superovulasi
1. Kombinasi FSH, LH (hCG, hMG) dan PGF2
(estrus diketahui, PGF2 tunggal) :

0 8 9* 10 11 12 19/20
Keterangan :
0 : saat estrus
8 : penyuntikan FSH (pagi,sore) dosis masing masing 5 mg
9 : penyuntikan FSH (pagi,sore) dosis masing masing 4 mg
penyuntikan PGF2 pagi dosis 7,5 mg
10 : penyuntikan FSH (pagi,sore) dosis masing masing 3 mg
11 : penyuntikan FSH (pagi,sore) dosis masing masing 2 mg
12 : penyuntikan FSH (pagi, sore) dosis masing masing 1 mg
donor estrus karena telah diberi PGF2
penyuntikan LH(hCG,hMG) saat onset of estrus dosis HCG 2500 IU
inseminasi donor
19/20 : koleksi embrio (7 8 hari setelah inseminasi)
2. Kombinasi FSH, LH (hCG, hMG) dan PGF2
(estrus tidak diketahui PGF2 ganda) :

(x ?) 0 8 9* 10 11 12 19/20
Keterangan :
x ? : penyuntikan PGF2 pertama
0 : saat estrus (2-3 hari setelah penyuntikan PGF2 pertama)
8 : penyuntikan FSH (pagi,sore)
9 : penyuntikan FSH (pagi,sore)
penyuntikan PGF2 kedua (pagi)
10 : penyuntikan FSH (pagi,sore)
11 : penyuntikan FSH (pagi,sore)
12 : penyuntikan FSH (pagi, sore)
donor estrus karena telah diberi PGF2 kedua
penyuntikan LH(hCG,hMG) saat onset of estrus
inseminasi donor
19/20 : koleksi embrio (7 8 hari setelah inseminasi)
3. Kombinasi FSH, LH (hCG, hMG) tanpa PGF2
(estrus diketahui)

0 16 17 18 19 20 E 7/8
Keterangan :
0 : saat estrus (2-3 hari setelah penyuntikan PGF2 pertama)
16 : penyuntikan FSH (pagi,sore)
17 : penyuntikan FSH (pagi,sore)
18 : penyuntikan FSH (pagi,sore)
19 : penyuntikan FSH (pagi,sore)
20 : penyuntikan FSH (pagi, sore)
E : saat estrus, penyuntikan LH (hCG, hMG)
inseminasi donor
7/8 : koleksi embrio (7 8 hari setelah inseminasi)
4. Kombinasi PMSG, LH (hCG, hMG) dan PGF2
estrus diketahui, PGF2 tunggal

0 8-12 10-14 12-16 19-23

Keterangan :
0 : saat estrus
8-12 : penyuntikan PMSG (antara hari ke 8-12)
10-14 : penyuntikan PGF2 dua hari setelah PMSG
12-16 : saat munculnya estrus dua hari setelah PGF2
penyuntikan LH (hCG, hMG)
inseminasi
19-23 : koleksi embryo 7 hari setelah inseminasi
5. Kombinasi PMSG, LH (hCG, hMG) dan PGF2
estrus tidak diketahui, PGF2 ganda

x 0 8-12 10-14 12-16 19-23

Keterangan :
x : penyuntikan PGF2 pertama
0 : saat estrus, dua hari setelah PGF2 pertama
8-12 : penyuntikan PMSG (antara hari ke 8-12)
10-14 : penyuntikan PGF2 kedua , dua hari setelah PMSG
12-16 : saat munculnya estrus dua hari setelah PGF2
penyuntikan LH (hCG, hMG)
inseminasi
19-23 : koleksi embryo 7 hari setelah inseminasi
6. Kombinasi PMSG, LH (hCG, hMG) dan PGF2
estrus diketahui, tanpa PGF2

0 16-20 21 (E) 7-8

Keterangan :
0 : saat estrus
16-20 : penyuntikan PMSG (antara hari ke 16-20)
21 (E) : saat muncul estrus
penyuntikan LH (hCG, hMG)
inseminasi
7-8 : koleksi embryo 7-8 hari setelah inseminasi
TRANSFER EMBRIO
Keuntungan :
Peningkatan jumlah kembar
Peningkatan kualitas ternak
Menjaga dan meningkatkan kualitas
genetik
Meningkatkan jumlah hewan yang
terancam punah
Kontribusi terhadap kasus infertilitas
Freezing embryo (penyimpanan waktu
yang lama)
 Kerugian :
Memerlukan teknologi yang lebih
kompleks
Memerlukan penelitian dalam beberapa
hal
Secara ekonomis lebih mahal
Timbul efek akibat penggunaan hormon
(antibodi)
Terjadi luka pada prosedur pembedahan
 Tahapan Transfer Embryo :
Pemilihan donor dan resipien
Superovulasi dan induksi estrus pada donor
Sinkronisasi estrus (donor-resipien ; resipien-resipien)
Inseminasi pada donor
Koleksi embryo dari donor
Evaluasi embryo
Transfer embryo ----- Freezing embryo
Observasi estrus pada donor setelah koleksi embryo
Konfirmasi kebuntingan pada resipien
Pemeliharaan kebuntingan sampai partus
 Pemilihan donor dan resipien
Donor :
- Sehat, terutama dari penyakit
reproduksi
- Siklus estrus normal
- Respon baik terhadap perlakuan
superovulasi
- Sifat genetik unggul
Resipien :
- Sehat, terutama dari penyakit reproduksi
- Siklus estrus normal
 Koleksi embryo
Dilakukan dengan cara flushing pada oviduct atau uterus
melalui pembedahan atau tanpa pembedahan
Metode flushing :
- Oviduct : hari ke 2-4 post inseminasi
* upward method
abdominal surgery
* downward method

- Uterus : hari ke 6-8 post inseminasi

* downward method abdominal surgery
* circular non surgical
Upward Oviduct Flushing Method
Downward method of uterin horn flushing
Circular method of uterin horn flushing (non
surgical)
 EMBRIO BEKU

SELEKSI AKSEPTOR/RESIPIEN
PENYERENTAKAN BIRAHI
THAWING
IDENTIFIKASI EMBRIO
TRANSFER
 EMBRIO SEGAR
DONOR
1. SELEKSI
2. GERTAK BIRAHI
3. SUPEROVULASI
4. INSEMINASI
5. FLUSHING
6. IDENTIFIKASI EMBRIO
7. TRANSFER
 RESIPIEN
1. SELEKSI
2. SINKRONISASI BIRAHI
3. TRANSFER EMBRIO
 DIBEKUKAN
TRANSFER/

FLUSHING
PROGRAM TE

BIRAHI / INSEMINASI
SUPEROVULASI
DONOR BIRAHI
SINKRONISASI
 TRANSFER
BIRAHI
SINKRONISASI
RESIPIEN