Anda di halaman 1dari 24

Three dimensional reconstruction of the

embryonic pancreas in the grass snake Natrix


natrix L. (Lepidosauria, Serpentes) based on
histological studies
M. KOWALSKA, M. HERMYT, AND W. RUPIK
Latar belakang
Kelenjar pankreas (eksokrin) berasal dari pancreatic bud dorsal dan ventral.
Ada dua model perkembangan ventral pancreatic primordia:
Model 1: berkembang dari dinding usus.
Model 2: berkembang dari hepatic diverticulum.
H0: pankreas ular berkembang dari 3 bud, lokasi topografisnya tidak berkaitan dengan
perkembangannya.
H1: pankreas ulas berkembang dengan cara yang berbeda karena topografi organ tubuh ular
berbeda.
Rekonstruksi 3D lebih efektif untuk menguji hipotesis.
Metode
Telur diambil dari ular liar yang ditangkap dan dipelihara dalam vivaria kemudian dilepas setelah
bertelur.
Telur diinkubasi pada 30 C dengan kelembaban relatif 100% dalam inkubator. Dalam kondisi itu,
telur akan menetas dalam 30-33 hari.
Tahapan embrio yang diamati adalah stage I, II, IV, V, VII, IX, dan XI.
Preparat serial dibuat dengan metode parafin dengan 3 jenis pewarnaan: Heidenhain AZAN,
Ehrlichs HE, dan Mayers HE.
Rekonstruksi 3D dilakukan dengan bantuan software ImageJ dan plug-in TrakEM2.
Stage I
Ada 2 calon pankreas: dorsal pancreatic bud (DB) dan ventral pancreatic bud (VB). Keduanya
berdekatan tapi belum menyatu.
Posisinya ada di antara mesonephros, liver bud dan lengkung usus.
Posisi VB lebih condong ke arah cranial.
DB dan VB punya saluran masing-masing, epitelnya kolumner selapis dengan inti oval di basal.
Setiap saluran bercabang-cabang, di ujungnya membentuk asiner dengan epitel kuboid yang
berinti bulat di tengah.
Hepatic duct (HD) memasuki VB dan menyatu dengan ventral pancreatic duct (VD).
Stage I (3D)
A: ventral
B: dorsal
C: anteroventral
D: anterodorsal
E: lateral kanan
F: lateral kiri

Ket:
DB: dorsal pancreatic bud, G: gut, Li: liver,
mes: mesonephros, VB: ventral
pancreatic bud.
Stage I (2D)
A - D: potongan serial pancreatic bud
dan jaringan disekitarnya pada stage I

E: dorsal pancreatic duct

F: acini pada dorsal pancreatic bud

Ket: DB: dorsal pancreatic bud, DD:


dorsal pancreatic duct, G: gut, Li: liver,
M: mesenchyme, Mes: mesonephros,
VB: ventral pancreatic bud, VD: ventral
pancreatic duct.
Stage II
Liver yang berkembang mengisi ruang di sekitar calon pankreas.
Calon spleen dan gall blader muncul. Calon spleen menempel pada ujung dorsal DB, calon gall
blader muncul di dekat ujung ventral liver bud dan VB. Cystic duct tumbuh dari gall blader dan
bermuara di ventral pancreatic duct (VD).
Saluran kedua calon pankreas semakin bercabang-cabang ke dalam. Di ujung luarnya, keduanya
menyatu membentuk main pancreatic duct yang bermuara di duodenum.
DB memiliki lebih banyak asiner dengan pembuluh darah di sekitarnya.
Stage II (3D)
A: anterodorsal
B: posterodorsal
C: lateral kanan
D: ventral
E: posterolateral

Ket:
CD: cystic duct, DB: dorsal pancreatic
bud, G: gut, GB: gall blader, Li: liver,
Mes: mesonephros, Sp: spleen, VB:
ventral pancreatic bud.
Stage II (2D)
A: posisi saluran kedua pancreatic bud,
main pancreatic duct dan muaranya di
usus

B: posisi spleen pada perkembangan


awal

Ket: DB: dorsal pancreatic bud, DD:


dorsal pancreatic duct, G: gut, Li: liver,
M: mesenchyme, MPD: main
pancreatic duct, Sp: spleen, VB: ventral
pancreatic bud, VD: ventral pancreatic
duct.
Stage IV
Sel-sel asiner kedua calon pankreas belum menyatu.
Saluran pankreas semakin bercabang-cabang. Penyususnnya masih epitel kolumner selapis.
Aktivitas mitosis masih teramati pada sel-sel asiner dan saluran pankreas.
Stage V
Gall blader semakin membesar dan bergerak ke arah dorsal.
Calon pankreas semakin bercabang-cabang, semakin banyak asiner dan semakin memanjang.
Jaringan ikat yang lebih tebal memisahkan spleen dan DB.
Jaringan ikat juga terlihat memisahkan DB dan VB.
Sel granular mulai muncul di bagian DB yang dekat dengan spleen.
Main pancreatic duct memanjang.
Stage V (3D)
A: ventral

B: dorsal

C: lateral kanan

Ket:

CD: cystic duct, D: duodenum, DB:


dorsal pancreatic bud, GB: gall blader,
Mes: mesonephros, MPD: main
pancreatic duct, S: stomach, Sp:
spleen, VB: ventral pancreatic bud.
Stage V (2D)
A: jaringan ikat yang membatasi
spleen, dorsal pancreatic bud dan
ventral pancreatic bud

B: sel-sel granula mulai muncul pada


dorsal pancreatic bud yang berdekatan
dengan spleen

Ket: CT: connective tissue, DB: dorsal


pancreatic bud, Li: liver, Mes:
mesonephros, Sp: spleen, VB: ventral
pancreatic bud, VD: ventral pancreatic
duct.
Stage VII
Pankreas mulai dilingkupi jaringan lemak dan pembuluh darah besar.
Sel granular semakin banyak bermunculan.
Jaringan ikat semakin berkembang. Main pancreatic duct dan small pancreatic duct diselubungi
jaringan ikat yang lebih tebal. Jaringan ikat dan pembuluh darah semakin banyak terlihat di
antara saluran-saluran dan asiner.
Kedua calon pankreas masih terpisahkan jaringan ikat.
Spleen sudah terpisah, namun posisinya masih sangat dekat dengan pankreas.
Stage VII (2D)
A: main pancreatic duct pada stage VII
B: jaringan ikat yang membatasi
spleen, dorsal pancreatic bud dan
ventral pancreatic bud semakin jelas
C: jaringan ikat tipis pemisah spleen
dengan ujung dorsal pancreatic bud

Ket: Ac: acini, BV: blood vessel, CT:


connective tissue, D: duodenum, DB:
dorsal pancreatic bud, Li: liver, MPD:
main pancreatic duct, P: pancreas, Sp:
spleen, VB: ventral pancreatic bud, VD:
ventral pancreatic duct.
Stage IX
Penetrasi pankreas ke bagian ventrolateral spleen membaginya menjadi 3 bagian, yang pertama
bagian terbesar, bagian kedua terperangkap di dalam pankreas, bagian ketiga terpisah di sisi
yang berlawanan.
Cystic duct bergabung dengan hepatic duct menjadi common bile duct, yang kemudian
memasuki main pancreatic duct.
Main pancreatic duct diselubungi jaringan ikat dan otot yang tebal dan juga jaringan asiner.
Sel-sel granular semakin banyak.
Stage IX (3D)
A: dorsal

B: anterolateral

Ket:

CBD: common bile duct, CD: cystic


duct, D: duodenum, GB: gall blader,
HD: hepatic duct, MPD: main
pancreatic duct, P: pancreas, S:
stomach, Sp: spleen.
Stage IX (2D)
A: penetrasi pankreas pada
ventrolateral spleen membagi spleen
menjadi 3 region

B: perkembangan jaringan ikat dan


otot di sekitar main pancreatic duct

Ket: Ac: acini, CT: connective tissue, D:


duodenum, Mc: muscle, MPD: main
pancreatic duct, P: pancreas, Sp:
spleen.
Stage XI
Posisi spleen dan gall blader sudah sejajar.
Jaringan lemak berkembang dan mengisi ruang di sekitar pankreas dan organ-organ lainnya, dan
menekan pankreas.
Main pancreatic duct dilapisi jaringan ikat dan otot yang tebal. Percabangan berikutnya hanya
dilapisi jaringan ikat dan membentuk lobulus.
Epitel main pancreatic duct kolumner selapis dan memproduksi mukus. Semakin bercabang ke
dalam, tinggi epiteliumnya semakin rendah dan produksi mukus semakin sedikit.
Banyak jaringan ikat interstisial sehingga terbentuk banyak lobulus.
Beberapa sel-sel granular membentuk struktur inverted acini, dimana granula terdapat di basal
sel dan dekat dengan pembuluh darah.
Dengan pewarnaan Heidenhains AZAN, tampak 2 tipe sel granular. Tipe 1 sitoplasmanya
terpulas pink gelap, bentuk sel memanjang atau segitiga, granula lebih besar. Tipe 2 sitoplasma
mirip sel asiner, granula lebih kecil.
Sel-sel granular hanya ditemukan di bagian dorsal pankreas.
Stage XI (3D)
A: dorsal

B: lateral kanan

Ket:

BV: blood vessel, CBD: common bile


duct, CD: cystic duct, D: duodenum,
GB: gall blader, HD: hepatic duct, P:
pancreas, S: stomach, Sp: spleen.
Stage XI (2D)
A: jaringan lemak yang menekan
pankreas ke arah usus

B: Sel-sel granular semakin


berkembang di dekat spleen

C: inverted acinus pada sel-sel granular

Ket: Ac: acini, CT: connective tissue, F:


fat, IA: inverted acinus, Mc: muscle,
MPD: main pancreatic duct, P:
pancreas, Sp: spleen. Tanda bintang:
sel-sel granular.
Kesimpulan
Pankreas Natrix natrix L. berkembang dengan cara yang berbeda dari vertebrata pada umumnya
karena berkembang dari dua primordia dan posisinya dalam tubuh dipengaruhi perkembangan
organ lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai