ANEMIA
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan
kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit)
sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah
merah dalam membawa oksigen
Anemia adalah kadar hemoglobin di bawah 13 g/dl pada
pria dan di bawah 12 g/dl pada wanita (WHO).
Indonesia kriteria Hb < 10 g/dl
anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau
penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan
suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan
perubahan patofisiologis yang mendasar
KLASIFIKASI ANEMIA
Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia
defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan
oleh defek produksi sel darah merah, meliputi:
a. Anemia aplastik
b. Anemia pada penyakit ginjal
c. Anemia pada penyakit kronis
d.Anemia Defisiensi Besi
e.Anemia Megaloblastik
Anemia Hemolitika yaitu anemia defisiensi
jumlah sel darah merah disebabkan oleh
destruksi sel darah merah
DERAJAT ANEMIA
BERDASARKAN WHO & NCI
DERAJAT WHO NCI
Derajat 0 (nilai > 11.0 g/dL Perempuan 12.0 - 16.0 g/Dl
normal) Laki-laki 14.0 - 18.0 g/dL
Derajat 1 (ringan)
9.5 - 10.9 g/dL 10.0 g/dL - nilai normal
Derajat 2 (sedang)
8.0 - 9.4 g/dL 8.0 - 10.0 g/dL
Derajat 3 (berat)
6.5 - 7.9 g/dL 6.5 - 7.9 g/dL
Derajat 4
(mengancam jiwa) < 6.5 g/dL < 6.5 g/dL
ETIOLOGI
Perdarahan
Kekurangan gizi seperti zat besi, vitamin
B12, dan asam folat
Penyakit kronik, seperti gagal ginjal
Kelainan darah
Ketidaksanggupan sumsum tulang
membentuk sel-sel darah.
MANIFESTASI KLINIS
Lemah, letih, lesu dan lelah
Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit
dan telapak tangan menjadi pucat. Pucat oleh karena
kekurangan volume darah dan Hb, vasokontriksi
Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan
aliran darah) Angina (sakit dada)
Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas
(pengiriman O2 berkurang)
Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung)
menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada SSP
Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia,
nausea, konstipasi atau diare)
PENGKAJIAN DAN
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium :
Screening Test : pengukuran kadar Hb, indeks eritrosit dan
hapusan darah tepi
Pemeriksaan darah seri anemia : hitung leukosit, trombosit, dan
laju endap darah
Pemeriksaan Sumsum tulang : diagnosis definitif pada
beberapa jenis anemia
Pemeriksaan Khusus :
Anemia Defisiensi Besi : serum iron, TIBC, saturasi transferin,
protoporfirin eritrosit, feritin serum,
Anemia Megaloblastik : folat serum, Vit. B12 serum
Anemia hemolitik : bilirubin serum, tes coomb
Anemia Aplastik : biopsi sumsum tulang
o Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut
dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis
KOMPLIKASI
gagal jantung
Kejang.
Perkembangan otot buruk (jangka panjang)
Penurunan kesadaran
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Transfusi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah
infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang
pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen
atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila
ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging
dan sayuran hijau
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Lakukan pengkajian fisik
2. Dapatkan riwayat kesehatan, termasuk riwayat diet
3. Observasi adanya manifestasi anemia
a.Manifestasi umum
Kelemahan otot
Mudah lelah
Kulit pucat
Manajemen Syok
Pasang dan pertahankan akses di vena besar