Anda di halaman 1dari 24

Materi I

Program Pemberian dan


PemantauanMutu Tablet Tambah
Darah untuk Ibu Hamil

Orientasi Petugas Kesehatan


Materi II

Persiapan dan
Penatalaksanaan Pemberian
Tablet Tambah Darah
Orientasi Petugas Kesehatan
Kerangka Penyajian

A. Persiapan

B. Penatalaksanaan
Pemberian TTD
A. Persiapan
Orientasi Petugas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten:
Peserta 1. Staff Dinkes Provinsi (2 orang per provinsi,
Gizi dan Farmasi)
2. Staff Dinkes Kabupaten (2 orang per
Kabupaten, Gizi dan Farmasi)
Narasumber Dari Pusat (2 orang per kelas)
Tempat Ibu Kota Provinsi Lokasi Proyek (Regional)
Waktu 1. Dua (2) hari
2. Satu (1) hari Perencanaan untuk Orientasi
Petugas Kesehatan Puskesmas
Jumlah Kelas Total 8 kelas untuk 11 provinsi (20-24 orang per
kelas)
Lanjutan
Orientasi Petugas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten:

Persyaratan Peserta kegiatan ini adalah sebagai berikut:


pengelola program gizi dan pengelola program
farmasi,
bersedia dan mampu melakukan fungsi sebagai
narasumber untuk orientasi tingkat puskesmas,
bersedia dan mampu melakukan monitoring rutin
untuk manajemen distribusi TTD di tingkat
provinsi/kabupaten.
Lanjutan
Orientasi Petugas Kesehatan Puskesmas:
Peserta Staff Puskesmas (3 orang per Puskesmas):
1. Tenaga Gizi
2. Bidan Koordinator
3. Petugas Farmasi
Narasumber Dari Provinsi/Kabupaten (2 orang per kelas)

Tempat Tingkat Kabupaten

Waktu Dua (2) hari

Jumlah Peserta per 20-24 orang per kelas


Kelas
Pengembangan dan Diseminasi KIE TTD
KIE yang akan didiseminasi ke target sasaran:
Pedoman Program Pemberian dan Pemantauan Mutu Tablet Tambah
Darah untuk Ibu Hamil di Wilayah PKGBM (satu buku untuk setiap
peserta orientasi dan satu buku untuk bidan desa atau tenaga
kesehatan di tingkat desa)
Pedoman Penatalaksanaan Pemberian TTD, Kemenkes 2015 (satu
buku untuk setiap peserta orientasi dan satu buku untuk bidan desa
atau tenaga kesehatan di tingkat desa.
Brosur tentang Anemia dan TTD (satu brosur untuk setiap peserta
orientasi, satu brosur untuk setiap desa, satu brosur untuk setiap
posyandu, dan satu brosur untuk setiap ibu hamil).
Poster tentang TTD (tiga poster untuk setiap peserta dari tingkat
provinsi, kabupaten, puskesmas, dan tiga poster untuk tingkat desa
dan posyandu).
Kartu Kepatuhan Konsumsi TTD untuk Ibu Hamil (lampiran 9) (satu
kartu untuk setiap peserta orientasi dan tiga kartu untuk setiap ibu
hamil).
B. Penatalaksanaan Pemberian TTD
1. Sasaran dan Dosis Pemberian
Sasaran:
Seluruh ibu hamil yang ada di seluruh desa wilayah
PKGBM
Dosis:
1 tablet setiap hari selama masa kehamilan
Penyediaan TTD untuk wilayah PKGBM adalah untuk
Konsumsi 90 tablet.
Untuk menambahkan sampai dosis 270 tablet dapat
dilakukan secara program atau mandiri.
(Pemberian TTD setiap hari selama kehamilan dapat menurunkan
risiko anemia maternal 70% dan defisiensi besi 57%, WHO 2012).
2. Perencanaan Kebutuhan
a. Perhitungan Sasaran
Target sasaran untuk masing-masing
kabupaten dihitung dengan menggunakan
cara sebagai berikut:
Data sasaran Puskesmas, yakni data riil
rekapitulasi jumlah ibu hamil dari tingkat
kelurahan/desa.
Data Kabupaten/kota, Data Penduduk
Sasaran Program Pembangunan Kesehatan
tahun 2015-2019 (Kepmenkes Nomor
HK.02.02/Menkes/117/2015).

Lanjutan
2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)
b. Perhitungan Kebutuhan
Jumlah TTD yang dibutuhkan di kabupaten dihitung sesuai
jumlah ibu hamil dan prevalensi anemia ibu hamil.
Jika data di daerah mengenai prevalensi anemia ibu hamil
tidak tersedia, data nasional (Riskesdas 2013) dpt digunakan.

Perhitungan untuk Program Pencegahan


Untuk tk. Puskesmas
Untuk tk. prov & kab
Lanjutan
2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)
Perhitungan untuk Program Pencegahan
Untuk TTD program:

Jumlah TTD = (jumlah ibu hamil x 270 tab) + (10%)*


*10% adalah stok cadangan.

Untuk wilayah PKGBM:

Jumlah TTD = (jumlah ibu hamil x 90 tab) + (10%)*

*10% adalah stok cadangan.


Lanjutan
2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)
b. Perhitungan Kebutuhan
Perhitungan untuk Program Pengobatan
Jika data prevalensi anemia ibu hamil di tingkat puskesmas tidak
tersedia, maka angka prevalensi anemia di tingkat provinsi dan
tingkat nasional (37.1%) dapat digunakan.
Ibu hamil dengan anemia menerima 2 tablet/hari untuk
maksimum 30 hari (60 tablet), dilanjutkan dengan dosis
pencegahan.
Jika pada pemeriksaan Hb selanjutnya tidak berubah, maka ibu
langsung dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

Jumlah TTD = (jumlah ibu hamil x 37% x 2 tablet x 30


hari) + (10 %)*

*10% adalah stok cadangan.


Pengobatan
(dikutip dari Buku Pedoman Penatalaksanaan Pemberian TTD, Kemenkes RI
2015)
Untuk anemia ringan, sedang dan berat pemberian 2 tablet
setiap hari sampai kadar Hb mencapai normal.
Pemeriksaan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia:
anemia pada trimester I, pemeriksaan kadar Hb dilakukan setiap
bulan.
anemia pada trimester II, pemeriksaan kadar Hb dilakukan setiap 2
minggu.
Jika pada pemeriksaan selanjutnya kadar Hb tidak berubah, rujuk
ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
Bila anemia disebabkan karena defisiensi besi, maka konsumsi TTD teratur
akan meningkatkan kadar Hb dalam 1 bulan setelah konsumsi TTD.
Bila Hb tidak berubah setelah konsumdi TTD teratur, kemungkinan anemia
tidak disebabkan oleh defisiensi besi.
Pengobatan
(dikutip dari Buku Pedoman Penatalaksanaan Pemberian TTD, Kemenkes RI
2015)

Ibu Hamil dengan malaria, tetap diberi TTD +


pengobatan malaria.
Pemberian TTD pada ibu hamil yang pernah menderita malaria
perlu dimonitor secara periodic.
Ibu hamil dengan kecacingan, tetap diberi TTD +
pemberian obat cacing.
Biasanya ibu hamil dengan kecacingan akan menderita anemia
sedang, maka pemberian TTD dapat mencegah terjadinya anemia
menjadi lebih berat (INACG, 1998).
Lanjutan
2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)
b. Perhitungan Kebutuhan
Contoh Perhitungan Jumlah Kebutuhan TTD untuk Ibu Hamil
untuk Periode 12 Bulan
Jumlah Ibu Jumlah Ibu
Jumlah TTD
Nama Hamil Hamil dengan
[(a) x 1 tab x 90 hari] + [(b)
Puskesmas Total Anemia
x 2 tab x 30 hari] + [10%]
(a) (b)=37%* x (a)
(50x90)+(19x2x30)+(10%)=
Puskesmas A 50 (37% x 50) = 19
6.204 tablet
(100x90)+(37x2x30)+(10%)
Puskesmas B 100 (37% x 100) = 37
= 12,342 tablet
*Total 150 nasional untuk
37,1% = angka prevalensi 56anemia ibu hamil (berdasarkan
18.546pengukuran
kadar Hb)
MANAJEMEN LOGISTIK TABLET TAMBAH DARAH
Mekanisme Penyediaan
ALUR PERMINTAAN & DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH
Lanjutan

2. Perencanaan Kebutuhan (lanjutan)


b. Perhitungan Kebutuhan

KERJA KELOMPOK
Menghitung kebutuhan TTD di Kabupaten
Memperbaharui data jumlah ibu hamil di
Kabupaten untuk tahun 2016.
Lanjutan
3. Distribusi TTD

TTD dari produsen dikirim langsung ke instalasi farmasi di


tingkat kabupaten/kota. Kabupaten dan kota
mendistribusikan ke puskesmas.
Petugas kesehatan di puskemas mendistribusikan ke
puskesmas pembantu, poskesdes, polindes dan posyandu
serta sarana pelayanan kesehatan lainnya untuk kemudian
didistribusikan ke sasaran.
Bila ada sisa stok di tiap tingkatan distribusi, disarankan
untuk meneruskan pemberian TTD kepada sasaran ibu hamil
diluar dosis regular 90 tablet.
Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas perlu
memastikan target sasaran penerima TTD tidak terjadi
duplikasi.
Lanjutan
3. Distribusi TTD (lanjutan)

Distribusi TTD kepada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa


mekanisme sebagaimana berikut:

TTD diberikan oleh bidan pada saat kunjungan ANC. Pemberian


TTD kepada setiap ibu hamil kepada ibu hamil pada saat kunjungan
ANC adalah salah satu dari pelayanan minimum.
TTD diberikan oleh bidan dan petugas gizi saat
melakukankunjungan rumah. Ibu hamil yang tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan perlu dikunjungi oleh petugas kesehatan
untuk konfirmasi dan pemberian motivasi.
TTD dapat diberikan pada saat kelas ibu hamil.
TTD dapat diperoleh di Posyandu saat pelayanan Posyandu
dilakukan.
Lanjutan

Skema Distribusi TTD


Produsen/
Tk. Pusat Distributor

Instalasi Farmasi
Tk. Kab/Kota Kab/Kota

Tk. Kecamatan Puskesmas

Bides/
Tk. Desa Posyandu
Polindes
Poskesdes Pustu

Tk. Masyarakat IBU HAMIL


Lanjutan
4. Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi TTD
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
konsumsi TTD adalah sebagai berikut:
Terjadinya perubahan warna hitam pada tinja menunjukkan
tanda yang normal karena mengonsumsi TTD (tanda adanya sisa
Fe yang tidak digunakan oleh tubuh).
Sisa kemasan TTD perlu dibawa saat kunjungan berikutnya dan
ibu hamil dapat melakukan pencatatan TTD yang dikonsumsi
pada Kartu Kepatuhan (Lampiran 9), sehingga petugas
kesehatan dapat melakukan monitor kepatuhan konsumsi TTD.
Meminta bantuan anggota keluarga, misalnya suami, untuk
memonitor dan mengingatkan sasaran dalam mengonsumsi
TTD.
Lanjutan
4. Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi TTD (lanjutan)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
konsumsi TTD adalah sebagai berikut:
Kunjungan rumah oleh petugas kesehatan atau kader diperlukan
untuk memastikan TTD betul-betul dikonsumsi oleh sasaran.
Untuk mengetahui apakah sasaran mengonsumsi TTD, petugas
dapat melihat perkembangan kesehatan sasaran melalui tanda
klinis.
Untuk mengetahui dampak pemberian TTD, petugas perlu
melakukan pemeriksaan Hb secara berkala.
Melakukan pemantauan bersamaan dengan kegiatan lain
(contoh: petugas kesehatan sedang menghadiri kegiatan di
masyarakat dapat menanyakan konsumsi TTD pada ibu hamil
yang ditemui).
Selesai

Anda mungkin juga menyukai