atau kelenjar limfe dan disebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia Timori. Serta di tularkan melalui nyamuk ke manusia. ETIOLOGI Terdapat di saluran getah bening (terutama ketiak dan lipat paha).
Memproduksi ribuan anak cacing (mikrofilaria) setiap hari
selama hidupnya yang mencapai 5 tahun.
Malam hari: berada di peredaran darah tepi; siang hari
bersembunyi dalam organ dalam
Menular ke orang lain melalui gigitan nyamuk: semua
penduduk di wilayah endemis berisiko tertular. Manifestasi Klinis
Fenomena Tropical Pulmonary eosinophilia (eosinofil me, gejala mirip
asma atau penyakit paru) Respon Imunologik Stadium Penyumbatan (Menahun) Hidrokel Limfedema Elefantiasis
Limfedema dapat dibagi menjadi 4 Tingkat
Tingkat 1; edema pitting tungkai, kembali normal bila tungkai diangkat Tingkat 2; edema pitting/non pitting, tidak dapat kembali normal bila tungkai diangkat Tingkat 3; Edema non pitting, tidak dapat kembali normal bila tungkai diangkat, kulit tebal. Tingkat 4; Edema non pitting dengan jaringan fibrosis dan verukosa kulit (Elefantiasis) Pemeriksaan diagnostik
Riwayat berpergian didaerah endemis
Manifestasi klinis sesuai
Darah; Leukositosis dan eosinofilia
Darah Tepi; Ditemukan mikrofilaria dalam darah tepi,
cairan hidrokel, atau kiluria.
*pengambilan spesimen sesuai puncak aktif yaitu pada
malam hari (pkl 22.00-02.00)
Biopsi dll. Penatalaksanaan
Dietilcarbamazine (DEC); 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari.
Pengobata dapat diulang 1 hingga 6 bulan atau selama 2 hari perbulan dengan dosis 6-8mg/kgBB/hari.
Albendazol 400 mg; setiap hari selama 2-3 hari.
Efek Samping DEC
1. Efek Farmakologis; Efek obat terhadap tubuh manusia; (Mual,
Muntah, Pusing, Alergi)
2. Respon hospes yang terinfeksi terhadap Kematian Parasit.
a. Reaksi sistemik (dengan atau tanpa demam) terjadi karena
kematian filaria dengan cepat sehingga dapat menginduksi sistem imun. Terjadi beberapa jam setelah pemberian dec hingga 3 hari kemudian.
b. Reaksi Lokal, respon terhadap kematian filaria (dewasa).
Gejala lokal berlangsung lebih lama hingga beberapa bulan. Dan akan menghilang dengan spontan. Reaksi sistemik Hari pertama hingga Sakit kepala, sakit pada hari ketiga Dengan atau tanpa berbagai bagian tubuh, demam. sendi-sendi, pusing, anoreksia, lemah, muntah, serangan asma. Reaksi Lokal Berlangsung lebih Limfadenitis, limfedema, lama hingga beberapa abses, ulserasi, hidrokel, bulan funikulitis, epididinitis. Kejadian ikutan pasca pengobatan filariasis
Ringan Demam, Pusing, sakit kepala, nyeri otot, nyeri
sendi, lemah, mual, muntah, nafsu makan berkurang. Keluar cacing Sedang Diare, eritema, urtikaria, limfadenitis, limfangitis, abses, orkhitis, epididimitis, funikulitis.. Berat Asma, ikterus, Serangan epistaksis Mengancam nyawa Syok anafilaktik Pencegahan
Pencegahan individu:
- menjaga kebersihan lingkungan
- menghindari kontak dengan nyamuk (penggunaan obat oles