Ruang Melati RS. PARU JEMBER ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN KASUS KANGKER PARU
Kanker paru adalah suatu pertumbuhan yang
tidak terkontrol dari sel anaplastik dalam paru. ( Susan Wilson dan June Thompson, 1990) Karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas. (Hood Alsagaff, dkk. 2002) ETIOLOGI 1.Merokok kandungan tar, rokok filter, dan kretek). perokok pasif berrisiko tinggi mengalami kangker paru. 2.Polusi udara Ada berbagai karsinogen telah diidentifikasi termasuk didalamnya adalah sulfur, emisi kendaraan bermotor, polutan dari pabrik, insiden banyak di daerah perkotaan 3.Polusi Lingkungan Kerja bekerja di industri dengan terpapar asbes, uranium, kromat, arsen (insektisida yang digunakan petani), besi, oksida besi 4.Rendahnya asupan vitamin A Vitamin A dapat menurunkan resiko peningkatan jumlah sel-sel kanker, hal ini berkaitan dengan fungsi utama vitamin A yang turut berperan dalam pengaturan diferensiasi sel 5.Faktor herediter PATHWAY GEJALA KLINIS 1. Gejala awal. Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin disebabkan oleh obstruksi pada bronkus. 2. Gejala umum. a. Batuk : Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa tumor. b. Hemoptisis : Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor yang mengalami ulserasi. c. Anoreksia, lelah, berkurangnya berat badan. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan non Invasiv Foto Thorak PA ,Lateral, Top Lordotik untk melihat apices paru CT Scan apakah sudah ada metastase ke kelenjar gatah bening hilus maupun sekitar trakhea MRI gambaran secara 3 dimensi Sitologi Sputum dapat membantu menegakkan kasus hingga 70%. (sputum harus di keluarkan dari dalam paru dengan batuk, dan sputum pertama pada pagi hari adalah spisimen terbaik untuk pemeriksaan sitologi) 2. Pemeriksaan Invasif Bronkoskopi dengan biopsi (mengambil jaringan langsung dari tumor) FNA KEBUTUHAN OKSIGENASI
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan
unsur vital dalam proses metabolisme untukmempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas. (Wartonah Tarwanto, 2006) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEB. OKSIGENASI