Anda di halaman 1dari 33

POSYANDU

Elok Permatasari, S.KM., M.Kes.


POSYANDU
Wujud pemberdayaan masyarakat
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat) dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
Upaya kesehatan Promotif dan Preventif
Mulai dicanangkan pada tahun 1986
POSYANDU
Salah satu UKBM untuk memberdayakan dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat
guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi
ibu, bayi dan anak balita.
Tujuan Posyandu
Meningkatnya peran masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI,
AKB dan AKBal.
Meningkatnya peran lintas sektor dalam
penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan
dengan penurunan AKI, AKB dan AKBal.
Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan
dengan penurunan AKI, AKB dan AKBal
Fungsi Posyandu
Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat
dalam alih informasi dan keterampilan dari
petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat
penurunan AKI, AKB dan AKBal.
Sebagai wadah untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan
AKBal.
Kegiatan Utama Posyandu
Kesehatan ibu dan anak;-
Keluarga berencana;-
Imunisasi;
Gizi;
Pencegahan dan penanggulangan diare.
Kegiatan Pengembangan Posyandu
Bina Keluarga Balita (BKB).
Kelas Ibu Hamil dan Balita.
Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial
Kejadian
Kejadian Luar Biasa (KLB), misalnya: Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD),
gizi buruk, Polio, Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus
Neonatorum.
Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan
pemukiman (PAB PLP).
Kegiatan Pengembangan Posyandu
Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan
pemanfaatan pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga
(TOGA).
Kegiatan ekonomi produktif, seperti: Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam.
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat
(Tabumas).
Kesehatan lanjut usia melalui Bina Keluarga Lansia (BKL).
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Sasaran Posyandu
Semua anggota masyarakat yang membutuhkan
pelayanan kesehatan dasar yang ada di
Posyandu terutama:
Bayi
Anak balita
Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
Pasangan Usia Subur (PUS)
Pengasuh anak
Pengelola Posyandu
Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh
masyarakat pada saat musyawarah pembentukan
Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya
terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu.
Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi,
dan mampu memotivasi masyarakat.
Bersedia bekerja secara sukarela bersama
masyarakat
Pengelola Posyandu
Kader Posyandu adalah anggota masyarakat yang
bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara
sukarela
Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya satu
(1) kali dalam sebulan.
Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu
sebaiknya berada di lokasi yang mudah dijangkau
oleh masyarakat
Manfaat Posyandu : Bagi Msayarakat
Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan
informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi,
dan anak balita.
Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak
menderita gizi kurang atau gizi buruk.
Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan
memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta
imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
Manfaat Posyandu : Bagi Msayarakat
Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet
tambah darah (Fe).
Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang
kesehatan ibu dan anak.
Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera
diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang
kesehatan ibu, bayi, dan anak balita.
Manfaat Posyandu : Bagi Kader
Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih
dahulu dan lebih lengkap.
Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan
tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu.
Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai
orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan.
Menjadi panutan karena telah mengabdi demi
pertumbuhan anak dan kesehatan ibu
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
Kegiatan bulanan Sudah dapat Jumlah keg >= 8 Jumlah keg >= 8
Posyandu Belum melaksanakan kali/tahun kali/tahun
Rutin (<8 kali per kegiatan > 8 kali
tahun) per tahun
Jumlah Kader < 5 Jumlah Kader >= 5 Jumlah Kader >= 5 Jumlah Kader >= 5
Karena belum Cakupan kelima Mampu Mampu
siapnya masyarakat kegiatan utamanya melaksanakan keg melaksanakan keg
masih rendah, yaitu tambahan tambahan
kurang dari 50%. Cakupan kegiatan Cakupan kegiatan
utama >50% utama >50%
Dana sehat dengan Dana sehat dengan
Jml Peserta < 50% Jml Peserta >= 50%
KK KK
Intervensi Intervensi : Intervensi: Intervensi:
:memotivasi Pelatihan Sosialisasi dan Pembinaan
masyarakat serta TOMA Pelatihan Dana Dana sehat
menambah jumlah SMD dan sehat
kader MMD
Tingkat Perkembangan POSYANDU
Sebaran Posyandu di Indonesia tahun 2014
(Kemenkes RI, 2015)
DESA SIAGA
Elok Permatasari, S.KM., M.Kes.
Sistem Kesehatan Desa
Grand Strategy
Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat

Meningkatkan akses masyarakat terhadap


pelayanan kesehatan yang berkualitas

Meningkatkan sistem Surveillance,


Monitoring dan Informasi kesehatan

Meningkatkan pembiayaan kesehatan


Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat
1. Seluruh desa menjadi Desa Siaga
2. Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan
sehat
3. Seluruh keluarga Sadar Gizi
Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas
1. Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan
yang bermutu
2. Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat
risiko tinggi terlindungi dari penyakit.
3. Di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten
4. Di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat
kesehatan dasar
5. Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau
dan dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
6. Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, puskesmas
dan jaringannya memenuhi standar mutu
Meningkatkan sistem Surveillance, Monitoring
dan Informasi kesehatan
1. Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat
kepada Kepala Desa/Lurah untuk kemudian diteruskan
ke instansi kesehatan terdekat
2. Setiap Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah penyakit
tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga tidak
menimbulkan dampak kesehatan masyarakat
3. Semua ketersediaan farmasi, makanan dan perbekalan
kesehatan memenuhi syarat
4. Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan
standar kesehatan
5. Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence
based di seluruh Indonesia
Meningkatkan pembiayaan kesehatan

1. Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas


penganggaran pemerintah pusat dan daerah.
2. Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk
upaya pencegahan dan promosi kesehatan.
3. Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan
terutama bagi rakyat miskin
TUJUAN DESA SIAGA
Umum
Terwujudnya masyarakat desa yg sehat, serta peduli
dan tanggap thd permasalahan kesehatan di
wilayahnya
TUJUAN DESA SIAGA
Khusus
Meningkatnya pengetahuan & kesadaran
masyarakat desa ttg pentingnya kesehatan
Meningkatnya kewaspadaan & kesiapsiagaan
masyarakat desa thd risiko & bahaya yg dapat
menimbulkan ganggunag thd kesehatan (bencana,
wabah, kegawatdaruratan dsb)
Meningkatnya keluarga yg sadar gizi dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa
Meningkatnya kemampuan dan kemauan
masyarakat desa utk menolong diri sendiri di
bidang kesehatan
SASARAN DESA SIAGA
Semua individu & keluarga di desa
1

Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap


2 perubahan perilaku individu & keluarga

Pihak-pihak yang diharapkan memberikan


3 dukungan
Indikator Desa Siaga
PROSES OUTPUT OUTCOME

1. PKD /tenaga kes 1. Strata PHBS dan


1. Strata UKBM
profesional aktif, Lingkungan sehat
meningkat
membina, sbg 2. Penurunan kasus
rujukan masy 2. Cakupan yankes
/masalah kes.
2. Forum aktif meningkat. 3. Peningkatan gizi
3. Gerakan bersama 3. Penurunan faktor masyarakat
oleh masy dlm atasi resiko penyakit
masalah kes & FR
dan bencana.
4. UKBM berkualitas
5. Pengamatan & 4. Pembiayaan kes
pemantauan oleh utk prom, prev,
masy utk masalah kes kuratif terpenuhi
& faktor resiko.
IMPACT
6. Pengembangan
pembiayaan kes oleh Desa sehat
masy . Tercapainya kesejahteraan masy
KRITERIA
Sebuah Desa dikembangkan menjadi DESA SIAGA
apabila telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah PKD
atau tenaga profesional kesehatan yang siap
melaksanakan:
Pemberdayaan masyarakat
Mendorong pembangunan kes di desa,
Rujukan pertama pelayanan kesehatan bermutu
bagi masyarakat
Sebaran Desa/Kel. Siaga Aktif tahun 2014
(Kemenkes RI, 2015)
TUGAS KELOMPOK
Analisis Pelaksanaan Posyandu

Anda mungkin juga menyukai