Anda di halaman 1dari 28

alterasi & mineralisasi

1. Pengertian
Alterasi :
1. Perubahan didalam komposisi mineral suatu batuan
khususnya yang disebabkan oleh kerja larutan
hidrothermal.
Kadang-kadang dimasukan sebagai fase metamorfisme tetapi biasanya
dibedakan karena lebih lembut/ringan dan lebih bersifat lokal.

2. Setiap perubahan dalam mineralogi suatu batuan yang


terjadi karena proses-proses fisika dan kimia, khususnya
oleh aktivitas fluida hydrothermal

Dicirikan oleh pembentukan mineral-mineral sekunder yang mengandung


hidroksil (biotit, serisit, khlorit, mineral lempung) disamping kuarsa dan
juga karbonat
Fenomena Alterasi dapat disebabkan oleh:
Proses cooling post magmatic/volkanik
Proses mineralisasi
Proses diagenesis pada sedimen
Metamorfosa

Produk Alterasi tergantung pada :


Jenis reaksi alterasi
Komposisi batuan samping (wall rock)
Temperatur dan tekanan

terjadi akibat reaksi fluida dengan wall rocks


Aspek Fluida Hidrothermal:
Temperatur
Tekanan
Komposisi kimia

Dalam pembentukan alterasi


yang paling penting adalah
komposisi kimia
Reaksi dalam proses alterasi:

1. Hydrolisis (keterlibatan H+)


2. Hydration-dehydration (lepasnya molekul air dari fluid ke mineral dan
sebaliknya)
3. Alkali dan alkali tanah metasomatism (substitusi kation)
4. Decarbonation (pembebasan CO2)
5. Silicification (penambahan SiO2)
6. Silication (penggantian oleh silikiat)
7. Oksidasi dan reduksi
Mineralisasi :
is the hydrothermal deposition of economically important
metals in the formation of ore bodies or "lodes".
The first scientific studies of this process took place in Cornwall, United
Kingdom by J.W.Henwood FRS and later by R.W. Fox, FRS [1].
The term can also refer to the process by which sediments replace
organic material within the body of an organism that has died and was
buried by sediments.
Mineralization may also refer to the product resulting from the process of
mineralization. For example, mineralization (the process) may introduce
metals (such as gold) into a rock. That rock may then be referred to as
possessing gold mineralization
Hydrothermal circulation in its most general sense is the circulation of
hot water; 'hydros' in the Greek meaning water and 'thermos' meaning
heat. Hydrothermal circulation occurs most often in the vicinity of
sources of heat within the Earth's crust. This generally occurs near
volcanic activity, but can occur in the deep crust related to the intrusion
of granite, or as the result of orogeny or metamorphism.
2. Jenis dan Penggolongan Mineral Bijih

DIDASARKAN PADA :
SIFAT-SIFAT KIMIA YANG
HAMPIR SAMA
ASSOSIASI DAN CARA
PENGENDAPANNYA
3. Zona Ubahan/Alterasi Hidrothermal

Tulisan ahli : Hubungan terobosan batuan


beku dengan batuan samping Endapan
Bijih.
Proses hidrothermal-magmatik karena pengaruh :
Perbedaan urut-urutan kejadian
Kedalaman
Jenis terobosan dan batuan samping
Serta kehadiran sumber larutan pengubah.
Fenomena Alterasi dapat disebabkan oleh:
Proses cooling post magmatic/volkanik
Proses mineralisasi
Proses diagenesis pada sedimen
Metamorfosa
Alterasi Propilitik

Mineral petunjuk yang


dapat terlihat secara
megaskopis adalah berupa
khlorit, agate, kalsit, epidot,
kuarsa dan pirit, terkadang
kalkopirit dalam jumlah
yang sangat sedikit.
Agates epidot

Kalsit Kalkopirit
Kalsit dan Khlorit Pirit dan Khlorit

Kalsedonit Kuarsa
Alterasi Potasik

Mineral petunjuk yang


dapat terlihat secara
megaskopis adalah berupa
biotit, albit, khlorit, smektit
dan serisit.
Alterasi Phylic/Serisitik

Mineral petunjuk yang


dapat terlihat secara
megaskopis adalah berupa
serisit, smektit, pirit dan
anhidrit.
Alterasi argilik di lokasi LP -61

Pirit dan Smektit dalam masa dasar


mineral lempung / Kaolinit
Alterasi Advanced Argilic
Alterasi Silisifikasi
Fenomena Alterasi dapat
disebabkan oleh:
Proses cooling post
magmatic/volkanik
Proses mineralisasi
Proses diagenesis pada
sedimen
Metamorfosa
Fenomena Alterasi dapat
disebabkan oleh:
Proses cooling post
magmatic/volkanik
Proses mineralisasi
Proses diagenesis pada
sedimen
Metamorfosa

Anda mungkin juga menyukai