Anda di halaman 1dari 14

REKLAMASI DAN PASCA

TAMBANG
MOH.EDWIN F 121 14 051
YEFTA RAPA P F 12114061
BRAMANTYO F 121 14 062
RYAN TONA F 121 14 063
FANA ALFIANTI F 121 14 064
RAFSANJANI F 121 14 065
RESTININGTYAS P. F 121 14 008
RIKA LANDUNG F 121 14 014
RAHMANIA F 121 14 016
RIVALDY CANDRA F 121 14 056
`
REKLAMASI
REKLAMASI merupakan pekerjaan atau usaha dalam
pemanfaatan suatu kawasan atau lahan yang tidak
berguna dan berair untuk dijadikan lahan yang
berguna dengan cara dikeringkan. Tempat-tempat
yang biasa dijadikan sebagai tempat untuk melakukan
reklamasi seperti kawasan pantai, lepas pantai atau
offshore, danau, rawa-rawa ataupun sungai yang
begitu lebar.
Kebijakan Reklamasi
Diatur dalam

UU No. 11/1967, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok


Pertambangan

PP No. 32/1969, tentang Pelaksanaan UU No. 11/1967


tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan

PP No. 75/2001, tentang Perubahan Kedua Atas PP No.


32/1969

Kepmen PE No. 1211.K/1995 , tentang Pecegahan dan


Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan Pada
Kegiatan Pertambangan Umum

Kep Dirjen PU No. 336/1996 , tentang Jaminan Reklamasi

UU No.78/2010 , tentang reklamasi dan pasca tambang


UU No 11 Tahun 1967
tentang : Ketentuan Ketentuan Pokok
Pertambangan
Pasal 30
Apabila selesai melakukan penambangan bahan galian
pada suatu tempat pekerjaan, pemegang KP diwajibkan
mengembalikan tanah sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan bahaya bagi masyarakat sekitarnya.
UU No 11 Tahun 1967
7 6 9 1 n u h a T 1 1 o N
tentang : Ketentuan Ketentuan Pokok
U U

Pertambangan
n a g n a b m a t r e P k o k o P n a u t n e t e K n a u t n e t e K : g n a t n e t

Pasal 30
Apabila selesai melakukan penambangan bahan
galian pada suatu tempat pekerjaan, pemegang
KP diwajibkan mengembalikan tanah sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi
masyarakat sekitarnya.
KEP M.PE NO. 1211.K/008/M.PE/1995
TENTANG : PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA
KEGIATAN PERTAMBANGAN UMUM

Pasal 12
(1): Reklamasi areal bekas tambang harus dilakukan
secepatnya sesuai dengan rencana dan persyaratan
yang telah ditetapkan
(2): Reklamasi dinyatakan selesai setelah disetujui oleh
Dirjen

Pasal 13
(1): Kepala Teknik Tambang wajib menanami kembali
daerah bekas tambang, termasuk daerah sekitar
project area sesuai studi AMDAL yang bersangkutan
DALAM KEPMEN PE NO.
1211.K/008/M.PE/95
yang dimaksud Reklamasi adalah kegiatan yang
bertujuan memperbaiki atau menata
kegunaan lahan yang terganggu sebagai
akibat kegiatan usaha pertambangan umum,
agar dapat berfungsi dan berdayaguna
sesuai dengan peruntukkannya
Kebijakan reklamasi ditujukan agar pembukaan lahan
untuk pertambangan seoptimal mungkin, dan setelah
digunakan segera dipulihkan fungsi lahannya.
Reklamasi harus dilaksanakan secepatnya sesuai
dengan kemajuan tambang. Reklamasi merupakan
bagian dari skenario pemanfaatan lahan pasca
tambang.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
REKLAMASI
Menurut Nugroho (2003:158), implementasi kebijakan
pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan
dapat mencapai tujuannya (tidak lebih dan tidak
kurang). Bahwa perencanaan atau sebuah kebijakan
yang baik akan berperan menentukan hasil yang baik.
implementasi adalah tindakan-tindakan yang
dilakukan pihak pihak yang berwenang atau
kepentingan baik pemerintah maupun swasta yang
bertujuan untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan
yang telah ditetapkan,
FAKTOR FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI
KEBERHASILAN DARI SUATU IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN ANTARA LAIN
1. KOMUNIKASI
2. SUMBER DAYA
3. DISPOSISIS DAN SIKAP PELAKSANA
4. STRUKTUR BIROKRASI
Reklamasi dapat di terima
Reklamasi harus dapat menyentuh masyarakat dari
sisi sosial, ekonomi, budaya dan politik yang
berkembang di masyarakat. Kegiatan reklamasi yang
tidak memperhatikan aspek sosial masyarakat,
melibatkan seluruh komponen masyarakat, dan
kepedulian dari masyarakat tentunya akan
mendatangkan kegagalan.
Penangungjawab Reklamasi dan pasca
tambang
Pejabat berwenang(Gubernur dan walikota)
Dinas pertambangan ESDM
Pemegang ijin IUP atau IUPK
Perusahaan terkait

Anda mungkin juga menyukai