Anda di halaman 1dari 13

Rinosinusitis

Rinosinusitis
Rinosinusitis

Residen Stase Respiro Januari 2015


Epidemiologi
Kejadian rinosinusitis :
BayiSinus
1%ethmoid & sinus maksila yg sering terlibat kedua sinus
Anaktsb 5-9
sdh terbentuk5%
sempurna
Sinustahun
sfenoid & sinus frontal yg sering terlibat S. sfesoid
Remaja terbentuk setelah umur 5 thn; S. frontal terbentu sesudah umur 7
thn.
15%
Tidak ada perbedaan suku bangsa dan jenis kelamin sbg
predileksi terjadinya rinosinusitis.
Dampak :
Rinosinusitis akut : gangguan emosi, gangguan tidur, dan
gangguan aktivitas
Rinosinusitis
Komplikasikronis
Serius :: selulitis
gangguan kualitas
orbita, infeksi hidup,
intrakranial
pemakaian antibiotik kronis, absensi sekolah, perubahan
pola tidur, gangguan penampilan
Pembagian
The consencus panel for pediatric rhinosinusitis :

1. Rinosinusitis akut infeksi sinus dengan resolusi gejala


yang komplit dalam waktu 12 minggu
AAP 2001 : akut (<30 hari), subakut (30-90 hari)

2. Rinosinusitis kronik infeksi sinus dengan gejala ringan-


sedang, menetap lebih dari 12 minggu

3. Rinosinusitis akut berulang beberapa episode akut


diselingi masa sembuh diantara 2 episode
Jika diantara 2 episode tidak pernah sembuh : eksarsebasi
akut rinoinusitis kronik
Patofisiologi dan Patogenesis

Pada keadaan normal sinus paranasal steril.

Kontaminasi sinus paranasal dari mukosa nasal dan


nasofaring kontaminasi bakteri bersifat sementara
bersihan mukosilier
Siklus rinosinusitis terbentuk bila terjadi perubahan bersihan
(clearance) mukosilier, berkurangnya ventilasi ostium
permanen sinus dan perubahan sistem pertahanan tubuh
lokal dan sistemik
Etiologi
Berdasarkan etiologi mikroba patologen dan awitan penyakit

Patogen akut dan subakut


Streptococcus pneumoniae, 20-30%
Hemophilus influenzae, 15-20%
Moraxella catharallis, 15-20%
Streptococcus pyogenes (beta-hemolitik), 5%
Patogen kronis
Streptococcus-haemolitycus
Staphylococcus aureus
Staphylococcus koagulase-negatif
Haemophilus influenzae nontipe
Moraxella catharallis
Bakteri anaerob (Peptostreptococcus prevotella,
Bakteroides, spesies Fusobakterium)
Pseudomonas
Faktor Predisposisi
Infeksi respiratorik akut atas virus (10-15%),
biasannya >9thn predisposisi utama
konka bulosa & pembesaran konka medius
Rinitis alergi predisposisi ke-2
deviasi septum di konka media
dpt menutup osteomenatal komplex
Kelainan anatomi Agger nasi
Hipoplasi sinus masila
Bulaethmoid
Prevalensi rinosinusitis berkurang seiring
Defisiensi imun (0,5%) maturnya imunitas humoral 7 thn.
Rinosinusitis menetap defisiensi imun.
Evaluasi dgn IgG total
Asma (80%)

Penyakit GER iritasi shg terjadi inflamasi di


orifisium tuba Eustachius / ostinum sinus.
Px histologis sekret : eosinofil & kristal
Alergi fungus Charcot-Leyden.
Yang menyebabkan alergi : genus
Aspergillus
Diagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Gejala dan tanda rinosinusitis pada anak

Rinosinusitis akut non-severe Rinosinusitis akut severe


Rinore Rinore purulen (kental, keruh,
opaq)
Kongesti hidung Kongesti hidung
Batuk Nyeri wajah atau kepala
Sakit kepala, nyeri wajah, Edema periorbital
iritabilitas
Tidak demam atau subfebris Demam tinggi ( 390C)
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Radiologis
Tidak diperlukan untuk konfirmasi diagnosis klinis pada anak
kurang dari 6 tahun
Foto radiologis baku: Waters (sinus frontalis dan maksilaris),
Caldwell (sinus frontalis dan ethmoid), Lateral (sinus sphenoid
dan adenoid)
Gambaran sugestif sinusitis: perkabutan komplit, penebalan
mukosa (4mm), atau adanya air fluid level
CT scan tidak rutin

Mikrobiologi
Tidak rutin dikerjakan
Indikasi : bila respon terhadap pengobatan medik kurang atau
tidak ada, penderita immunocompromised,atau jika sinusitis
mengancam hidup pasien
Diagnosis
Pemeriksaan lain
Transluminasi di r.gelap transiluminator di dagu / mulut
(s. maxila) utk melihat adannya cairan di sinus yang sakit.
Rinoskopi melihat adannya mukosa konka yang hiperemis
& edema
Sinuskopi melihat langsung mukosa sinus & membedakan
derajat kelainan
Uji spirometri dilakukan pada pasien dgn dasar alergi /
asma, utk mengetahui fungsi paru & hasil pengobatan.
Manajemen

Antibiotik
Diberikan selama 10-14 hari atau satu minggu setelah perbaikan
gejala
First line : amoxicillin
Jika alergi penisilin sefalosporin generasi kedua atau ketiga,
atau TMP-SMX
Second line (bila resisten bakteri) : beta laktam spektrum luas
diberi selama 4 minggu pada rinosinusitis kronik, dilanjutkan 1
minggu setelah perbaikan gejala (ex: amoxiclav)
Irigasi nasal dengan salin
Steroid topikal
Dekongestan
KOMPLIKASI
Selulitis orbital proptosis & kemosis.

Selulitis preseptal kelopak mata bengkak, eritema,


pergerakan bola mata normal.
Abses periorbital / orbital proptosis dgn
penggeseran bola mata
Trombosis sinus kavernosus demam tinggi dan
rinosinusitis dg keterlibatan orbital
Keterlibatan intrakranial abses subdural, meningitis
PROGNOSIS
Baik pada kasus rhinosinusitis akut

Pada rhinosinusitis kronis pengobatan sulit

Pada rhinosinusitis dg komplikasi prognosis


tergantung berat ringannya komplikasi yg terjadi.
TERIMA KASIH
MOHON ASUPAN

Anda mungkin juga menyukai