Anda di halaman 1dari 52

METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN (MEASUREMENT)
POPULASI & SAMPLING
PENGUKURAN (MEASUREMENT)
Pengukuran Konstruk.
Konstruk merupakan abstraksi dari suatu
fenomena atau realitas. Fenomena atau
realitas untuk keperluan penelitian harus
dioperasionalisasi dalam bentuk yang diukur
dengan berbagai macam nilai
PENGUKURAN CONSTRUCT
Definisi operasional merupakan penjelasan
mengenai cara-cara tertentu yang digunakan
peneliti untuk mengoperasionalkan construct
menjadi variabel yang dapat diuji.
Construct yang dioperasionalkan menajdi
variabel dapat diukur dengan menggunakan
angka atau atribut yang menggunakan skala
tertentu.
Skala Pengukuran
Skala Nominal
Skala Ordinal
Skala interval
Skala Rasio
Skala Nominal
Skala pengukuran yang menyatakan kategori
(penamaan; nomos=nama), kelompok atau klasifikasi
dari konstruk yang diukur dalam bentuk variabel
Contoh: jenis kelamin merupakan variabel yang
terdiri dari dua ketegori: Pria dan wanita.
Skala pengukuran jenis kelamin dapat dinyatakan
dengan angka: 1 Pria, 2. Wanita
Skala nominal bersifat saling meniadakan
(mutually exclusive): Contoh responden hanya
memiliki kategori pria saja atau wanita saja.
Skala nominal bersifat collectively exhaustive
yaitu tidak ada kategori yang lain kecuali
dinyatakan dalam skala nominal. Contoh variabel
yang memiliki mutually exclisive dan colectively
exhaustive adalah status perkawinan dan agama
yang dianut responden.
Contoh Skala Nominal
1 Jenis Kelamin Pria Wanita

2 Status Perkawinan Menikah Tidak Menikah

3 Agama Islam Katolik


Kristen Budha
Hindu

4 Departemen Pemasaran Produksi


Akuntansi
Skala Ordinal
Skala yang selain mengandung unsur
kategori/penamaan juga menunjukkan
peringkat/urutan (order=urut)
Skala ini tidak menunjukan jarak dan interval
Contoh:
1. Sebutkan peringkat wilayah pemasaran di
wilayah jateng bagin utara yang potensi
untuk mengembangkan usaha:
.. Kodia Semarang
...Kab. Demak
...Kab. Kendal
...Kab. Semarang
Skala Interval
Skala yang menyatakan kategori, peringkat
dan jarak konstruk yang diukur.
Skala ini dinyatakan dengan angka 1 sampai
dengan 5, atau 1 sampai dengan 7.
Skala ini menggunakan konsep jarak yang
sama (equality interval)karena skala ini tidak
menggunakan angka nol sebagai titik awal
perhitungan.
Penunjuk waktu adalah contoh skala interval.
Jumlah hari antara 1 sampai dengan 4 adalah
sama dengan jumlah hari antara tanggal 21
sampai dengan 24
Contoh Skala Interval
1. Pekerjaan yang saya lakukan mendorong saya 1 2 3 4 5
untuk kreatif
2. Pekerjaan saya merupakan pekerjaan yang 1 2 3 4 5
membosankan
3. Secara keseluruhan saya merasa puas dengan 1 2 3 4 5
pekerjaan saya

1 = Sangat Tidak setuju


2.= Tidak setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Skala Rasio
Skala yang menunjukan kategori,peringkat,
jarak dan perbandingan construct yang diukur.
Skala rasio menggunakan nilai absolut
Contoh Skala Rasio
Berapa total penjualan bersih bapak/ibu
dalam setahun?
Antara Rp 500 juta s/d 1 Milyar
.Lebih dari Rp 1 Milyar s/d 100 milyar
.Lebih dari Rp 100 milyar s/d Rp 500 milyar.
Lebih dari Rp 500 Milyar
Contoh lain: berat badan, jumlah pendapatan.
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak Tidak

Ordinal Ya Ya Tidak Tidak

Interval Ya Ya Ya Tidak

Rasio Ya Ya Ya Ya
Desain Pengukuran

1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
Skala Likert
Skala Likerts digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena
sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa
yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon yang
tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda
atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang
sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif
terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?

1.Sangat buruk 5.Sangat baik


Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif
tersebut menjadi data kualitatif.

Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank CBA:


5 4 3 2 1
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek
yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal
dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset
khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan
dengan jelas sebelum penelitian dilakukan
Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari
populasinya
Populasi

Sampel

Lebih singkatnya:
Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu
dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel
Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi
MENGAPA MENGGUNAKAN SAMPEL

Kendala biaya

Kendala waktu

Kendala tenaga

Populasi yang tidak terdefinisikan


ALASAN MENGGUNAKAN SAMPEL

1. Mengurangi kerepotan
2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang
terlewati
3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat
merusak
5. Adanya bias dalam pengumpulan data
6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian
dengan populasi
PERMASALAHAN DALAM SAMPEL

1. Berapa jumlah sampel yang akan diambil


2. Bagaimana teknik pengambilan sampel
Pertimbangan Dalam Menentukan
Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang kita
perlukan
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat
diterima
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
PROSEDUR PENENTUAN SAMPEL
Identifikasi populasi target

Memilih Kerangka sampel

Menentukan Metode Pemilihan


Sampel

Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel

Menentukan ukuran Sampel

Menentukan unit sampel

Pelaksanaan Kerja Lapangan


JENIS- JENIS METODE SAMPLING

Samples

Probability
Non-Probability Samples
Samples
Simple
Quota Random Stratified

Judgement Convinience
Cluster
Snow ball Systematic
Area
Purposive
SAMPEL PROBABILITAS

Probability sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang


memosisikan semua anggota populasi dalam posisi yang sama, yakni
sama sama memiliki peluang untuk menjadi sampel.

Tehnik dalam model ini merupakan tehnik terbaik dalam pengambilan


sampel. Sejauh karakter populasinya memungkinkan untuk diambil
sampel dengan tehnik probibility sampling.

Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi


mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Tetapi semakin besar populasi, akan semakin sulit.
ADA EMPAT CARA PENGAMBILAN SAMPEL
PROBABILITY

Pengambilan sampel secara acak

Pengambilan sampel secara acak stratifikasi

Pengambilan secara kelompok atau gugus

Pengambilan secara acak sistimatis


PADA SAAT KAPAN PENELITI SEBAIKNYA MEMAKAI
SAMPEL SECARA ACAK DAN TIDAK ACAK ?

Ketika, peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan


hasil penelitiannya maka ambilah sampel secara acak
dan representatif .

Ketika,peneliti tidak bermaksud untuk


menggeneralisasikan hasil penelitiannya atau ketika
jumlah populasi tidak di-ketahui secara pasti maka
ambilah sampel secara tidak acak.
SAMPEL ACAK SEDERHANA
Setiap unsur dalam populasi dianggap sama (homogen) oleh
peneliti. perbedaan-perbedaan yang ada dalam setiap unsur
populasi tidak dianggap penting oleh peneliti, dan jumlah
unsur dalam populasi tidak begitu banyak.

Contoh:
Peneliti ingin mengetahui Pengaruh Kondisi Udara Terhadap
Kesehatan Masyarakat Di Kawasan Industri KIMA, Makassar.
Apabila akan diambil 50 sampel dari 500 populasi, maka dapat
dilakukan dengan mengundi tanpa memandang strata apapun.
CARA RANDOM
Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu
tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak
berurutan.

Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi


nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar
(sample frame)
Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak
dengan digit populasi

Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit


terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame.
Jika ada yang sama, maka data pada sample frame
diambil sebagai anggota sampel.
CARA UNDIAN
Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu
secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dengan banyaknya jumlah sampel
yang dibutuhkan.

Ada dua rancangan cara undian:

Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel yang pernah


terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak
konstan

Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah


terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Menghasilkan nilai probabilitas yang
konstan
SIMPLE RANDOM SAMPLING
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.

Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:


Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen
populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.

Populasi
Sampel
SISTIMATIS RANDOM SAMPLING

Merupakan cara pengambilan sampel dimana


sampel pertama ditentukan secara acak
sedangkan sampel berikutnya diambil
berdasarkan satu interval tertentu
STRATIFIED RANDOM SAMPLING

Adakalanya Strata Anggota Persentase Sampel


Populasi (%)
populasi yang ada
memiliki strata 1 2 3 4 = (3 x
50)
atau tingkatan dan
SD 150 37,5 19
setiap tingkatan
SMP 125 31,25 16
memiliki
karakteristik SMU 75 18,75 9

sendiri Sarjana 50 12,5 6

Jumlah 400 100 50


CONTOH
seorang Dosen ingin mengetahui tanggapan Mahasiswa
tentang pelaksanaan program Teaching Based Learning.
Jumlah Mahasiswa sebanyak 2000 orang dgn komposisi
angkatan 3 sebanyak 600 angkatan 2 sebanyak 400 siswa dan
angkatan 1 sebanyak 1000 siswa besar sampel yg akan
diambil adalah 200 orang jika strata berdasarkan angkatan
maka langkah yg harus dilakukan adalah menentukan terlebih
dahulu proporsi sampel atas populasi dalam kasus di atas
proporsi adl 10 % kemudian proporsi ini dikalikan jumlah
siswa.
Disproporsional Random Sampling

Strata Anggota Persentase Sampel Sampel Non


Populasi (%) proporsional proprsional

1 2 3 4 = (3 x 50) 5

SD 150 37,5 19 18

SMP 125 31,25 16 15

SMU 122 30,5 15 14

Sarjana 3 0,75 0 3

Jumlah 400 100 50 50


CLUSTER SAMPLING
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified.
Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggota populasi dalam
satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam
satu cluster bersifat heterogen
CONTOH
Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah
Tamalate kota Makassar. Kesulitan membuat kerangka
populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga
Tamalate kota Makassar)
Misal wilayah Tamalate memiliki 10 RW
Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random,
diperoleh 3 RW
Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT
Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK
Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan internet
CONVIENENCE SAMPLING

Sampel convenience adalah teknik penentuan


sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden di jadikan sampel.
PURPOSIVE SAMPLING

Merupakan metode penetapan sampel


dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu
QUOTA SAMPLING

Merupakan metode penetapan sampel


dengan menentukan quota terlebih dahulu
pada masing-masing kelompok, sebelum
quata masing-masing kelompok terpenuhi
maka penelitian belum dianggap selesai.
Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya
jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti
sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup.
Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden
sulit untuk identifikasi.
A

B B B
1 2 3

C C C C C C
1 2 3 4 5 6
Disproporsional Random Sampling

Strata Anggota Persentase Sampel Sampel Non


Populasi (%) proporsional proprsional

1 2 3 4 = (3 x 50) 5

SD 150 37,5 19 18

SMP 125 31,25 16 15

SMU 122 30,5 15 14

Sarjana 3 0,75 0 3

Jumlah 400 100 50 50


Double Sampling/Multyphase
Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut
dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang,
multiphase-sampling (sampel multi tahap).

Makassar Mks-Barat Tallasalapa


nh
Mks-Barat Tallasalapang .Rw I
Mks-Selatan Tamalate Rw II
Mks-Utara Rappocini Rw III
Mks-Timur Skarda Rw IV
Daya Tidung
Tallasalapang
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel
1. Pendapat Slovin n
N
1 Ne 2

Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada


karyawan PT. Mandiri. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang
karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar
5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

130
n 98,11
1 130(0,05) 2
2. Interval Penaksiran
Untuk menaksir parameter rata-rata

Z
2

n /2
e
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unismuh adalah
2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa
standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi
kurang dari 0,05,?
2
(1,96)(0,25)
n 96,04
(0,05)
Untuk menaksir parameter proporsi P
Z 2 / 2 pq
n 2

e
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi
0,10 ?

1,962
n 2
96,04
4( 0,10)
3. Pendekatan Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata
NZ 2 S 2
n
Nd 2 Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan
bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unismuh yang
berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan
dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi
mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah
sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan
sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 5 persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n 62
(175)(0,05) (1,96) (0,25)
2 2 2
b. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P
NZ 2 pq
n
Nd 2 Z 2 pq

Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen


unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan
diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan
angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang
diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
penyimpangan sebesar 0,10.?

(175)(1,96) 2 (0,4)(0,6)
n 60,38
(175)(0,1) (1,96) (0,4)(0,6)
2 2

Anda mungkin juga menyukai