Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
USIA
WAHDANIAH, S.KEP,NS
DEFENISI LANJUT USIA
Merupakan bagian dari proses tumbang
Hal ini normal dgn perubahan fisik dan tingkah
laku yg terjadi pd semua orang
Dimasa ini seseorang mengalami kemunduran
fisik, mental dan sosial secara bertahap
Pengertian lansia beragam tergantung kerangka
individu
Reimer, stanley and Bare (2007) mendefenisikan
lansia berdasarkan karakteristik sosial
masyarakat yg menganggap bahwa org telah tua
jika menunjukka ciri fisik seperti rambut
beruban, kerutan kulit, dan hilangnya gigi
LANJUTAN
Kriteria simbolik seseorang dianggap tua ketika
cucu pertamanya lahir.
Dalam masyarakat kepulauan pasifik, seseorang
dianggap tua ketika ia berfungsi sebagai kepala
dari garis keturunan keluarganya
Glascock dan Feinman (1981) menganalisis
kriteria lansia dari 57 negara didunia dan
menemukan bahwa kriteria lansia yg paling
umum adalah gabungan antara usia kronologis
dengan perubahan dalam peran sosial, di ikuti
oleh perubahan status fungsioanal seseorang.
manula, lansia, glamur, usila, warga negara
senior
BATASAN LANJUT USIA
WHO (1999) menggolongkan lansia berdasarkan
usia biologis/kronologis:
- usia pertengahan (middle age) : 45-59 thn
- lanjut usia (elderly) : 60-74 thn
- lanjut usia tua (old) : 75-90 thn
- usia sangat tua (very old) : diatas 90 thn
Sedangkan Nugroho (2000) menyimpulkan
pembagian umur berdasarkan pendapat
beberapa ahli, bahwa yg disebut lanjut usia
adalah org yg telah berumur 65 tahun keatas.
UUD No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan
lansia bahwa lansia adalah seseorang yg
mencapai usia 60 thn keatas.
LANJUTAN
Menurut Prof. Dr. Koesmanto Setyonegoro,
lansia dikelompokkan menjadi:
- usia dewasa muda(elderly adulthood):18-25thn
- usia dewasa penuh(middle years): 25-65 thn
- lanjut usia (geriatric age): lebih dari 65 tahun
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
Menurut Burnside (1979), Duvall (1977) dan
Havighurst (1953) yg dikutip oleh Potter dan Perry
(2005). Tujuh kategori utama tugas perkembangan
lansia meliputi:
Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik
dan kesehatan
Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan
penurunan pendapatan
Menyesuaikan terhadap kematian pasangan
Menerima diri sendiri sebagai individu lansia
Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup
Mendefenisikan ulang hubungan dengan anak yg
dewasa
Menentukan cara untuk mempertahankan kualitas
hidup
KARAKTERISTIK LANSIA
Menurut Budi Anna keliat (1999), lansia memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Berusia lebih dari 60 Thn (sesuai dgn pasal 1
ayat (2) UU No. 13 ttg kesehatan)
2. Kebutuhan dan masalah yg bervariasi dari
rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan
biopsikososial sampai spiritual, serta dari
kondisi adaptif sampai mal adaptif.
3. Lingkungan tempat tinggal yg bervariasi.
TIPE-TIPE LANJUT USIA
Tipe arif bijaksana
kaya dgn hikmah pengalaman hidup, dpt
menyesuaikan diri, ramah, rendah hati,
dermawan, menjadi panutan
Tipe mandiri
Mitos berpenyakitan
Mitos senilitas
Mitos aseksualitas
Mitos ketidakproduktifan
PROSES MENUA
(AGEING PROCESS)
DEFENISI
Suatu proses menghilangnya secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tdk dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yg
sdh ada(Contantinides,1994)
Proses penuaan akan meningkatkan resiko
terserang penyakit
Proses menua merupakan proses yg terus
menerus (berlanjut) secara alamiah
Byk faktor yg mempengaruhi penuaan, mis:
genetik, keturunan, asupan gizi, kondisi mental,
pola hidup, lingkungan, dan pekerjaan sehari-
hari (darmojo & Martonah, 2004)
TEORI-TEORI PROSES MENUA
Teori biologi
Teori psikologi
TEORI BIOLOGI PROSES MENUA
Teori seluler
kemampuan sel untuk membelah jadi menurun, ada
beberapa sel jaringan yg tdk bisa diganti jika
mengalami kematian
Teori Genetic Clock
menua telah diprogram secara genetic untuk spesies2
tertentu. Tiap spesies mempunyai jam genetik
didalam inti selnya yg telah diputar menurut suatu
replika tertentu. Menurut teori ini bila jam kita
berhenti kita akan meninggal
Sintesis protein (kolagen dan elastin)
jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan
elastisitasnya pd lansia dihubungkan dgn adanya
perubahan kimia pd komponen protein dlm jaringan
tsb. Byk kolagen pd kartilago dan elastin pd kulit yg
kehilangan fleksibilitasnya dan mjd lbh tebal seiring
bertambahnya usia.
LANJUTAN
Keracunan oksigen
adanya sejumlah penurunan kemampuan sel didalam
tubuh untuk mempertahankan diri dari oksigen yg
mengandung racun dgn kadar yg tinggi membuat
struktur membran sel mengalami.
Sistem Imun
kemampuan sistem imun memiliki kemunduran.
Mutasi somatik dapat menyebabkan terjadinya
prevalensi autoimun.
Mutasi Somatik (teori error catastrophe)
radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur.
Menurut teori ini terjadinya mutasi yg progresif pada
DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinya
penurunan kemampuan fungsional sel tersebut
LANJUTAN
Perubahan fisik
Perubahan sosial
Perubahan psikologis
PERUBAHAN FISIK PD LANSIA
Sel: jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan
tubuh menurun, cairan intraseluler menurun
Kardiovaskuler: katup jtg menebal dan kaku,
kemampuan memompa darah menurun,
elastisitas menurun, resistensi PD meningkat.
Respirasi: kekuatan otot pernapasan menurun
dan kaku, elastisitas paru menurun, kapasitas
residu meningkat, kemampuan batuk menurun.
Persarafan: saraf panca indra mengecil,
berkurangnya lapisan mielin akson shg
menyebabkan berkurangnya respon motorik dan
refleks
LANJUTAN..
Muskuloskeletal : mudah osteoporosis
bungkuk (kifosis), persendian membesar dan
kaku (atrofi otot), kram, tremor, tendon mngerut,
dan mengalami sklerosis
Gastrointestinal: esofagus melebar, asam
lambung menurun, lapar menurun, peristaltik
menurun, daya absorbsi menurun, produksi
hormon dan enzim menurun.
Vesika urinaria: otot-otot melemah, kapasitasnya
menurun, dan retensi urine. Hipertropi prostat.
Vagina: selaput lendir mengering dan sekresi
menurun
LANJUTAN
Pendengaran: membran timfani atrofi, tulang
pendengaran mengalami kekakuan
Penglihatan:respon terhadap sinar menurun,
adaptasi terhadap gelap menurun, lapang
pandang menurun, katarak
Endokrin: produksi hormon menurun