Anda di halaman 1dari 20

KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT MAJEMUK
DAN KALIMAT TUNGGAL

Kelompol 6
Andra Wafi (51711002)
Indah Ratu Nurfadilla (151711010)
Muhammad Hisyam (151711
Yoga Rahmat Pangestu (151711
Kelas 1A D3 Teknik Konversi Energi
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan dan mewakili
pikiran penulis atau pembicara secara tepat
sehingga pendengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah,
jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud
oleh penulis atau pembicara.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif dan Contoh
1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu
unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di
dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam
pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT). (Tidak Menjamakkan Subjek)
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan
(tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
2. Kecermatan Dalam Pemilihan dan
Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai
menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran
ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang
terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
3. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat
dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang
dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)
4. Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki
hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak
efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5. Kesatuan atau Kepaduan
Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan
pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah. Contoh:
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)

6. Keparalelan atau Kesajajaran


Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau
imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama
menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika
kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka
kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me-
juga.
Contoh:
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
7. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide
pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat,
ada beberapa cara, yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada
kesempatan lain.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal
ini. (ketegasan)
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang
ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan),
seperti: partikel lah, -pun, dan kah.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
Dialah yang harus bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas ini
Penggunaan Kalimat Efektif
Digunakan pada tulisan ilmiah seperti
makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan
penelitian dan sebagainya.

Kalimat efektif berbeda dengan kalimat


yang dipakai oleh para sastrawan atau
wartawan.
Ada beberapa hal yang mengakibatkan suatu tuturan
menjadi kurang efektif, antara lain :
1. Kurang padunya kesatuan gagasan
2. Kurang ekonomis pemakaian kata
3. Kurang logis susunan gagasannya
4. Pemakaian kata-kata yang kurang sesuai
ragam bahasanya
5. Konstruksi yang bermakna ganda
6. Penyusunan kalimat yang kurang cermat
7. Bentuk kata dalam perincian yang tidak
sejajar.
Pengertian Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua
pola atau lebih. Kalimat Majemuk terdiri dari 4 macam,
yaitu :
1. Kalimat majemuk setara, ialah penggabungan dari 2
kalimat atau lebih dengan menggunakan kata hubung.
2. Kalimat majemuk bertingkat, ialah kalimat yang terjadi
dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukanya tidak
setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian yang
lain.
3. Kalimat majemuk rapatan, ialah gabungan beberapa
kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau
objeknya sama, maka bagian yang sama hanya
disebutkan sekali.
4. Kalimat majemuk campuran, ialah gabungan antara
kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Ciri-ciri Kalimat Majemuk
1. Kalimat Majemuk Setara
Ciri ciri kalimat majemuk setara
a. Antar klausa memiliki hubungan koordinatif, sehingga
bisa berdiri sendiri meskipun dipisahkan.
b. Klausa yang satu berkedudukan sama dengan klausa
lainnya.
c. Konjungsi yang menghubungkan biasanya
berupa, dan, lalu, kemudian, bahkan,ketika, setelah,
dan sebelum.
Contoh :
Klausa 1 = Ayah sedang berkebun.
Klausa 2 = Ibu sedang memasak di dapur.
Ayah sedang berkebun dan Ibu sedang memasak di dapur.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
Ciri ciri kalimat majemuk bertingkat
a. Salah satu klausa / anak kalimat tidak tidak dapat berdiri
sendiri. Dengan kata lain, akan tidak memiliki arti jika dipisah.
b. Kata penghubungnya
berupa jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab,
dan sehingga.
Contoh
Klausa 1 / Induk kalimat = Gempa yang sangat dahsyat terjadi di
Nepal
Klausa 2 / Anak kalimat = Bangunan dan rumah rata dengan
tanah.
Gempa yang dahsyat mengguncang Nepal sehingga bangunan
dan rumah rata dengan tanah.
3. Kalimat Majemuk Rapatan
Ciri ciri majemuk rapatan
a. Bisa dipisahkan menjadi dua buah kaalimat tunggal
atau lebih.
b. Dipisahkaan dengan tanda koma, dan konjungsi
dan, serta, dan juga.
Contoh:
Ibu memasak ayam goreng.
Ibu memasak ikan goreng.
Ibu memasak nasi goreng untuk makan malam.
Ibu memasak ayam, ikan, dan nasi goreng untuk
makan malam.
4. Kalimat Majemuk Campuran
Ciri ciri kalimat majemuk campuran
a. Memiliki lebih dari dua buah klausa.
b. Dihubungkan dengan dua buah konjungsi seperti
pada kalimat majemuk setara dan campuran.
Contoh :
Klausa 1= Teman temanku telah pulang
Klausa 2 = Aku baru sampai.
Klausa 3 = Aku datang tepat waktu
Ketika aku baru sampai, teman temanku telah
pulang padahal aku datang tepat waktu.
Pengertian Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu
klausa. Unsur inti kalimat tunggal adalah subjek dan
predikat. Hal ini berarti bahwa konstituen untuk setiap
unsur kalimat, seperti subjek dan predikat merupakan
satu kesatuan.
Dengan demikian kalimat tunggal tidak selalu dalam
wujud yang pendek tetapi juga dalam wujud yang
panjang, contohnya :
1. Ayah bekerja
2. Mereka mahasiswa asing
3. Mahasiswa mendiskusikan soal ujian
4. Ibunya mengirimkan uang itu kepada kami
5. Buruh itu mengambil bahan bangunan di gudang
Ciri-Ciri Kalimat Tunggal
Suatu kalimat disebut dengan kalimat tunggal jika
memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:
1. Kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa pokok.
Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya menjelaskan
atau menyampaikan satu peristiwa di dalamnya.
contoh:
Adik makan. (Kalimat tunggal)
Adik makan dan minum. (Kalimat majemuk)
2. Kalimat tunggak hanya memiliki satu struktur penyusun
kalimat saja. Apakah itu, S P, S P O, atau S P O K, dengan kata
lain tidak ada dua unsur yang sama di dalam kalimat.
Contoh:
Budi pergi ke sekolah. (Kalimat tunggal)
S P K
Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi ke pasar. (Kalimat
majemuk)
S P K S K
3. Kalimat tunggal tidak pernah menggunakan kata konjungsi
atau tanda baca koma di dalamnya.
Contoh:
Andi anak yang pintar. (Kalimat tunggal)
Andi anak yang pintar dan rajin. (Kalimat majemuk)
Jenis-Jenis Kalimat Tunggal
1. Kalimat nominal
Kalimat nominal adalah kalimat tunggal yang
predikatnya merupakan kata benda.
2. Kalimat adjektiva
Kalimat adjektiva adalah kalimat tunggal yang
predikatnya merupakan kata sifat.
3. Kalimat verbal
Kalimat verbal adalah kalimat tunggal yang predikatnya
adalah kata kerja.
4. Kalimat numerial
Kalimat numerial adalah kalimat tunggal yang
predikatnya berupa kata bilangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai