Anda di halaman 1dari 26

PBL 2 SISTEM TROPIS

MODUL GATAL
Kelompok 1 :
Husni Septa S (2008730073)
Annisa Tri Handayani (2011730010)
Herda Utama Luthviani Sari (2011730035)
Ikhwanul Kamil (2011730040)
M. Ilham Rafiudin (2011730056)
Anthika Deciyanti (2012730008)
Rahayu Mustafa (2012730120)
Cahya Alfaliza (2012730120)
Grisel Nandecya (2012730129)
Trias Murni Nugrahati (2012730158)

Tutor : dr. Attariq, MPH


SKENARIO
Seorang perempuan, berusia 56 tahun, datang ke poli kulit
kelamin RS dengan keluhan gatal-gatal di sela paha sejak 5
hari yang lalu. Lesi tersebut berwarna kemerahan, terasa panas
dan kadang-kadang terasa perih. Pasien menderita penyakit
kencing manis yang tidak terkontrol. St. Dermatologis : Lokasi
: inguinal. Efloresensi : Plak eritem, erosi, vesikel hipopion,
krusta, dan terdapat lesi satelit.
Kata Sulit
Plak eritem
Vesikel hipopion
Erosi
Krusta
Lesi satelit
PERTANYAAN
1. Jelaskan definisi gatal !
2. Jelaskan anatomi kulit !
3. Jelaskan fisiologi kulit !
4. Jelaskan mekanisme gatal !
5. Jelaskan penyakit-penyakit apa saja dengan gejala gatal !
6. Jelaskan etiologi gatal !
7. Jelaskan faktor risiko dari gatal !
8. Jelaskan alur diagnosis pada skenario !
9. Jelaskan mekanisme kemerahan pada skenario !
10. Jelaskan mekanisme nyeri !
11. Jelaskan macam-macam efloresensi !
12. Jelaskan hubungan penyakit DM pada skenario !
13. Jelaskan histologi kulit !
14. Jelaskan histopatologi pada skenario !
15. Jelaskan mekanisme terjadinya panas !
16. Jelaskan DD !
17. Jelaskan komplikasi pada skenario !
18. Jelaskan pencegahan pada skenario !
19. Jelaskan penatalaksanaan pada skenario !
20. Jelaskan mekanisme panas pada skenario !
1 Definis Gatal

Pruritus/ gatal adalah sensasi yang menimbulkan


keinginan kuat untuk melakukan penggarukan.

(Dorland edisi 28, hal: 892. KBBI)

Anthika Deciyanti
2 Anatomi Kulit

Atlas Sobotta Edisi ke VI Cahya Alfaliza


3
Fisiologi Kulit
Fungsi Proteksi
Fungsi Absorpsi
Fungsi Ekskresi
Fungsi Persepsi

Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi ke 6 Muhammad Ilham


4 Mekanisme Gatal

Alergen/virus Mengaktifkan Menstimulasi


Alergen/virus/j Mengaktifkan Menstimulasi
/jamur/ makrofag sel TT
amur/bakteri makrofag sel
bakteri

Melepaskan IgEIgdiikat
E diikat
oleh
mediator Seloleh
mastSeldan Merangsang sel B
(histamin) mast dan
basofil membentuk
membentuk Ig E
Merangsang sel B
basofil IgE Ig E
membentuk

Meningkatkan
Meningkatkan Gatal
permeabilitas
permeabilitas
kapiler
kapiler

Husni Septa
5 Penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan
gatal pada kedokteran tropis
Gatal dikepala,
Tinea Capitis
Lesi: bersisik dan kemerahan, papul

Gatal di lipat paha


Tinea Cruris
Lesi : tegas, skuama pada skrotum

Ptiriasis Versi Gatal bisa di seluruh tubuh,


Gatal color Lesi merah atau putih

Ptirosum Gatal di dada dan punggung


Folikuliti lesinya: papul dan pustul

Kandidiasis Gatal di daerah lipatan paha, kulit ketiak,


intergluteal, lipat mamae

Vitiligo Gatal sekitar mata, mulut, hidung, dan


pergelangan tangan

Rahayu Mustafa
6
Etiologi penyakit-penyakit dengan keluhan gatal

Bakteri Jamur (kandida albicans,


(mycobacterium leprae) malassexia furfur)

Parasit (scabies, nyamuk,


serangga)

Iritan (bahan kimia,


benda-benda yang Virus (herpes simplex)
menyebabkan alergi)

Buku Ajar Ilmu Kulit dan Kelamin, Edisi VI Trias Murni


7
Pemakaian
antibiotik
Kelembaban
dan Kortikosteroid
kehangatan

FAKTOR RISIKO

Kehamilan Diabetes
Mellitus
Obesitas

Buku Ajar Ilmu Kulit dan Kelamin, Edisi VI Annisa Tri Handayani
8 ALUR DIAGNOSIS
ANAMNESIS TAMBAHAN PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Sejak kapan gatal dirasakan ? a. Inspeksi Skin Prick Test (Tes Tusuk
2. Di daerah mana terasa gatal ? b. Apakah terdapat Kulit)
3. Apakah Gatal hilang timbul ? kemerahan Patch Test (Tes Tempel)
4. Kapan biasanya gatal dirasa c. Dimana letak RAST (Radio Allergo
berat ? kemerahan ? Sorbent Test)
5. Apakah didaerah yang gatal d. Kemerahan berbatas Skin Test (Tes Kulit)
terdapat lesi ? tegas atau tidak ? Tes Provokasi
6. Apakah di daerah gatal itu e. Apakah kemerahan Darah Tepi
terdapat cairan atau nanah ? berbentol-bentol ?
7. Apakah terdapat kulit yang f. terdapat skuama atau
terkelupas ? tidak ?
8. Apakah ada demam ? g. Pasien berkeringat atau
9. Apakah pernah mengalami tidak ?
keluhan serupa sebelumnya ? h. Palpasi
10. Apakah ada keluarga anda i. Ada nyeri tekan pada
yang mempunyai gejala yang kemerahan atau tidak ?
sama? j. Ada kulit yang
11. Apakah terdapat riwayat terkelupas atau tidak ?
alergi ?
Husni Septa
9 Mekanisme Kemerahan

Infeksi mikroorganisme

Menyebabkan perubahan warna


Tubuh mengalami proses (kemerahan) secara makroskopis
peradangan pada jaringan akibat jumlah
darah

Arteriol yang masuk kedalam


daerah tersebut berdilatasi Kapiler yang sebelumnya
sehingga memungkinkan lebih kosong/hanya meregang sebagian,
banyak darah mengalir ke dalam secara cepat terisi penuh dengan
mikrosirkulasi normal darah

Buku Ilmu Kulit dan Kelamin Edisi ke VI Trias Murni


10 Mekanisme nyeri

Infeksi Peradangan Luka garukan

Perubahan PH dan
konsentrasi lokal (histamin
dan prostaglandin)

Merangsang
ujung syaraf

Timbulnya
rasa nyeri

Buku Patofisologi, Sylvia Price Jilid II Grisel Nandecya


11
Efloresensi Kulit
PRAKKEN (1966) membagi atas :
a. Efloresensi primer :
Makula, papula, plak, urtika, nodus, nodulus,
vesikel, bula, pustul dan kista.

b. Efloresensi sekunder ;
skuama, krusta, erosi, ulkus dan sikatriks.

Buku Ajar Ilmu Kulit dan Kelamin, Edisi V FK UI Annisa Tri Handayani
12 Hubungan Penyakit DM pada Skenario

Mengganggu
Wanita Usia Estrogen dan
Metabolisme
Subur Progesterone
Karbohidrat

Glikogen
Nutrisi bagi Kadar Gula
Banyak
Kandida Darah
dilepaskan

Candida
albicans

Rahayu Mustafa
13
Bagaimana histologi kulit ?

Stratum Korneum
Stratum Lusidum
Stratum Granulosum

Stratum Spinosum
Stratum Basale

Referensi :
Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin , FKUI
Ikhwanul Kamil
KULIT
Kulit adalah organ yang terberat tubuh, dengan berat sekitar 16 % dari berat
badan total pada orang dewasa, mempunyai luas permukaan sebesar 1,2-
2,3m yang terpapar dengan dunia luar.
Stratum korneum

Stratum lusidum

EPIDERMIS Stratum granulosum

Stratum spinosum

Stratum basale
KULIT
Pars Papilare
DERMIS
Par Retikulare

Lapisan Subkutis

Referensi :
Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin , FKUI
14
Perubahan Histopatologi
1. Di Epidermis
Hiperkeratosis: Penebalan lapisan korneum
Parakeratosis: Hiperkeratosis dimana inti sel masihterikat
Ortokeratosis: Hiperkeratosis dimana inti tidak terikat
Hipergranutosis: Penebalan lapisan granulosum
Akantosis: Penebalan lapisan spinosum
2. Dermis
Papilomatosis : Papil yang memanjang melampui batas permukaan
kulit
Degenerasi hialin: kolagen yang bergabung dan warnanya lebih merah
Sklerosis: Jumlah kolagen bertambah

Buku Ilmu Kulit dan Kelamin Edisi ke VI Grisel Nandecya


16 DD pada skenario
Kandidios Tinea Cruris Tinea Korporis
Definisi Penyakit jamur yang bersifat Dermatofitosis yang Dermatofitosis pada kulit
akut / sub akut yang mengenai paha atas bagian wajah yang berminyak
mengenai daerah mulut , tengah, daerah inguinal, (kecuali jengot), tubuh dan
vagina , kulit , kuku , pubis, perineum dan daerah tungkai (termasuk
bronkhi/paru perianal. punggung tangan dan kaki)
Etiologi Candidia albicans Penyebabnya ialah spesies Species dari Trichophyton,
Candida parapsilosis dari Trichophyton, Microsporum, dan
Candida tropicalis Microsporum, dan E. Epidermophyton floccosum
floccosum
Epidemologi Terdapat diseluruh dunia , Penularan lebih mudah Penyakit terutama di daerah
dapat menyerang semua terjadi dalam lingkungan tropik (Indonesia).
umur baik laki laki maupun yang padat/pada tempat Umur, ras, etnis, jenis
perempuan. dengan pemakaian fasilitas kelamin tidak ada
bersama seperti asrama perbedaan.
dan di rumah tahanan.

Herda Utama
Kandidiosis Tinea Cruris Tinea Korporis

Manifestasi Klinis Bercak berbatas tegas Kelainan dapat bersifat * T. korporis


berupa vesikel dan pustul akut atau menahun, Biasanya
kecil apabila pecah bahkan seumur hidup
menjadi daerah yang erosif Kelainan mengenai kulit pinggir aktif ;
. Dengan pinggir kasar . di daerah inguinal, pada tengah
Bersisik , basah dan bagian dalam dan central
eritematosa perineum healing
Lesi tampak sebagai
Bentuk khas :
eritema ringan
Bagian tepi lesi tampak
aktif disertai vesikel * T.sirsinata
Disertai rasa gatal yang * T.imbrikata
hebat seperti genteng
Terkadang disertai rasa
panas

Prognosis Baik tergantung berat Baik, bila teratur Baik.


ringannya faktor dalam menjalankan
predisposisi . terapi pengobatan.
17 Bagaimana komplikasi yang terjadi
pada skenario ?
Adapun komplikasi kandidiasis yang bisa terjadi, antara
lain :
1. Rekurens atau infeksi berulang kandida pada kulit
2. Infeksi pada kuku yang mungkin berubah bentuk dan
menginfeksi daerah di sekitar kuku
3. Candidiasis tersebar pada tubuh yang kekebalan
tubuhnya kurang
4. Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar
ke esofagus, usus halus, usus besar dan anus. Infeksi
sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
Referensi :
Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin , FKUI
Buku Ajar patologi Robbins Volume 2 Ikhwanul Kamil
18
Pencegahan

Gunakan pakaian yang


Menjaga kebersihan Hindari sabun yang
tidak ketat dan
tubuh menyebabkan iritasi
menyerap keringat

Pemakaian Antibiotik Melakukan


Menjaga pola makan
dikurangi pemeriksaan rutin

Buku Ajar Ilmu Kulit dan Kelamin Edisi ke VI Cahya Alfaliza


19
Penatalaksanaan
Topikal
Mikonazol topikal 2% cream
Klotrimazol 1% cream
Tiokonazol
Siklopiroksolamin 1 %

Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi ke 6 Muhammad Ilham


Tatalaksana Sistemik
Itrakonazol dosis dewasa 2x 100 mg sehari
selama 3 hari
Amfoterisin B
Kotrimazol 500 mg dosis tunggal
Ketokonazol 2x200mg dosis tunggal
20 Mekanisme Terjadinya Panas

Vasodilatasi Terjadilah
Aliran darah
Peradangan pembuluh peningkatan
meningkat
darah panas

(Buku Ajar Patologi Robbins Vol. 1, hal: 37) Anthika Deciyanti

Anda mungkin juga menyukai