Anda di halaman 1dari 26

SEMINAR & WORKSHOP CSSD

Kebijakan Kementerian Kesehatan Terhadap


Pelayanan Sterilisasi
di Rumah Sakit

Ir.Sodikin Sadek, Mkes


Ka.sub.dit Sarana & Prasarana Kesehatan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik & Sarana Kesehatan
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : 1144/MENKES/PER/VIII/2010
TANGGAL : 19 Agustus 2010

1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan


Globalisasi;
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN
2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan
Masyarakat;
3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko
Kesehatan; STAF AHLII MENTERI KESEHATAN
4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan &Desentralisasi;
5. Staf Ahli Bid. Mediko Legal.

SEKRETARIAT JENDERAL

INSPEKTORAT JENDERAL

SEKRETARIAT
ITJEN
BIRO BIRO BIRO
BIRO BIRO
PERENCANAAN DAN KEUANGAN DAN HUKUM DAN
INSPEKTORAT KEPEGAWAIAN UMUM
ANGGARAN BARANG MILIK NEGARA ORGANISASI

DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL


DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN BINA GIZI DAN KESEHATAN BINA KEFARMASIAN DAN
BINA UPAYA KESEHATAN PENYEHATAN LINGKUNGAN IBU DAN ANAK ALAT KESEHATAN
SEKRETARIAT SEKRETARIAT SEKRETARIAT
SEKRETARIAT DITJEN DITJEN DITJEN
DITJEN
DIT DIT DIT
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
DIT
DIREKTORAT

BADAN BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
SEKRETARIAT SEKRETARIAT
BADAN BADAN
PUSAT
PUSAT

PUSAT PUSAT PUSAT PUSAT PUSAT PUSAT


PUSAT PUSAT
KERJASAMA PENANGGULANGAN PEMBIAYAAN DAN KOMUNIKASI PROMOSI INTELIGENSIA
DATA DAN INFORMASI KESEHATAN HAJI
LUAR NEGERI KRISIS KESEHATAN JAMINAN KESEHATAN PUBLIK KESEHATAN KESEHATAN
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL
BINA UPAYA KESEHATAN

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT BINA PELAYANAN DIREKTORAT
BINA UPAYA BINA PELAYANAN
BINA UPAYA PENUNJANG MEDIK BINA KESEHATAN
KESEHATAN KEPERAWATAN DAN
KESEHATAN DASAR DAN SARANA JIWA
RUJUKAN KETEKNISIAN MEDIK
KESEHATAN
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN

DIREKTORAT
BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK
DAN SARANA KESEHATAN

SUBBAGIAN
TATA USAHA

SUBDIT SUBDIT
SUBDIT SUBDIT
BINA PELAYANAN SUBDIT BINA PERALATAN MEDIS
BINA PELAYANAN BINA SARANA DAN
MIKROBIOLOGI DAN BINA PELAYANAN RADIOLOGI DI FASILITAS PELAYANAN
PATOLOGI DAN TOKSIKOLOGI PRASARANA KESEHATAN
IMUNOLOGI KESEHATAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


STANDARISASI STANDARISASI STANDARDISASI STANDARDISASI STANDARDISASI

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


BIMBINGAN DAN BIMBINGAN DAN BIMBINGAN DAN BIMBINGAN DAN BIMBINGAN DAN
EVALUASI EVALUASI EVALUASI EVALUASI EVALUASI

KJF
Latar Belakang Pelayanan CSSD di RS

1. Penyebaran penyakit menular merupakan ancaman serius bagi
lingkungan RS. Suplai peralatan & bahan-bahan medis steril memiliki
peran penting dalam upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit.
2. RS menjadi tempat dengan tingginya insiden penyakit yang disebabkan
mikro-organisme yang dengan mudah menyebar antar pasien melalui
petugas, peralatan dan bahan lain yang digunakan untuk perawatan
pasien.
3. Dalam perawatan pasien di RS digunakan berbagai macam persediaan
medis yang besifat kritikal, yaitu yang menembus membran mukosa
atau mengenai jaringan tubuh steril, harus digunakan dalam keadaan
steril.
Lanjutan Latar Belakang Pelayanan CSSD di RS


4. Beberapa bahan sudah disterilkan di pabrik dan dirancang untuk
penggunaan sekali pakai. Namun, sebagai upaya efisiensi di RS
bagaimana cara siklus persediaan tsb dapat digunakan kembali
secara aman.
5. Ruang CSSD bertanggung jawab untuk membuat sebuah proses yang
aman untuk peralatan sekali pakai digunakan berulang sesuai
kebijakan RS.
6. Secara tradisional sterilisasi di RS masih terdesentralisasi, shg
menjadi tantangan bersama untuk membuat pelayanan sterilisasi RS
menjadi tersentral dan memberikan jaminan mutu yang lebih baik.
UU No.44 Rumah Sakit harus


memenuhi persyaratan
tentang Rumah Sakit lokasi,bangunan,
prasarana, sumber daya
Pasal 7 manusia, kefarmasian,
dan peralatan

Pasal 8 Pasal 9-10 Pasal 11 Pasal 12-14 Pasal 15 Pasal 16

Lokasi Bangunan Prasarana SDM Kefarmasian Peralatan

1. Studi
Kelayakan
7
2. Masterplan

Permenkes 340 Tahun 2010
tentang
Klasifikasi Rumah Sakit

Bangunan & Prasarana Sterilisasi


RS Kelas A & B harus CSSD
Lokasi CSSD dalam RS
Pasal 8

1. Lokasi ruang CSSD memiliki kemudahan akesibilitas pencapaian ke


dan dari Ruang Operasi RS, Ruang Perawatan Intensif, Ruang Rawat
Inap, Ruang Gawat Darurat dan terpisah dari sirkulasi pasien.
2. Bangunan RS bertingkat, harus diatur kemudahan akses ke lif, dan
tangga untuk pencapaian ke dan dari ruang-ruang yg membutuhkan
suplai steril.
3. Penggunaan jenis peralatan sterilisasi harus sudah direncanakan
sedari awal, karena terkait perletakan tata ruang dan zonasi,
perkuatan struktur bangunan, instalasi elektrikal dan mekanikal.

9
Pasal 9-10 R. YANMEDIK & PERAWATAN
a. R.Rawat Jalan;
Bangunan Rumah Sakit b.
c.
R.Rawat Inap;
R.Gawat Darurat;
d. R.Operasi;
a. R.Rawat Jalan e. R.Kebidanan dan Kandungan
b.
c.
d.
R.Rawat Inap.
R.Gawat Darurat.
R.Operasi
f.
g.
R. ICU
R. Rehabilitasi Medik

e. R.Tenaga Kesehatan R. PENUNJANG MEDIK


f. R.Radiologi. a. R.Radiologi;
g. R.Laboratorium b. R.Laboratorium;
h. R. STERILISASI c. R.Sterilisasi;
i. R.Farmasi. d. R.Farmasi
j. R.Pendidikan dan Latihan e. R.Dapur.
k. R.Kantor dan Administrasi. f. Laundry
l. R.Ibadah dan R.tunggu. g. Kamar Jenazah
m. R.Penyuluhan Kesehatan
masyarakat rumah sakit R. PENUNJANG UMUM & ADM
n. R.Menyusui. a. R.Pendidikan dan Latihan..
o. R.Mekanik. b. R.Kantor Administrasi
p. R.Dapur c. R.Ibadah dan R.Tunggu.
q. Laundry. d. R.Penyuluhan Kesehatan masyarakat
r. Kamar janazah rumah sakit.
s. Taman e. R.Menyusui.
t. Pengolahan sampah 10
f. Pelataran Parkir yang mencukupi.
u. Pelataran parkir yang mencukupi g. Taman
Pasal 11
MEKANIKAL
Prasarana Rumah Sakit a. Instalasi Sanitasi, Drainase,
Plambing
b. Instalasi Gas Medik
a. instalasi air;
b. instalasi mekanikal dan
elektrikal;
c. Instalasi Uap dan Air panas
d. Instalasi pengolahan limbah cair
e. Instalasi pengolahan limbah
c. instalasi gas medik; padat.
d. instalasi uap; f. Instalasi Pencegahan dan
e. instalasi pengelolaan limbah; penanggulangan kebakaran
f. pencegahan dan g. Sarana Keselamatan Jiwa.
penanggulangan kebakaran; h. Rumah Sakit yang Aman
g. petunjuk, standar dan sarana terhadap bencana dan situasi
evakuasi saat terjadi keadaan darurat
darurat; i. Instalasi Tata Udara
h. instalasi tata udara;
i. sistem informasi dan komunikasi;
dan ELEKTRIKAL
j. ambulan. a. Sistem Kelistrikan.
b. Sistem Proteksi Petir
c. Sistem Komunikasi & Informasi.11
Konsep Pelayanan

1. Dari berbagai ruangan di RS seperti r. operasi, r. rawat inap, r. rawat jalan
& ruang2 lain, semua barang2 kotor dikumpulkan di R. Sterilisasi Sentral
untuk diproses, kemudian didistribusikan kembali ke pengguna akhir.
2. Di R.Sterilisasi Sentral, proses pembersihan, disinfeksi, pengemasan,
sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusiannya dilakukan oleh petugas
khusus yang terlatih. Hal ini untuk memastikan kontrol yang lebih baik
dan hasil yang dapat diandalkan dan berkurangnya risiko akibat infeksi.
3. Sterilisasi instrumen, set operasi, nampan dan lain-lain dilakukan dengan
pemanasan menggunakan uap bertekanan atau dengan sterilisasi gas.
4. Sterilisasi dilakukan dimana instrumen dibersihkan & dikemas dg kain
linen khusus.
5. Dalam sistem desentralisasi, fasilitas sterilisasi dilakukan dekat dengan
area steril dari barang-barang yang akan digunakan, misalnya dalam
ruang operasi disebut Theater Steril Supply Unit (TSSU).
Latar Belakang Pelayanan CSSD di RS

6. Keuntungan sistem desentralisasi dimungkinkan untuk komunikasi
langsung dg unit pengguna barang steril, & transportasi menjadi lebih
dekat shg mengurangi resiko terkontaminasi, namun tanggung jawab
supervisi & aturan harus tetap mengikuti persyaratan teknis seperti di
R. Sterilisasi Sentral.
7. Dengan banyaknya lalulintas di dalam & sekitar area steril dari ruang
operasi yang kompleks dan apalagi dalam kebanyakan kasus adanya
jendela terbuka yang dilalui instrumen dan paket yang telah disterilkan
ke kamar operasi berakibat sulit terjaga kondisi sterilnya.
8. Ruang Sterilisasi Sentral melayani ruang perawatan, ruang operasi,
ruang perawatan intensif, ruang bayi, ruang rawat jalan, radiologi,
farmasi dan laboratorium klinis.
9. Kegiatan utama dari Ruang Sterilisasi Sentral ini adalah : sterilisasi,
menyimpan dan mendistribusikan bahan-bahan persediaan steril,
instrumen, set dalam nampan, paket linen steril dll.
Fungsi CSSD di RS

1. Menerima dan memilah bahan-bahan kotor yang digunakan di RS;
2. menentukan apakah barang-barang tsb akan digunakan kembali atau
dibuang;
3. melaksanakan proses dekontaminasi atau disinfeksi sebelum
disterilisasi;
4. melaksanakan pembersihan khusus dari peralatan dan bahan-bahan;
5. memeriksa dan menguji instrumen, peralatan dan linen;
6. merakit kembali instrumen set, mengemas linen dan lain-lain.
7. mengemas semua bahan-bahan untuk sterilisasi;
8. sterilisasi;
9. memberikan label dan tanggal pada bahan;
10. menyimpan dan mengontrol persediaan; dan
11. mengeluarkan dan mendistribusikan.
Alur Kegiatan CSSD di RS
Barang/Linen/Bahan


Instrumen & Bekas
Pakai (Reuse) Persediaan Baru

Penerimaan Penerimaan &


Dan Pencatatan
Barang Baru
Pencatatan

Sortir (pencatatan volume Pengemasan &


dan jenis barang) Pelabelan

Perendaman
STERILISASI
Pencucian

Pengeringan
Tidak
Kontrol Indikator

Sortir (Layak Ya
Ya
disterilkan/ tidak)

Tidak Gudang Distribusi

Kembalikan ke unit pengiriman Steril Barang Keluar


instrument/linen
Bangunan CSSD Rumah Sakit

1. Dalam perancangan, zonasi ruang sterilisasi sentral terbagi tiga yang
terorganisir, yaitu area kotor, area bersih dan area steril.
2. Pola aliran kerja harus direncanakan dimana lalu lintas petugas dan
pergerakan dari persediaan dan peralatan dicapai dengan cara yang
effisien.
3. Ruang CSSD memiliki setidaknya 3 akses yang tidak boleh cross
untuk mencegah terjadinya kontaminasi :
a) akses instrumen kotor (menuju r. dekontaminasi),
b) akses barang bersih (kassa, linen bersih, dll)
c) akses distribusi barang steril
4. Komponen bangunan ruang-ruang CSSD (lantai, dinding, plafon,
pintu) harus memenuhi persyaratan teknis.
Contoh Model Tata Ruang CSSD Rumah Sakit
(dengan sterilisator 1 pintu)

Contoh Model Tata Ruang CSSD Rumah Sakit
(dengan sterilisator 2 pintu)

Prasarana CSSD Rumah Sakit


1. Sistem kelistrikan sistem kelistrikan esensial 1

2. Sistem pencahayaan.

3. Sistem proteksi Kebakaran

4. Sistem Tata Udara persyaratan temperatur, kelembaban, tekanan udara


(+ & -) dan pertukaran udara per jam (ACH)
5. Sistem Pasokan Air Bersih

6. Sistem Pasokan Uap


7. Sistem Pasokan Udara Tekan diperoleh dari sentral udara tekan berupa
kompressor dengan kelengkapannya, dalam hal ini tidak boleh
diperoleh dari sentral udara medik
Pasal 12-14

Sumber Daya Manusia


Kepala Inst.
Data
Kesehatan Status
Uraian Tugas Kasub Inst.
Kesehatan
PJ Admin

Pemeriksaan
Staf
Berkala
SDM
di CSSD

Kompetensi Kualifikasi

Pelatihan Tanggung Jwb Kapasitas20


Teknis
Pasal 16

Peralatan

KRITERIA PEMILIHAN PERALATAN

1. Ketercukupan/terpenuhi setting persyaratan, meliputi kesesuaian


dengan fasilitas yang ada, pemenuhan keterampilan pengoperasian
peralatan, pemenuhan aklimatisasi dan kondisi peralatan.
2. Keyakinan akan mutu dan keamanan
3. Kemampuan dan efektivitas biaya
Healthcare Technology Life Cycle
PROVISION
Marketing
Manufacturing
Testing
Transfer Development
Distribution Research
Ass. Of Need

De-commissioning
Tech.
Assessment
Maintenance
Evaluation
Planning Training
Procurement Operation
ACQUISITION Installation Commissioning UTILIZATION
Perkiraan Kebutuhan Peralatan Steril
Rumah Sakit Kelas A

Perkiraan Kebutuhan Peralatan Steril
Rumah Sakit Kelas B

Kebutuhan Peralatan Steril
Rumah Sakit Kelas C

Terima Kasih

Discussion

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai