Disusun Oleh :
Jessica Intan
Pembimbing :
Dr. Trijuni, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Nama : By. P
Umur : 23 hr
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 20 April 2015
Agama : Islam
Nama Ibu : Ny. DN
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Winongan Pasuruan
Tanggal masuk : 13 Mei 2015
No. RM : 258219 2
Keluhan Utama
Panas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien hari itu direncanakan kontrol ke
poli setelah lahir dengan BBLR. Ketika kontrol
terdapat keluhan Panas, panas sejak 2 hr di
rumah, panas terus menerus. Minum asi +
sedikit. Perut kembung +, mual muntah -.
Dehidrasi +. Lalu pasien MRS di ruang
perinatologi. BAB BAK sedikit.
3
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat kejang sebelumnya karena panas :
disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat kejang karena panas : (-)
Riwayat epilepsi : (-)
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah : sehat
Ibu: ketika hamil 2 bln. Ibu sering sakit perut.
Dan ketika di priksakan ditemukan gumpalan
darah di samping bayi / di dalam kandungan.4
Pemeliharaan Kehamilan dan Prenatal
5
Riwayat Kelahiran :
6
Riwayat Postnatal : -
Imunisasi : -
Riwayat Makan Minum Anak
Minum ASI. Tapi sejak beberapa hari terakhir
asi ibu tidak keluar. Sehingga pasien minum
susu kaleng untuk BBLR.
Kesan : kualitas dan kuantitas kurang
DIAGNOSIS BANDING
Demam Thipoid
Dengue fiver
PROGNOSA
Dubia ad malam
14
PENATALAKSANAAN
Pdx: DL, GDA
Ptx:
PZ 70cc /6jam selanjutnya D10 0,18 NS
80cc/hr
Vicilin 2x75mg
Gentamicin 1x5mg
Sanmol 3x15mg
ASI 6X2,5cc
OGT
O2 nasal 2lpm
15
RESUME
Pasien perempuan usia 23 hari dikeluhkan Panas, panas
sejak 2 hr di rumah, panas terus menerus. Minum asi + sedikit.
Perut kembung +. Lalu pasien MRS di ruang perinatologi level 2
dan di dapatkan dehidrasi sedang +. Dengan keadaan umum
lemah, Gerak Tangis cukup, Kesadaran Letargi, rhongki +/+,
abdomen distendet dan meteorismus +. Saat hamil, ibu pasien rutin
memeriksakan kandungan dan ketika hamil ibu pasien mengalami
sakit perut. Dan ketika di priksakan ditemukan gumpalan darah di
samping bayi / di dalam kandungan. Dari riwayat persalinan pasien
lahir di bidan dengan berat badan lahir 1100 gram dan panjang 43
cm, lahir spontan, langsung menangis merintih segera setelah lahir.
Ketika melaharikan placenta, bidan tidak bisa. Lalu langsung dirujuk
ke RSUD. usia kehamilan 30 minggu. Ketuban tidak tau jernih atau
tidak.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan dapat didiagnosa BBLR,
S. Sepsis neonatorum, dehidrasi sedang.
16
Pendahuluan
Secara global 5 juta neonatus meninggal setiap tahunnya, 98% di
antaranya terjadi di negara-negara sedang berkembang
Angka kematian bayi 50% terjadi pada periode neonatus dan 50% di
antaranya terjadi pada minggu 1 kehidupan
1/3 dari 4 juta bayi meninggal di dunia setiap tahunnya yang
disebabkan oleh infeksi berat dan dan 25% dari 1000 bayi yang
meninggal dikarenakan sepsis neonatorum
World Health Organization. Neonatal sepsis - a major killer to be tackled in communitie:
http://www.who.int/child_adolescent_health/news/archive/2009/19_01/en/index.html
Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang
berat badannya kurang dari 2,75 kg dan 2 kali lebih sering
menyerang bayi laki-laki.
A. calcoaceticus,
E. aerogenes, A. calcoaceticus,
Staphylococcus S. epidermidis,
sp., Klebsiella sp., Klebsiella sp.,
S. marcescens, Pseudomonas sp.,
dan dan E. coli
Pseudomonas sp
SEPSIS
NEONATUS
22
Patogenesis
Antenatal
Kontaminasi
Kontamiasi
Kkontaminasi
Barier
Plasenta Asending Nosokomial
infection (NGT, Suction,
Aspirasi ETT, botol susu)
Virus : rubella, ketuban Hygienis tenaga
herpes,sitomegal Luka kulit bayi medis
o, koksaki, Air ketuban & Luka umbilikus
influenza,
parotitis mukonium Kateter Umbilikus
Bakteri :grop B tertelan Jejas Forceps
Streptococcus, >> bila KP 18-
tuberculosis 24 jam
Parasit :
plasmodium,
treponema,
toksoplasma
PATOFISIOLOGI
http://www6.ufrgs.br/favet/imunovet/molecular_immunology/pathoh
omotissuemof.html
Diagnosis
Diagnosis sepsis neonatal sulit karena gambaran klinis
pasien tidak spesifik
Tanda dan gejala sepsis neonatal tidak berbeda dengan
gejala penyakit non infeksi berat lain pada bayi baru lahir
Dalam menentukan diagnosis diperlukan berbagai informasi
antara lain :
Faktor Gambaran Px
Resiko Klinik Penunjang
Faktor Resiko
KP dini > 12 jam
Korioamnionitis
Demam inpartu > 37,5
ISK, keputihan
IBU
Ketuban hijau keruh dan berbau
Gemelli
26
Faktor resiko mayor dan minor
NO Faktor Mayor Faktor Minor
1 Ketuban Pecah > 24 jam Ketuban Pecah > 12 jam
2 Ibu demam intrapartum > 38C Ibu demam intrapartum > 37,5C.
3 Korioamnionitis Gemelli
4 Fetal takikardi > 160 kali /menit APGAR score yang rendah
1 skor < 5
5 skor < 7
5 Ibu leukositosis (hitung sel darah Ibu leukositosis (hitung sel darah putih
putih >20.000) >15.000)
6 - Ketuban hijau kental atau keruh dengan
berbau busuk
7 - BBL sangat rendah (<1500 gram)
8 - Bayi prematur (UG < 37 minggu)
9 - Takipneu > 1 jam 27
Gambaran klinik
Keadaan umum Demam, hipotermia, tidak
merasa baik,tidak mau makan,
sklerema
Sistem Gastointestinal Perut kembung, muntah, diare,
hepatomegali
Sistem Pernapasan Apnea, dispnea, takipnea, retraksi,
grunting, sianosis
Sistem Saraf Pusat Iritabilitas, lesu, tremor, kejang,
hiporefleksia, hipotonia, refleks
Moro abnormal, pernapasan tidak
teratur, fontanela menonjol,
tangisan nada tinggi
Sistem Kardiovaskuler Pucat, mottling, dingin,kulit
lembab, takikardi, hipotensi,
bradikardi
Sistem Hematologi Ikterus, splenomegali, pucat,
petekie, purpura, perdarahan
Sistem Ginjal oliguria 28
Px Penunjang
Teknik direk
Metode paling definitif dalam mendiagnosa sepsis neonatal
terdiri atas isolasi mikroorganisme dari darah neonatus beresiko
dan bergejala :
1.punksi vena perifer 0,5 1,0 ml darah
2.isolasi mikroorganisme dari cairan tubuh steril
(serebrospinal, urin, dan cairan sendi, pleura dan cairan
peritoneal)
Teknik indirek
Pertanda hematologik yang digunakan adalah hitung sel darah
putih total, hitung neutrofil, neutrofil imatur, rasio neutrofil imatur
dengan neutrofil total (I:T)
29
60% pasien sepsis disertai perubahan hitung neutrofil. Rasio antara
neutrofil imatur dan neutrofil total (rasio I/T) sering dipakai sebagai
penunjang diagnosa sepsis neonatal.
C-reactive protein (CRP), yaitu protein yang timbul pada fase akut
kerusakan jaringan. Peninggian kadar CRP ini terjadi 24 jam setelah
terjadi sepsis, meningkat pada hari ke 2-3 sakit dan menetap tinggi
sampai infeksi teratasi
Nilai CRP serial : menilai respon pemberian AB, menentukan
lamanya terapi serta kejadian kekambuhan pada pasien dengan
sepsis neonatal
Komponen untuk Skrining Sepsis yang Dihubungkan
dengan Sensitivitas dan spesifisitas
Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius
no.6/Jan-Feb 2007.
31
Kriteria Diagnosis Sepsis pada Neonatus
(Rohsiswatmo R dr, SpA(K). Tatalaksana Sepsis Neonatorum. Media Aesculapius no.6/Jan-Feb 2007.
diunduh dari http://www.freewebs.com/mediaaesculapius/arsip%20skma%202007/SKMA_revisi_jan-
feb07sudah%20terisi_edit4.pdf)
Variabel klinis
Suhu tidak stabil
Denyut Jantung >180 kali/menit, <100 kali/menit
Frekuensi napas >60 kali/menit ditambah merintih/retraksi atau
desatusari
Letargis atau penurunan kesadaran
Intoleransi glukosa (glukosa plasma >10 mmol/L)
Intoleransi minum
Variabel hemodinamik
Tekanan darah <2 SD di bawah nilai normal untuk usia
Tekanan darah sistolik <50 mmHg (neonatus usia 1 hari)
Tekanan darah sistolik <65 mmHg (bayi < 1 bulan)
Variabel perfusi jaringan
Waktu pengisian kembali kapiler >3 detik
Laktat plasma >3 mmol/L
Variabel inflamasi
Leukositosis (hitung leukosit >34.000/mL)
Leukopenia (hitung leukosit <5.000/mL)
Neutrofil imatur >10%
Immature : total neutrophil (IT) ratio >0,2
Trombositopenia <100.000/mL
CRP >10 mg/dL atau >2 SD di atas nilai normal
Prokalsitonin >8,1 mg/dL atau >2 SD di atas nilai
normal
IL-6 atau IL-8 > 70 pg/mL
16 s PCR positif
Tatalaksana
Suspek Sepsis (faktor resiko +)
AB kombinasi (sensitifitas tinggi thdp gram + & -) memperluas
cakupan mikroorganisme patogen yang mungkin diderita pasien.
Diberikan sesegera mungkin sampai didapatkan hasil kultur.
Hasil kultur darah (+)
AB sensitif terhadap MO tertentu berdasarkan hasil kultur.
Dan
Gentamicin 2,5 mg/kgBB/x 2 jam 8 jam IV, IM 7 10 hari
atau
36
KOMPLIKASI
Manifestasi fetal inflammatory response syndrome (FIRS)
Takipnea (frekuensi napas > 60/menit)
ditambah merintih/retraksi atau desaturasi FIRS
Iritabilitas suhu (< 36C atau > 37,9 C)
Waktu pengisian kembali kapiler > 3 detik
Hitung leukosit < 4000/l atau > 34.000/l
CRP > 10 mg/dl
IL-6 atau IL-8 > 70 pq/ml
16 sRNA gene PRC positif