PASAL 9 AYAT 8 UU PPN menjelaskan bahwa faktur pajak hanya bisa
dikeluarkan oleh PKP Pasal 13 ayat 1 menjelaskan dalam jangka waktu 5 tahun setiap PPN yang kurang bayar dapat diterbitkan SKKB oleh Direktorat Jenderal Pajak Pasal 15 ayat 1 PP No.1 tahun 2012 menjelaskan mengenai bahwa PKP dikukuhkan berdasarkan domisili dimana perusahaan menyerahkan BKP/JKP Jenis barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai berikut: (UU No 42 Tahun 2009) a.barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya b.barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak; c.makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering d. uang, emas batangan, dan surat berharga. Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah jasa tertentu dalam kelompok jasa sebagai berikut: (UU No 42 Tahun 2009) jasa pelayanan kesehatan medik jasa pelayanan sosial; jasa pengiriman surat dengan perangko; jasa keuangan; jasa asuransi jasa keagamaan. jasa keagamaan. jasa kesenian dan hiburan jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan,dll Efisiensi PPN PKP yang memiliki banyak cabang memilih sendiri salah satu cabang sebagai tempat untuk pemusatan PPN Pemilihan tempat Pemusatan PPN baik satu atau lebih harus membuat surat permohonan tertulis ke Kantor Pajak yang ditujukan ke Direktorat Jenderal Pajak Pengendalian atas PPN Harus ada manajemen PPN Keluaran dan Masukan secara benar mengikuti UU Perpajakan Pemberian Cuma2 dan pemakaian sendiri harus juga mengeluarkan PPN Pembubaran Perusahaan Pada saat pembubaran Perusahaan, segala kewajiban PPN Keluaran dan PPN Masukan harus diselesaikan
Dokumen Serupa dengan Perencanaan Dan Pengendalian Atas Ppn Dan Ppnbm