Anda di halaman 1dari 27

Presentasi Kasus

Peran Fisioterapi Pada


Kesehatan Keselamatan Kerja dan Ergonomi
Di Unit Hospital
equipment bagian welding stainless

PT MEGA ANDALAN KALASAN


YOGYAKARTA
Nama : Zakiyyah Nur Haqqi
Nim : 1610306062
PT MEGA ANDALAN KALASAN
Fisioterapis (Fisioterapi K3), sebagai sebuah profesi yang pro
aktif dibidang pencegahan pada gangguan muskuloskeletal,
merupakan tempat yang tepat untuk melakukan pemeriksaan dan
analisa bahaya atau resiko dari cidera/kecelakaan kerja

mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat


meningkatkan cedera terhadap repetitif injury

Fisioterapi
intervensi tepat untuk pencegahan
Kesehatan Keselamatan Kerja

memberikan
opini/saran dalam hal kebutuhan tenaga,
menyangkut soal kebugaran pekerja.
Unit HE

1. Welding stainless

2. Welding mildsteel

3. painting
Welding stainless
Observasi pada bagian welding stainless
1. alokasi pekerja baik tidak ada penumpukan pekerja di satu titik.
2. Adanya APAR dibeberapa titik dalam ruangan
3. Penerangan yang kurang dengan nilai lux meter 90. (peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang persyaratan
kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri pada
pencahayaan dengan nilai lux meter 200 )
4. Ruangan yang cukup bising berlebih diukur menggunakan sound
meter dari 5 titik didalam ruangan dengan hasil nilai rata-rata 110
(Menurut IATA (International Air Transporation Association)
zona kebisingan masuk dalam zona C perlu memakai earmuff)
5. Bau menyengat yang timbul akibat pengelasan dari gas argon dan
co2
Hazard
Bahaya (hazard) adalah sesuatu yang dapat
meyebabkan bahaya pada manusia atau
kerusakan pada alat lingkungan
Hazard in welding stainless
Suara bising dan temperatur panas dalam
Physical Hazard
ruangan

Zat beracun dan debu dari area polising


Chemical Hazard

Arus listrik dan percikan bunga api listrik


Electrical Hazard saat pengelasan

Ergonomic Hazard Posisi duduk ,pekerjaan statis dan berulang


Sampel observasi pada pekerja
Nama : Tn. iksan
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Tugas : pengelasan (welding stainless)
Posisi kerja : duduk di atas kursi
APD : Kaos tangan, earplug,masker, kacamata.
Keluhan : merasa sakit bagian punggung belakang
karena bekerja statis
Lama jam kerja : 7.30-11.30 dan 13.00-16.00 (7-8 jam)
Antopometri
Antopometri pekerja
No Variabel Nilai

1 Tinggi badan tegak 165

2 Tinggi mata berdiri 150

3 Tinggi bahu berdiri 135

4 Tinggi siku berdiri 102

5 Tinggi pinggang berdiri 93

6 Jangkauan tangan ke atas 199

7 Panjang lengan bawah 136

8 Tinggi lutut berdiri 41

9 Tebal dada 36

10 Tebal perut 37

11 Jangakauan tengah kedepan 28

12 Rentangan tangan 150


Work Musculoskeletal Disorder (WMSDs)
Pathomechanic and Risk Factors
Menurut Tarwaka tahun 2010 Kuesioner
Nordic Body Map , menyebutkan pedoman
sederhana yang dapat dilakukan untuk
menentukan klasifikasi subjektivitas keluhan
muskuloskeletal.
Hasil yang didapatkan Sakit di punggung
dari Kuesioner Nordic dikeluhkan positif (+)
Body Map
Fisioterapi Biomekanik Kerja

Menggunakan metode Rapid Entire Body


Assessment (REBA)
Tabel Penilaian REBA (Rapid Entire Body
Assessment)
Level Action Score REBA Level Resiko Tindakan Perbaikan

0 1 Bisa diabaikan Tidak Perlu

1 2-3 Rendah Mungkin Perlu

2 4-7 Sedang Perlu

3 8-10 Tinggi Perlu Segera

4 11-15 Sangat Tinggi Perlu Saat Ini Juga


Hasil penilaian REBA (Rapid Entire Body Assessment)

Keterangan Nilai

Punggung 3

Leher 2

Lengan atas 2

Lengan bawah 2

Kaki 5

Pergelangan tangan 1

Beban 0

Jumlah 15

Berdasarkan penilaian REBA didapatkan jumlah 15, pada jumlah tersebut merupakan
level resiko sangat tinggi.
Diagnosa fisioterapi
Impairment
Spasme otot m.erector spine
Adanya nyeri pada pinggang
Fungsional limitation
Klien dapat mengerjakan pekerjaannya namun
terkadang menahan nyeri di punggung
Participation restriction
Klien dapat berkomunikasi dengan baik
Tujuan fisioterapi
Tujuan jangka pendek
Mengurangi spasme otot
Dapat memanajemen nyeri dan pegal ketika
keluhan muncul
Tujuan jangka panjang
Dapat meningkatkan prestasi pekerja
Meningkatkan produktifitas pekerja
Intervensi fisioterapi
Latihan dan stetching untuk punggung
belakang
the National Back Pain Association tentang
exercise for back pain tahun 2009

1. Half or one third squad


-berdiri dengan posisi kaki berseblahan/terpisah dan
letakan kedua tangan di dada
- tekuk kedua lutut sampai paha sejajar lalu
kemudian naik secara perlahan ke posisi berdiri
- sambil mengatur pola nafas (tarik nafas melalui
hidung-hembuskan melewati mulut)
- Dosis : ulangi selama 5x (lalu di tingkatkan menjadi
10x)
2. Upright rowing
-berdiri dengan posisi kaki selebar bahu
- kedua tangan diangkat dibawah dagu
- dengan waktu yang bersamaan angkat kedua
lengan dan siku semaksimal mungkin sampai
mendekati kepala
- diulangi dengan naik dan turun lengan dan
siku
- Dosis : ulangi selama 10x

3. head, arms and trunk rotation


-berdiri dengan posisi kaki selebar bahu dan
kedua tangan sejajar dada
-memutar kepala kearah kanan dan kekiri
sejauh mungkin
- dengan waktu yang bersamaan angkat kedua
lengan sampil memutar kepala ke arah kanan
dan kiri
- Dosis : ulangi selama 10x
Kansas state university tentang Back Injury
Prevention tahun 2012

4. Side stretch
- posisi kaki terbuka sejajar bahu
- memiringkan badan ke kanan dan kekiri secara
perlahan sambil mengangkat tangan kanan dan
tangan kiri keatas
- repeat 3-5x
Pemberian Edukasi dan saran
Pemberian edukasi berupa cara duduk dengan benar menurut
canadian centre for occupational health and safety tentang
Good body position tahun 2017

1. Posisi sendi Hip 90-


120 ,knee 90-130
dan ankle pada posisi
100-120
2. Sendi hip dan knee
posisi sejajar
3. Posisi telapak kaki
menapak lantai
1. Selalu menjaga posisi kepala
sejajar dengan punggung/tulang
belakang
2. Derajat trunk 30
1. Tetap menjaga posisi
shoulder/bahu dengan
relax
2. Jarak pandang mata ke
benda kerja 30
Saran tempat duduk yang sesuai dengan pekerja
las, menurut united state navy tentang ergonomic
guide for welders tahun 2012

1. Kursi memiliki penyangga lumbal atau sandaran


tujuannya agar dapat memngurangi usaha otot yang
diperlukan untuk menjaga suatu sikap duduk yang
kaku atau tegang.
2. Kursi memiliki sandaran yang empuk
3. Kursi yang rendah dari pada meja, tujuannya agar
kursi ini membiarkan kaki untuk istirahat langsung
diatas lantai dan menghindari tekanan pada kaki yang
mengakibatkan kesemutan
4. Memiliki rest arm/tempat pegangan tangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai