Analisis Ekonomis, penekanan pada Social Return (Social Profitability), maka konsep
harga menggunakan harga bayangan (shadow price)
Shadow Price adalah suatu harga yang didalamnya telah mencerminkan nilai sosial atau
nilai ekonomis yang sesungguhnya (the true social or economic value).
Penjelasan Shadow Price : Teori Keynes, harga terbentuk pada keseimbangan antara
permintaan dan penawaran, dalam kondisi pasar persaingan sempurna. Realitanya tidak
ada pasar sempurna, dan situasi harga tidak bisa tetap dalam keseimbangan. Pasar tidak
sempurna dapat disebabkab oleh : (a) lembaga pemasaran tidak fleksibel, (b) pengawasan
harga, (c) subsidi pemerintah, (d) distorsi pemerintah, pada pengaturan harga, (e)
informasi pasar tidak sempurna. Sehingga harga pasar yang terbentuk tidak
mencerminkan nilai ekonomis yang sebenarnya.
Shadow price : Dalam analisis harga barang di dalamnya diperhitungkan aspek : (a) kurs
valuta asing, (b) untuk upah tenagakerja sudah dihitung aspek opportunity cost dan biaya
akomodasi termasuk pelatihan, (c) bunga bank, (d) pajak, (d) subsidi, (e) sunk costs (biaya
telah dikeluarkan sebelum proyek dimulai), (f) depresiasi (penyusutan) alat, dsj.
PROYEK INVESTASI
Investasi adalah pengeluaran barang dan jasa untuk keperluan suatu kegiatan
proyek, guna memperoleh manfaat yang lebih besar atas pengeluaran barang dan
jasa tersebut.
Untuk mengetahui apakah proyek tersebut berhasil, perlu adanya suatu ukuran
keberhasilan terhadap kegiatan proyek tersebut
Teori Ekonomi Makro menjurut Keynes : keputusan apakah suatu proyek akan
dilaksanakan (feasible atau non-feasible, go atau no-go) (secara finansial) tergantung
pada dua hal., yaitu :
Keuntungan (MEC), yang dinyatakan dalam persen (%)
Ongkos penggunaan dana, atau tingkat bunga (interest rate)
Bila MEC > interest rate berati proyek menguntungkan, maka Proyek Feasible (go).
Sebaliknya bilamana MEC < Interest rate berarti proyek rugi, maka Proyek non-
feasible (no-go). Bila MEC = Interest rate, maka Proyek dalam kondisi Break Even
Point (berada pada titik impas, titik pulang pokok, titik ambang ekonomi)
= TR - TC
Analisis profit absolut di atas tidak memperhitungkan tingkat inflasi (dinyatakan dalam
persen, %). Padahal aspek inflasi ini harus diperhitungkan, maka analisis pakai
kriteria : profit rate > inflation rate (tingkat inflasi), maka proyek investasi feasible.
RANKING BY INSPECTATION
Penentuan fisibilitas proyek berdasar atas biaya investasi dan aliran net benefit. Net
benefit = gross benefit - (operation + maintenance cost). Maintenance cost = biaya
Memilih beberapa proyek yang mungkin bisa dilakukan. Yang dipilih adalah proyek
yang punya net benefit (total) lebih besar, atau pada tahun awal yang lebih besar
(Djamin Zulkarnaen, 1992. p. 22-23).
PAYBACK PERIOD
Merupakan penilaian investasi suatu proyek atas dasar pelunasan biaya investasi oleh net
benefit dari proyek. Jadi melihat jangka waktu yang diperlukan sampai pada titik dengan
kondisi net benefit = biaya investasi.
Membandingkan beberapa proyek, yang dipilih yang payback period tercepat waktunya
TC Line
BEP
8
FC Line
Qp
Bahasan BEP selanjutnya baca sendiri literatur, termasuk cara buat kurvanya.
Compounding Factor (CF) merupakan faktor bilangan lebih besar dari satu, yang
digunakan untuk menghitung suatu nilai uang sekarang (present value, to) berapa
nilainya pada kemudian hari (futuire value, tn), dengan memperhitungkan tingkat
bunga ( i ) yang tetap pada akhir tahun ( t ).
F = P x CF
CF = (1 + i)t (pangkat t)
F = Future (yang akan datang, tn)
P = Present (sekaang, to)
i = Tingkat bungan (interest)
t = tahun
Merupakan suatu bilangan yang lebih kecil dari satu, yang digunakan untuk
mengalikan/mengurangi suatu jumlah nilai uang pada waktu yang akan datang (the
future value), menjadi berapa nilainya pada masa sekarang (the presen value),
dengan menggunakan tingkat bunga yang berlaku.
(1 + i) t
(pangkat t)
P = F X DF