Anda di halaman 1dari 10

PERBEDAAN

Analisis Ekonomi : Penekananan pada profitabilitas sosial (social profitability),


yaitu sampai berapa jauh manfaat proyek terhadap perekonomian secara
keseluruhan. Misal : Proyek Pemerintah.

Walaupun B/C < 1 (secara finansial tidak menguntungkan), jika Benefit


sosial positif, maka proyek VEASIBLE atau GO (DITERIMA). Apalagi B/C > 1
(secara finansial menguntungkan). Jadi penekanannya pada SOCIAL
PROFITABILITY.

Analisis Finansial penekanan pada CASH-FLOW, yaitu perbandingan antara hasil


penjualan kotor (gross-sales) dengan jumlah biaya (total costs). Misalnya pada
Proyek Swasta.
Bila menunjukkan NET BENEFIT POSITIF (PROFIT), maka Proyek VEASIBLE
(atau GO). Jika Net Benefit Negatif, maka No-Go (Proyek Ditolak)
Analisis Finansial, penekanan pada Private Return, maka konsep harga dipakai harga
pasar (market price)

Analisis Ekonomis, penekanan pada Social Return (Social Profitability), maka konsep
harga menggunakan harga bayangan (shadow price)

Shadow Price adalah suatu harga yang didalamnya telah mencerminkan nilai sosial atau
nilai ekonomis yang sesungguhnya (the true social or economic value).

Penjelasan Shadow Price : Teori Keynes, harga terbentuk pada keseimbangan antara
permintaan dan penawaran, dalam kondisi pasar persaingan sempurna. Realitanya tidak
ada pasar sempurna, dan situasi harga tidak bisa tetap dalam keseimbangan. Pasar tidak
sempurna dapat disebabkab oleh : (a) lembaga pemasaran tidak fleksibel, (b) pengawasan
harga, (c) subsidi pemerintah, (d) distorsi pemerintah, pada pengaturan harga, (e)
informasi pasar tidak sempurna. Sehingga harga pasar yang terbentuk tidak
mencerminkan nilai ekonomis yang sebenarnya.

Shadow price : Dalam analisis harga barang di dalamnya diperhitungkan aspek : (a) kurs
valuta asing, (b) untuk upah tenagakerja sudah dihitung aspek opportunity cost dan biaya
akomodasi termasuk pelatihan, (c) bunga bank, (d) pajak, (d) subsidi, (e) sunk costs (biaya
telah dikeluarkan sebelum proyek dimulai), (f) depresiasi (penyusutan) alat, dsj.
PROYEK INVESTASI

Proyek adalah rangkaian kegiatan investasi, yang dengan penggunaan sumberdaya


untuk memperoleh benefit (manfaat, profit) dalam suatu kurun waktu tertentu.

Sumberdaya tersebut berupa modal, sumberdaya manusia, dan sumberdaya alam


baik yang tangible maupun intangible.

Investasi adalah pengeluaran barang dan jasa untuk keperluan suatu kegiatan
proyek, guna memperoleh manfaat yang lebih besar atas pengeluaran barang dan
jasa tersebut.

Untuk mengetahui apakah proyek tersebut berhasil, perlu adanya suatu ukuran
keberhasilan terhadap kegiatan proyek tersebut

Secara finansial, ukuran keberhasilan proyek dapat dideteksi dengan penggunaan


alat ukur : (1) Marginal Efficiency of Capital (MEP), (b) Keuntungan absolut (Total
Profit), (3) Ranking by Inspectation, dan (4) Payback Period.
MARGINAL EFFICIENCY OF CAPITAL (MEP)

Teori Ekonomi Makro menjurut Keynes : keputusan apakah suatu proyek akan
dilaksanakan (feasible atau non-feasible, go atau no-go) (secara finansial) tergantung
pada dua hal., yaitu :
Keuntungan (MEC), yang dinyatakan dalam persen (%)
Ongkos penggunaan dana, atau tingkat bunga (interest rate)

Bila MEC > interest rate berati proyek menguntungkan, maka Proyek Feasible (go).
Sebaliknya bilamana MEC < Interest rate berarti proyek rugi, maka Proyek non-
feasible (no-go). Bila MEC = Interest rate, maka Proyek dalam kondisi Break Even
Point (berada pada titik impas, titik pulang pokok, titik ambang ekonomi)

KEUNTUNGAN ABSULUT (TOTAL PROFIT)

= TR - TC

= Total profit (profit absolut), TR = Total Revenue, TC = Total Cost


positif, maka proyek investasi go , dan kebalikannya

Analisis profit absolut di atas tidak memperhitungkan tingkat inflasi (dinyatakan dalam
persen, %). Padahal aspek inflasi ini harus diperhitungkan, maka analisis pakai
kriteria : profit rate > inflation rate (tingkat inflasi), maka proyek investasi feasible.

Profit rate = / TC * 100 %

RANKING BY INSPECTATION

Penentuan fisibilitas proyek berdasar atas biaya investasi dan aliran net benefit. Net
benefit = gross benefit - (operation + maintenance cost). Maintenance cost = biaya

Memilih beberapa proyek yang mungkin bisa dilakukan. Yang dipilih adalah proyek
yang punya net benefit (total) lebih besar, atau pada tahun awal yang lebih besar
(Djamin Zulkarnaen, 1992. p. 22-23).
PAYBACK PERIOD

Merupakan penilaian investasi suatu proyek atas dasar pelunasan biaya investasi oleh net
benefit dari proyek. Jadi melihat jangka waktu yang diperlukan sampai pada titik dengan
kondisi net benefit = biaya investasi.

Membandingkan beberapa proyek, yang dipilih yang payback period tercepat waktunya

Ukuran-ukuran di atas, tidak memperhaikan penyusutan nilai uang, disebut Undiscounted


criterion

BREAK EVEN ANALYSIS (ANALISIS PULANG POKOK)


(BREAK EVEN POINT)

TC (total cost) atau toal biaya


FC (fix cost) atau biaya tetap, adalah biaya yang tidak berubah, berapapun produk yang
dihasilkan. Misalnya : biaya sewa lahan, penyusutan alat, gaji eksekutif
VC (variable cost) atau biaya tidak tetap adalah biaya yang bervariasi, tergantung pada
produk yang diinginkan. Misal : biaya pupuk, benih, pestisida, upah tenagakerja
TC = FC + VC

BREAK EVEN POINT (BEP) tercapai bilamana TC = TR

Total Revenue (TR) adalah total penerimaan : Qp * P . Qp = kuantitas produk, dan


P = harga (price)
Revenue
Revenue Line

TC Line
BEP
8

FC Line
Qp

Gambar BEP (asumsi Revenue dalam kondisi linear)


BEP (per unit produk) = Total Biaya Tetap
Harga jual per unit - Biaya Variabel per unit

Bahasan BEP selanjutnya baca sendiri literatur, termasuk cara buat kurvanya.

COMPOUNDING AND DISCOUNTING FACTOR

COMPOUNDING FACTOR (CF)

Compounding Factor (CF) merupakan faktor bilangan lebih besar dari satu, yang
digunakan untuk menghitung suatu nilai uang sekarang (present value, to) berapa
nilainya pada kemudian hari (futuire value, tn), dengan memperhitungkan tingkat
bunga ( i ) yang tetap pada akhir tahun ( t ).

F = P x CF

CF = (1 + i)t (pangkat t)
F = Future (yang akan datang, tn)
P = Present (sekaang, to)
i = Tingkat bungan (interest)
t = tahun

(Angka) CF (Compounding Factor) secara singkat dapat menggunakan


COMPONDING AND DISCOUNTING TABLE

DISCOUNTING FACTOR (DF)

Merupakan suatu bilangan yang lebih kecil dari satu, yang digunakan untuk
mengalikan/mengurangi suatu jumlah nilai uang pada waktu yang akan datang (the
future value), menjadi berapa nilainya pada masa sekarang (the presen value),
dengan menggunakan tingkat bunga yang berlaku.

Secara aljabar rumus ?



DF = 1

(1 + i) t
(pangkat t)

P = F X DF

NET PRESENT VALUE (NPV)

Rumus (Djamin, Z. 1993.p.66)

Ko = Initial Investment (modal pendahuluan)


bt = Annual gross benefit
ct = Annual costs
(1 + i)t = Discounting Factor (DF)
t=n = Umur ekonomis (economic life time) proyek

(TUGAS TERSTRUKTUR (NPV, BC RATIO, IRR, DAN SENSITIVITY ANALYSIS)


(lihat Djamin, Z. 1993.p.66), copy hal. 66-81)

Anda mungkin juga menyukai