Anda di halaman 1dari 20

TEORI DAN KONSEP

PEMBANGUNAN DAERAH

Manajemen Pembangunan Daerah


Pengertian Daerah
Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PEMBANGUNAN DAERAH

UPAYA SUATU DAERAH UNTUK MENINGKATKAN


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DAERAHNYA MELALUI
SERANGKAIAN KEGIATAN YANG TERPADU DENGAN
MELIBATKAN BERBAGAI UNSUR DI DALAMNYA, GUNA
PEMANFAATAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER-SUMBER
DAYA YANG TERSEDIA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP
OTONOMI DAERAH (UU NO. 32/2004 DAN UU NO.
33/2004 diubah dengan UU No. 23/2014)
Pembangunan Daerah
Daerah melaksanakan pembangunan untuk
peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan publik dan daya saing daerah
Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber
daya yang dimiliki daerah untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam
aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,
berdaya saing, maupun peningkatan indeks
pembangunan manusia
Perencanaan Pembangunan Daerah
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun
rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu
proses penyusunan tahapan tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di
dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam suatu lingkungan
wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam


sistem perencanaan pembangunan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah disusun oleh pemerintah daerah
bersama masyarakat dan para pemangku kepentingan (stakeholders)
lainnya berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.
Perencanaan pembangunan daerah disusun untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat, mengintegrasikan perencanaan ruang, program
dan kegiatan serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat dengan
memperhatikan asas keadilan dan keberlanjutan pembangunan di
masa depan.
Perencanaan pembangunan daerah disusun berdasarkan potensi,
unggulan dan kemampuan yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai
dinamika perkembangan lokal, antar daerah, regional, nasional dan
global agar mampu menciptakan daya saing dan memperluas
kesempatan kerja.
Perencanaan pembangunan daerah ditujukan untuk mencapai
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat sesuai dengan urusan dan
kewenangan pemerintah daerah
Tujuan Pembangunan Daerah

1. Tujuan Utama Otonomi Daerah : (1) Mendekatkan &


Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik, (2) Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat; (3) Optimalisasi Pengelolaan
Sumberdaya Alam Lokal; (4) Meningkatkan Daya Saing Daerah.
2. Membangun kemandirian daerah melalui : (1) Optimalisasi
pengelolaan keuangan daerah; (2) Membangun institusi menuju
Good Governance dan Good Civil Society
3. Merencanakan pembangunan sesuai dengan karakter lokal &
kondisi geografis, mis : Provinsi Kepulauan di KTI & Kabupaten di
wilayah Pegunungan di Papua
4. Daerah yang maju dan makmur adalah yang mampu mengatasi
permasalahan, dan secara simultan mendayagunakan segenap
potensi pembangunan (SDM, SDA, dan SDB) sesuai dinamika
lingkungan strategis (IPTEK, otoda, demokrasi, dan globalisasi).
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI ERA
OTONOMI DAERAH

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah dimaksudkan untuk mencapai


sasaran-sasaran yang sangat luas (multidimensi) yang mencakup :

1) Sasaran sosial : Meningkatnya pelayanan kesehatan, pendidikan


masyarakat baik secara kualitas maupun kuantitas serta pelayanan publik;
2) Sasaran politik : Terjadinya mediasi pendidikan politik, meningkatnya
kesadaran dan komitmen demokratisasi yang berkeadilan di setiap
lembaga dan elit politik serta masyarakat mulai dari tingkat desa,
kecamatan dan seterusnya;
3) Sasaran ekonomi : Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat, daya
beli masyarakat meningkat, pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha yang
bermuara pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta terwujudnya
pelayanan prima dari aparatur pemerintah kepada masyarakat.
Perencanaan Pembangunan: Nasional, Daerah,
Regional, Kawasan
Perencanaan pembangunan nasional, yaitu perencanaan yang mencakup
pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah suatu negara
untuk kepentingan seluruh warga negara di seluruh negara yang
diselenggarakan oleh pemerintah nasional.
Perencanaan pembangunan daerah, yaitu perencanaan yang mencakup
pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah satu daerah
(provinsi atau kabupaten/kota) untuk kepentingan seluruh warga negara di suatu
daerah tertentu yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah tertentu saja.
Perencanaan pembangunan regional, yaitu perencanaan yang mencakup
pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah lebih dari satu
daerah (beberapa provinsi atau beberapa kabupaten/kota) untuk kepentingan
seluruh warga negara di daerah-daerah yang menjadi cakupan perencanaan
yang diselenggarakan oleh beberapa pemerintah daerah tertentu saja atau
dikoordinasikan oleh pemerintah nasional.
Perencanaan pembangunan kawasan, yaitu perencanaan yang mencakup
pembangunan sektor tertentu saja dalam wilayah satu daerah atau lebih
(beberapa provinsi atau beberapa kabupaten/kota) untuk sebagian warga
negara di daerah-daerah yang menjadi cakupan perencanaan yang
diselenggarakan oleh beberapa pemerintah daerah tertentu saja atau
dikoordinasikan oleh pemerintah nasional.
Perbedaan Pembangunan Daerah, Pembangunan Kawasan,
dan Pembangunan Nasional
Penataan Daerah
a. mewujudkan efektivitas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
b. mempercepat peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
c. mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik;
d. meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan;
e. meningkatkan daya saing nasional dan daya saing
Daerah; dan
f. memelihara keunikan adat istiadat, tradisi, dan
budaya Daerah.
Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah
Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
mencakup:
a. Aspek kondisi geografis Daerah
b. Aspek demografi;
c. Aspek potensi sumber daya Daerah;
d. Aspek ekonomi dan keuangan Daerah;
e. Aspek kesejahteraan masyarakat;
f. Aspek pelayanan umum; dan
g. Aspek daya saing Daerah.
Perencanaan Pembangunan Daerah dalam
Hubungan Pusat dan Daerah

1. Perencanaan pembangunan daerah memerlukan


pemahaman tentang hubungan antara daerah
dengan lingkungan nasional dimana daerah
tersebut menjadi bagian dari keterkaitan tersebut;
2. Sesuatu yang baik menurut nasional belum tentu
baik menurut daerah, atau sebaliknya;
3. Perangkat kelembagaan di daerah berbeda
dengan perangkat kelembagaan di tingkat pusat.
Siklus Perencanaan
Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional
Perumusan (UU 25/2004)
Tujuan Hasil evaluasi digunakan
sebagai bahan bagi
penyusunan
Perumusan rencana/anggaran
Evaluasi Sasaran
Sinergi Perencanaan Pusat Daerah

Penyusunan
Rencana
Konsisten dengan Harmonis dengan penganggara
Identifikasi tupoksi
Pelaksana Pilihan
an Tindakan
Perencanaan Pencapaian kinerja? Dasar Hukum Jelas

Penetapan
Evaluasi Rencana
Perencana Perbandin
an gan Pilihan Tindak lanjut?
Pelaksana Tindakan
Kendala/Hambatan? Tepat Waktu
an

Proses Perencanaan Pembangunan Pengendalian


Ketercapaian output,
Tahapan perencanaan mengcover hampir 60% proses Pelaksanaan outcome, dan impact
Rencana Didasarkan data dan
pembangunan
informasi yang akurat
(Davidson: 1991)
Ruang Lingkup Manajemen
Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan proses penyusunan tahapan
tahapan kegiatan guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada
Pengorganisasian pemangku kepentingan pelibatan semua
unsur pemangku kepentingan yang mempengaruhi
tercapainya pembangunan daerah
Penganggaran perencanaan keuangan daerah terkait
dengan pengelolaan pendapatan, belanja, dan pembiayaan
Pelaksanaan pembangunan pelaksanaan kegiatan
pembangunan dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah proses memadu-serasikan dan
menyelaraskan antara rencana dan pelaksanaan
pembangunan
Isu Strategis Pembangunan Daerah
kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan daerah karena dampaknya
yang signifikan bagi daerah dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, berjangka panjang, dan
menentukan tujuan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di masa yang akan
datang.
Tujuan Utama Perencanaan Pembangunan Daerah

1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yg dilakukan berbagai


organisasi publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara
kebijakan dan pelaksanaan
2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan
kebijakan dan perencanaan program
3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran
4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumberdaya dan keuangan
publik
5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan dan
pelaksanaan, sesuai RPJMD sehingga tercapai efektivitas perencanaan

Proses perencanaan dilaksanakan dengan memasukkan prinsip


pemberdayaan, pemerataan, demokratis, desentralistik, transparansi,
akuntabel, responsif, dan partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur
lembaga negara, lembaga pemerintah, masyarakat, dan pemangku
kepentingan
(Penjelasan UMUM PP No.8/2008)
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah

Prinsip-prinsip perencanaan pembangunan daerah


meliputi:
a. merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional;
b. dilakukan pemerintah daerah bersama para
pemangku kepentingan berdasarkan peran dan
kewenangan masing-masing;
c. mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana
pembangunan daerah; dan
d. dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang
dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika
perkembangan daerah dan nasional.
Pendekatan Proses Perencanaan
(SPPN, PP, Permendagri)

Pendekatan Politik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of
planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam
RPJM/D.
Proses Teknokratik:
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional
bertugas untuk itu.
Partisipatif:
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders,
antara lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up:
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
Q&A
Sekian

Anda mungkin juga menyukai