Anda di halaman 1dari 30

SMK Kesehatan Husada Pratama

Jl. Muslich Lingkar selatan, Serang, Kec. Serang,


Kota Serang, Banten 42116

ISTIRAHAT & TIDUR

Alan Syarifin Syahril S.Kep


Definisi istirahat & tidur
Istirahat adalah suatu keadaan tenang, rileks,
tanpa tekanan emosional & bebas dari
perasaan gelisah.

Sedangkan tidur merupakan suatu perubahan


kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun.

(Barbara Koezeir, 1983)


Definisi Tidur

Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana


individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau
sensoris yang sesuai. (Guyton, 1986)
Fisiologi Tidur
Aktivitas tidur diatur & dikontrol oleh 2 sistem pada batang otak,
yaitu: Reticular Activating System (RAS)= penghubung jaringan saraf
tulang belakang n seluruh bagian otak.
dan Bulbar Synchronizing Region(BSR)=

RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel2 khusus yang
dapat mempertahankan kewaspadaan & kesadaran; memberi
stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan
proses berfikir.

Pada saat sadar RAS melepaskan katekolamin(hormon yg


menanggapi stress)
Pada saat tidur BSR melepaskan serotonin (mengontrol
mood,nafsu makan n tidur)
Fisiologi tidur 2
Diduga penyebab tidur adalah proses
penghambatan aktif. Ada teori lama yang
menyatakan bahwa area eksitatori pada batang
otak bagian atas, yang disebut sistem aktivasi
retikular, mengalami kelelahan setelah seharian
terjaga dan karena itu, menjadi inaktif. Keadaan
ini disebut teori pasif dari tidur.
Tahapan Tidur
DIIDENTIFIKASI MELALUI :
EEG / Electroencephalogram
untuk aktivitas listrik otak
EMG/ Electromiogram
pengukuran tonus otot
EOG/ Electrooculogram
mengukur gerakan mata
SOMNOGRAFI
Mengkaji kegiatan selama tidur (pergerakan,
pernafasan dan kekacauan yang terjadi)
Klasifikasi Tidur
1. NREM (non rapid eye movement)
Tidur dengan gerakan bola mata lambat

2. REM (rapid eye movement)


Tidur dengan gerakan bola mata cepat
1. NREM
Tidur NREM adalah tidur yang dalam dan
tenang dan menurunkan beberapa fungsi
fisiologis. Pada dasarnya, semua proses
metabolik yang meliputi tanda-tanda vital,
metabolisme, dan kerja otot menjadi lambat.
Bahkan menelan dan produksi saliva juga
berkurang.
Lanjutan
Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap.
Tahap 1-2 disebut sebagai tidur ringan (light
sleep) dan tahap 3-4 disebut sebagai tidur
dalam (deep sleep atau delta sleep).
catatan
Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung 1 jam
dan pada fase ini biasanya orang masih bisa
mendengarkan suara di sekitarnya, sehingga
dengan demikian akan mudah terbangun dari
tidurnya.

Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) ini berlangsung


selama 20 menit. Dalam tidur malam yang
berlangsung selama 6 8 jam, kedua pola tidur
tersebut (REM dan NREM) terjadi secara bergantian
sebanyak 4 6 siklus.
catatan
Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul
sewaktu tahap tidur NREM dan tahap tidur
REM adalah bahwa mimpi yang timbul pada
tahap tidur REM dapat diingat kembali,
sedangkan mimpi selama tahap tidur NREM
biasanya tak dapat diingat. Jadi selama tidur
NREM tidak terjadi konsolidasi mimpi dalam
ingatan
catatan
Tidur pada siang hari tidak memiliki ritme/irama
yang sama dengan tidur di malam hari. REM
lebih menonjol selama tidur pagi dan tidur
tahap IV lebih menonjol di malam hari.
Kehilangan tidur NREM
PENYEBAB :
Diazepam, Hipotiroid, Depresi, sukar
bernafas, berhenti nafas saat tidur
TANDA :
Menarik diri, apatis, respon menurun, merasa
tidak enak badan, kemunduran dalam bicara,
ekspresi wajah kurang, ngantuk berlebihan
Kehilangan tidur NREM dan REM
PENYEBAB :
Gabungan dari penyebab REM dan NREM
TANDA :
Kurang perhatian, keletihan yang nyata, penglihatan
kabur, mata gatal, mual dan pusing, kesulitan
melakukan aktivitas sehari-hari, sulit mengingat,
kekacauan mental, halusinasi dan ilusi penglihatan
dan pendengaran
TAHAP NREM 1

Merupakan transisi antara bangun dan tidur.


Individu cenderung rileks, masih sadar dengan
lingkungannya, dan mudah dibangunkan.
Normalnya, tahap ini berlangsung beberapa
menit dan merupakan 5% dari total tidur.

15
TAHAP NREM 2

Individu masuk pada tahap tidur, namun


masih dapat bangun dengan mudah. Otot
mulai relaksasi. Normalnya, tahap ini
berlangsung selama 10-20 menit dan
merupakan 50-55% dari total tidur.

16
TAHAP NREM 3

Merupakan awal dari tahap tidur nyenyak.


Tidur dalam, relaksasi otot menyeluruh, dan
individu cenderung sulit dibangunkan. Tahap
ini berlangsung selama 15-30 menit dan
merupakan 10% dari total tidur.

17
TAHAP NREM 4

Tidur semakin dalam atau delta sleep. Individu menjadi sulit


dibangunkan sehingga membutuhkan stimulus. Terjadi
perubahan fisiologis, yakni; nadi dan pernafasan menurun,
tekanan darah menurun, tonus otot menurun, metabolisme
lambat, temperatur tubuh menurun. Tahap ini berlangsung
selama 20 menit dan merupakan 10% dari total tidur. dalam
tahap ini bisa saja orang mendengkur, anak-anak mengompol
dan tidur sambil berjalan.

18
2. REM

Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan


berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak
senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi
terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM, otak
cenderung aktif dan metabolismenya meningkat
20%. Pada tahap ini individu menjadi sangat sulit
dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-
tiba dan frekuensi jantung serta pernafasan
seringkali tidak teratur.
19
Ciri- ciri tidur REM
1. Lebih sulit dibangunkan daripada tidur nyenyak
NREM;
2. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat
tertekan;
3. Fekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak
teratur;
4. Pada otot porifer, terjadi beberapa gerakan
yang tidak teratur;
5. Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat
irreguler, tekanan darah meningkat, sekresi
gaster meningkat, dan metabolisme meningkat;
6. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental,
emosi, juga
7. berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
8. Biasanya disertai dengan mimpi aktif
Ciri- ciri tidur NREM
1. Mimpi berkurang / bisa juga
tanpa mimpi;
2. Tekanan darah turun;
3. Kecepatan pernapasan turun;
4. Metabolisme turun;
5. Gerakan bola mata lambat;
6. Individu dalam keadaan istirahat
penuh.
Siklus Tidur
Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan
REM. Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung
selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui 4-5
siklus selama 7-8 jam tidur.
Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut
ke tahap REM.
Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit,
kemudian diteruskan ke tahap IV selama 20 menit.
Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II
selama 20 menit.
Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung
selama 10 menit.
Faktor yang memengaruhi kuantitas &
kualitas tidur
1. Penyakit
2. Lingkungan
3. Kelelahan
4. Gaya Hidup
5. Stres emosional
6. Stimulant & alkohol
7. Diet
8. Merokok
9. Medikasi
10.Motivasi
Pola tidur berdasarkan usia
Usia merupakan salah satu faktor
penentu lamanya tidur yang dibutuhkan
seseorang. Semakin tua usia, maka
semakin sedikit pula lama tidur yang
dibutuhkan (Asmadi, 2008).
umur Jml keb tidur/hari
Bayi baru lahir (0-1 bulan) 14- 18 jam
Bayi (1-18 bulan) 12-14 jam
Toddler (18 bulan-3 tahun) 10-12 jam
Pra sekolah (3-6 tahun) 11 jam
Usia Sekolah (6-12 tahun) 10 jam
Remaja (12-18 tahun) 8,5 jam
Dewasa Muda (18-40 tahun) 7-8 jam
Dewasa Pertengahan (40-60 7 jam
tahun)
Dewasa tua (> 60 tahun) 6 jam
Gangguan tidur
1. Insomnia ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik
atau karena faktor mental seperti perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga
jenis insomnia:
1.Insomnia inisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
2.Insomnia intermiten :Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya
terjaga.
3.Insomnia terminal: Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.

Cara mengatasi insomnia : olahraga rutin, menghindari ransangan tidur di


sore hari, melakukan relaksasi sebelum tidur (mis; membaca,
mendengarkan music),dan tidur jika benar-benar mengantuk.
Lanjutan
2. Parasomnia: Adalah gangguan tidur yang
sering terjadi pada anak-anak, misalnya :
Somnambulisme ( tidur sambil jalan )
Enuresis Nocturnal ( ngompol dimalam hari )
Delirium (mengigau)
3. Hipersomnia: kebalikan dari insomnia, yaitu
tidur yang berlebihan(> normal > 9jam pd malam
hari). Umumnya terjadi terutama pada siang hari.
Penyebab : kerusakan system saraf
Lanjutan
4.Narkolepsi: Adalah perasaan ingin tidur yang
tidak dapat dikendalikan. Penderita narkolepsi
dapat tidur dalam keadaan berdiri, menyetir
maupun sedang diajak bicara. Sering diakibatkan
oleh rasa malas, kebiasaan mabuk, rusaknya
sistem saraf central.
5. Apnea: Kondisi terhentinya nafas secara
periodik pada saat tidur. Gangguan ini dapat
terjadi akibat pembesaran tonsil, kebiasaan
mendengkur, kelainan bentuk rahang sehingga
proses ventilasi menjadi terganggu.
Cara terbaik meningkatkan tidur
1. Olahraga teratur
2. Memiliki waktu yang tetap untuk tidur dan
bangun di pagi hari, bahkan di akhir pekan dan
waktu libur.
3. Aturlah kegiatan-kegiatan/aktivitas sehari-hari
secara rutin, termasuk kebiasaan makan.
4. Hindari makan terlalu malam
5. Hindari alkohol, kopi, teh dan obat-obat lain.
6. Ruangan tidur haruslah sejuk, penuh dengan
udara segar, sehening mungkin.

Anda mungkin juga menyukai