6 Mankiw 11
6 Mankiw 11
Permintaan Agregat II
Tutorial PowerPoint
Untuk mendampingi
oleh
Chapter Eleven
Mannig J. Simidian 1
Sekarang bahwa kita telah
membuat model IS-LM
permintaan agregat, mari kita
r IS LM(P0)
terapkan pada tiga hal :
3) Depresi Besar
Chapter Eleven 2
Perpotongan kurva IS dan kurva LM menentukan
tingkat pendapatan nasional, dan tingkat bunga
untuk tingkat harga tertentu. Jika kurva IS atau
LM bergeser, ekuilibrium perekonomian jangka-
pendek berubah, dan pendapatan nasional
berfluktuasi. Mari kita memeriksa bagaimana
perubahan kebijakan dan guncangan ekonomi
dapat menyebabkan kurva-kurva ini bergeser.
Chapter Eleven 3
r
LM
IS
Chapter Eleven y 4
+G Perhatikan kenaikan belanja pemerintah.
Ini akan menaikkan tingkat pendapatan
sebesar G/(1- MPC)
r IS IS LM
B
A
Chapter Eleven 5
-T Misalkan penurunan pajak sebesar T.
Ini akan menaikkan tingkat pendapatan sebesar
T MPC/(1- MPC)
r IS IS LM
B
A
Chapter Eleven y 7
+M Misalnya peningkatan jumlah uang beredar.
r IS LM
A LM
Chapter Eleven 9
Model IS-LM menunjukkan bagaimana kebijakan moneter dan fiskal
mempengaruhi tingkat pendapatan ekuilibrium. Prediksi dari model,
namun, kualitatif, bukan kuantitatif. Model IS-LM menunjukkan bahwa
kenaikan belanja pemerintah meningkatkan GDP dan bahwa
kenaikan pajak menurunkan GDP. Tapi, ketika ekonom menganalisis
proposal kebijakan tertentu, mereka harus mengetahui arah dan besarnya
dampak. Model-model makroekonometrik mendeskripsikan perekonomian
secara kuantitatif, bukan hanya secara kualitatif.
Chapter Eleven 10
Chapter Eleven 11
Anda mungkin melihat dari diagram IS dan LM bahwa r dan Y ada pada
dua sumbu. Sekarang kita akan membawa variabel ketiga, tingkat harga
(P) ke dalam analisis. Kita dapat melakukannya dengan menghubungkan
kedua grafik dua-dimensi.
r IS LM(P2) Untuk menderivasi AD, mulai pada titik A
LM(P1) di grafik atas. Sekarang naikkan tingkat
B harga dari P1 ke P2.
Kenaikan P menurunkan nilai keseimbangan uang
A riil, dan Y, menggeser LM ke kiri ke titik B.
r meningkat. Karena r meningkat, kita tahu investasi
P Y akan menurun, karena berbagai proyek investasi jadi
lebih mahal. Ini menimbulkan proses pengganda
P2 B karena -I menyebabkan a Y. - Y memicu -C
P1 A seiring kita bergerak ke atas pada kurva IS.
AD +P memicu serangkaian kejadian yang berakhir
Chapter Eleven
Y dengan a -Y, hubungan invers yang mendefinisikan12
kemiringan ke bawah dari AD.
+G Y = C (Y-T) + I(r) + G
Misalkan ada a +G.
P2 C
M/ P = L (r, Y) P B SRAS
A AD
0 AD
Akhirnya, ini menempatkan kita pada titik C
Chapter Eleven 16
pada kedua diagram. Y
Ingat bahwa SR adalah
pergerakan dari A ke B.
Sekarang waktunya menentukan dampak pada variabel perekonomian.
Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram.
AD AD' M/ P = L (r, Y)
Chapter Eleven Y 20
IS' LM(P2)
r IS LM(P0)
C
Jangka Jangka
B Pendek : Panjang :
A
Y + 0
Y
P 0 +
P LRAS r + ++
P2 C C + +
I - --
P0 A B SRAS
AD AD'
Chapter Eleven Y 21
Hipotesis pengeluaran (spending hypothesis) menyatakan penyebab
penurunan adalah pergeseran kontraktif pada kurva IS.
Y
Deflasi yang diharapkan (nilai negatif daripe) menaikkan tingkat bunga
riil untuk tiap tingkat bunga nominal, dan ini mengurangi pengeluaran
investasi. Pengurangan investasi menggeser kurva IS ke bawah.
Tingkat pendapatan dan tingkat bunga nominal (i) turun, tapi tingkat
bunga riil (r) naik.
Chapter Eleven 25
Mekanisme transmisi moneter (Monetary transmission mechanism)
Efek Pigou (Pigou Effect)
Teori deflasi-utang (Debt-deflation theory)
Chapter Eleven 26