777 14 133 DEFINISI Syndrome baby blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak hamil yang berhubungan dengan kesulitan ibu menerima kehadiran bayinya. Perubahan ini sebenarnya merupakan respon alami dari kelelahan pasca persalinan. DEFINISI Baby blues syndrome atau stress pasca melahirkan merupakan suatu kondisi umum yang sering di alami oleh seorang wanita yang baru melahirkan dan biasanya terjadi pada 50% ibu baru. Baby blues sendiri merupakan suatu perasaan gembira oleh kehadiran sang buah hati, namun disertai oleh perasaan cemas, kaget dan sedih sehingga dapat menimbulkan kelelahan secara psikis pada sang ibu tersebut DEFINISI
Baby blues syndrome atau stress
pasca persalinan, yaitu salah satu bentuk depresi yang sangat ringan yang biasanya terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan dan cenderung lebih buruk sekitar hari ketiga atau keempat pasca persalinan. EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian Baby Blues Syndrome di
Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85%, sedangkan di Indonesia angka kejadian Baby Blues Syndrome antara 50-70% dari wanita pasca persalinan. FAKTOR TERJADINYA BABY BLUES SYNDROME Penyebab baby blues atau postpartum blues masih belum dapat diterangkan secara jelas. Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab adalah : Faktor paritas adalah riwayat obstetri dan komplikasi yang meliputi riwayat hamil sampai melahirkan sebelumnya. Faktor hormonal adalah kadar hormon progesteron yang naik dan estrogen yang menurun secara cepat setelah melahirkan. Faktor umur adalah umur saat kehamilan dan melahirkan yang berkaitan dengan kesiapan mental untuk menjadi seorang ibu. Faktor latar belakang psikososial meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan dan memadai tidaknya dukungan sosial lingkungan (suami, keluarga dan teman) Menurut Freudental (1999) persalinan lama dan persalinan dengan seksio saesarea mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemungkinan terjadinya postpartum blues dan dari 63 perempuan yang dilakukan seksio saesarea 25% mengalami postpartum blues, dan dari 52 perempuan yang melahirkan pervaginam, hanya 8% yang mengalami postpartum blues. TANDA GEJALA Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis tanpa sebab. Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran. Tidak memiliki atau sedikit tenaga. Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga. Menjadi tidak tertarik dengan bayinya atau menjadi terlalu memperhatikan dan khawatir terhadap bayinya. Tidak percaya diri. Sulit beristirahat dengan tenang Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan. Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan. Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya TANDA GEJALA
Seringkali ibu yang pada awalnya
mengalami baby blues syndrome kemudian berkembang menjadi lebih lama dan lebih berat intensitasnya. Apabila gejala yang terjadi telah mengganggu dalam melaksanakan tugas sehari-hari maka termasuk dalam kategori depresi pasca melahirkan, biasanya lebih sering terjadi pada wanita dengan riwayat depresi Tanda-tanda Depresi pasca melahirkan : Kelelahan yang berkepanjangan, susah tidur, dan insomnia. Hilangnya perasaan bahagia dan minat untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan. Tidak memperhatikan diri sendiri dan menarik diri dari keluarga dan teman. Tidak memperhatikan atau bahkan perhatian yang berlebihan pada si kecil. Perasaan takut telah menyakiti si kecil Tidak tertarik pada seks. Perasaan berubah-ubah dengan ekstrim, terganggu proses berpikir dan konsentrasi. BABY BLUES SYNDROME VS POSTPARTUM DEPRESSION
Salah satu cara untuk membedakannya yaitu
dengan memperhatikan pola tidur. Karena ketika si ibu bisa tertidur saat bayinya dijaga orang lain maka sangat besar kemungkinan hanya menderita Baby Blues Syndrome. Tetapi jika si ibu sulit tertidur meskipun bayinya sudah dijaga orang lain, tentu saja sangat mungkin tingkat depresinya mencapai Postpartum Depression. PENATALAKSANAAN Membicarakan rasa tertekan dengan orang yang memiliki keterampilan mendengar (sahabat). Meluangkan waktu berbicara dengan pasangan. Diskusikan perubahan-perubahan yang terjadi, dukungan suami memang paling penting. Membiarkan teman dan keluarga membantu merawat anak dan mengerjakan pekerjaan rumah. Bersikap tulus ikhlas dalam menerima aktivitas dan peran baru setelah melahirkan. Bersikap fleksibel dan tidak terlalu prefeksionis dalam mengurus bayi atau rumah tangga. PENATALAKSANAAN Mencari waktu melakukan hobi, misalnya, membaca, membuat kerajinan tangan, berendam dalam air hangat, meditasi atau hal lain yang membuat rileks dan nikmat. Untuk mengatasi kelelahan dan depresi, perlu cukup istirahat, sebaiknya bisa tidur 8 jam sehari, usahakan tidur saat bayi terlelap. Menggerakkan badan, jalan kaki keliling sekitar rumah pun sudah cukup. Peningkatan metabolisme dan pergantian suasana dapat membuat perasaan letih nyaman PENATALAKSANAAN Mengkonsumsi makanan seimbang yang bergizi dan berserat seperti gandum, beras merah atau jagung, buah, sayuran sertakan daging atau ikan. Jauhi kopi, alkohol dan gula. Mengungkapkan perasaan di buku harian. Menulis adalah salah satu cara mengungkapkan emosi. Memiliki bayi adalah perubahan besar dalam hidup, menghapapi dengan waktu penyesuaian terhadap perubahan akan dapat dilalui. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan dapat dibagi untuk ibunya, hubungan Ibu-anak dan anaknya. Misalnya: relaksasi, berupa latihan relaksasi sederhana atau berbagai ragam bentuk relaksasi, seperti rekreasi, olahraga, renang, senam dan sebagainya. Menghilangkan pikiran-pikiran negative yang mempengaruhi, pemecahan masalah atau problem solving yaitu mengarahkan atau memberi alternatif pemecahan terhadap masalah yang tengah dialami, komunikasi dengan suami dan anggota keluarga yang lain. Dukungan suami sebagai salah satu sumber dukungan keluarga sangat penting dan tidak bisa diremehkan, dan yang tidak kalah penting dapat membangun suasana positif, dimana istri merasakan hari- hari pertama yang melelahkan. Oleh sebab itu dukungan atau sikap positif dari pasangan dan keluarga akan memberi kekuatan tersendiri bagi ibu. KESIMPULAN Ciri menunjukan bahwa baby blues syndrome bervariasi bentuk dan tidak semua ibu yang mengalami baby blues mempunyai ciri yang sama, akan tetapi terkadang berkemungkinan ciri tersebut bisa muncul di luar ciri yang tertera. Sejauh ini jika banyak individu yang paham akan pentingnya mengetahui gejala yang dialami pasca melahirkan, maka hal tersebut akan mudah diantisipasi oleh diri sendiri ataupun lingkungannya.