Anda di halaman 1dari 18

BABY BLUES SYNDROME

Disusun Oleh : Nurlaela (12 16


777 14 133
DEFINISI
Syndrome baby blues adalah perasaan
sedih yang dibawa ibu sejak hamil yang
berhubungan dengan kesulitan ibu
menerima kehadiran bayinya. Perubahan
ini sebenarnya merupakan respon alami
dari kelelahan pasca persalinan.
DEFINISI
Baby blues syndrome atau stress pasca
melahirkan merupakan suatu kondisi umum
yang sering di alami oleh seorang wanita yang
baru melahirkan dan biasanya terjadi pada
50% ibu baru.
Baby blues sendiri merupakan suatu perasaan
gembira oleh kehadiran sang buah hati,
namun disertai oleh perasaan cemas, kaget
dan sedih sehingga dapat menimbulkan
kelelahan secara psikis pada sang ibu tersebut
DEFINISI

Baby blues syndrome atau stress


pasca persalinan, yaitu salah satu
bentuk depresi yang sangat ringan
yang biasanya terjadi dalam 14 hari
pertama setelah melahirkan dan
cenderung lebih buruk sekitar hari
ketiga atau keempat pasca persalinan.
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian Baby Blues Syndrome di


Asia cukup tinggi dan bervariasi antara
26-85%, sedangkan di Indonesia angka
kejadian Baby Blues Syndrome antara
50-70% dari wanita pasca persalinan.
FAKTOR TERJADINYA BABY BLUES
SYNDROME
Penyebab baby blues atau postpartum blues masih belum
dapat diterangkan secara jelas. Beberapa faktor yang diduga
sebagai penyebab adalah :
Faktor paritas adalah riwayat obstetri dan komplikasi yang
meliputi riwayat hamil sampai melahirkan sebelumnya.
Faktor hormonal adalah kadar hormon progesteron yang
naik dan estrogen yang menurun secara cepat setelah
melahirkan.
Faktor umur adalah umur saat kehamilan dan melahirkan
yang berkaitan dengan kesiapan mental untuk menjadi
seorang ibu.
Faktor latar belakang psikososial meliputi tingkat
pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak
diinginkan dan memadai tidaknya dukungan sosial
lingkungan (suami, keluarga dan teman)
Menurut Freudental (1999) persalinan
lama dan persalinan dengan seksio
saesarea mempunyai hubungan yang
signifikan dengan kemungkinan
terjadinya postpartum blues dan dari
63 perempuan yang dilakukan seksio
saesarea 25% mengalami postpartum
blues, dan dari 52 perempuan yang
melahirkan pervaginam, hanya 8%
yang mengalami postpartum blues.
TANDA GEJALA
Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai
dengan menangis tanpa sebab.
Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran.
Tidak memiliki atau sedikit tenaga.
Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga.
Menjadi tidak tertarik dengan bayinya atau menjadi
terlalu memperhatikan dan khawatir terhadap bayinya.
Tidak percaya diri.
Sulit beristirahat dengan tenang
Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan
berlebihan.
Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan.
Perasaan takut untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya
TANDA GEJALA

Seringkali ibu yang pada awalnya


mengalami baby blues syndrome
kemudian berkembang menjadi lebih
lama dan lebih berat intensitasnya.
Apabila gejala yang terjadi telah
mengganggu dalam melaksanakan
tugas sehari-hari maka termasuk dalam
kategori depresi pasca melahirkan,
biasanya lebih sering terjadi pada
wanita dengan riwayat depresi
Tanda-tanda Depresi pasca melahirkan :
Kelelahan yang berkepanjangan, susah tidur,
dan insomnia.
Hilangnya perasaan bahagia dan minat untuk
melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Tidak memperhatikan diri sendiri dan menarik
diri dari keluarga dan teman.
Tidak memperhatikan atau bahkan perhatian
yang berlebihan pada si kecil.
Perasaan takut telah menyakiti si kecil
Tidak tertarik pada seks.
Perasaan berubah-ubah dengan ekstrim,
terganggu proses berpikir dan konsentrasi.
BABY BLUES SYNDROME VS POSTPARTUM DEPRESSION

Salah satu cara untuk membedakannya yaitu


dengan memperhatikan pola tidur. Karena
ketika si ibu bisa tertidur saat bayinya dijaga
orang lain maka sangat besar kemungkinan
hanya menderita Baby Blues Syndrome.
Tetapi jika si ibu sulit tertidur meskipun
bayinya sudah dijaga orang lain, tentu saja
sangat mungkin tingkat depresinya
mencapai Postpartum Depression.
PENATALAKSANAAN
Membicarakan rasa tertekan dengan orang yang
memiliki keterampilan mendengar (sahabat).
Meluangkan waktu berbicara dengan pasangan.
Diskusikan perubahan-perubahan yang terjadi,
dukungan suami memang paling penting.
Membiarkan teman dan keluarga membantu
merawat anak dan mengerjakan pekerjaan
rumah.
Bersikap tulus ikhlas dalam menerima aktivitas
dan peran baru setelah melahirkan.
Bersikap fleksibel dan tidak terlalu prefeksionis
dalam mengurus bayi atau rumah tangga.
PENATALAKSANAAN
Mencari waktu melakukan hobi, misalnya,
membaca, membuat kerajinan tangan,
berendam dalam air hangat, meditasi atau
hal lain yang membuat rileks dan nikmat.
Untuk mengatasi kelelahan dan depresi, perlu
cukup istirahat, sebaiknya bisa tidur 8 jam
sehari, usahakan tidur saat bayi terlelap.
Menggerakkan badan, jalan kaki keliling
sekitar rumah pun sudah cukup. Peningkatan
metabolisme dan pergantian suasana dapat
membuat perasaan letih nyaman
PENATALAKSANAAN
Mengkonsumsi makanan seimbang yang
bergizi dan berserat seperti gandum, beras
merah atau jagung, buah, sayuran sertakan
daging atau ikan. Jauhi kopi, alkohol dan gula.
Mengungkapkan perasaan di buku harian.
Menulis adalah salah satu cara
mengungkapkan emosi.
Memiliki bayi adalah perubahan besar dalam
hidup, menghapapi dengan waktu
penyesuaian terhadap perubahan akan dapat
dilalui.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dapat dibagi untuk ibunya,
hubungan Ibu-anak dan anaknya. Misalnya:
relaksasi, berupa latihan relaksasi sederhana
atau berbagai ragam bentuk relaksasi, seperti
rekreasi, olahraga, renang, senam dan
sebagainya.
Menghilangkan pikiran-pikiran negative yang
mempengaruhi, pemecahan masalah atau
problem solving yaitu mengarahkan atau
memberi alternatif pemecahan terhadap
masalah yang tengah dialami, komunikasi
dengan suami dan anggota keluarga yang lain.
Dukungan suami sebagai salah
satu sumber dukungan
keluarga sangat penting dan
tidak bisa diremehkan, dan
yang tidak kalah penting dapat
membangun suasana positif,
dimana istri merasakan hari-
hari pertama yang melelahkan.
Oleh sebab itu dukungan atau
sikap positif dari pasangan dan
keluarga akan memberi
kekuatan tersendiri bagi ibu.
KESIMPULAN
Ciri menunjukan bahwa baby blues syndrome
bervariasi bentuk dan tidak semua ibu yang
mengalami baby blues mempunyai ciri yang
sama, akan tetapi terkadang berkemungkinan
ciri tersebut bisa muncul di luar ciri yang tertera.
Sejauh ini jika banyak individu yang paham akan
pentingnya mengetahui gejala yang dialami
pasca melahirkan, maka hal tersebut akan
mudah diantisipasi oleh diri sendiri ataupun
lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai