Epidemiologi:
angka prevalensi seumur hidup gangguan panik
adalah 1,55%, sedangkan untuk serangan panik 3
5,6%.
gangguan panik perempuan 23 > dari lakilaki,
umumnya terjadi pada usia dewasa muda (sekitar 25
tahun)namundapattimbulpadausiaberapapun.
Komorbiditas:
gangguanpanik90%danagorafobia84%memiliki
satugangguanpsikiatrilain.
Orangdengangangguanpanikmemiliki:depresiberat
(1015%),fobiasosial(1530%),ansietasmenyeluruh
(1530%),dan30%obsesifkompulsif.Lainnyagangguan
hipokondriasis,gangg.Kepribadiandangangg.terkait
zat.
ETIOLOGI
Faktor biologis
o gejala gangguan panik terkait dengan abnormalitas
biologis struktur dan fungsi otak
o diperoleh data bahwa pada otak pasien dengan
gangguan panik, beberapa neurotransmiter mengalami
gangguan fungsi, yaitu serotonin, noreepinefrine, dan
GABA.
CONT
Faktor genetik
o pada keturunan pertama pasien dengan gangguan panik
memiliki peningkatan resiko4-8 kali dibanding deng psikiatri
lainnya
o studi kembar yang telah dilakukan saat ini umumnya
melaporkan bahwa kedua kembar monozigot lebih muda
terkena bersamaan daripada kembar dizigot
CONT
Faktor psikososial
o Teori Perilaku Kognitif
kecemasan bisa sebagai satu respon yang dipelajari dari perilaku
orangtua atau melalui proses kondisioning klasik yang terjadi sesudah
adanya stimulus luar yang menyebabkan individu menghindari stimulus
tersebut.
o Teori Psikoanalitik
serangan panik muncul karena gagalnya pertahanan mental
menghadapi impuls / dorongan yang menyebabkan anxietas.
Sedangkan Agorafobia akibat kehilangan salah satu orang-tua pada masa
anak-anak dan adanya riwayat cemas perpisahan. Pengalaman perpisahan
traumatik pada masa anak-anak bisa mempengaruhi susunan syaraf yang
menyebabkannya menjadi mudah jatuh kepada anxietas pada masa
dewasa. Pasien dengan riwayat pelecehan fisik dan seksual pada masa
anak juga beresiko untuk menderita Ganggaun Panik.
TANDA DAN GEJALA
Penyakit endokrin Penyakit Addison, sindrom karsinoid, sindrom chusing, diabetes, hipertiroidisme,
hipoglikemia, hipopaatiroidismer, ganguan menopause, feokromasitoma, sindrom
prementruasi
Kondisi lain Anafilaksis, defisiensi B12, gangguan elektrolit, keracunan logam berat, infeksi
sistemik, Lupus, eritemtous sistemik, arteritis temporalis, uremia.
TATALAKSANA
P e n a t a l a k s a n a a n Ke t i k a S e r a n g a n P a n i k Ter j a d i
Terapi oksigen
Membaringkan pasien dalam posisi Fowler
Memonitor tanda-tanda vital, saturasi oksigen, dan EKG
Memeriksa ada tidaknya kelainan lain yang dialami pasien
seperti kelainan kardiopulmoner dan memastikan kalau
pasien memang sedang mengalami serangan panik.
Memberikan penjelasan dan motivasi pada pasien kalau
semua keluhan yang dialaminya dapat berkurang jika dia
menenangkan diri.
Memberikan injeks lorazepam 0.5 mg IV q20min untuk
menenangkan dan mengurangi impuls tak terkontrol pasien.
TATALAKSANA GANGGUAN PANIK
Non Psikofarmakologik
Terapi Kognitif Perilaku.
Terapi Keluarga.
Psikoterapi Berorientasi Insight (Tilikan).
Psikoterapi Kombinasi
Psikofarmakologik
Terdapat beberapa golongan besar obat yang dianjurkan untuk
mengatasi gangguan panik, yakni
selective serotonin reuptake inhibitors
Benzodiasepine
Obat trisiklik dan tetrasiklik
monoamine oxidase inhibitors
PROGNOSIS