HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE
SUPP
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART
MASALAH
panjang
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART
DIAGNOSIS TB
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Sputum/dahak
500 CD4
HIV awal
Typical Tuberculosis
HIV lanjut
HIV awal (severe immuno-compromise)
Infiltrat interstitial
Limfadenopati hilar
Terapi TB aktif dan HIV
1. Menjamin terapi yang lengkap (penting)
2. Terapi TB/HIV sama seperti HIV (-),
kecuali:
Jangan gunakan pengobatan rifampin 2 x
seminggu jika jumlah sel CD4 < 100 sel/L
Respons terhadap terapi anti TB
Mortalitas lebih tinggi pada smear-
negatif
Masalah terapi:
Adherence / jumlah pil banyak
Efek toksisitas yang tumpang tindih
mual, muntah, ruam kulit, hepatitis, anemi
Interaksi obat
Rifampisin merupakan enzyme inducer yang kuat
Paradoxical worsening TB
Reaksi Immune reconstitution (gambar dibawah)
Lebih sering jika ART dimulai lebih dini pada terapi TB
Jika mungkin tunda ART sampai fase intensif selesai
CARE HIV
Immune Reconstitution
Inflammatory Syndrome (IRIS)
TB Immune reconstitution
Kebijakan TB-HIV (dalam Permenkes 21)
Penawaran Tes HIV
pada seluruh pasien TB
tanpa memandang
faktor risiko HIV (Pasal
22, 23, 24:
Pemeriksaan Diagnosis
HIV)
Pemberian ARV pada
pasien ko-infeksi TB-
HIV tanpa melihat nilai
CD4 (Pasal 34 :
Pengobatan dan
Perawatan)
Three I utk HIV/TB