Anda di halaman 1dari 38

ENERGI DALAM TUBUH

MANUSIA
DWI AGUSTINA
POKOK BAHASAN
1. Pengertian
2. Proses Perubahan energi dalam tubuh
3. Basal Matabolisme Rate
4. Kriteria cara menghitung kalori
5. Jenis dan beban kerja
6. Pengaruh jenis dan bebean kerja

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Pengertian Energi

Campbell, Reece, dan Mitchell


Energi ialah sebuah kemampuan untuk mengatur ulang
materi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia


Daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan
berbagai proses kegiatan

Energi ialah kemampuan / kapasitas untuk melakukan


sebuah pekerjaan.
Mengapa Energi Penting ?

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Mengapa Energi Penting ?
1. Manusia dalam melakukan
kegiatan/aktivitas setiap hari membutuhkan
energi, baik untuk bergerak maupun untuk
bekerja.
2. Energi untuk berbagai fungsi tubuh manusia
berasal dari molekul nutrisi yang telah
dimetabolisme
3. Tujuan utama dari asupan makanan adalah
pasokan energi.
Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Tranformasi Energy dalam Metabolisme
1. Untuk mempertahan proses kehidupan semua mahluk
hidup harus mendapatkan pasokan energi bebas dari
lingkungannya
2. Manusia memperoleh energi melalui serangkaian
proses metabolisme untuk pemecahan molekul organik
kompleks
3. Metabolisma adalah keseluruhan proses yang terjadi
dalam tubuh untuk mengubah asupan makanan dan
minuman menjadi energi melalui proses kimia atau
reaksi kimia berupa reaksi penyusunan dan
penggunaan energi
Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Tranformasi Energy dalam Metabolisme
4. Metabolisme bertujuan untuk menghasilkan energi yang
digunakan untuk kelangsungan hidup sbb:
a. Tingkat seluler
pembelahan sel
transpor molekul ke luar dan ke dalam sel
b. Tingkat individu
membaca, menulis,
berjalan, berlari
Dan kegiatan lainnya
Tranformasi Energy dalam Metabolisme
4. Metabolisme terdiri dari exergonic yang biasa disebut
katabolisme dan endergonic yang biasa disebut anabolisme
5. Anabolisme
Reaksi kimia untuk membentuk molekul kompleks yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pertahanan kehidupan
Disintesis dari zat yang lebih simpel yang disertai dengan
penggunaan energi.
Energi yang diperlukan tidak dibuang, melainkan disimpan dalam
bentuk ikatan ikatan kimia pada senyawa kompleks yang baru
terbentuk
4. Katabolisme
Proses reaksi kimia untuk memecahkan kompleks molekul
menjadi molekul yang berukuran lebih kecil
Pada reaksi ini energi kimia yang terikat akan lepas sehingga
dihasilkan energi. Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Energy dalam Tubuh Manusia

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Jalur singkat
metabolisme
Basal Metabolisme Rate
1. Kecepatan pemakaian energi oleh tubuh baik selama
kerja eksternal maupun internal
2. Jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme dalam
keadaan istirahat fisik dan mental.
3. kebutuhan kalori minimum yang dibutuhkan seseorang
untuk sekedar mempertahankan hidup/ melakukan
fungsi-fungsi dasar, dengan asumsi bahwa orang
tersebut dalam keadaan istirahat total, tidak melakukan
aktivitas sedikitpun
4. Diukur pada orang yang istirahat di tempat tidur,
sebelum makan, sebelum minum dan malam hari.
5. Belum terganggu pemasukan oksigen maupun
pengeluaran karbon dioksida.
Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III
persentase energi yang dihabiskan
oleh organ/ bagian tubuh.
Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi BMR

Ukuran tubuh dan komposisi


Jenis kelamin
Usia
Suhu
Hormon
Pola Makan
Jenis Aktivitas
Status Gizi
A. UKURAN TUBUH DAN
KOMPOSISI

Bobot berlebih, massa otot tinggi kalori yang


terbakar akan lebih banyak, bahkan pada saat istirahat.

BB berlebih tingkat metabolisme yang lebih cepat.


Perbedaan BB 10 kg pada org dewasa meningkatkan
BMR 120 kkal per hari.

Semakin berat tubuh seseorang, BMRnya akan lebih


tinggi.

Luas permukaan tubuh (berkaitan dgn BB & TB) semakin


besar luas permukaan tubuh BMR lebih tinggi
B. JENIS KELAMIN
. Laki-laki pria memiliki lemak tubuh lebih sedikit dan
massa otot lebih besar daridapa perempuan

BMR perempuan 5% lebih rendah dari pria.

Laki-laki umumnya akan membakar lebih banyak kalori


C. USIA
BMR cenderung berkurang seiring
dengan bertambahnya usia.
BMR dapat turun sekitar 2% per 10
tahu
Ketika beranjak tua masa otot
akan berkurang memperlambat
tingkat pembakaran kalori
D. SUHU

Suhu tubuh setiap kenaikan suhu tubuh


0.5o C,BMR bisa meningkat hingga 7%.
Suhu Lingkungansuhu
lingkungan juga berpengaruh pada tingkat
BMR seseorang. Ini berkaitan dengan upaya
penstabilan suhu tubuh. Semakin rendah
suhu lingkungan, BMR akan cenderung
lebih tinggi untuk mencegah hipotermia.
Saat suhu lebih tinggi, tubuh mengeluarkan
energi untuk sekresi keringat.
E. HORMON
1. Hormon tiroksin mempengaruhi
tingkat BMR
2. Hormon tiroksin sebagai regulator
BMR, mengatur kecepatan
metabolisme tubuh.
3. Semakin banyak homon tiroksin yang
disekresikan, maka BMR akan
semakin tinggi
F. POLA MAKAN

Dalam keadaan lapar


BMR seseorang bisa
turun hingga 30%
G. JENIS AKTIVITAS

Otot dan emosi mengalami relaksasi sehingga BMR turun


10%.
1. Tidur

Selama masa kehamilan, BMR semakin meningkat. Pada


trimester terakhir bahkan BMR naik 20% dari normal. Hal
ini terjadi karena kenaikan aktivitas metabolik pada
2. Kehamilan jaringan ibu, janin, dan plasenta.
Kebutuhan Energi Menurut Aktivitas
I. STATUS GIZI

1. Kurang gizi menurunkan BMR s/d 20%


upaya adaptasi untuk mempertahan-
kan BB, apalagi saat asupan makanan
tidak mencukupi kebutuhan.
2. Asupan energi yang rendah
menurunkan BMR sebesar 10-20%.
Satuan Energi
1. KALORI
a. 1 Kalori (kal/ Cal) adalah banyaknya panas yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 liter air dari
14,5 C ke 15,5 C.
b. 1 Kilo kalori (Kkal/ Kcal) = 1000 Kal
2. JOULE
a. Kilojoule (kJ): adalah banyaknya energi yg
dibutuhkan untuk mengangkat benda 1 kilogram
setinggi 1 meter.
b. 1 Megajoule (MJ) = 1000 kJ.

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Konversi Satuan Energi

1 kalori = 4,184 joule


1 joule = 0,239 kalori
1 Joule = 1 Nm

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Kebutuhan Energi
1. Besarnya kebutuhan energi tergantung
pada pemakaian energi setiap hari
2. Komponen kebutuhan energi terdiri dari:
a. Basal Metabolisme
b. Aktivitas Fisik
c. Spesifik Dynamic Action

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Cara Menghitung Kebutuhan Energi
berdasarkan Total daily Energy Expenditure
(TDEE)

1. Formula Harris Benedict yang


direvisi Roza dan Shizgal
2. Formula Katch-McArdle

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Formula Harris Benedict
yang direvisi Roza dan Shizgal
1. TDEE = BMR x level aktivitas
2. BMR
a. Laki-laki = 88,362 + (13,397 x BB kg) + (4,799 x TB cm) - (5,677 x
umur th)
b. Perempuan = 447,593 + (9,247 x BB kg) + (3,098 x TB cm) -
(4,33 x umur th)
3. Level Aktivitas
a. Tidak aktif = 1.2
b. Cukup aktif (berolahraga 13 kali/minggu) = 1.375
c. Aktif (berolahraga 35 kali/minggu) = 1.55
d. Sangat aktif (berolahraga 67 kali/minggu) = 1.725
Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Contoh perhitungan
Erwin, seorang pendaki yang memiliki tinggi
180 sentimeter, berat 74 kilogram, usia 30
tahun, dan sangat aktif.
BMR LAKI-LAKI:
88,362 + (13,397 x 74) + (4,799 x 180) - (5,677
x 30) = 1.773,25 Kcals
TEE (SANGAT AKTIF):
1773,25 x 1,725 = 3.059 Kcals atau 3.059
kalori
Formula Katch-McArdle

1. TDEE = BMR x level aktivitas


2. BMR laki-laki & perempuan:
370 + (21,6 x (FFM (kg))
FFM: free fat mass
3. Tingkat Aktivitas
a. Tidak aktif = 1.2
b. Cukup aktif (berolahraga 13 kali/minggu) = 1.375
c. Aktif (berolahraga 35 kali/minggu) = 1.55
d. Sangat aktif (berolahraga 67 kali/minggu) = 1.725

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Contoh perhitungan
Rika adalah perempuan berusia 30 tahun yang
memiliki berat 54,5 kilogram, lemak tubuh
20%, dengan level aktivitas aktif, hitunglah
TEEnya!
BMR = 370 + (21.6 X 43.6) = 1312 Kal
TEE = 1.55 X 1312 = 2033 Kal
Energi Bahan Makanan
1. Makanan sumber energi
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein

2. Komposisi Makanan
a. Karbohidrat : 60 70%
b. Lemak : 10 - 20
c. Protein : 20 30%

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Cara Menghitung
Energi Bahan makanan

1. Secara langsung dengan bomb kalorimetri

2. Secara tidak langsung dengan


menghitung energi fisiologis

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Pengukuran Langsung

Bom Kalorimetri langsung yang diaplikasikan


pada subjek pada ruangan khusus dengan
mengukur produksi panas (biaya tinggi).
Sampel makanan akan dibakar oleh aliran
listrik
Perbedaan suhu sebelum dan sesudah terjadi
pembakaran (oksidasi) energy makanan

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Pengukuran Tidak Langsung
Tidak semua karbohidrat, protein, lemak
dapat digunakan oleh tubuh tergantung
pada daya cerna makanan
Hasil dari kalorimetri harus dikoreksi dengan:
Kehilangan dalam metabolisme
Daya cerna
Energi fisiologis nilai energi yang diperoleh
setelah menghitung faktor koreksi

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Pengukuran Tidak Langsung
Tidak semua karbohidrat, protein, lemak dapat
digunakan oleh tubuh tergantung pada daya cerna
makanan
Hasil dari kalorimetri harus dikoreksi dengan:
Kehilangan dalam metabolisme
Daya cerna

Energi fisiologis nilai energi yang diperoleh


setelah menghitung faktor koreksi
Karbohidrat : 4 Kkal/gr
Protein : 4 Kkal/gr
Lemak : 9 Kkal/gr

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Specific Dynamic Action (SDA)
1. Penggunaan energi karena makanan
2. Energi digunakan untuk pencernaan,
penyerapan dan transportasi zat gizi dalam
tubuh
3. Tiap jenis bahan majanan memiliki SDA yang
berbeda sbb:
a. Lemak: mendekati 0
b. Karbohidrat: 5 10%
c. Protein: 20 -30%
d. Pada diit campuran rata rata 10%

Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Anda mungkin juga menyukai