DOC. SATRIA
1 OLEH: SATRIA GOBEL, SKp, M Kep, Sp. Kom
PENDAHULUAN
15/09/2017
Proses penuaan Ditandai dengan adanya proses
degenerasi sel dan sistem yang dibentuknya secara
keseluruhan, perlahan tapi pasti
DOC. SATRIA
Usia harapan hidup di Indonesia saat ini adalah 65
tahun. Sejalan dengan bertambahnya umur mereka,
mereka sudah tidak tidak produktif lagi, kemampuan
fisik maupun mental mulai menurun, tidak mampu lagi
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat,
memasuki masa pensiun, ditinggal pasangan hidup,
stress menghadapi kematian, munculnya berbagai
macam penyakit, dan lain - lain
2
SISTEM PENCERNAAN
15/09/2017
Sistem pencernaan atau sistem
gastrointestinal adalah sistem organ
DOC. SATRIA
dalam manusia yang berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna
atau merupakan sisa proses tersebut
3
dari tubuh.
Mekanisme gastro
intestinal pada
15/09/2017
lansia
DOC. SATRIA
Mulut
hilangnya sensitivitas rasa asin, asam, dan pahit (Nugroho, 2008).
Esofagus
Refleks muntah pada lansia akan melemah, terjadi aspirasi pada
lansia (Luecknotte, 2000).
Lambung
Ukuran lambung pada lansia menjadi lebih kecil, sehingga daya
tampung makanan menjadi berkurang.
Usus halus
Mukosa usus halus juga mengalami atrofi, sehingga luas permukaan4
berkurang
Usus besar dan rectum
penurunan sekresi mukus, elastisitas dinding rektum,
peristaltic kolon yang melemah gagal mengosongkan
15/09/2017
rektum yang dapat menyebabkan konstipasi
(Leueckenotte, 2000).
Pankreas
DOC. SATRIA
Produksi enzim amilase, tripsin dan lipase akan
menurun sehingga kapasitas metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak juga akan menurun.
Hati
Dengan meningkatnya usia, secara histologik dan
anatomik akan terjadi perubahan akibat atrofi sebagian
besar sel, berubah bentuk menjadi jaringan fibrous. Hal
ini akan menyebabkan penurunan fungsi hati (Darmojo
& Martono, 2006).
5
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN LANSIA
15/09/2017
1. Gangguan menelan biasanya berpangkal pada
daerah presofagus tepatnya di daerah osofaring
Lambung
DOC. SATRIA
2.
3. Fungsi absopsi melemah (daya absorpsi
terganggu)
4. Produksi saliva menurun sehingga mempengaruhi
proses perubahan kompleks karbohidrat menjadi
disakarida
5. Keluhan lain yang sering dijumpai adalah
konstipasi, yang disebabkan karena kurangnya
kadar selulosa 6
KEBUTUHAN NUTRISI
PADA LANSIA
15/09/2017
1. Kalori
DOC. SATRIA
2. Protein
3. Lemak
6. Air
7
GANGGUAN SISTEM GASTRO INTESTINAL PADA
LANSIA
15/09/2017
Konstipasi
DOC. SATRIA
kurangnya frekuensi buang air besar,
biasanya kurang dari 3 kali per minggu
dengan feses yang kecil-kecil dan
keras dan kadang-kadang disertai
kesulitan sampai rasa sakit saat buang
air besar
8
15/09/2017 DOC. SATRIA
9
ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO KONSTIPASI PADA USIA LANJUT
15/09/2017
DOC. SATRIA
10
PATOFISILOGI
Defekasi merupakan suatu proses fisiologi yang menyertakan kerja otot-otot polos dan
15/09/2017
serat lintang, persarafan, sentral dan perifer, koordinasi sisitem reflek, kesadran yang
baik dan kemampuan fisik untuk mencari tempat BAB.
DOC. SATRIA
Defekasi dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang menghantarkan feses ke
rektum untuk dikeluarkan. Feses masuk dan meregangkan ampula rektum yang diikuti
relaksasi sfingter anus interna.Untuk menghindarkan pengeluaran feses yang spontan,
terjadi refleks kontraksi refleks anus eksterna dan kontraksi otot dasar pelvis yang
dilayani oleh syaraf pudendus.Otak menerima rangsang keinginan untuk BAB dan
sfingter anus eksterna diperintahkan untuk relaksasi, dan rektum mengeluarkan isinya
dengan bantuan kontraksi otot dinding perut. Kontraksi ini akan menaikkan tekanan
dalam perut, relaksasi sfingter dan otot elevator ani.baik persyarafan simpatis dan para
simpatis terlibat dalam proses ini.
11
PATHWAY
15/09/2017
patways.doc
DOC. SATRIA
12
TANDA DAN GEJALA
15/09/2017
1. Perut terasa begah, penuh, dan bahkan
terasa kaku karena tumpukan tinja
DOC. SATRIA
2. Tinja menjadi lebih keras, panas, dan
berwarna lebih gelap daripada biasanya,
dan jumlahnya lebih sedikit daripada
biasanya
3. Pada saat buang air besar tinja sulit
dikeluarkan atau dibuang, kadang-
kadang harus mengejan ataupun
menekan-nekan perut terlebih dahulu 13
15/09/2017
1. Pengobatan non-farmakologis
DOC. SATRIA
2. Pengobatan farmakologis
a. Cereal, Methyl selulose, Psilium.
b. Minyak kastor.
d. Bisakodil, Fenolptalein.
14
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRO INTESTINAL PADA
LANSIA
15/09/2017
1. Biodata pasien
DOC. SATRIA
2. Riwayat kesehatan
15
PEMERIKSAAN FISIK PADA KLIEN KONSTIPASI
15/09/2017
1. Inspeksi : pembesaran abdomen, peregangan atau tonjolan
DOC. SATRIA
2. Palpasi : pada permukaan perut untuk menilai kekuatan otot-
otot perut, palpasi lebih dalam dapat meraba masa feses di
kolon, adanya tumor atau aneurisma aorta
15/09/2017
1. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak
teratur.
DOC. SATRIA
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan hilangnya nafsu makan.
17
RENCANA KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan.docx
15/09/2017
DOC. SATRIA
18
KESIMPULAN
15/09/2017
Proses penuaan pada sistem gastrointestinal mengalami
perubahan serta penurunan fungsi baik secara fisiologik
DOC. SATRIA
maupun secara patologi yang mulai dari rongga mulut
sampai pada rektum serta hati dan pankreas. Konstipasi
sering diartikan sebagai kurangnya frekuensi buang air
besar, biasanya kurang dari 3 kali per minggu dengan feses
yang kecil-kecil dan keras dan kadang-kadang disertai
kesulitan sampai rasa sakit saat buang air besar.
19