BINTIBMAS / POLRI
PENGERTIAN BINTIBMAS
Bintibmas adalah segala usaha dan kegiatan membina, memelihara, mengembangkan
situasi dan kondisi yang tertib dan memulihkan situasi yang terganggu untuk tetap
menjamin kehidupan bermasyarakat dan pemerintah yang tertib berdasarkan hukum
yang berlaku dalam masyarakat.
ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA YANG
BERSUMBER DARI SENTIMEN KEDAERAHAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, disintegrasi
adalah pemisahan dan dapat diartikan sebagai ancaman
akan bercerainya suatu bangsa.
Sentimen kedaerahan berkaitan dengan konflik antar suku
di Indonesia.
Konflik antara suku Madura dan Dayak di Sampit, Kalimantan Tengah.
DINAMIKA PELAKSANAAN POLITIK PRAKTIS,
EGOISME KELOMPOK, GOLONGAN, DAN SARA
Politik praktis adalah sebuah kehidupan politik yang saling memperebutkan
kekuasaan. Secara eksplisit kekuasaan berwujud jabatan, posisi atau kedudukan
yang dicapai melalui sikap ambisius, perilaku beritikad dan bermotif, dan unsur
kepentingan yang berjalan bersama dan saling berhimpitan.
Egoisme adalah motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang
hanya menguntungkan diri sendiri.
Dinamika koalisi partai di DPR antara KIH dan KMP
Menurut Undang Undang No 13 tahun 2003 Definisi Pekerja/buruh adalah setiap
orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain untuk
mememnuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Menurut Rusmadi Murad, pengertian sengketa tanah , yaitu: Timbulnya sengketa
hukum yang berisi keberatan-keberatan dan tuntutan hak atas tanah, baik terhadap
status tanah, prioritas, maupun kepemilikannya dengan harapan dapat memperoleh
penyelesaian secara administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Setiap tahunnya para buruh di Indonesia selalu melakukan demonstrasi untuk
memperjuangkan Upah dan juga Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
Konflik tanah yang sering terjadi di pulau Kalimantan mengenai konflik tanah
terhadap lahan kelapa sawit antara perusahaan dan penduduk sekitar sebagai
pemilik lahan.
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan
teror terhadap sekelompok masyarakat
Bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair atau campurannya, yang
apabila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara kimiawi
menjadi zat-zat ain yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas, dan perubahan tersebut
berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, disertai efek panas dan tekanan yang sangat
tinggi. (Keppres RI No. 5 Tahun 1988).
Keppres No. 5/ 1998 juga SK Menhankam No. SKEP/974/VI/1998 membagi bahan peledak
(eksplosive) menjadi dua golongan besat yaitu: