Angka kematian ibu di Indonesia merupakan suatu masalah kesehatan yang sampai saat ini masih
tinggi. Menurut statistik kesehatan World Health Organization (WHO) Tahun 2009, sebanyak 536.000
wanita meninggal dunia akibat masalah persalinan dan 99% kematian ibu akibat masalah persalinan.
Cakupan pelayanan antenatal di Indonesia tahun 2011 sebesar 82% masih tertinggal dengan
negara ASEAN yang lain. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2011, Jawa
Barat belom mencakupi target yang di tetapkan manakala Karawang menduduki tangga ke-tujuh
pada cakupan K1 (89,80%) dan tangga ke-empat pada cakupan K4 (84,95%) pada tahun 2010.
Laporan tahunan Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok 2011, jumlah kematian ibu ada 3 kematian
dan cakupan pelayanan antenatal belom mencapai target yang ditetapkan. Hasil keluaran yang
diperoleh dari laporan puskesmas yang tidak mencapai target yaitu cakupan K1 sebesar 83,50%, K2
sebesar 79,04%, Fe1 sebesar 84,92% dan Fe3 sebesar 78,24%. Cakupan lainnya juga tidak
mencapai target dengan besar masalah pada TT1 (46,60%), TT2 (46,68%), deteksi ibu hamil oleh
tenaga kesehatan (30,80%) dan rujukan ibu hamil risiko tinggi (49,45%). Dari masalah keluaran
diambil dua prioritas masalah yaitu cakupan imunisasi TT2 dan deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh
tenaga kesehatan masih rendah. Masalah tersebut disebabkan oleh tidak adanya penanggungjawab
dan pembagian tugas penyuluhan kelompok serta tidak adanya pencatatan dan pelaporan mengenai
pelaksanaan penyuluhan dan kunjungan rumah. Untuk menyelesaikan masalah disarankan adanya
pembagian tugas dan penanggungjawab penyuluhan serta perbaikan pencatatan dan pelaporan
tentang pelaksanaan penyuluhan, melakukan penyuluhan kelompok sesuai tingkat pendidikan
masyarakat mengenai kepentingan pelayanan antenatal agar pengetahuan ibu hamil meningkat
sekaligus dapat merubah perilaku dan sikap ibu hamil.
Kata kunci : angka kematian ibu, pelayanan antenatal, ibu hamil resiko tinggi
Pendahuluan
Latar belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi masalah
kesehatan Indonesia
Cakupan K1
& K4
Cakupan
Cakupan
Pemberian
PWS KIA
Fe1 & Fe3
Cakupan Cakupan
pencatatan Imunisasi
& pelaporan
Tujuan TT1 & TT2
Khusus
Cakupan
Cakupan
Penyuluhan
kunjungan
perorangan
rumah
& kelompok
Cakupan Cakupan
rujukan deteksi
bumil resti bumil resti
Manfaat
Bagi Evaluator
Bagi Puskesmas
Bagi Masyarakat
Sasaran
Semua ibu hamil yang
ada di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan
Rengasdengklok
Karawang Agustus
2011 sampai dengan
Juli 2012.
Materi dan
Metode
Materi
Laporan Bulanan KIA (LB3) di Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok
Karawang mengenai program ANC Agustus 2011 sampai dengan Juli 2012
yang terdiri dari :
o Kunjungan kehamilan K1 dan K4
oPemberian imunisasi TT1 dan TT2 kepada ibu hamil
oPemberian tablet besi Fe1 dan Fe3 kepada ibu hamil
oDeteksi ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan
oRujukan ibu hamil risiko tinggi
oKegiatan senam hamil
oKunjungan rumah ibu hamil
oPenyuluhan perorangan dan kelompok
oPencatatan dan pelaporan
oPWS KIA
Metode
Dilakukan dengan membandingkan cakupan
kegiatan program terhadap tolak ukur
Dengan menggunakan metode pendekatan
sistem
Disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular
Ditemukan masalah yang ada dan kemudian
dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan
masalah tersebut berdasarkan penyebab
masalah yang ditemukan dari unsur-unsur
sistem
Kerangka
teoris
Kerangka teoris
Tolak Ukur Keberhasilan
Kertasari
Rengasdengklok
Utara
Rengasdengkl
ok Selatan
Kec.
Kecamatan
Kutawaluya
Rengasdengkl
ok
DukuhKarya
Amansari
Kec.
Rawamerta
Data demografi
Jumlah penduduk Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang
adalah 76.138 jiwa.
Laki-laki 37.824 jiwa
Perempuan 38.314 jiwa.
Terdiri dari 6 desa
Jumlah kepala keluarga 21.340 Kepala Keluarga (KK)
Mata pencaharian terbanyak adalah pedagang (72,39%)
Tingkat pendidikan terbanyak adalah tingkat rendah (68,55%)
Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada :
Puskesmas (1)
Rumah Sakit (1)
Rumah Bersalin (1)
Klinik 24 Jam (2)
Praktek bidan (14)
Dokter praktek (12)
Posyandu (57)
Masukan
A. Tenaga
Dokter Umum : 1 orang
Bidan : 10 orang
Petugas Administrasi : 1 orang
Petugas Laboratorium : 1 orang
Kader : 5orang/posyandu
B. Dana
APBD : Cukup
Sarana
Medis
Non Medis
Antenatal Kit : Ada
Stetoskop : 3 buah Ruangan pemeriksaan ANC : Ada
Tensimeter : 3 buah
Timbangan dewasa : 1 buah
Ruang USG : Ada
Pengukur tinggi badan : 1 buah Meja tulis : 2 buah
USG dan monitor : 1 set
Tablet zat besi : Ada, jumlah cukup Kursi lipat : 2 buah
Vaksin TT : Ada, jumlah cukup
Perlengkapan imunisasi : Ada, jumlah cukup
Tempat tidur ibu hamil : 2 buah
(kapas, alkohol dan alat suntik)
Tempat penyimpanan vaksin : Ada
Alat dan Bahan Laboratorium : Ada
(mesin hitung Hb 1 buah, stick Buku KIA : Ada, Jumlah cukup
protein urin jumlah cukup,
strip HCG jumlah cukup) Alat peraga penyuluhan : Ada
(Papan tulis, poster, spidol, dan brosur)
Lingkungan
Fisik Non Fisik
Lokasi
Mudah dicapai oleh ibu hamil, namun Pendidikan
RS rujukan berlokasi agak jauh kurang Adanya hambatan dari tingkat
lebih 18 km daripada Puskesmas pendidikan (mayoritas penduduk
Kecamatan Rengasdengklok berpendidikan rendah)
Transportasi
Tersedia sarana transportasi umum Sosial ekonomi dan budaya
yang relatif murah seperti becak, ojek Mayoritas penduduk berpenghasilan
dan angkutan umum rendah, dilihat dari mayoritas
Jalur jalan raya yang rata dan tidak penduduk bekerja sebagai pedagang
sukar dilalui oleh prasarana
trasportasi darat dan petani
1 ambulans yang siap pakai
Fasilitas kesehatan
Adanya kerjasama yang baik antara
Puskesmas dengan fasilitas kesehatan
yang lain seperti Rumah Sakit Bersalin
(RBS), Bidan Praktek Swasta (BPS)
Umpan Balik
Adanya pencatatan dan pelaporan tiap bulan. Namun
terdapat beberapa kegiatan dalam program ANC yang tidak
dicatat secara lengkap, antara lain :
Penyuluhan kelompok bagi ibu hamil
Kunjungan rumah ibu hamil
Dampak
Dampak langsung belum dapat dinilai, tetapi berdasarkan
laporan bulanan KIA Agustus 2011 sampai dengan Juli 2012,
ditemukan 4 kematian ibu.
Dampak tidak langsung seperti peningkatan pelayanan
kesehatan ibu belum dapat dinilai
Pembahasan
Perumusan masalah
Masalah Menurut Keluaran
Cakupan K1 sebesar 83,50%, dari target 95%.
Cakupan K4 sebesar 79,04%, dari target 90%.
Cakupan Fe1 sebesar 84,92%, dari target 95%.
Cakupan Fe3 sebesar 78,24%, dari target 95%.
Cakupan imunisasi TT1 sebesar 50,73%, dari target 95%.
Cakupan imunisasi TT2 sebesar 47,99%, dari target 90%.
Cakupan deteksi ibu hamil risiko sebesar 13,84%, dari target 20%.
Cakupan rujukan ibu hamil risiko tinggi sebesar 50,55%, dari target 100%.
Cakupan senam hamil sebesar 0% dari targer 100%.
Cakupan penyuluhan kelompok dilakukan tetapi tidak ada data tertulis
Cakupan kunjungan rumah dilakukan tetapi tidak ada data tertulis.
Masalah Menurut Proses
Pelaksanaan penyuluhan kelompok tidak ada data tertulis.
Pelaksanaan kunjungan rumah ibu hamil tidak ada data tertulis