Anda di halaman 1dari 159

MATERI KULIAH

I. Pengantar PERUSAHAAN
1. Sumber Hukum Perusahaan
2. Pengertian
3. Bentuk-Bentuk perusahaan
II. Badan Usaha yg tidak berbadan hukum
1. Maatschap (Persekutuan)
2. Persekutuan Firma
3. Persekutuan komanditer
III. Badan Usaha yg berbadan Hukum
1. Koperasi
2. Perseroan Terbatas
3. Yayasan
IV. Badan Usaha Milik Negara
1. Perusahaan Perseroan
2. Perusahaan Umum
3. Restrukturisasi dan Privatisasi
I.PENGANTAR PERUSAHAAN

1. SUMBER HUKUM PERUSAHAAN

1) Peraturan Perundang-undangan
a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH PER)
b. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
c. UU No 40 Th 2007 ttg Perseroan Terbatas
d. UU No 25 Th 2007 ttg Penanaman Modal
e. UU No 8 Th 1995 ttg Pasar Modal
f. UU Koperasi No 25 Th 1992 ttg Perkoperasian
g. UU No 19 Th 2003 ttg BUMN
dsbnya sesuai dgn bentuk perusahaan

2) Berbagai bentuk peraturan dibawah UU, misalnya


a. Peraturan Pemerintah
b. Keputusan Presiden
c. Keputusan Menteri, dsbnya

3) Kebiasan dan Yurisprudensi


4) Pendapat Para Ahli Hukum
HUKUM
PERUSAHAAN
Pengaturan dalam didunia usaha
niaga yang dijalankan oleh
perusahaan-perusahaan menurut
hukum (legal)
Melalui S. 1938 276, m.b. 17 juli 1938,
istilah Istilah Pedagang dlm KUHD dihapus,
diganti dgn istilah Perusahaan

Memorie Van Toelicting (RUU WVK )


Perusahaan ialah keseluruhan perbuatan
yg dilakukan scr tdk terputus-putus dgn
terang-terangan, dlm kedudukan tertentu
dan utk mencari laba (bagi diri sendiri)

Prof Molengraaff,
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan
Bbrp pengertian yg dilakukan scr terus menerus , bertindak
Perusahaan keluar, utk mendptkan penghasilan dengan
menurut ahli cara memperniagakan barang-barang atau
mengadakan perjanjian-perj perdagangan

Polak
Baru ada perusahaan, bila diperlukan adanya
Perhitungan-perhitungan tentang laba-rugi
yg dpt diperkirakan, dan segala sesuatu itu
dicatat dalam pembukuan ( komersiil)
Perusahaan : adalah setiap bentuk usaha
yg menjalankan setiap jenis usaha yg
ti an bersifat tetap dan terus menerus, dan
g er
pe n didirikan, bekerja serta berkedudukan dlm
2. wilayah ngr RI utk tujuan memperoleh
keuntungan dan /atau laba (pasal 1 huruf b)

USAHA: adalah setiap tindakan,


perbuatan atau kegiatan apapun dlm
Bbrp pengertian bidang perekonomian yg dilakukan
Menrt UU no 3
Th 1982 (WDP)
oleh setiap pengusaha utk tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau
laba (pasal 1 huruf d)

Pengusaha : adalah setiap orang


atau persekutuan atau badan hukum
yg menjalankan suatu jenis
perusahaan (pasal 1 huruf c)
Pengusaha menurut
UU No 3 Th 1982 ttg WDP

b. Persekutuan
a. Perseorangan
PENGUSAHA Utk perusahaan yg
didirikan oleh
Utk perusahaan yg
lebih dari
didirikan oleh
satu orang
satu orang

c. Badan Hukum

Utk perusahaan yg didirikan oleh


satu/lebih Badan Hukum
PERUSAHAAN PEKERJAAN

Keseluruhan
perbuatan Perbuatan yg
Yg dilakukan scr tdk dilakukan
terputus-putus dgn
Terang-terangan, dlm terus menerus
kedudukan tertentu dlm kedudukan
Mencari laba tertentu
Tdk mencari laba

Bedanya pada tujuan/motif


Pengusaha adalah seseorang yang
melakukan perusahaan

b. Pengusaha yang
Pengusaha yang Pengusaha dlm melakukan perushn
lakukan perusa- melakukan perusahaan dgn pembantu-pem
annya sendirian bantunya
anpa pembantu
Pengusaha berke-
n perusahaannya dudukan sbg peng-
cil dan sederhana usaha sekaligus sbg
pemimpin perushn
c. Pengusaha yg menyuruh
orang lain melakukan peru-
sahaannya

Biasanya utk perushn besar


yg menjalankan perushn
seorang ahli (mendpt kuasa)
Pembantu pengusaha

an
pengerti

Pembantu Pengusaha :

adalah setiap orang yang


melakukan perbuatan
membantu pengusaha dlm
menjalankan perusahaan dgn
memperoleh upah
Dua klasifikasi Pembantu Pengusaha

embantu dlm lingkungan Perusahaan :

Pemegang Prokurasi
Adlh pemegang kuasa dr Pengusaha utk mengelola Satu bgn
besar/bidang ttt dari perusahaan
Ex:manajer pemasaran, direksi

Pengurus Filial
pemegang kuasa yg mewakili pengusaha menjalankan perushn
dgn mengelola satu cabang perusahaan yg meliputi daerah ttt
Ex: Pimp. Cabang

Pelayan Toko
setiap orang yg memberikan pelayanan membantu pengusaha
di toko dlm menjalankan perusahaannya

Pekerja Keliling
adalah pembantu pengusaha yg bekerja keliling di luar toko /
kantor utk memajukan perusahaan, dgn mempromosikan brg
dagangan atau membuat perjanjian antara pengusaha dan
pihak ketiga (calon pelanggan)
Lanjutan

Pembantu di luar lingkungan perusahaan


Pembantu di luar lingkungan perusahaan ada dua jenis :

1. Pembantu yg mempunyai hubungan kerja tetap dan


koordinatif dgn pengusaha al :
a. agen perusahaan, adalah pihak yg mewakili peng-
usaha utk mengadakan dan melaksanakan perjanj
dgn pihak ketiga atas nama pengusaha
b. perusahaan perbankan, adalah lembaga keuangan
yg mewakili pengusaha utk melakukan kegiatan
yg berkaitan dgn perbankan

2. Jenis yg mempunyai hubungan kerja tdk tetap dan


koordinatif dgn pengusaha al :
a. Makelar, adalah orang yg menjalankan perusahaan
dgn menghubungkan pengusaha dgn pihak ketiga
utk mengadakan berbagai perjanjian
(ps 63-ps 72 KUHD)
b. Komisioner, adalah orang yg menjalankan perushn
dgn membuat perjanjian atas namanya sendiri ber-
dasarkan perintah dan pembiayaan komiten dgn
menerimah upah atau provisi
c. Notaris dan Pengacara
Keuangan
Kegiatan Perusahaan dalam
industri
bid perekonomian meliputi :
Perdagangan

Perushn Perorangan
BH
Kegiatan Pershn bisa
Berbentuk : Persekutuan
Non
BH
3.BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

Perusahaan perseorangan
Berdasarkan
Jml pemilik
Perusahaan persekutuan
Swasta nasional
Swasta asing
Perusahaan swasta
Berdasarkan Joint ventura
Status pemilik
Perush Perseroan
Perusahaan negara
Perushaan Umum

Perseroan terbatas
koperasi
Perusahaan berbadan hk
yayasan
Berdasarkan
Bentuk hk Persekutuan perdata
Perusahaan bukan badan hk Pers firma
Pers commanditer
II. BADAN USAHA YG TDK
BERBADAN HUKUM
1. MAATSCHAP
(PERSEKUTUAN)

Dasar hukum
- diatur dlm Buku III Bab 8 pasal 1618 s/d 1652 KUH Perd

Pengertian
Maatschap atau persekutuan adlh suatu perjanjian
di mana dua orang atau lebih mengikatkan
diri utk memasukkan sesuatu ke dlm perse-
tuan, dgn maksud utk membagi keuntungan
atau kemanfaatan yg terjadi karenanya.(ps1618)

Unsur-unsurnya
1. adanya perjanjian
2. adanya pemasukan sesuatu, berupa uang,
barang atau keterampilan (tenaga)
3. membagi keuntungan / kemanfaatan
Pendirian Maatschap

Bentuk

-Lisan
-Tertulis, bisa berbentuk
* akta di bawah tangan
* akta notaris
uk
nt
Pendiri be
-Tn A Perjanjian
-Tn B Isi Ps 1618 KUH Perd
-Tn C is
i
-adanya pemasukan
berupa uang, barang
atau tenaga
-tujuan
mendpt keuntungan/
kemanfaatan
Tanggung jawab
a. Tanggung jawab intern antara mitra
- dgn perjanjian khusus menunjuk seorang
pengurus, ps 1637 KUH Perd, bahwa peng-
urus yg ditunjuk berhak melakukan semua
tindakan kepengurusan.
- apabila tdk ada perj khusus, mk ps 1639
KUH Perd menentukan bahwa setiap mitra
dianggap scr timbal balik telah memberikan
kuasa spy yg satu melakukan pengurusan
terhdp yg lain bertindak atas nama maat-
Tanggung jawab schap dan atas nama mereka.
Para sekutu
b. Tanggung jawab terhdp pihak ketiga
- jika tdk ada penunjukan pengurus scr khusus
(berarti tdk ada pemberian kuasa), maka
- berlaku ketentuan ps 1642 KUH Perd menya-
takan bahwa para mitra tdklah terikat ma-
sing-masing utk seluruh utang maatschap
dan masing-masing mitra tdk bisa mengikat
mitra lainnya, apabila mereka tdk telah
memberi kuasa kpdnya utk itu
lanjutan

Tanggung jawab
Intern antar mitra
Tanggung jawab
-Berdasarkan Terhdp pihak ke3
Perjanjian khusus
menunjuk seorang
mitra/pihak ke3 sbg Tanggung jawab -masing-masing
mitra bertgg jwb
pengurus Mitra sesuai perjanjian
-tdk ada perj berarti -tdk ada perj, mk
scr bertimbal balik mitra yg bertin-
saling memberi kuasa dak bertgg jwb
semua bertanggung secara pribadi
Jawab kpd mitra yg
bertindak atas nama
maatschap
Pembagian keuntungan/kerugian

1. Berdasarkan perjanjian

2. Jika tdk , maka ps 1633 KUHPerd menetapkan


dibagikan seimbang menurut nilai pemasukannya
dlm persekutuan, dan utk tenaga bagiannya sama
dgn pemasukan barang/uang paling kecil

3. Ketentuan wajib ps 1634 KUHPerd,


- Tdk dpt menyerahkan pengaturan besarnya
bagian masing-masing kpd salah seorang mitra
atau kpd seorang pihak ketiga.
ketentuan ps 1635 KUHPerd
- janji memberikan seluruh keuntungan kpd
salah seorang mitra adalah batal, namun
- janji yg menyatakan semua kerugian akan
ditanggung oleh salah seorang mitra,
diperbolehkan
Pembubaran dan penyelesaian

Maatschap bubar atau berakhir, jika terjadi


(pasal 1646 KUHPerd) :

a) Lewatnya waktu yg ditentukan dlm perjanjian

b) Musnahnya barang/selesainya tugas mitra

c) Atas kehendak seseorang/bbrp orang mitra

d) Salah seorang mitra meninggal, ditempatkan


dibawah pengampuan atau dinyatakan pailit

Atau karena alasan-alasan lain :


1. Berdasarkan suara bulat dari para sekutu;
2. Karena berlakunya syarat bubar.
Pemberesan

Pemberesan dilakukan oleh :

- Mereka yg ditunjuk dlm AD persekutuan,


jika tdk ada

- Maka yg menunjuk pemberes adalah


rapat sekutu terakhir,

- Atau jika tdk pemberesan dilakukan oleh


pengurus terakhir.
PEMBAGIAN KEKAYAAN MAATSCHAP

Pertama-tama melakukan pembayaran


utang-utang maatschap
Jika masih ada sisa, mk sisa kekayaan
dibagi di antara mitra menurut
perjanjian atau berdasarkan nilai
kontribusi mitra
Sebaliknya jika tdk cukup, mk utang-
utang tsb dibebankan kpd tiap-tiap
mitra sesuai perjajian/ nilai kontribusi
2. VENNOOTSCHAP ONDER FIRMA (VOF)
atau FIRMA (Fa)

Dasar hukum
-KUHD Bab ketiga bagian kedua ps 16 s/d ps 35
-Kecuali ps 19,ps 20,ps 21 KUHD
- KUH Perd Buku III ttg Perikatan

Pengertian
FIRMA (Fa) adalh tiap persekutuan perdata yg didirikan
utk menjalankan suatu perusahaan di bawah
nama bersama atau firma.(ps 16 KUHD)

Unsur-unsurnya :
1. mengandung 3 unsur persekutuan perdata
2. menjalankan suatu perusahaan
3. menggunakan nama bersama (firma)
4. tanggung jawab sekutu scr solider (ps 18 KUHD)
Hak dan tanggung jawab anggota

Setiap anggota berhak utk melakukan pengurusan


dan bertindak keluar atas nama firma;

Perjanjian yg dibuat oleh seorang anggota juga


mengikat anggota-anggota lainnya;

Segala sesuatu yg diperoleh oleh seorang anggota


menjadi harta firma;

Tiap-tiap anggota secara tanggung-menanggung


bertanggung jawab utk seluruhnya atas perikatan
firma yang disebut tanggung jawab solider.
Perbedaan antara Firma dan Maatschap

MAATSCHAP FIRMA

1. Bertanggung jawab sendiri- 1. Tanggung jawab solider


sendiri

2. Utk mengikat mitra lainnya


2. Tidak perlu kuasa khusus
hrs ada kuasa khusus utk itu

3. Pembagian keuntgan/kergn 3. Pembagian keuntgan/kergn


Bersdrkan perjanjian atau berdsrkan perbandingan
nilai kontribusi mitra besar kecilnya modal

4. Diatur dlm KUHD dan


4. Diatur dalam KUH Perdata
berlaku juga KUH Perdata
Kelemahan firma
Mempertaruhkan seluruh harta
pribadi;

Kelangsungan hidup firma tidak


terjamin, krn jika ada anggota yg
meninggal dunia, maka firma dpt
bubar (sifatnya pribadi maka tdk
dpt dialihkan).
Pendirian FIRMA

Para sekutu
-Tn A
-Tn B FIRMA ABC
-Tn C

Perjanjian pendirian firma-lisan Mendaftarkan Mengumumkan


-tertulis bisa berbentuk Akta pendirian Akta Pendirian
Akta di bawah tangan atau Firma Dlm Tambahan
akta otentik Ke Paniteraan PN Berita Negara RI

Menurut ps 29 KUHD
Firma yg tdk didaftarkan dianggap :
- mempunyai usaha yg tdk terbatas
-Tdk ada sekutu Fa yg dikecualikan utk
Melakukan perj. Dg pihak ke3.
- jangka waktu keberadaan firma tdk tertentu
Tanggung jawab mitra
Dlm FIRMA

Tanggung jawab
Terhdp pihak ke3
Tanggung jawab
Antar mitra : -setiap mitra ber-
tanggung jawab
-Krn dlm KUHD atas semua tin-
tdk diatur, mk dakan mitra yg
berlaku kett
Tanggung jawab mengikat firma
ps 1624 s/d Mitra (ps 17 KUHD)
ps 1641 KUHPdt
ttg perikatan antar -masing-masing
mitra mitra bertgn jwb
secara solider
(ps 18 KUHD)
3. COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)
Atau Pemitraan Terbatas

Dasar hukum
-Pasal 19 s/d pasal 21 KUHD
- termasuk ketentuan ttg Firma

Pengertian
KUHD pasal 19 ayat 1:
Persekutuan scr melepas uang yg dinamakan
persekutuan komanditer, didirikan antara satu
orang atau bbrp sekutu yg scr tanggung menanggung
bertanggung jawab utk seluruhnya pd pihak satu
dan satu orang atau lebih sbg pelepas uang pd pihak lain

KUHD pasal 19 ayat 2 :


suatu persekutuan itu pd suatu ketika yg sama merupakan
persekutuan firma terhdp sekutu firma di dalamnya dan
merupakan persekutuan komanditer terhdp pelepas uang
Purwositjipto
Persekutuan Komanditer : Persekutuan Firma yg
mempunyai satu atau bbrp orang sekutu
komanditer

1. SEKUTU KOMPLEMENTER
Satu orang atau lebih bertanggung jawab scr
Solider yg disebut sekutu komplementer atau
Sekutu aktif dan bertugas :
a) mengurus CV
b) berhubungan hukum dgn pihak ketiga
Karakteristik CV c) bertanggung jawab scr solider
Mempunyai 2. SEKUTU KOMANDITER
2 macam sekutu Satu orang lebih sbg pelepas uang yg disebut
Sekutu komanditer atau sekutu diam :
a) wajib menyerahkan uang / barang
b) berhak menerima keuntungan
c) tanggung jawab terbatas, sebatas
jumlah pemasukan
d) tdk boleh campur tangan dlm tugas
sekutu komplementer (ps 20 KUHD)
jika dilanggar mk tanggung jawabnya
sama dgn sekutu kompelementer
3 macam bentuk CV
CV diam-diam adalah cv yang keluar
bertindak sebagai firma ttp ke dalam
mempunyai sekutu komanditer;
CV terang-terangan adalah cv yang
secara terbuka menyatakan diri sebagai
persekutuan komanditer, misalnya
nama cv, surat-suratnya dsbnya;
CV dengan saham adalah cv yang
mengeluarkan saham
Perbedaan antara CV dgn saham
dan Perseroan Terbatas

CV PT
1. Pengurus PT bertanggung
. Pengurus CV bertanggung
jawab terbatas
Jawab penuh
2. Keberadaan PT terus berjalan
. Bila anggota CV meninggal
meskipun terjadi penggantian
maka CV bisa bubar
pengurus /kepengurusan
. Pengurus CV bertindak
3. Pengurus PT diangkat utk
selama perseroan berjalan
jangka waktu tertentu
. CV yg terbagi atas saham
4. Dalam PT komisaris harus
mempunyai komisaris namun
selalu ada krn merupakan
tetap berstatus komanditer
organ PT
. Pengurus CV diangkat pada
5. Pengurus PT diangkat melalui
pd waktu mendirikan CV
RUPS
III BADAN USAHA YG
BERBADAN HUKUM

1. KOPERASI

Dasar hukum : UU no 25 th 1992 tentang KOPERASI

Difinisi
(1). KOPERASI adalah badan usaha yg beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sbg gerakan ekonomi rakyat
yg berdasarkan atas asas kekeluargaan
(2). KOPERASI PRIMER adalah koperasi yg didirikan oleh dan
beranggotakan orang-orang
(3). KOPERASI SEKUNDER adalah koperasi yg didirikan oleh
dan beranggotakan koperasi
Landasan, Asas dan Tujuan

Landasan dan Asas


Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
Serta berdasarkan asas kekeluargaan

Tujuan
Koperasi bertujuan
- memajukan kesejahteraan anggota pd
khususnya dan masyarakat pada umumnya
- serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional
- dalam rangka mewujudkan masyarakat yg
maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945
Prinsip KOPERASI

Keanggotaan bersifat sukarela dan


terbuka;
Pengelolaan dilakukan scr demokratis;
Pembagian shu dilakukan scr adil
sebanding dgn besarnya jasa usaha
masing-masing anggota;
Pemberian jasa yg terbatas terhdp
modal;
Kemandirian.
Pembentukan koperasi

a. Syarat pembentukan
- Koperasi primer minimal 20 (dua puluh) orang
- Koperasi sekunder minimal 3 (tiga) koperasi
- Adanya akta pendirian dan anggaran dasar

b. Status badan hukum


- Adanya permintaan pengesahan scr tertulis
disertai akta pendirian koperasi
- Status badan hukum diperoleh setelah
pengesahan oleh pemerintah

c. Bentuk dan Jenis


- koperasi dpt berbentuk koperasi primer atau
koperasi sekunder
- Jenis koperasi didasarkan pd kesamaan
kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya
Keanggotaan koperasi

Kewajiban setiap anggota :


a. Mematuhi AD dan ART serta keputusan rapat
anggota;
b. Berpartisipasi dlm kegiatan usaha yg diselenggarakan
oleh koperasi;
c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Hak setiap anggota :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan
suara dlm rapat anggota;
b. Memilih atau dipilih menjadi anggota pengurus atau
pengawas;
c. Meminta diadakan Rapat Anggota menrt kett AD;
d. Mengemukakan pendapat atau saran kpd pengurus
di luar RA baik diminta maupun tdk;
e. Memanfaatkan dan mendpt pelayanan yg sama;
f. Mendpt keterangan ttg perkembangan koperasi.
Perangkat koperasi

1. Rapat Anggota
Merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi
dalam koperasi

2. Pengurus
Perangkat Pihak yg bertanggung jawab
Organisasi mengenai sgl kegiatan pengelolaan
Koperasi koperasi dan usahanya kpd RA
atau Rapat Anggota Luar Biasa

3. Pengawas
Bertugas melakukan pengawasan
terhdp pelaksanaan kebijaksanaan
dlm pengelolaan koperasi
MODAL KOPERASI

1. Modal sendiri
Dapat berasal dari :
a. Simpanan pokok;
b. Simpanan wajib;
c. Dana cadangan;
Modal d. Hibah.
Koperasi 2. Modal pinjaman
Dapat berasal dari :
a. Anggota;
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
d. Penerbitan obligasi dan surat utang;
e. Sumber lain yg sah.
Pembubaran Koperasi

a. Keputusan Rapat Anggota,


atau
Dilakukan
berdasarkan
b. Keputusan Pemarintah

apabila

a) Tdk memenuhi ketentuan UU


b) Bertentangan dgn ketertiban
umum dan kesusilaan
c) Kelangsungan hidupnya tdk dpt
lagi diharapkan
2. PERSEROAN TERBATAS

Dasar hukum
UU no 40 Th 2007 ttg Perseroan Terbatas
dan peraturan pelaksanaannya

Difinisi
Pasal 1 ayat (1) UU No 40 Th 2007 ttg PT

PERSEROAN TERBATAS yang selanjutnya disebut


PERSEROAN : Adalah badan hukum yg merupakan
persekutuan modal, didirikan berdsrkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dgn modal dasar yg
seluruhnya terbagi dlm saham dan memenuhi per-
syaratan yg ditetapkan dlm UU ini serta PPnya
Unsur-unsur Perseroan Terbatas
berdasarkan UUPT
Sebagai Badan Hukum, (dhl PT dianggap sbg
subjek hukum yakni legal person/
rechtsperson.)

Persekutuan Modal, (merupakan asosiasi


modal yg terbagi atas saham-saham);

Didirikan berdasarkan perjanjian, (pemegang


saham PT minimal 2 orang);

Melakukan kegiatan usaha dgn modal dasar yg


seluruhnya terbagi atas saham yg
ditetapkan dlm UU/PPnya.
unsur unsur badan hukum
secara umum :
Pengesahan status badan hukum oleh
Menteri
Pemisahan harta kekayaan
Adanya tangung jawab persero / pemegang
saham, sebatas nilai nominal saham yg
dimilikinya
Mempunyai tujuan tertentu yg ditetapkan
dalam Angaran Dasar
Adanya pengurus perusahaan
Mempunyai organisasi yang teratur.
Karakteristik suatu PT

Sebagai asosiasi modal;


Mempunyai kekayaan PT yg terpisah dari
kekayaan pemegang saham
Tanggung jawab terbatas bagi pemegang
saham (limited liability) tdk melebihi nilai
saham yg dimilikinya;
Adanya pemisahan fungsi antara pemegang
saham dan pengurus atau direksi;
Memiliki komisaris yg berfungsi sbg
pengawas;
Kekuasaan tertinggi berada pd Rapat
Umum Pemegang Saham atau RUPS
Macam-macam PT

a. PT Tertutup (private)
adalah PT sbgmn yg diatur dlm psl 1 ayat (1)
UU no 40 Th 2007, dgn modal dasar yg ditetapkan
paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rp)
dan perubahan besarnya modal dasar sbgmn
dimaksud ditetapkan dgn PP, sedangkan untuk
bidang usaha tertentu harus disesuaikan dengan
ketentuan UU yg mengatur kegiatan tsb

b. PT Terbuka (public)
UU no 40 Th 2007 pasal 1 ayat (7) jo ayat (8)
adalah perseroan yg melakukan penawaran
umum saham, atau perseroan yg memenuhi
kriteria jumlah pemegang saham dan modal
disetor sesuai dgn kettt peraturan per-UUan
di bidang pasar modal.
lanjutan

UU no 8 Th 1995 ttg Pasar Modal


Pasal 1 ayat (22) :

Perusahaan Publik
adalah perseroan terbatas yg sahamnya
dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300
(tiga ratus) pemegang saham dan me-
miliki modal disetor sekurang-kurangnya
Rp 3.000.000.000,00 (tiga milyar rp)
atau suatu jumlah pemegang saham dan
modal disetor yg ditetapkan dgn PP
Dasar Hukum Pembentukan PT
Berdasarkan bentuk PT

1) PT Tertutup berdasarkan atas UU no 40


Th 2007 serta PPnya

2) PT Terbuka berdasarkan UU no 40 Th 2007


dan UU no 8 Th 1995 ttg Pasar Modal

3) PT PMDN & PT PMA berdasarkan UU no 40


Th 2007 jo UU no 25 Th 2007 tentang
Penanaman Modal

4) PT Persero berdasarkan UU no 19 Th 2003


tentang BUMN
Pendirian PERSEROAN

Para Pendiri
-Tn A
-Tn B Perseroan
Terbatas

Pendiri bersama-
Syaratsyarat pendirian PT
Sama mengajukan status Badan Hukum
- didirikan oleh 2 orang
Pengesahan badan sejak dikeluarkannya
atau lebih (perjanjian)
Hukum perseroan Keputusan pengesahan
- akta notaris (otentik)
Kpd Menteri Hukum Oleh Menteri
- Dlm bahasa Indonesia
Dan HAM

Daftar Perseroan dan Pengumuman


-Daftar perseroan diselenggarakan oleh menteri
-Data perseroan dimasukkan dlm daftar perseroan
-Menteri mengumumkan dlm Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia
Daftar Perseroan dan Pengumuman

A. Daftar Perseroan

Daftar perseroan diterbitkan dan diselenggarakan oleh


Menteri, dgn memasukkan data perseroan ke dalam
Daftar perseroan pd tgl yg bersamaan dgn tgl :

a. Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan


hukum PT & persetujuan atas perubahan Anggaran
Dasar yg memerlukan persetujuan;

b. Penerimaan pemberitahuan perubahan AD yg tdk


memerlukan persetujuan, atau

c. Penerimaan pemberitahuan perubahan data PT


yg bukan merupakan perubahan AD
B. Pengumuman

Menteri mengumumkan PT dalam Tambahan Berita


Negara RI mengenai :

a. Akta pendirian perseroan beserta Keputusan Menteri


mengenai pengesahan badan hukum perseroan;

b. Akta perubahan AD PT beserta keputusan Menteri


ttg persetujuan perubahan AD; dan

c. Akta perubahan AD yg telah diterima pemberitahu-


annya oleh Menteri.
PENGUMUMAN PT
Dalam Tambahan Berita Negara

Prihal pengumuman perseroan dalam


Tambahan Berita Negara RI,
bukan merupakan hal yg sangat
prinsip bagi direksi Perseroan
berkaitan dgn pertanggung jawaban
secara pribadi, karena

sahnya suatu perseroan menjadi


badan hukum bukan didasarkan pd
pengumuman dlm Tambahan Berita
Negara RI.
(berbeda dgn UU No 1 Th 1995)
wajib Daftar Perusahaan
UU No 3 Th 1982 ttg Wajib Daftar
Perusahaan
PP No 24 Th 1998 dan aturan pelaksana yg
diatur dlm Keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan RI No 12/MPP/Kep/1/1998
ttg Penyelenggaraan Wajib Daftar
Perusahaan.

Peraturan tsb mensyaratkan setiap perusahaan


wajib mendaftarkan perusahaan berdasarkan
peraturan tsb yg berbeda dgn pendaftaran
perseroan oleh Menteri Hukum dan HAM
ANGGARAN DASAR PT

Berdasarkan pasal 15 UU PT no 40 Th 2007


Anggaran Dasar PT memuat sekurang-
kurangnya :

a. Nama dan tempat kedudukan perseroan;

b. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha


perseroan;

c. Jangka waktu berdirinya perseroan;

d. Besarnya jumlah modal dasar, modal


ditempatkan, dan modal disetor;
e. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada
berikut jumlah saham utk tiap klasifikasi,
hak-hak yg melekat pd setiap saham, dan
nilai nominal setiap saham;

f. Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan


dewan komisaris;

g. Penetapan tempat dan tata cara penyelengga-


raan RUPS;

h. Tata cara pengangkatan, penggantian, pem-


berhentian anggota direksi dan dewan komi-
saris; dan

i. Tata cara penggunaan laba dan pembagian


deviden
Anggaran Dasar tidak boleh
memuat

a. Ketentuan tentang penerimaan


bunga tetap atas saham dan

b. Ketentuan tentang pemberian


manfaat pribadi kepada pendiri
atau pihak lain.
Perubahan Anggaran Dasar

Perubahan Anggaran Dasar tertentu yg hrs


Mendpt persetujuan Menteri meliputi :
(Pasal 21 ayat (2) UU no 40 Th 2007)

a. Nama perseroan dan/atau tempat kedudukan PT;


b. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT;
c. Jangka waktu berdirinya PT;
d. Besarnya modal dasar;
e. Pengurangan modal ditempatkan dan disetor; dan
/atau
f. Status perseroan tertutup menjadi PT terbuka atau
sebaliknya.

Perubahan Anggaran Dasar selain sbgmn dimaksud


Pd ayat (2) tsb cukup diberitahukan kpd Menteri.
MODAL DAN SAHAM
Modal
UU No 40 Th 2007 ttg PT
Pasal 31
(1) Modal dasar perseroan terdiri atas
seluruh nilai nominal saham
(2) Tanpa menutup kemungkinan di bidang
pasar modal mengatur modal perseroan
terdiri atas saham tanpa nilai nominal

Pasal 32
(1) Modal dasar perseroan paling sedikit
Rp 50.000.000.00 (lima puluh juta rp),
dan perubahannya ditetapkan dgn PP
(2) UU yg mengatur Kegiatan usaha tertentu
dpt menetapkan minimum modal dasar
PT yg lebih besar
MODAL PERSEROAN

1. Modal Dasar (Authorized Capital/Equity)


adalah jumlah saham maksimum yg dpt
dikeluarka oleh perseroan shg modal dasar
terdiri atas seluruh nominal saham

2. Modal yg ditempatkan (issued capital


atau subscribed capital)
adalah saham yg telah diambil dan sebenar-
nya telah terjual kpd para pendiri maupun
pemegang saham perseroan
3. Modal yg disetor (paid up capital)
adalah saham yg telah dibayar penuh kpd
perseroan yg menjadi penyertaan atau pe-
nyetoran modal riil yg telah dilakukan oleh
pendiri maupun pemegang saham perseroan
Modal Ditempatkan dan Modal Disetor

UU No 40 Th 2007 menegaskan :
Pada saat pendirian perseroan paling Sedikit
25% dari modal dasar (Rp 50.000.000.00)
harus ditempatkan dan disetor penuh
25/100 x Rp 50.000.000,- adalah
Rp 12.500.000,- (dua belas juta lima
ratus ribu rupiah)
Berbeda dgn UU No 1 Th 1995 ttg PT
Pada saat pendirian perseroan 25% dari
modal dasar (Rp 20.000.000.00) hrs ditem-
patkan dan minimal 50% sudah disetor
25/100 x Rp 20.000.000,- ---rp 5 juta
50/100 x Rp 5.000.000,------rp 2,5 jt
SAHAM

Saham perseroan dikeluarkan atas nama


pemiliknya

Setiap pemegang saham diberi bukti pe-


milikan saham utk saham yg dimilikinya

Saham merupakan modal perseroan yg


memiliki nilai nominal

Nilai saham hrs dicantumkan dlm mata


uang rupiah

Saham tanpa nilai nominal tdk dpt di-


keluarkan, kecuali di bid pasar modal
Saham memberikan hak
kepada pemiliknya
Untuk :

a. Menghadiri dan mengeluarkan suara


dalan RUPS;

b. Menerima pembayaran dividen dan sisa


kekayaan hasil likuidasi, dan

c. Menjalankan hak lain berdasarkan UU ini

Ketentuan tsb berlaku setelah saham dicatat


dalam daftar pemegang saham atas nama
pemiliknya
KLASIFIKASI SAHAM

1. Anggaran dasar menetapkan satu klasifikasi


saham atau lebih.
( klasifikasi saham adalah pengelompokan
saham berdasarkan karakteristik yg sama)

2. Setiap saham dlm klasifikasi yg sama mem-


berikan kpd pemegangnya hak yg sama.

3. Dalam hal terdpt lebih dari satu klasifikasi


saham, AD menetapkan salah satu di antara-
nya sbg saham biasa.
Macam-macam klasifikasi saham
atr lain:
a. Saham dgn hak suara atau tanpa hak suara;
b. Saham dgn hak khusus utk mencalonkan
anggota direksi dan/atau anggota dewan
komisaris;
c. Saham yg setelah jangka waku tertentu di-
tarik kembali atau ditukar dgn klasifikasi
saham lain;
d. Saham yg memberikan hak kpd pemegang-
nya utk menerima dividen lebih dahulu atas
pembagian dividen scr kumulatif atau non-
kumulatif, dan
e. Saham dgn hak utk menerima lebih dahulu
atas pembagian sisa kekayaan perseroan
dlm likuidasi.
ORGAN PERSEROAN
adalah
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
adalah organ perseroan yg mempunyai wewenang
yg tdk diberikan kpd Direksi/Dewan Komisaris
dlm batas yg ditentukan dlm UU ini dan/atau AD
2. Direksi
adalh organ perseroan yg berwenang dan bertang-
gung jawab penuh atas pengurusan perseroan utk
kepentingan persr sesuai dgn maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan di dlm mau-
pun di luar pengadilan sesuai dgn ketentuan AD
3. Dewan Komisaris
adalah organ perseroan yg bertugas melakukan
pengawasan scr umum dan/atau khusus sesuai
dgn AD serta memberi nasihat kpd direksi
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Pemegang kekuasaan tertinggi dlm perseroan


Memegang sgl wewenang yg tdk diserahkan kpd
Direksi dan Komisaris

Komisaris

Direksi Melakukan
pengawasan &
memberikan
Bertanggung-
nasihat kpd
jawab penuh 3 organ
direksi
atas pengurusan perseroan Memberikan
perseroan
persetujuan /
mewakili persr
bantuan kpd
di dlm/di luar
direksi dlm me-
pengadilan
lakukan perb hk
tertentu
RUPS
Hak dan Wewenang RUPS

a. Mempunyai segala wewenang yg tdk


diberikan kpd Direksi dan Komisaris
(berdasarkan UU dan AD PT)

b. Berhak memperoleh segala keterangan


yg berkaitan dgn kepentingan perseroan
dari Direksi dan Komisaris.

c. Mengangkat dan memberhentikan


sewaktu-waktu anggota Direksi dan
anggota dewan Komisaris dgn menye-
butkan alasannya.
TEMPAT DIADAKANNYA RUPS

1. RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan,


2. Di tempat perseroan melakukan kegiatan
usahanya yg utama,
3. RUPS perseroan terbuka dpt diadakan di tempat
kedudukan bursa di mana saham perseroan
dicatatkan.
4. Tempat RUPS tsb hrs terletak di wilayah RI
5. RUPS dgn agenda tertentu dpt diadakan di mana
pun, jika dihadiri dan disetujui oleh semua
pemegang saham
6. RUPS dpt juga dilakukan melalui media telekon-
ferensi, video konferensi, atau sarana media
elektronik lainnya, yg memungkinkan seluruh
peserta dpt berpartisipasi dalam rapat.
Macam-Macam RUPS

a. RUPS Tahunan, merupakan RUPS yang


diadakan setiap tahun dlm waktu paling
lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku, dan dalam RUPS tahunan tsb hrs
diajukan semua dokumen perseroan.

b. RUPS Lainnya, yang dapat diadakan se-


waktu-waktu berdasarkan kebutuhan,
yg juga disebut Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham.
Penyelenggaraan RUPS

Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS


Lainnya dilakukan oleh Direksi dengan
didahului pemanggilan RUPS.

Penyelenggaraan RUPS dimaksud dapat


dilakukan atas permintaan :
- satu orang atau lebih pemegang sa-
ham yg bersama-sama mewakili 1/10
atau lebih dari jumlah seluruh saham
dgn hak suara, kecuali AD menentukan
suatu jumlah yg lebih kecil, atau
- Dewan Komisaris.
lanjutan

Dlm hal direksi atau dewan komisaris tdk


melakukan pemanggilan RUPS dlm jangka
waktu yg ditentukan, maka pemegang
Saham dpt mengajukan permohonan kpd
ketua Pengadilan Negeri utk menetapkan
pemberian izin kpd pemohon melakukan
sendiri pemanggilan RUPS tsb.

jika ketua PN menolak permohonan upaya


hukum yg dpt diajukan hanya kasasi.
HAK SUARA PEMEGANG SAHAM
dlm RUPS

Setiap saham yg dikeluarkan mempunyai satu hak


suara, kecuali AD menentukan lain ( jika AD
mengeluarkan satu saham tanpa hak suara)

Hak suara tsb tdk berlaku untuk :


1. saham perseroan yg dikuasai sendiri oleh per-
seroan, baik krn hubungan kepemilikan, pem-
belian kembali, maupun karena gadai.
2. saham induk perseroan yg dikuasai oleh anak
perusahaannya scr langsung atau tdk langsung
3. saham perseroan yg dikuasai oleh perseroan
lain yg sahamnya langsung atau tdk langsung
telah dimiliki perseroan
DIREKSI

PERTANGGUNGJAWABAN DIREKSI

Direksi bertanggung jawab penuh atas peng-


urusan Perseroan.

setiap anggota direksi bertanggung jawab


penuh scr pribadi atas kerugian perseroan
apabila :
- ybs bersalah atau lalai menjalankan tugasnya
yg wajib dilaksanakan setiap anggota direksi
dgn itikad baik dan penuh tanggung jawab.

dalam hal direksi terdiri atas 2 anggota atau


lebih tanggung jawab tsb berlaku scr tang-
gung renteng bagi setiap anggota direksi.
Anggota direksi tdk dpt dipertanggungjawabkan
atas kerugian perseroan, apabila ia dapat
membuktikan:

a. Kerugian tsb bukan krn kesalahan atau ke-


lalaiannya;

b. Telah melakukan pengurusan dgn itikad baik


dan kehati-hatian utk kepentingan dan sesuai
dgn maksud dan tujuan perseroan;

c. Tdk mempunyai benturan kepentingan, baik


langsung maupun tdk langsung atas tindakan
pengurusan yg mengakibatkan kerugian; dan

d. Telah mengambil tindakan utk mencegah


timbul atau berlanjutnya kerugian tsb.
KEWAJIBAN DIREKSI

a. Membuat daftar pemegang saham, daftar


khusus, risalah RUPS, dan risalah rapat
direksi;

b. Membuat laporan tahunan dan dokumen


keuangan perseroan;

c. Memeliharah seluruh daftar risalah, dan


dokumen keuangan perseroan, serta
dokumen perseroan lainnya.

d. Melaporkan saham yg dimilikinya dan


keluarganya.
KEWENANGAN DIREKSI

Direksi berwenang mewakili perseroan baik


di dalam maupun di luar pengadilan

Undang-undang ini pd dasarnya menganut


sistem perwakilan kolegial yang berarti
tiap-tiap anggota direksi berwenang me-
wakili perseroan.

Kewenang direksi mewakili perseroan tsb


adalah tdk terbatas dan tdk bersyarat, ke-
cuali ditentukan lain dalam UU, AD atau
keputusan RUPS
Anggota direksi tidak berwenang
mewakili perseroan
apabila :

1. Terjadi perkara di pengadilan antara


perseroan dan anggota direksi ybs.
2. Anggota direksi ybs mempunyai benturan
kepentingan dgn perseroan.

Dalam hal direksi tdk berwenang mewakili


Perseroan, maka yg berhak mewakili per-
seroan adalah :

1) anggota direksi yang lain, atau


2) dewan komisaris, atau
3) pihak lain yg ditunjuk oleh RUPS
DEWAN KOMISARIS
Dewan komisaris melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pd
umumnya, baik mengenai perseroan maupun
usaha persr dan memberi nasihat kpd direksi.

setiap anggota dewan komisaris tdk dpt ber-


tindak sendiri-sendiri dlm menjalankan tugas
dewan komisaris, ttp hrs berdasarkan keputusan
dewan komisaris.

perseroan yg menghimpun/mengelola dana


masyarakat, menerbitkan surat pengkuan utang,
perseoan terbuka, wajib mempunyai paling
sedikit 2 orang anggota dewan komisaris
TANGGUNG JAWAB
DEWAN KOMISARIS

setiap anggota dewan komisaris ikut ber-


tanggung jawab scr pribadi atas kerugian
perseroan apabila yg ybs bersalah atau
lalai menjalankan tugasnya

dalam hal dewan komisaris terdiri atas


dua anggota dewan atau lebih, tanggung
jawab tsb berlaku scr tanggung renteng
bagi setiap anggota dewan komisaris.
Anggota dewan komisaris tidak dapat
dipertanggungjawabkan atas kerugian
perseroan, apabila ia dapat membuktikan:

a. Telah melakukan pengawasan dgn itikad baik


dan kehati-hatian utk kepentingan dan sesuai
dgn maksud dan tujuan perseroan;

b. Tdk mempunyai kepentingan pribadi, baik


langsung maupun tdk langsung atas tindakan
pengurusan direksi yg mengakibatkan
kerugian; dan

c. Telah memberkan nasihat kpd direksi utk


mencegah timbul & berlanjutnya kerugian tsb.
KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS

1. Membuat risalah rapat dewan komisaris


dan menyimpan salinannya;

2. Melaporkan kpd perseroan mengenai


kepemilikan sahamnya dan/atau keluar-
ganya pd perseroan tsb dan perseroan
lain; dan

3. Memberikan laporan ttg tugas penga-


wasan yg telah dilakukan selama tahun
buku yg baru lampau kpd RUPS.
KEWENANGAN DEWAN KOMISARIS

1. Dalam AD dpt ditetapkan pemberian


wewenang kpd dewan komisaris utk
memberikan persetujuan atau bantuan
kpd direksi dlm melakukan perbuatan
hukum tertentu.

2. Berdasarkan AD atau keputusan RUPS,


dewan komisaris dpt melakukan tinda-
kan pengurusan perseroan dlm keadaan
tertentu utk jangka waktu tertentu.
PEMBUBARAN PERSEROAN

Terjadi karena :
a. Berdasarkan keputusan RUPS;
b. Jangka waktu berdirinya yg ditetapkan
dlm AD telah berakhir;
c. Berdasarkan penetapan pengadilan;
d. Dengan dicabutnya kepailitan berdasar-
kan putusan pengadilan niaga yg telah
mempunyai kekuatan hk tetap, harta pailit
perseroan tdk cukup utk membayar
biaya kepailitan;
e. Krn harta pailit perseroan yg telah di-
nyatakan pailit berada dlm keadaan in-
solvensi sbgmn diatur dlm UU kepailitan
f. Karena dicabutnya izin usaha perseroan.
DALAM HAL TERJADI PEMBUBARAN PT,
Maka :

a. Wajib diikuti dgn likuidasi yg dilakukan


oleh likuidator atau kurator.

b. Perseroan tdk dpt melakukan perbuatan


hukum, kecuali diperlukan utk mem-
bereskan semua urusan perseroan dlm
rangka likuidasi.

c. Jika ketentuan poin b dilanggar, maka


anggota direksi, anggota dewan komisaris
dan perseroan bertanggung jawab secara
tanggung renteng.
Pembubaran Perseroan atas Permohonan
Direksi, Dewan Komisaris, atau
pemegang saham

direksi, dewan komisaris, atau satu peme-


gang saham atau lebih yg mewakili paling
sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh
saham dgn hak suara, dpt mengajukan usul
pembubaran perseroan kpd RUPS.

Keputusan RUPS ttg pembubaran perseroan


adlh sah apbl diambil sesuai dgn kett UU.

Pembubaran perseroan dimulai sejak saat


yg ditetapkan dlm keputusan RUPS.
Pembubaran Perseroan oleh
Pengadilan Negeri

PN dapat membubarkan Perseroan atas :

a. Permohonan kejaksaan berdasarkan alasan


perseroan melanggar kepentingan umum atau
perseroan melakukan perbuatan yg melanggar
peraturan perundang-undangan.

b. Permohonan pihak yg berkepentingan berdsrkan


alasan adanya cacat hukum dlm akta pendirian

c. Permohonan pemegang saham, direksi atau


dewan komisaris berdsrkan alasan perseroan
tdk mungkin utk dilanjutkan.
alasan perseroan tdk mungkin untuk
dilanjutkan antara lain :

a. Perseroan sudah (non aktif) selama 3 th


lebih.

b. Sebagian besar pemegang saham sudah tdk dike-


tahui alamatnya walaupun telah dipanggil melalui
iklan dlm surat kabar shg tdk dpt diadakan RUPS.

c. Jika perimbangan pemilikan saham perseroan


demikian rupa shg RUPS tdk dpt mengambil ke-
putusan yg sah ( masing-masing 50% saham).

d. Kekayaan perseroan telah berkurang dmkn rupa


shg tdk mungkin lagi melanjutkan kegiatan usaha.
Kewajiban Likuidator dlm proses
Likuidasi meliputi :

a. Pencatatan dan pengumuman kekayaan


dan utang perseroan;

b. Pengumuman dlm surat kabar dan Berita


Negara RI mengenai rencana pembagian
kekayaan hasil likuidasi;

c. Pembayaran kpd para kreditor;

d. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi


kpd pemegang saham; dan

e. Tindakan lain yg perlu dilakukan dlm pe-


laksanaan pemberesan kekayaan.
UNDANG-UNDANG YAYASAN
Di Indonesia

Setelah 56 tahun merdeka Indonesia baru


mempunyai peraturan mengenai yayasan,
Yaitu :

- Undang-Undang RI No.16 Tahun 2001


tentang Yayasan

- Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2004


ttg Perubahan Atas Undang-Undang
No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
Yang dimaksud dgn Yayasan
menurut undang-undang

Yayasan

adalah badan hukum yang terdiri


atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukan untuk mencapai
tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan, yg
tidak mempunyai anggota
PENDIRIAN YAYASAN

1. Pendiri
Yayasan dapat didirikan oleh :
- satu orang atau lebih;
- badan hukum;
- berdasarkan surat wasiat
- WNA/BHA diatur dgn PP

2. Pemisahan harta kekayaan


Pendiri yayasan ketika mendirikan
yayasan hrs sudah memisahkan
harta kekayaannya untuk dijadi-
kan kekayaan awal yayasan
3. Pembuatan akta pendirian yayasan
dgn akta notaris
pendiri atau kuasanya membuat akta
pendirian yg memuat anggaran dasar
dan keterangan lain yg dianggap perlu
dalam bentuk akta notaris

4. Mengajukan permohonan pengesa-


han kpd Menteri melalui notaris
mengajukan permohonan pengesahan
akta pendirian kpd Menteri Hukum dan
HAM untuk memperoleh status badan
hukum bagi yayasan
5. Ada 2 kemungkinan atas permohonan
- Penerimaan permohonan yang
berarti Menteri memberikan
pengesahan terhdp akta pendirian
yayasan, atau
- penolakan permohonan yg harus
disertai dgn alasannya

6. Pengumuman dalam Tambahan


Berita Negara RI
Pengumuman dilakukan oleh Menteri
Hukum dan HAM dlm jangka waktu
paling lambat 14 hari sejak tgl akta
pendirian disahkan atau perubahan
AD disetujui atau diterima oleh Menteri
ORGAN YAYASAN

1. PEMBINA
Adalah organ yayasan yang memp
kewenangan yg tdk diserahkan kpd
Pengurus/Pengawas oleh UU / AD

Tiga alat 2. PENGURUS


Perlengkapan Adlh organ Yayasan yang melak-
YAYASAN sanakan kepengurusan yayasan

3. PENGAWAS
Adlh organ Yayasan yg bertugas
melakukan pengawasan serta
memberi nasihat kpd Pengurus
dlm menjalankan Kegiatan yayasan
1. PEMBINA

Kedudukan Pembina sbg organ tertinggi


dpt dilihat dlm :

- ketentuan psl 28 ayat (1) UU yayasan


bahwa Pembina memp kewenangan
yg tdk diserahkan kpd pengurus atau
pengawas oleh UU Yayasan atau AD

- kewenangan utk menilai dan mengesah-


kan hasil pekerjaan pengurus dan
pengawas setiap tahun.
KEWENANGAN PEMBINA
meliputi :

a. Keputusan mengenai perubahan AD;

b. Pengangkatan dan pemberhentian


anggota pengurus dan anggota pengawas;

c. Penetapan kebijakan umum Yayasan


berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan;

d. Pengesahan program kerja dan rancang-


an anggaran tahunan Yayasan; dan

e. Penetapan keputusan mengenai peng-


gabungan atau pembubaran yayasan.
2. PENGURUS

Pengurus sbg organ ekskutif dlm yayasan


bertugas menjalankan roda yayasan utk
mencapai maksud dan tujuan yayasan
oleh karena itu :

Pengurus yayasan bertanggung jawab


penuh atas kepengurusan yayasan , serta

Berhak mewakili yayasan baik di dalam


maupun di luar pengadilan

Setiap pengurus menjalankan tugas dgn


itikad baik, dan penuh tanggung jawab
Pembatasan kewenangan pengurus

Pengurus tidak berwenangan :

a. mengikat yayasan sbg penjamin


utang;

b. mengalihkan kekayaan yayasan


kecuali dgn persetujuan pembina;
dan

c. membebani kekayaan yayasan utk


kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab pengurus
akibat kepailitan

Sehubungan dgn kepailitan pasal 39 UU


Yayasan menyebutkan :

(1) Dalam hal kepailitan terjadi krn kesalahan


atau kelalaian pengurus dan kekayaan tdk
cukup utk menutup kerugian akibat kepai-
litan tsb, maka setiap anggota pengurus
scr tanggung renteng bertanggung jawab
atas kerugian tsb.

(2) Anggota pengurus yg dpt membuktikan


bahwa kepailitan itu bukan krn kesalahan
atau kelalaiannya tdk bertanggung jawab
scr tanggung renteng atas kerugian tsb.
3. PENGAWAS

Pengawas bertugas melakukan


pengawasan serta memberi nasihat kpd
pengurus dalam menjalankan kegiatan
usaha

Yayasan memiliki pengawas sekurang-


kurangnya 1 (satu) orang pengawas yg
wewenang, tugas, dan tanggung jawab-
nya diatur dalam Anggaran Dasar

Dalam hal terjadi kepailitan ketentuan-


nya sama dgn kettt tentang pengurus
KEKAYAAN YAYASAN

Kekayaan Yayasan berasal dari sejumlah


kekayaan yg dipisahkan dalam bentuk
uang atau barang

Selain itu kekayaan Yayasan dpt diperoleh


dari : a. sumbangan atau bantuan yg tdk
mengikat;
b. wakaf;
c. hibah;
d. hibah wasiat; dan
e. perolehan lain yg tdk brtentangan
dgn AD dan/atau peraturan per-
undang-undanganyg berlaku
f. negara dpt memberikan bantuan
kpd yayasan diatur dgn PP
KEGIATAN USAHA YAYASAN

UU Yayasan menganut asas nirlaba


Artinya Yayasan bukan bertujuan mencari
keuntungan, melainkan utk melakukan
suatu kegiatan kemasyarakatan di bidang
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan

Sejalan dgn asas nirlaba, maka dpt dikata-


kan bahwa yayasan bukan sbg perusahaan

Yayasan sbg badan hukum tdk terkena ke-


wajiban spt yg diatur dlm UU No 3 Th 1982
ttg Wajib Daftar Perusahaan
BUBARNYA YAYASAN
karena
1. Jangka waktu berdirinya telah berakhir;

2. Tujuan yayasan (tercantum dlm AD ) telah


tercapai atau tidak tercapai;

3. Putusan Pengadilan krn alasan yg ditetapkan


scr limitatif oleh psl 62 huruf c yaitu :
1) yayasan melanggar ketertiban umum
dan kesusilaan,
2) yayasan tdk mampu membayar utang-
nya setelah dinyatakan pailit, atau
3) harta kekayaan yayasan tdk cukup utk
melunasi utangnya setelah pernyataan
pailit dicabut.
IV. BADAN USAHA MILIK NEGARA
(BUMN)
Dasar Hukum
- UU no 19 Th 2003 ttg Badan Usaha Milik Negara
- UU no 40 Th 2007 ttg Perseroan Terbatas
- Peraturan Pelaksanaan lainnya
-anggaran dasar perusahaan

K
S
O
W B
P
A U
E
S M
R
T N
A
A
S
I
Tiga pelaku ekonomi

Demokrasi Ekonomi

Sistem ekonomi Indonesia


Pengertian

Badan Usaha Milik Negara, yg selanjutnya


disebut BUMN,
Adalah badan usaha yg seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yg berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan

Kekayaan Negara yang dipisahkan


Adalah kekayaan negara yg berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) utk
dijadikan penyertaan modal negara pada
persero dan/atau Perum serta perseroan
terbatas lainnya.
MODAL BUMN

Berasal dari
Kekayaan Negara yang dipisahkan

a. Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara
Penyertaan Modal negara
(APBN);
dlm rangka Pendirian atau
Penyertaan pd BUMN
bersumber dari : b. Kapitalisasi cadangan;

c. Sumber lainnya.
Termasuk dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara meliputi :
- proyek-proyek APBN yg dikelola
oleh BUMN dan/atau
- piutang negara pd BUMN yg dijadi-
kan sbg penyertaan modal negara

Kapitalisasi cadangan adalah penambahan


Modal disetor yg berasal dari cadangan

Modal yg berasal dr sumber lainnya tsb


antara lain, adlh keuntungan revaluasi aset
Maksud dan tujuan pendirian BUMN
adalah

a. memberikan sumbangan bagi perkembangan pereko-


nomian nasional pd umumnya dan penerimaan
negara pada khususnya;

b. mengejar keuntungan;

c. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa pe-


nyediaan barang dan/atau jasa yg bermutu tinggi
& memadai bg pemenuhan hajat hidup orang banyak

d. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yg belum


dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;

e. turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kpd


pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan
masyarakat.
Pengurusan dan Pengawasan BUMN
n
Pengurusa
Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi

*Direksi bertanggung jawab penuh atas


pengurusan BUMN untuk :
- kepentingan dan tujuan BUMN, serta
- mewakili BUMN baik di dlm maupun
di luar pengadilan
*Dalam melaksanakan tugasnya, anggota
direksi harus :
- mematuhi AD BUMN dan peraturan
perundang-undangan, serta
- wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi,
kemandirian, akuntabilitas, pertanggung
jawaban, serta kewajaran.
Pengawasan

Pengawasan BUMN dilakukan oleh :


Komisaris dan Dewan Pengawas

Komisaris dan Dewan Pengawas bertanggung


jawab penuh atas
*pengawasan BUMN utk kepentingan
dan tujuan BUMN

Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris


dan Dewan Pengawas harus mematuhi :
*AD BUMN dan ketentuan peraturan
perundang-undangan, serta
* wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, tranparansi,
kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-
jawaban, serta kewajaran
Larangan

Para anggota Direksi, Komisaris dan Dewan


Pengawas dilarang :
mengambil keuntungan pribadi baik scr
langsung maupun tidak langsung dari
kegiatan BUMN selain penghasilan yg sah

Anggota Direksi, Komisaris, dan Dan Pengawas


tidak berwenang mewakili BUMN, apabila :
a. terjadi perkara di depan pengadilan
antara BUMN dan anggota Direksi atau
Komisaris atau Dewan Pengawas ybs,
b. atau mereka ybs mempunyai kepen-
tingan yg bertentangan dgn kepen-
tingan BUMN
Bentuk usaha BUMN

1. Perusahaan Jawatan
(PERJAN)
3 bentuk usaha
BUMN berdsrkan 2. Perusahaan Umum
UU no 19/1969 (PERUM)

3. Perusahaan Perseroan
(PERSERO)
Dihapus/
Diganti dgn

Berdasarkan
1. PERSERO
UU No 19/2003
hanya ada
2 Bentuk BUMN
2. PERUM
Bentuk Badan Usaha Milik Negara

1.Perusahaan Perseroan (PERSERO)

Adalah BUMN yg berbentuk Perseroan


Terbatas yg modalnya terbagi dlm saham
yg seluruh atau paling sedikit 51%
sahamnya dimiliki oleh Negara RI yg
tujuan utamanya mengejar keuntungan
2 Bentuk BUMN
UU no 19 Th 2003 2. Perusahaan Umum (PERUM)
Pasal 9
Adalah BUMN yg seluruh modalnya dimiliki
Negara dan tdk terbagi atas saham, yg
bertujuan utk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yg ber-
mutu tinggi dan sekaligus mengejar ke-
untungan berdsrkan prinsip pengelolaan
perusahaan
1. PERUSAHAAN PERSEROAN
(PERSERO)
Pendirian
Persero

PRESIDEN
diusulkan

DISETUjUi

Pendirian PERSERO
Berpedoman pada
Diusulkan oleh Peraturan
Pelaksanaan
Menteri (Menteri BUMN) Pendirian
Perundang-undangan
Usulan dikaji bersama tentang BUMN
Persero
Menteri teknis & dan ketentuan
Menteri keuangan UU ttg PT
Dgn dasar pertimbangan
Maksud dan tujuan pendirian Persero
adalah

a. menyediakan barang dan/atau jasa


yg bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat

b. mengejar keuntungan guna meningkat-


kan nilai perusahaan
RUPS
Rapat umum Pemegang Saham, yg selanjutnya
disebut RUPS, adalah :
organ Persero yg memegang kekuasaan
tertinggi dlm Persero dan memegang segala
wewenang yg tidak diserahkan kpd Direksi
atau Komisaris

Komisaris Direksi
Adlh organ Persero yg Adlh organ BUMN yg
bertugas melakukan bertanggung jawab
pengawasan dan mem- Organ atas pengurusan BUMN
berikan nasihat kepada Persero utk kepentingan dan
Direksi dlm menjalankan tujuan BUMN, serta
kegiatan pengurusan mewakili BUMN di dlm
persero maupun di luar
pengadilan
Kewenangan
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)

- Menteri bertindak selaku RUPS dlm hal


seluruh saham persero dimiliki oleh
negara,dan;

- Menteri bertindak selaku pemegang


saham pada persero dan perseroan
terbatas dalam hal tdk seluruh saham-
nya dimiliki oleh negara.
- Menteri dpt memberikan kuasa utk
mewakilinya dlm RUPS dgn hak
substitusi kpd : - perorangan atau
- badan hukum
Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS)

Bagi Persero yg seluruh modalnya (100%)


dimiliki oleh negara, Menteri selaku
pemegang saham, maka setiap keputusan
tertulis Menteri yg berhubungan dgn
Persero adlh merupakan Keputusan RUPS

Bagi Persero dan Perseroan Terbatas yg


sahamnya dimiliki negara kurang dari
100%, Menteri berkedudukan selaku pe-
megang saham dan keputusannya diambil
bersama-sama dgn pemegang saham lain-
nya dalam RUPS
Hal-hal tertentu yg wajib bagi pemegang kuasa terlebih
dahulu mendpt persetujuan Menteri utk mengambil
keputusan dlm RUPS antara lain mengenai :
Perubahan jumlah modal;
Perubahan Anggaran Dasar;
Rencana penggunaan laba;
Penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, pemisahan, serta
pembubaran Persero;
Investasi dan pembiayaan jangka panjang;
Kerja sama Persero;
Pembentukan anak perusahaan atau
penyertaan;
Pengalihan aktiva.
Direksi Persero
Pengangkatan
DIREKSI

Pengangkatan dan pemberhentian


Direksi dilakukan oleh :
- RUPS
- Menteri (dlm hal menteri
bertindak selaku RUPS

Persyaratan & tata cara pengangkatan


dan pemberhentian anggota Direksi
diatur dgn Keputusan Menteri
Seleksi calon anggota Direksi

seleksi dilakukan melalui :


- uji kelayakan dan kepatutan (Fit and
Proper Test)
- oleh suatu tim yg dilakukan scr
transparan, profesional, mandiri dan
dpt dipertanggungjawabkan

Pertimbangan dlm seleksi tsb :


adalah untuk mendptkan calon-calon
anggota Direksi yg mempunyai keahlian,
integritas, kepemimpinan, pengalaman,
perilaku yg baik, dan dedikasi yg tinggi,
serta mempunyai visi pengembangan
perusahaan
Kewajiban anggota Direksi

- Wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan per-


hatian secara penuh pd tugas, kewajiban, dan
pencapaian tujuan perseroan
- Menyiapkan rancangan rencana jangka pan-
jang 5 tahun yg ditandatangani bersama dgn
komisaris dan mendpt pengesahan RUPS

- Menyiapkan rancangan rencana kerja dan


anggaran perusahaan sbg penjabaran tahunan
dr rencana jangka panjang yg disahkan RUPS
- Menyampaikan laporan tahunan kpd RUPS utk
memperoleh pengesahan, 5 bulan setelah th
buku persero ditutup

- Wajib memelihara risalah rapat dan menye-


lenggarakan pembukuan perseroan
Larangan bagi Anggota Direksi
memangku jabatan rangkap
sebagai

a. anggota Direksi pd BUMN, badan usaha


milik daerah, badan usaha milik swasta,
dan jabatan lain yg dpt menimbulkan
benturan kepentingan;

b. Jabatan struktural dan fungsional lain-


nya pada instansi / lembaga pemerintah
pusat dan daerah ; dan/atau

c. Jabatan lainnya sesuai dgn ketentuan


peraturan perundang-undangan.
Masa jabatan anggota Direksi

Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan


5 (lima) tahun dan dpt diangkat kembali
Untuk 1 (satu) kali masa jabatan

Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat


diberhentikan berdasarkan keputusan
RUPS dgn menyebutkan alasannya.
Pemberhentian anggota Direksi
Sewaktu-waktu dilakukan
apabila
Berdasarkan kenyataan, anggota Direksi ybs :
a. tidak dpt memenuhi kewajibannya yg telah
disepakati dalam kontrak manajemen;

b. Tdk dpt menjalankan tugasnya dgn baik;

c. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar


dan/atau peraturan perundang-undangan;

d. Dinyatakan bersalah dgn keputusan


pengadilan yg memp kekuatan hk tetap;

e. Terlibat tindakan yg merugikan BUMN dan/


atau negara;
f. mengundurkan diri.
Jabatan anggota Direksi berakhir

apabila

a. Meninggal dunia;

b. Masa jabatannya berakhir;

c. Diberhentikan berdasarkan keputusan


RUPS/Menteri, dan/atau

d. Tidak lagi memenuhi persyaratan sbg


anggota Direksi berdasarkan ketentuan
Peraturan Pemerintah no 45 th 2005 &
peraturan perundang-undangan lainnya
KOMISARIS
g a n gk atan
Pen
ARIS
KOMIS

Pengangkatan dan pemberhentian


Direksi dilakukan oleh :
- RUPS
- Menteri (dlm hal menteri
bertindak selaku RUPS

Persyaratan & tata cara pengangkatan


dan pemberhentian komisaris diatur dgn
Keputusan Menteri
Pengangkatan Anggota Komisaris
berdasarkan pertimbangan

* Untuk mendapatkan anggota komisaris yg


memiliki integritas dan dedikasi yg tinggi
terhdp perkembangan persero;

* Memahami masalah-masalah manajemen


perusahaan yg berkaitan dgn salah satu
fungsi manajemen;

* Memiliki pengetahuan yg memadai di bidang


usaha persero tsb;

* Serta dpt menyediakan waktu yg cukup utk


melaksanakan tugasnya
Tugas komisaris

1. Komisaris bertugas mengawasi Direksi dlm


menjalankan kepengurusan persero serta
memberika nasihat kepada Direksi

2. Dalam anggaran dasar dpt ditetapkan pem-


berian wewenang kpd komisaris utk mem-
berikan persetujuan kpd Direksi dlm me-
lakukan perbuatan hukum tertentu

3. Berdasarkan anggaran dasar atau keputusan


RUPS, Komisaris dpt melakukan tindakan
pengurusan Persero dlm keadaan tertentu
utk jangka waktu tertentu.
Larangan bagi Anggota Komisaris
memangku jabatan rangkap
sebagai

a. anggota Direksi pd BUMN, badan usaha


milik daerah, badan usaha milik swasta,
dan jabatan lain yg dpt menimbulkan
benturan kepentingan;

b. Jabatan lainnya sesuai dgn ketentuan


peraturan perundang-undangan.
Ketentuan masa jabatan
KOMISARIS

Masa jabatan Komisaris adalah 5 th dan


dpt diangkat kembali utk satu kali masa
jabatan

Ketentuan ttg pemberhentian sewaktu-


waktu terhdp anggota Komisaris sama
dgn kettt ttg Direksi
1. PERUSAHAAN UMUM
(PERUM)
Pendirian
PERUM

PRESIDEN
diusulkan

D
I
S
E
T
U
J
U
i
Pendirian PERUM
Memperoleh
Diusulkan oleh Status Badan
Dikeluarkan
Menteri Hukum sejak Peraturan Pemerintah
Usulan dikaji bersama Diundangkannya Tentang
Menteri teknis & PP PERUM Pendirian PERUM tsb
Menteri keuangan
Dgn dasar pertimbangan
Maksud dan tujuan pendirian PERUM
adalah

Menyelenggarakan usaha yg bertujuan :

- utk kemanfaatan umum berupa baik


pelayanan maupun penyediaan
barang dan/jasa yg berkualitas
- dgn harga yg terjangkau oleh
masyarakat
- berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan yg sehat
MENTERI
Adlh menteri yg ditunjuk dan/atau
diberi kuasa utk mewakili pemerintah
selaku pemilik modal pd perum, dan
merupakan organ yg memiliki
kekuasaan tertinggi dlm perum

DEWAN Direksi
PENGAWAS
Adlh organ BUMN yg
Adlh organ Perum yang bertanggung jawab
bertugas melakukan atas pengurusan BUMN
Organ
pengawasan dan mem- utk kepentingan dan
Persero
berikan nasihat kpd tujuan BUMN, serta
Direksi dlm menjalankan mewakili BUMN di dlm
kegiatan Pengurusan maupun di luar
perum pengadilan
Sebagai pemilik modal Menteri Hanya ber-
tanggung jawab sebesar nilai penyertaan
yg disetor dan tdk meliputi harta kekayaan
Negara di luar modal tsb.

Tanggung * atas segala akibat perbuatan


Menteri Tidak hukum yang dibuat PERUM
Jawab Bertanggung
MENTERI jawab
* atas kerugian PERUM melebihi
nilai kekayaan negara yg telah
Kecuali dipisahkan ke dalam PERUM
Apabila
MENTERI

baik langsung maupun tdk langsung dgn


itikad buruk memanfaatkan PERUM semata-
mata utk kepentingan pribadi;

terlibat dalam perbuatan melawan hukum yg


dilakukan oleh PERUM;

angsung maupun tdk langsung secara melawan


hukum menggunakan kekayaan PERUM.
Kewenangan MENTERI
Sebagai organ Perum

1. Menteri memberikan persetujuan atas :

* kebijakan pengembangan usaha Perum


yang diusulkan oleh Direksi
* Kebijakan dimaksud ditetapkan sesuai dgn
maksud dan tujuan Perum ybs dan terlebih
dahulu harus mendpt persetujuan dari
Dewan Pengawas

Kebijakan pengembangan usaha Perum tsb


antara lain : - kebijakan investasi,
- pembiayaan usaha,
- sumber pembiayaannya,
- penggunaan hasil usaha perushn
- dan pengembangan lainnya
2. Menteri memberikan persetujuan atas
tindakan-tindakan Direksi yg telah mendpt
Persetujuan Dewan Pengawas a l :

a. Pemindah tanganan, pembebanan atas


Aktiva tetap Perum;

b. Penerimaan pinjaman jangka menengah/


panjang;

c. Pemberian pinjaman dlm bentuk dan cara


apapun;

d. Penghapuasan piutang macet dan per-


sediaan barang.
Direksi Perum

Pengangkatan& Yg dpt diangkat


Pemberhentian Sbg anggota
Ditetapkan Direksi adlh
oleh

Orang perseorangan yang :

Menteri Sesuai dengan -Mampu melaksanakan perb hk


mekanisme dan kettt
-Tidak pernah dinyatakan pailit
Peraturan perundang-
undangan -Tdk pernah dihukum krn me-
lakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara
Kewajiban anggota Direksi
PERUM

- Wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan per-


hatian secara penuh pd tugas, kewajiban, dan
pencapaian tujuan perum
- Menyiapkan rancangan rencana jangka pan-
jang 5 tahun yg ditandatangani bersama dgn
Dewan pengws dan mendpt pengesahan MENTERI

- Menyiapkan rancangan rencana kerja dan


anggaran perusahaan kpd Menteri utk memperoleh
pengesahan
- Menyampaikan laporan tahunan kpd MENTERI utk
memperoleh pengesahan, 5 bulan setelah th
buku perum ditutup

- Wajib memelihara risalah rapat dan menye-


lenggarakan pembukuan perum
Larangan bagi Anggota Direksi
memangku jabatan rangkap
sebagai

a. anggota Direksi pd BUMN, badan usaha


milik daerah, badan usaha milik swasta,
dan jabatan lain yg dpt menimbulkan
benturan kepentingan;

b. Jabatan struktural dan fungsional lain-


nya pada instansi / lembaga pemerintah
pusat dan daerah ; dan/atau

c. Jabatan lainnya sesuai dgn ketentuan


dlm peraturan pendirian Perum dan ktt
peraturan perundang-undangan.
Kepailitan Perum
1. Direksi hanya dpt mengajukan permohonan
ke PN agar Perum dinyatakan pailit berda-
sarkan persetujuan Menteri.

2. Dalam hal kepailitan terjadi krn :


- kesalahan atau kelalaian Direksi, dan
- kekayaan Perum tdk cukup utk menutupi
kerugian akibat kepailitan tsb, maka
setiap anggota Direksi scr tanggung renteng
bertanggung jawab atas kerugian tsb
3. Anggota Direksi yg dpt membuktikan bahwa
kepailitan bukan krn kesalahan atau kelalaian-
nya tdk bertanggung jawab scr tanggung
renteng atas kerugian tsb.

4. Menteri mewakili Perum utk melakukan tuntu-


tan atau gugatan terhdp Direksi, jika krn tinda-
kannya tsb telah menimbulkan kerugian bagi
Perum
Dewan Pengawas Perum

Pengangkatan& Yg dpt diangkat


Pemberhentian Sbg anggota
Ditetapkan Direksi adlh
oleh

Menteri Sesuai dengan Orang perseorangan yang :


mekanisme dan kettt
-Mampu melaksanakan perb hk
Peraturan perundang-
undangan -Tidak pernah dinyatakan pailit

Ketentuan lain ttg -Tdk pernah dihukum krn me-


Dewan Pengawas pd lakukan tindak pidana yang
Prinsipnya sama dgn merugikan keuangan negara
Kett ttg komisaris pd PT
SATUAN PENGAWASAN INTERN,
KOMITE AUDIT, DAN KOMITE LAIN

Tugas Satuan Penga-


SATUAN Wasan Intern (SPI) :
PENGAWASAN Tugas
SPI
INTERN -Membantu Dirut dlm melak-
sanakan pemeriksaan intern
Pembentukan
keuangan dan pemeriksaan
SPI operasional BUMN,

-Satuan pengawasan intern -menilai pengendalian, peng-


dibentuk sebagai aparat lolaan dan pelaksanaannya
pengawas intern persh BUMN pd BUMN ybs, serta

-Dipimpin oleh seorang kepala -Memberikan saran-saran


yg bertanggung jawab kpd perbaikannya.
Direktur Utama
Komite Audit dan Komite Lain

Komisaris
& Dewan Wajib Komite Audit/
Pengawas membentuk Komite lain
BUMN
tugas

Fungsi
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil
udit yg dilakukan oleh SPI, maupun
uditor eksternal,
Memberikan rekomendasi mengenai Membantu
enyempurnaan sistem pengendalian Komisaris & Dewan
manajemen serta pelaksanaannya, Pengawas dlm me-
Memastikan telah terdpt prosedur review laksanakan tugasnya
g memuaskan
Mengidentifikasi hal-hal yg memerlukan
erhatian komisaris dan Dewan pengawas
PEMERIKSAAN EKSTERNAL

(1) Pemeriksaan laporan keuangan


perusahaan dilakukan oleh auditor
eksternal yg ditetapkan oleh RUPS
utk Persero & oleh Menteri utk Perum

(2) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


berwenang melakukan pemeriksaan
terhdp BUMN sesuai dgn ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pemeriksaan laporan keuangan
(financial audit) perusahaan dimaksudkan

untuk

- Memperoleh opini auditor atas kewajaran


Laporan keuangan dan perhitungan
tahunan perusahaan ybs.

- dan Opini Auditor dimaksud diperlukan oleh


pemegang saham / Menteri antara lain dlm
rangka pemberian acquit et decharge Direksi
dan Komisaris/Dewan Pengawas perusahaan

Utk PT pemeriksaan dilakukan oleh akuntan


publik
RESTRUKTURISASI DAN PRIVATISASI

RESTRUKTURISASI

Pengertian

Restrukturisasi
adalah upaya yg dilakukan dalam rangka
penyehatan BUMN yg merupakan salah
satu langkah strategis utk memperbaiki
kondisi internal perusahaan guna mem-
perbaiki kinerja dan meningkatkan nilai
perusahaan
Maksud dan tujuan Restrukturisasi

Maksud

Restrukturisasi dilakukan dgn maksud :


- utk menyehatkan BUMN, agar
- beroperasi scr efisien, transparan,
dan profesional

Tujuan Tujuan restrukturisasi adalah untuk :

a. Meningkatkan kinerja dan nilai perushn


b. Memberikan manfaat berupa dividen
dan pajak kpd negara;
c. Menghasilkan produk dan layanan dgn
harga yg kompetitif kpd konsumen; dan
d. Memudahkan pelaksanaan privatisasi.
Ruang Lingkup Restrukturisasi
meliputi

Restrukturisasi BUMN meliputi :

a. Restrukturisasi Sektoral, dan


b. Restrukturisasi perusahaan / korporasi

Restrukturisasi Sektoral disesuaikan dgn


kebijakan sektor dan/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan
b. Restrukturisasi perusahaan/korporasi meliputi:

1) peningkatan intensitas persaingan usaha,


terutama disektor-sektor yg terdpt mono-
poli, baik yg diregulasi maupun yg alamiah;

2) penataan hubungan fungsional antara pe-


merintah selaku regulator dan BUMN selaku
badan usaha, termasuk di dalamnya pene-
rapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yg baik dan menetapkan arah dlm rangka
pelaksanaan kewajiban pelayanan publik;

3) restrukturisasi internal yg mencakup


keuangan, organisasi / manajemen, operasi-
onal, sistem, dan prosedur
Privatisasi

Pengertian

Privatisasi :
adalah penjualan saham Persero,
baik sebagian maupun seluruhnya,
kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai
perusahaan, memperbesar manfaat
bagi negara dan masyarakat, serta
memperluas pemilikan saham oleh
masyarakat
Maksud dan Tujuan Privatisasi
Maksud

Privatisasi dilakukan dgn maksud untuk :

a. Memperluas kepemilikan masyarakat atas


persero;
b. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
perusahaan;
c. Menciptakan struktur keuangan dan
manajemen keuangan yg baik / kuat;
d. Menciptakan struktur industri yg sehat
dan kompetitif;
e. Menciptakan Persero yg berdaya saing dan
berorientasi global;
f. Menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro,
dan kapasitas pasar
Tujuan
privatisasi

Privatisasi dilakukan dgn tujuan :

- meningkatkan kinerja dan nilai


tambah perusahaan, dan
- meningkatkan peran serta masyarakat
dlm pemilikan saham Persero

Prinsip
Privatisasi

Privatisasi dilakukan dgn memperhatikan

prinsip-prinsip transparansi, kemandirian,


akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran
Persero yg dpt diprivatisasi harus
Sekurang-kurangnya memenuhi
kriteria
a. Industri/sektor usaha yg kompetitif
yakni industri/sektor usaha yang pada
dasarnya dpt diusahakan oleh siapa saja,
baik BUMN maupun swasta.
Tegasnya sektor tsb tdk semata-mata
dikhususkan utk BUMN

b. Industri/sektor usaha yg unsur teknologi-


nya cepat berubah
yakni industri/sektor usaha kompetitif
dgn ciri utama terjadinya perubahan tek-
nologi yg sangat cepat dan memerlukan
investasi yg sangat besar utk mengganti
teknologinya
Persero yg tdk dpt diprivatisasi
adalah

a. Persero yg bidang usahanya berdasarkan


ketentuan peraturan perundang-undangan
hanya boleh dikelola oleh BUMN

b. Persero yg bergerak di sektor usaha yg


berkaitan dgn pertahanan dan keamanan
negara
c. Persero yg bergerak di sektor tertentu yg
oleh pemerintah diberi tugas berkaitan
dgn kepentingan masyarakat
d. Persero yg bergerak di bidang usaha sum-
ber daya alam yg scr tegas dilarang utk
diprivatisasi
Privatisasi dilaksanakan dengan cara

a. Penjualan saham berdasarkan ketentuan


pasar modal;

b. Penjualan saham langsung kpd investor;

c. Penjualan saham kpd manajemen dan/


atau karyawan ybs.

Anda mungkin juga menyukai