Arun S, et al
Pediatric Nephrol, 2009
Pembimbing:
dr. Kadek Suarce, Sp. A
4
Populasi dan Sampel
Double-blind randomised clinical trial.
Bulan Juni 2004 sampai Mei 2006.
Sample : Anak berumur 1-16 tahun dengan sindrom nefrotik sensitif
steroid relaps sering dan relaps jarang dilakukan di bagian
Nefphrology dan Gastroenterology institute medis di New Delhi,
India.
Total sample 81 pasien. Sampel secara stratified dan blok
randomization dibagi menjadi dua kelompok : kelompok relaps
sering (n=52) dan kelompok relaps jarang (n=29) kemudian di
kelompokan menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Kedua kelompok dimatching meliputi umur saat didiagnosa SN,
umur, jenis kelamin, pengobatan adekuat, relaps, dosis kumulatif
prednisolon, serum zinc, serum kreatinin, serum albumin.
MATERIAL DAN METODE
Inklusi Eksklusi
Anak berumur 1-16 Malnutrisi berat
tahun dengan sindrom
nefrotik sensitif steroid
relaps sering dan relaps Penyakit kronis (TBC)
jarang
8
MATERIAL DAN METODE
Intervensi
Kedua kelompok sama-sama mendapat terapi
prednisolon dengan dosis 2mg/kgbb/hari
sampai remisi kemudian di berikan
1,5mg/kgbb/hari selama 4 minggu alternatif.
Terapi di hentikan jika sudah tidak ada
kekambuhan.
Pada relaps sering dosis prednisolon di
kurangi bertahap 0,25mg/kg setiap 4 minggu
sampai 0,75mg/kg untuk 12 bulan.
pada kelompok intervensi diberikan juga zink
sulfat 10 mg/5 ml 1 kali sehari, 1-2 jam
sebelum makan selama 12 bulan, dilakukan
follow up pada bulan 1, 3, 6, 9 dan 12 bulan.
MATERIAL DAN METODE
Intervensi
Tujuan Primer : kadar
proteinuria
Tujuan Sekunder : kadar
zinc serum, kadar serum
interferon dan IL-2 reseptor
dan IL-4 dengan ELISA
MATERIAL DAN METODE
Tes Laboratorium dan Alat Pengukuran
Kadar proteinuria dengan dipstik pada bulan 1,3,6,9 dan 12. Kadar serum zinc dan kadar
serum interferon, IL-2 dan IL-4 dengan ELISA diukur saat awal masuk dan saat follow up
pada kedua kelompok. Dengan spectrophometry (GBS avanta FS 3000 flamemeter)
<65mircrogram/dl.
Etika
Informed Consent diberikan pada seluruh orang tua dari sampel penelitian.
Analisa Statistik
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Stata ver. 9.0 (StataCorp, College
Station, TX).
Berdasarkan jurnal Hodson M dkk relapse rate 1.60.8, 41 sampel pergrup menunjukkan
berkurang 30% pasien SSNS relaps yang di terapi. Power 80%, alpha error 5%.
Data dinyatakan sebagai mean standard deviation (SD) dan perbedaan antara mean
dengan 95% confidence interval (CI); Ukuran efeknya dinyatakan sebagai risk ratio (RR).
Metode proporsi waktu Cox digunakan untuk menentukan rasio hazard (HR) dan analisis
berbasis waktu untuk jumlah relaps.
Nilai P<0,05 dianggap signifikan.
HASIL
HASIL
HASIL
DISKUSI
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pasien dengan SSNS yang menerima
suplementasi zinc dapat mengurangi kekambuhan dan kemungkinan remisi yang
lebih tinggi.
Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa pasien anak dengan sensitive steroid
nephrotic syndrome mengalami kekambuhan disebabkan karena rendahnya serum
zinc dalam darah.
Pada penelitian ini menunjukkan adanya sedikit pengurangan infeksi atau
kekambuhan walaupun tidak signifikan.
Population
Anak umur 1-16 tahun dengan sindrom
nefrotik sensitif steroid
Outcome
Pemberian zink oral pada anak dengan SSNS
dapat menurunkan kekambuhan.
TERIMA KASIH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ventilator associated pneumonia merupakan pneumonia yang terjadi
pada pasien yang mendapat ventilasi mekanik 48 jam sejak
pemasangan ventilator (CDC, 2015).
UMUR
MENCEGAH VENTILATOR JENIS KELAMIN
ASSOCIATED STATUS GIZI
PNEUMONIA (VAP) INDIKASI INTUBASI
DIAGNOSIS KLINIS
: Variabel yang diteliti
Suami Perokok
Berat Badan Lahir
Rendah (Kasus)
Subyek
Suami Tidak Penelitian
Perokok Neonatus di
MEMENUHI Ruang
KRITERIA Perinatologi
INKLUSI RSUD
&EKSKLUSI Wangaya
Kota
Suami Perokok Denpasar
(Sampel)
Berat Badan Lahir
Normal (Kontrol)
Suami Tidak
Perokok
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di Ruang Perinatologi RSUD
Wangaya Kota Denpasar.
Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2017
sampai jumlah sampel terpenuhi.
4.3 Populasi Penelitian
Keterangan:
n: Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
z: Tingkat kemaknaan [ditetapkan] ( = 1,96)
z: power [ditetapkan] ( = 0,842)
P2: [dari pustaka] (0,623)
4.4.1 Besar sampel penelitian
Berdasarkan rumus diatas maka didapatkan sampel sebesar:
n1=n2
Variabel tergantung
Berat Badan Lahir Rendah
Variabel perancu
Kelainan janin, kelainan kongenital pada bayi,
kelainan plasenta.
4.6 Definisi Operasional Penelitian
Neonatus
Bayi baru lahir yang usianya berada diantara 0 bulan (hari) sampai
dengan 28 hari dihitung dari tanggal lahirnya
BBLR
Bayi dengan berat badan lahir 1500 gram s/d < 2500 gram
Suami Perokok
Pria yg menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri)
yang merokok (menghisap gulungan tembakau yang
dibungkus dengan kertas) setiap hari untuk jangka waktu
minimal 6 bulan selama hidupnya.
4.6 Definisi Operasional Penelitian
Preeklampsia
sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat
vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai dengan peningkatan
tekanan darah dan proteinuria.
Eklampsia
ditemukan kejang-kejang pada penderita pre-eklampsia, yang juga
dapat disertai koma.
Hipertensi Kehamilan
dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu
(akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih awal
terjadi.
4.7 Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Dokumentasi
Alat pengumpul data untuk mencatat data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Data yang dapat diperoleh dengan alat dokumentasi dalam penelitian ini, berupa
data mengenai neonatus yang dirawat di Ruang Perinatologi RSUD Wangaya
selama periode penelitian.
3. Kuesioner
Lembar yang berisi karakteristik responden yang meliputi identitas, kuantitas dan
kualitas dari banyaknya rokok, berat badan lahir rendah di ruang perinatologi
RSUD Wangaya
4.8 Alur Penelitian
Pasien neonatus dengan BBLR
Ananlisis data
4.9 Analisa Data
1. Tabulasi data
2. Data entry