Alat
reproduksi
jantan
Alat
reproduksi
betina
Alat Reproduksi Jantan Alat Reproduksi Betina
Benang sari (stamen) terdiri Putik (pistilus) terdiri
atas :
dari :
a. tangkai putik
a. tangkai sari (filamen) (stilus)
b. kepala sari (antera) terdiri b. kepala putik
(stigma)
atas 4 kantong sari c. bakal buah
(Sebagai gamet jantan, (ovarium) di
yaitu serbuk sari (pollen) dalam bakal
buah terdapat
bakal biji (ovule)
(Sebagai gamet
betina)
Perkembangan Organ Reproduksi
Jantan Betina
Mikrosporogenesis Megasporogenesis
Mikrogametogenesis Megagametogenesis
Mikrosporogenesis
Perkembangan
gamet jantan,
dimulai dari
pembentukan
polen dalam anter.
pembentukan polen
polen
yang dimulai dari
pembentukan
mikrosporangium
(kantung polen).
Mikrosporangium
(Kantung spora)
fungsi menghasilkan mikrospora/ polen
terbentuk karena adanya jaringan sporogen,
lokulus kantung spora dan lapisan dinding
khusus.
mikrosporangium kemudian membentuk
antera
Antera
Teka terdiri dari jar.
Tapetum, jar, endotasium
Antera terdiri dari 2 ruang dan sporogonium
sari (teka)
Teka terdiri 2 ruang kecil
(lokulus)
tapetum
endotesium
sporogonium
Sel Pariental Primer Sel Sporogen Primer
Berasal dari sel sel arkesporial Berasal dari Sel-sel arkesporial yg
yg membelah secara periklinal yg membelah secara periklinal yg arahnya
arahnya ke luar. ke dalam.
mengadakan pembelahan secara Sel sporogen primer berfunsi sebagai sel
induk spora, kemudian mengadakan
periklinal dan antiklinal,
pembelahan meiosis menghasilkan butir
membentuk 2 5 lapis dinding polen.
kepala sari yang konsentris.
kemudian berkembang menjadi
sel parietal skunder, yang
membelah secara periklinal
membentuk epidermis, lapisan
dalam, lapisan tenngan, dan
tapetum
SKEMA
Epidermis Arkesporium
Sel sporogen
sekunder
Endotesium Lap..tengah Lap..tengah Tapetum
atas bawah
Endotesium
Meiosis
Epidermis
Perkembangan Mikrosporangium dan
Mikrosporogenesis
Lapisan luar
Sel sporogen
JARINGAN MERISTEM primer
DI BAWAH ARKESPORANGIUM /
PROTODERM ARKESPORIAL
Lapisan dalam
Sel parietal primer
TAPETUM
POLEN PADA STADIUM BERINTI SATU DISEBUT MIKROSPORA.
keluar nya serbuk sari apabila endotesium sudah kehilangan
air,
endotesium akan mengecil/mengkerut, maka anther akan
terbuka.
Lapisan tengah:
- sel-selnya pipih
- setelah polen bermeiosis, lapisan tengah akan
hancur
Tapetum:
Sel-selnya homogen dan mempunyai 2 tipe sel, yaitu:
tipe amoeboid dan tipe sekresi.
1. Tipe amoeboid
terdiri dari organel-organel yang tidak larut yang
mengisi ruang anter,
selama polen berkembang akan bergerak
diduga mengandung enzim.
2.Tipe sekresi
Fungsi tapetum:
untuk mengalirkan nutrisi selama polen
berdiferensiasi
Gambar mikrosporogenesis
Inti
generatif
tahap awal perkembangan
generasi gametofit jantan
Inti
mikrospora terus vegetatif
berkembang
selama gametogenesis inti
serbuk sari membelah
menghasilkan inti vegetatif
dan inti generatif (sel
vegetatif > sel generatif)
Sel Generatif
Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan biji
tertutup, atau
Jatuhnya serburi langasung pada bakal biji untuk tumbuhan biji terbuka
Penyerbukan dapat terjadi dengan
berbagai perantara :
Perantara angin
(anemogami)
terjadi bila butir
serbuknya amat
ringan,kecil dan kering.
Contoh :
pada pinus, damar,
rumput- rumputan,
tanaman jagung
b. Perantara air
disebut hidrogami.
Contoh :
pada tanaman air.
c. Perantara hewan
disebut zoogami.
Bila serangga (
entomogami)
burung (ornitogami)
siput (malakogami)
kelelawar
(kiroptorogami)
Fertilisasi dapat terjadi jika :
Butir serbuk sari dan kepala putik
berasal dari jenis yang sama
Butir serbuk sari dan kepala putik
sama-sama dalam keadaan masak dan
siap untuk fertilisasi
Angiospermae Fertilisasi Ganda
Dalam buluh serbuk sari
terdapat 2 gamet jantan
Butir serbuk sari Membentuk buluh yg menembus stilus dan
tertimbun pada stigma serbuk sari mencapai bagian atas
ovarium, mendekati
ovulum
3. ENDOSPERM HELOBIAL :
Inti endosperm primer bergerak ke ujung kalaza, kemudian membelah
menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Sel yang kecil pada kalaza tetap tidak
membelah atau dapat membelah 1 atau 2 kali, dapat tetap sebagai inti bebas atau
kadang-kadang menjadi seluler. Sel yang besar pada ujung mikropil akan membentuk
inti bebas.
EMBRIOGENESIS VAKUOLA
BESAR DALAM
DORMAN OVUM
FERTILISASI ZIGOT MENGHILANG
INTI
& SITOPLASMA
ENDOSPERM
MENJADI
MEMBELAH
HOMOGEN
SEL BASAL
MEMBELAH GENUS TERTENTU, SEL BASAL
TRANSVERSAL TIDAK MEMBELAH, TETAPI
MEMBESAR SEPERTI KANTONG
Gb. Embriogenesis pada Arabidopsis thaliana
Merah muda : bagian basal
Kuning : bagian terminal/apikal
Bedasarkan perbedaan perkembangan proembrio sampai
tahap 4 sel, embrio dikotil dikelompokkan menjadi 5 tipe,
yaitu:
a. Sel terminal membelah secara longitudinal
Sel basal tidak atau sedikit berperan dalam pembentukan Tipe Crucifer
Sel basal dan sel terminal berperan dalam pembentukan embrio Tipe
Astertad
jantan
strobilus
Tahapan:
Memiliki sel protalus jantan
strobilus
Tahapan:
Pembuahan peristiwa
penyatuan salah satuinti
PEMBUAHAN sperma dari pollen tube
dengan inti telur dari
embryo sac.
Macam-macam polinasi
Asal serbuk sari perantara
Autogamy Anemophyli
(Angin)
Geitonogamy
Hydrophyli
(Air)
Allogamy
Hybridogamy Zoidiophyli
(Hewan)
Polinasi
Fertilisasi
Penyerbukan Gymnospermae
Penyerbukan
Angiospermae
PERBEDAAN ALAT REPRODUKSI
Tumbuhan Lumut
Gametofit Sporofit
Tumbuhan Sporangium
lumut
Gamet Spora
Jantan Betina
(anteredium) (arkegonium)
Tumbuhan Paku
Gametofit Sporofit
Tidak
dominan
menonjol
protalium sporangium
Gamet spora
Jantan Betina
(anteredium) (arkegonium)
Gmnospermae
Strobilus jantan
Jantan mikrosporofil
Strobilus betina
Betina megaspora
Angiospermae
Jantan Betina
Mikrospora Makrospora
Kantong
Serbuk Sari
embrio
Gamet Jantan
Inti sel telur