Metode mekanis:
kap serviks (cervical cap)
diafragma
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intra Uterine Device (IUD)
Metode hormonal:
Pil KB
Implant / susuk KB
Suntikkan KB
Kimiawi:
Suppositorial
Jelly / cream / pasta
Tissue
Tablet berbusa
Aerosol
Metode operatif:
Medis Operatif Wanita (MOW) / Tubektomi
Medis Operatif Pria (MOP) / Vasektomi
Berdasarkan tujuan pemakaiannya:
x x x x x x x
x
Metode Pengamatan Lendir Serviks (Metode
Ovulasi)
Mekanisme kerjanya: menentukan masa subur dengan mengukur
tingkat keenceran lendir serviks
Kelemahannya: keterbatasan mata
Keunggulannya: tanpa efek samping
Angka kegagalan: tidak diketahui
Sanggama Terputus (Coitus Iinteruptus)
Mekanisme kerjanya:
Interval menyusui < 4 jam, atau minimal bayi menyusu 6 kali sehari
masing-masing payudara kanan dan kiri secara bergantian.
Bayi hanya mendapat ASI atau sebagian besar ASI.
Tidak diperkenankan ada jeda waktu berhenti menyusui sejak bayi lahir
sampai enam bulan berikutnya.
Tidak ada perdarahan pervaginal sejak selesainya masa nifas.
Kelemahannya: bayi malas menyusu, ibu malas menyusui, ibu bekerja,
ASI tidak keluar
Keunggulannya: dapat dilakukan kapan saja, tanpa biaya
Angka kegagalan: + 1%
METODE KONTRASEPSI MODERN
Hormonal
Pil: Pil kombinasi dan Pil KB mini
Suntikkan KB
Implant/ susuk KB/ Norplan
2. Spermatizide (Kimiawi)
Tissue KB
Jelly, pasta
Tablet berbusa
Suppositoria
3. Mekanis
Kondom
AKDR (IUD)
Diafragma
Kap cervik (cervical cap)
Kondom wanita
4. Medis operatif
Tubektomi (MOW): dengan operasi pada tuba
Diikat kemudian dipotong
Dibakar (cauterized)
Dijepit
Diikat melengkung
Disuntikkan zat kimia yg dapat mengeras dan dapat meleleh kembali
b.Vasektomi (MOP): dengan operasi pada vas deverens dengan cara yang sama dengan MOW
PIL KB KOMBINASI
Dua orang Amerika Picus dan Rock mengkombinasikan progesteron dan
estrogen untuk membuat pil, suatu metode pencegahan kehamilan yang
paling efektif, karena Pil mencegah ovulasi sebagaimana kehamilan
mencegah ovulasi.
Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron. Hormon
progesteron akan mencegah produksi Follicle Stimulating Hormon (FSH)
sehingga tidak ada sel telur yang masak. Hormon estrogen akan membantu
pembentukan endometrium, rayaitu membran mucosa yang melapisi
dinding bagian dalam uterus/rahim.
Di bawah pengaruh kedua hormon tersebut, endometrium terbentuk
tetapi karena tidak ada sel telur yang masak maka tidak akan ada
kehamilan, meskipun ada sel spermatozoa yang masuk ke dalam rahim.
Cara pemakaian Pil KB:
Sakit Kepala
Mual
Berdebar-debar
Pengencangan patudara
Peningkatan berat badan
Menurunkan banyaknya air susu ibu
Tekanan darah tinggi
perdarahab antar menstruasi (breakthrough bleeding)
Penyumbatan pembuluh darah -- jarang terjadi
Sedikit meningkatkan risiko untuk mendapatkan kanker serviks
Kontraindikasi Pil KB:
Kira-kira 10% para pemakainya tidak meneruskan cara ini karena ketidakteraturan
haid
Pemasangan dan pengambilan susuknya memerlukan prosedur pembedahan
Kalau tidak meneruskan cara ini batang-batang implant harus dilepas
Wahananya adalah gelatin yang larut air dan mencair dengan mudah
dalam badan. Baik dipakai oleh wanita yang kering vaginanya.
TABLET BERBUSA
Tablet ini dimasukkan ke dalam vagina, akan berbusa dan busa ini
akan masuk ke celah-celah yang kecil yang mungkin mengandung
spermatozoa. Sayang sekali kegagalannya agak tinggi yaitu sekitas
22,5 kehamilan / 100 wanita / tahun.
SUPPOSITORIA KIMIAWI
Mudah memakainya
Murah
Cukup efektif
Dapat diperoleh tanpa resep dokter
Dapat melindungi dari penyakit tertentu yang ditularkan lewat
hubungan seksual.
Tidak mempunyai efek samping pada tubuh
Suatu cara dimana pria ikut bertanggung jawab dalam upaya
pencegahan kehamilan.
Kerugian Kondom:
Dapat disimpan sampai 5 tahun, tetapi dapat rusak lebih cepat kalau
disimpan di tempat yang panas, terkena sinar matahari, atau lembab
dan akan mudah sobek kalau sudah rusak atau diperlakukan kasar
Pemakaiannya dirasakan mengganggu kegiatan sanggama
Beberapa pemakainya mengatakan dapat mengurangi kenikmatan
seksual.
Kontra indikasi Kondom:
Setiap pria dapat memakai kondom kecuali dia atau pasangannya
rentan (alergi /sensitif) terhadap lateks.
Pemilihan Kondom:
Kondom tersedia dalam berbagai ukuran, tebal, warna dan
lubrikasi. Sebaiknya menggunakan kondom yang ujungnya memakai
reservoir.
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
ATAU INTRA UTERINE DEVICE (IUD)
Bentuk AKDR telah disesuaikan berulang kali, untuk menurunkan
tingkat kegagalannya dan mengurangi efek sampingnya. Walaupun
demikian, masih selalu ada wanita yang merasa tidak puas akan efek
sampingnya.
Kira-kira 10-15% pemakai AKDR akan menghentikan
pemakaiannya karena nyeri, haid tidak teratur, atau haid terlalu
banyak. Sekitar 5-15% AKDR-nya akan copot spontan, dan pada
wanita yang dipasang segera setelah melahirkan tingkat ekspulsinya
makin tinggi lagi.
Macam AKDR:
Kerugian AKDR:
Haid banyak atau spotting, biasanya pada bulan pertama pemakaian
Kram dan nyeri
Dapat terjadi kehamilan diluar kandungan atau abortus spontan. Kematian ibu yang
dikaitkan dengan pemakaian AKDR adalah kalau terjadi abortus septik spontan yang
gejalanya seperti pilek, menggigil, demam, nyeri otot, mual, dan muntah
Penyakit inflamasi pelvik
Kontra indikasi AKDR: