Dosen Pengampu :
Ir. Herry Santoso, M.T.
Asisten :
1. Hari Wisnu Murti
2. M. Kurnia Tri Wardana
PENGERTIAN
Distilasi merupakan metode operasi pemisahan
suatu campuran homogen (cairan-cairan
saling melarutkan), berdasarkan perbedaan
titik didih atau perbedaan tekanan uap murni
(masing-masing komponen yang terdapat
dalam campuran) dengan menggunakan
sejumlah panas sebagai tenaga pemisah
atau Energy Separating Agent (ESA).
Skema Distilasi
Distilasi Batch dengan sistem refluk
Untuk meningkatkan efisiensi pemisahan, distilasi dapat
dioperasikan dengan sistem refluk. Sistem refluk dimaksudkan
untukmemberi kesempatan sebagian cairan hasil kondensasi
uap yang keluar dari puncak kolom agar dapat mengadakan
kontak ulang kembali dengan fasa uapnya di sepanjang kolom.
Dengan demikian:
1. Secara total, waktu kontak antar fasa semakin lama
2. Perpindahan massa dan perpindahan panas terjadi kembali
3. Distribusi suhu, tekanan, dan konsentrasi disetiap fasa
semakin uniform
4. Terwujudnya keseimbangan semakin didekati
Pengaruh perbandingan refluk
terhadap komposisi distilat
Terhadap kolom yang sudah ada, komposisi
komponen ringan yang terdapat dalam distilat
meningkat dengan semakin besarnya perbandingan
refluk. Pada proses pemisahan secara distilasi,
peningkatan komposisi komponen ringan dalam
distilattidak pernah mencapai satu. Khusus untuk
campuran etanol-air, komponen etanol dalam distilat
tidak akan mencapai komposisi azeotropnya,
sedangkan komposisi komponen ringan diatas
komposisi umpan.
FILTRASI
TUJUAN
Menentukan dan mengukur parameter-parameter dalam
peristiwa fluidisasi
Membuat kurva hubungan pressure drop vs laju alir
Menentukan kecepatan fluidisasi minimun dengan
perhitungan maupun percobaan
KONSEP
Untuk transportasi
Heat Exchanger
Adsorpsi
Dalam proses pencampuran padatan
Coating logam
Tujuan Percobaan
Mampu menjelaskan variabel operasi kristalisasi
(derajat supersaturasi larutan, flow rate feed,
kecepatan pendingin, CSD produk, dll)
Mampu merakit dan mengoperasikan alat
percobaan MSMPR kristaliser dengan
pendinginan larutan
Mempu mengambil data percobaan secara benar
dan mengolah, menyajikannya dlm bentuk grafik
hub flow rate/ derajat supersaturasi dengan berat
produk serta grafik CSD dari produk kristal
Kristalisasi??
Proses pembentukan partikel-partikel zat
padat dalam suatu fase homogen
APLIKASI :
Industri makanan
WETTED WALL COLUMN
DOSEN PENGAMPU :
Ir. Hantoro Satriadi, M.T.
ASISTEN :
Luh Astla Diva
Jefri Pandu Hidayat
Praktikum WWC (Wetted Wall Column)
merupakan praktikum yang membahas tentang
perpindahan massa antar fasa, yaitu gas, dan
cairan. Pada praktikum ini akan didapatkan
besarnya koefisien perpindahan massa (Kgl),
kondisi operasi (temperatur, tekanan, laju alir
udara, dan laju alir air) yang mempengaruhi
besarnya kgl dan nilai bilangan tak berdimensi
yaitu pengaruh bilangan Reynold terhadap
bilangan Sheerwood
Tujuan Percobaan :
Dosen Pengampu :
Dr. Hadiyanto, S.T., MSc.
Asisten:
MAHADHIKA WASKITO T
NOVIAR TRIASTUTI
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mampu merangkai dengan benar hubungan rangkaian searah maupun lawan arah.
2. Dapat menghitung luas perpindahan panas (Ao&Ai) berdasarkan data ukuran pipa.
3. Mampu menghitung nilai Uo dan Ui berdasarkan neraca panas.
4. Mampu menghitung Uc dan Ud.
5. Mampu menggambar grafik hubungan (flowrate/suhu/jenis aliran) vs U (Uc, Ud, Uo, Ui).
6. Mampu mencari koefisien , p, q, dan hubungan persamaan perpindahan panas yang
digunakan dengan bilangan Nusselt, Reynold, dan Prandtl berdasarkan rumus:
=
7. Mampu menggambar grafik hubungan (flowrate/suhu/jenis aliran) vs Rd
8. Mampu memberikan rekomendasi terhadap heat exchanger yang digunakan
berdasarkan nilai Rd yang didapat.
Perpindahan panas adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang kecepatan perpindahan panas
diantara sumber panas (hot body) dan penerima panas
(cold body). Salah satu hubungan ini adalah untuk
membantu kita dalam perancangan alat yang
berhubungan dengan panas, misalnya cooler, heater,
condenser, reboiler, dan evaporator.
Prinsip percobaan tersebut adalah akan mencari
besarnya overall heat transfer coefficient (U) pada alat
tersebut dengan berbagai variasi kecepatan fluida
panas maupun fluida dingin yang dialirkan pada heat
enchanger tersebut.
Alat perpindahan panas yang umum dipakai adalah shell
and tube heat exchanger karena :
Memiliki luas permukaan perpindahan panas per
satuan volume yang besar
Ukuran relatif kecil terhadap hot dry yang besar
Untuk area yang kecil cukup dengan double pipe
Aliran fluida dapat diatur dengan co-current maupun
counter current
Terjadi perpindahan panas secara konveksi (antara shell
dan fluida) dan konduksi (antara dinding-dinding shell).
Sampai Bertemu di praktikum Perpan
otkundip.wordpress.com