Prostat
STRUKTUR DAN FUNGSI NORMAl
RADANG
ATROFI
HIPERPLASIA
TUMOR / NEOPLASMA
STRUKTUR DAN FUNGSI NORMAL
- zone anterior,
(sesuai dengan lobus anterior) terutama terdiri atas stroma
fibromuskuler dengan hanya sedikit kelenjar.
- zone perifer ,
( lobus lateral dan posterior), 70% masa glandular prostat
tempat kebanyakan ( 70%) adenokarsinoma prostat
- zone sentral
( lobus tengah , terpisah dari zone perifer oleh trabekula
fibrosa) , diantara dan mengelilingi duktus ejakulatorius dalam
perjalanannya ke verumontanum.25% masa glandular prostat ,
resisten terhadap inflamasi dan juga relatif resisten terhadap
transformasi maligna ( hanya 5% karsinoma berasal dari zone ini )
- zone transisi,
(anterior zone ,sentral dan medial zone perifer).
5-10 % volume prostat normal. 25% karsinoma berasal dari zone
ini, frekuensi ini terhitung relatif tinggi ( perbandingan volume
prostat normal dengan kejadian karsinoma tidak seimbang.) Kebanyakan
karsinoma yang ditemukan secara kebetulan/insidental pada reseksi
transuretral berasal dari zone ini.
- Mikroskopis :
neutrofil dan debris nekrotik dalam duktus,
acinus dan stroma di sekitarnya. nekrosis
epitel duktus dan asinus. mikroabses dengan
destruksi kelenjar prostat dan stroma.
Prostatitis kronik
- Spektrum :
prostatitis kronik bakterial,
prostatitis kronik abakterial/idiopatik,
prostatitis granulomatosa dianggap terpisah.
- Sering ditemukan
- paling banyak > 50 tahun.
- Sering berhubungan dengan infeksi saluran kemih
rekuren.(k2 didahului prostatitis akut). timbul perlahan-lahan tanpa
disadari, sering tanpa gejala atau disertai disuria, sering kebelet,
hematospermia dan nyeri punggung bawah ( low back pain ), perineum dan
testis.
Bacterial
Mycotic
Histoplasma
Aspergillus
Candida
Mycobacterial
In systemic tuberculosis (3-12% in all TBC)
In urogenital tuberculosis (75 - 95%)
Complication in BCG immunotherapy in
bladder cancer
Prostatic atrophy
- Makroskopik :
prostat membesar dan bertonjol-tonjol, keras , kenyal,
berat > 50 gram. Pada penampang berbagai nodul,
sedikit cairan menyerupai susu. Kadang-kadang
berkista-kista.
Gross appearance of infarct of prostate. The lesion has a
bright red color and bulges on the cut surface. Nodular
hyperplasia is also present.
Gross appearance of nodular hyperplasia in material
obtained from suprapubic prostatectomy. Note the
multinodular appearance and the admixture of solid and
microcystic areas.
Mikroskopik :
hiperplasia asinus ,stroma (muscular dan
fibrovaskular ) dalam perbandingan bervaiasi.
edema stroma, dan inflamasi periduktal
sering (+), nekrotik & perdarahan di tepi
(akibat gangguan mekanik desakan ),
metaplasia skuamosa pada duktus dan
asinus pada tepi infark.
Whole mount of nodular hyperplasia of prostate, showing
nodular configuration and cystic changes.
Nodular hyperplasia of prostate, with cystic dilatation
of the glands. Characteristically, the epithelium is tall
on one side and flattened on the other
Prominent metaplastic changes at the edge of a prostatic
infarct. These are sometimes overdiagnosed as
carcinoma.
Komplikasi :
Adenocarcinoma (98%)
Mesenchymal tumours (2%)
TUMOR
Karsinoma
- AS. kanker yang paling sering ditemukan pada pria, sebagai
penyebab kematian akibat kanker pada pria. Di Indonesia
,frekuensi pada tahun 1988, menduduki peringkat ke 6 ( 4,09%).
- Terutama usia >50 tahun, insiden puncak pada usia 60-85 thn.
- Etiologinya belum diketahui.
- Diagnosis klinik
- pemeriksaan colok dubur ( DRE= digital rectal examination)
- kadar PSA (prostate spesifik antigen) dalam serum.
- kadar asam fosfatase, khususnya yang berasal dari prostat
( PSAP=prostate-spesific acid phosphatase).untuk diagnostik
karsinoma prostat, terutama stadium awal, PSA lebih sensitif
daripada PSAP, tetapi PSAP lebih spesifik daripada PSA.
- tersangka keganasan , dapat dilakukan biopsy aspirasi jarum halus
(BAJH)/fine needle aspiration biopsy(FNAB) untuk pemeriksaan
sitologi ,atau biopsi teras (core biopsy) untuk pemeriksaan
histologik.
GAMBARAN KLINIS
cellular size
cytoplasma (clear vs granular)
nuclear size
variation in nuclear shape and size
nuclear vacuoles
mitoses
nucleoli
Gross appearance of prostatic adenocarcinoma. The tumor
appears as an irregularly shaped, yellowish mass with punctate
foci of necrosis in a gland that is also involved by nodular
hyperplasia.
Microscopic appearance of prostatic carcinoma. Well-differentiated tumor
composed of medium-sized glands. Note the irregular shape of the glands and
presence of intraluminal basophilic secretion. The contrast with the non-neoplastic
glands present in the field is obvious.
Fig. 18.15 Well-differentiated prostatic adenocarcinoma
showing intraluminal crystalloids.
Fig. 18.17 Large duct adenocarcinoma of prostate with papillary
features.
Fig. 18.35 Prostatic adenocarcinoma. Gleasons 4 + 4 = 8/10.
The tumor has a cribriform pattern of growth.
Poorly differentiated tumor growing in a diffuse fashion. The
appearance is reminiscent of that of invasive lobular
carcinoma of breast.
Karsinoma laten/insidental
fokus tumor ditemukan insidental pada waktu pemeriksaan mikroskopis
sering pada usia lanjut
lesi inaktif ,metastasis sekitar 30% setelah 30 tahun.
Penyebaran
Paling sering ke tulang, terutama tl. Pelvis, terjadi osteosklerotik
( proliferasi osteoblas menyebabkan terjadinya kenaikan kadar serum
alkali fosfatase )
Cara penyebaran :
- langsung
invasi ke dalam stroma, kapsul prostat, uretra ,basis KK,dan
vesikula seminalis
- limfogen
ke kelenjar limfe sacral ,iliaka, dan paraaorta akibatkan
obstruksi pemb. Limfe edema kaki
- hematogen
ke tulang ( pelvis paling sering, kolumna vertebralis, lumbosakral,
femur, jarang ke tl. Iga dan tl. tengkorak), paru dan hati.
Gambaran klinis
frekuensi kencing meningkat, retensi urin
posterior
Nyeri tulang terlokalisir ( manifestasi klinis awal), fratur patologis,
Pemeriksaan
- Imaging diagnostik ( ultrasonografi untuk menilai tr.ur.bag.
atas akibat tumor,untuk memilih daerah untuk biopsi, foto
rontgen skeletal (mengetahui metastase tulang, skaning
tulang dg isotop )
- Sistoskopi (termasuk reseksi transuretral )
- Hematology (anemia leukoeritroblastik)
- Biopsy (reseksi transuretral, biopsy jarum, aspirasi jarum
halus)
Early diagnosis of prostatic
carcinoma
PSA-determination
Biopsy is always indicated by PSA > 4 ng/ml
With PSA 42% of prostate carcinomas where
detected without abnormalities during digital rectal
examination
With PSA 4-10 ng/ml prostatic cancer incidence 20-
40%
With PSA >10 ng/ml prostatic cancer incidence 60-
70%
Ratio( free PSA: total PSA ) < 0,11-0,14 is an
indication for the presence of prostatic carcinoma
PSA production and action
Epithelial cell
Nucleus
PSA secreted
H T
D PSA into gland
(neutral serine protease) lumen and
5-R
Translation
Transcription
mRNA
T, testosterone
DHT, dihydrotestosterone
5-R, 5-reductase
Elevated PSA
Prostatitis
Prostate cancer
Pengelolaan klinis
- 75% penderita dengan menurunkan kadar
androgen menunjukan perbaikan ( menurunkan kecepatan tumbuh tumor
primernya dan metastasisnya, mengurangi rasa nyeri pada TL.) dengan
pemberian estrogen ( akibatkan vakuolisasi sitoplasma,
piknosis inti sel tumor,nekrosis tumor,metaplasia skuamosa epitel
duktus, efek samping retensi air dan natrium), siproteron (
bersaing dengan testosteron pada reseptor
adrogen di prostat membloking efek androgen
testis )
- radioterapi pengobatan paliatif alternatif,
efektif untuk metastasis tulang.
- orkidektomi, untuk mengurangi kadar androgen
LESI PRAKANKER