Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK :

1. Eka Dewi Saputri (7101414030)


2. Ludfia Alifana (7101414036)
3. Wulan Rahmawati (7101414270)
EVALUASI
TEKNIK NON TES

Skala Bertingkat Pemeriksaan


(Rating Scale) Dokumen

Kuisioner Wawancara Studi kasus


(Quistionaire) (Interview)

Daftar Cocok Pengamatan


(Check List) (Observation)
Kognitif

Teknik
nontes

Psikomotorik Afektif
1. Rating Scale
Nama siswa :
Kelas :
No. Tidak
Kegiata/ Aspek yang Dinilai Selalu Sering Kadang
pernah
Skor penilaian :
1. Datang tepat pada waktunya Selalu : 4
2. Rapi dalam berpakaian
Sering : 3
3. Hormat kepada guru
4. Mengerjakan PR tepat waktu Kadang : 2
5. Rukun dengan teman sekelas Tidak Pernah : 1
6. Suka membuat onar diluar kelas

7. Aktif dalam kegiatan


pembelajaran

Skala bertingkat yang menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka bertingkat (dari terendah ke tertinggi)
1. Rating Scale

Penilaian Rating scale tepat digunakan untuk menilai :

a. Proses mengajar pada guru


b. Proses belajar peserta didik
c. Hasil belajar dalam bentuk perilaku (Keterampilan,
Hubungan Sosial dan cara memecahkan masalah)
2. Quisionare

Tujuan penggunaan angket dalam pembelajaran :

1. Untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik


sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan
proses belajar mereka.
2. Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun
kurikulum dan program pembelajaran.
3. Untuk memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya
dan proses belajar yang ditempuhnya.
Macam kuisioner ditinjau dari beberapa segi :

1. Kuisioner langsung 1. Kuisioner tertutup


2. Kuisioner tidak langsung 2. Kuisioner tebuka
Contoh :

Tingkatan yang sekarang Anda Untuk membimbing mahasiswa


ikuti adalah : ke arah terbiasa membaca
buku buku asing, maka
SD STLP sebaiknya dosen menunjuk
buku asing sebagai salah
SLTA satu buku wajib. Bagaimana
pendapat Saudara?
Perguruan Tinggi Jawab :
2. Quisionare
Kelebihan
a. Dapat memperoleh data dengan praktis, menghemat waktu serta tenaga
b. Setiap anak dapat memperoleh sejumlah pertanyaan yang sama
c. Pengaruh subyektif dari guru dapat dihindarkan

Kelemahan
a. Pertanyaan yang diberikan melalui angket terbatas
b. Kemungkinan jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan
c. Ada kemungkinan angket yang diberikan tidak dapat dikumpulkan
semua
3. Check List
Berilah tanda () pada kolom yang sesuai dengan pendapat Saudara.

Pendapat
Penting Biasa Tidak
No.
Pertanyaan
Daftar cocok (Check list)
1. Melihat pemandangan adalah deretan pertanyaan
indah (yang biasanya disingkat
singkat), dimana responden
2. Olahraga tiap pagi
yang dievaluasi tinggal
3. Melihat film membubuhkan tanda cocok
4. Belajar menari () di tempat yang sudah
disediakan.
5. Tulisan bagus
6. Berkunjung ke kawan

Skala nilai yang dibuat tidak menggunakan rentangan nilai, tetapi nilai yang
mendeskripsikan secara apa adanya.
4. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan jawaban/


keterangan dari responden yang dilaksanakan dengan melakukan
tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka dan dengan
arah serta tujuan yan telah ditentukan.

Jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi :


a. Wawancara tidak terpimpin (bebas)
b. Wawancara terpimpin
4. Wawancara

Kelebihan wawancara yaitu :


a. Jawaban dapat diungkapkan secara jelas dan mendalam
b.Jawaban dapat dicatat lengkap
c. Data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif
d.Jawaban yang kurang jelas dapat dipertanyakan kembali tanpa mengarahkan
responden

Kelemahan wawancara :
a. Keberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan, kemampuan individu
yang diwawancarai
b. Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar pelaksaan wawancara
c. Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna
dari pewawancara
d. Adanya pengaruh subjektif dari pewawancara dapat mempengaruhi hasil wawancara
5. Observasi

Tujuan utama observasi :


a. Untuk mengumpulkan data dan
Observasi adalah suatu informasi suatu fenomena, baik
teknik yang dilakuakn yang berupa peristiwa atau
tindakan, baik situasi
dengan cara mengadakan sesungguhnya maupun buatan.
pengamatan secara teliti serta b. Untuk perilaku kelas, interaksi
antar peserta didik dan guru dan
pencatatan yang sistematis. faktor-faktor yang dapat diamati
lainnya terutama kecakapan sosial.
Macam observasi :

1. Observasi langsung
1. Observasi berstruktur
2. Observasi tak langsung
2. Observasi tak berstruktur
3. Observasi partisipasi
5. Observasi

Kelebihan
1. Lebih praktis dalam pelaksanaannya
2. Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau
kejadian yang penting
3. Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang diperoleh
dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket
4. Observer tidak ditekankan dalam penggunaan bahasa

Kelemahan
1. Keberhasilan bergantung pada observer yang cakap dalam
2. Obyek pengamatan mungkin saja membuat-buat dalam bertingkah laku
3. Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol
sebelumya
6. Studi kasus
Studi kasus adalah mempelajari secara mendalam dan
dalam kurun waktu yang cukup lama tentang seorang
individu yang dipandang mengalami suatu kasus
tertentu.
Tekanan utama

Mengapa individu melakukannya?


Bagaimana tingkah lakunya dalam menghadapi?
Apa pengaruhnya terhadap lingkungan?
6. Studi kasus

1. Data dapat diperoleh dari


berbagai sumber.
2. Teknik pengumpulan data 1. Infromasi yang diperoleh
sangat komperehensif. bersifat subyektif.
3. Subyek dapat dipelajari 2. Generalisasi informasi
secara mendalam dan terbatas dalam
menyeluruh. penggunaannya.
4. Hasil hipotesis dapat diuji
lebih lanjut
7. Pemeriksaan dokumen

Pemeriksaan dokumen yaitu penialaian yang dilakukan


dengan pemeriksaan terhadap dokumen dokumen.
Riwayat Hidup

Subyek evaluasi dapat menarik kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan


dan sikap dari obyek yang dinilai berdasarkan riwayat hidup siswa. Dimana
informasi dari kesimpulan tersebut dapat digunakan sebagai bahan pelengkap
dalam melakukan evaluasi hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Suharsimi Arikunto, 2013. Dasar dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara .
http://deryjamaluddin.page.tl (Diakses pada 8 September 2015)
http://digilib.uinsby.ac.id104395bab%202.pdf (Diakses pada 10 September 2015)
M
A I

Anda mungkin juga menyukai