Sindrom Nefritik Akut
Sindrom Nefritik Akut
PEMBIMBING
Prof. Dr .dr. H. R Satriono, MSc, Sp.A(K), Sp.GK(K)
Nama : An. FP
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 3 tahun
Tanggal lahir : 07 Agustus 2013
Agama : Islam
Alamat : Jl. Poros Kariango Maros
Tanggal masuk rumah sakit : 04/03/2017
No. rekam medis : 15-31-87
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak dialami 7 hari sebelum masuk RS. Pada awalnya, bengkak muncul di kelopak
mata dan lebih terlihat jelas saat bangun tidur pagi hari. Bengkak kemudian tampak pula di
perut, dan kedua kaki. Demam ada sejak 1 hari sebelum masuk RS, kejang tidak ada, batuk
tidak ada, sesak tidak ada, mual ada, muntah tidak ada.
Anak malas makan dan minum
BAK berwarna merah seperti air cucian daging, kesan berkurang.
BAB biasa warna kuning.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Ibu mengatakan bahwa anak belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Riwayat luka-luka
pada kulit dengan nanah 2-3 minggu sebelumnya dan hilang timbul sampai sekarang.
Lahir di rumah, spontan, ditolong bidan, segera menangis, berat badan lahir 3600 gram, panjang
badan lahir 51 cm, dan lingkar kepala tidak diukur
Imunisasi dasar lengkap: BCG 1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, Hepatitis B 3 kali, Campak 1 kali.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
ASI sampai umur 6 bulan. Makanan bubur saring pertama umur 7 bulan. Selanjutnya makanan 3 kali
sehari yang terdiri dari nasi, lauk pauk termasuk telur, daging,ikan, dan buah.
Mengamati tangan lupa, meraih benda lupa, tengkurap sendiri lupa, satu suku kata lupa, menunjuk
satu tangan lupa, gigi pertama 7 bulan, perkembangan sesuai usia kronologi.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Keadaan umum:
Tampak sakit sedang, gizi baik, sadar GCS 15 (E4M6V5)
ANTROPOMETRI
Paru-paru:
Periksa pandang : Simetris antara dada kiri dan kanan
Periksa raba : Sela iga tidak melebar,
vocal fremitus sama kanan kiri
Periksa ketuk : Batas paru hati sela iga VI kanan depan
Batas paru belakang kanan vertebra thx X
Batas paru belakang kiri vertebra thx XI
Periksa dengar : Bunyi pernapasan vesikuler dan
bunyi tambahan: Ronkhi -/- Wheezing -/-
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Perut:
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urin rutin:warna coklat; pH 5,0; BJ 1,030; protein +2; blood +2, leukosit +2,
sedimen:lekosit penuh/LPB, eritrosit penuh/LPB; sel epitel 3-5/LPB. Albumin 3.1 g/dL,
urea 58 mg/dL, creatinine 1.0 mg/dl.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil Rujukan
,,
Albumin 3.1 g/dL 3.8 5.4
urea 58 mg/dL 15 - 40
creatinine 1.0 mg/dl 0.5 1.2
PEMANTAUAN PENYAKIT
FP, laki-laki 3 tahun dirawat di RSIS karena bengkak. Bengkak mulai di kelopak mata
meluas ke seluruh tubuh. Bengkak dialami 7 hari sebelum masuk RS. Pada awalnya, bengkak
muncul di kelopak mata dan lebih terlihat jelas saat bangun tidur pagi hari. Bengkak kemudian
tampak pula di perut, dan kedua kaki. Demam ada sejak 1 hari sebelum masuk RS, kejang tidak
ada, batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual ada, muntah tidak ada.
Anak malas makan dan minum
BAK berwarna merah seperti air cucian daging, kesan kurang
BAB biasa warna kuning.
Pada pemeriksaan fisis ditemukan KU sakit sedang, gizi baik BB/TB Berada diantara -2
sd dan -1 sd (gizi baik) BB aktual 18 kg, BB koreksi 14,4 kg, TB 102 cm, kesadaran GCS 15
(E4M6V5). Tekanan darah 140/80 (hipertensi grade II) mmHg, Nadi 100 x/menit, Pernapasan 28
x/menit, Suhu 38,3oC. Edema di palpebra, pretibial, dorsum pedis,dan asites. Ada riwayat infeksi
kulit 2-3 minggu yang lalu.
Terapi Tirah baring, Infus Dekstrose 5% 8 tetes/menit, Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila
suhu 38,5), Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv (dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam),
Captopril 3,125 mg/12jam/oral, furosemide 15 mg/12 jam/iv, bactroban sale poles pagi-sore.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak masih tampak di palpebra, perut, dan kedua kaki. Demam ada, kejang tidak ada, batuk tidak
ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan minum. BAK 1 ml/kgBB/jam warna
kemerahan. BAB biasa warna kuning. Keadaan umum baik,
TD 140/100 mmHg, N 120 x/menit, P 38 x/menit, S 38,4 oC. Edema palpebra, edema pretibial, dan
dorsum pedis. Asites berkurang.
Hasil urin rutin: BJ 1,025; pH 5,5, protein +2, blood +3, nitrit +, leukosit +3, sedimen: leukosit
penuh/LPB, eritrosit penuh/LPB, sel epitel: 5-8/LPB.
Terapi Tirah baring, Infus Dekstrose 5% 8 tetes/menit, Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila suhu 38,5),
Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv (dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril 3,125 mg/12jam/oral,
furosemide 15 mg/12 jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan biasa, rendah garam, tamping urin 24
jam, periksa urin rutin perhari, periksa ASTO.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak mulai berkurang dipalpebra, perut, dan kedua kaki. Demam tidak ada, kejang
tidak ada, batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan
minum. BAK lancer warna kuning kemerahan. BAB biasa warna kuning. Keadaan umum lemah,
TD 120/70 mmHg, N 90 x/menit, P 26 x/menit, S 36,7oC. Edema palpebra, edema pretibial,
dan dorsum pedis minimal. Asites berkurang.
Hasil urin rutin: BJ 1,025; pH 5.5, protein +1, blood +3, nitrit negatif, leukosit +3, sedimen:
leukosit 20-30/LPB, eritrosit 15-25/LPB, sel epitel: 2-3/LPB. T
erapi Tirah baring, Infus Dekstrose 5% 8 tetes/menit, Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila
suhu 38,5), Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv (dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril
3,125 mg/12jam/oral, furosemide 15 mg/12 jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan
biasa, rendah garam, tamping urin 24 jam, periksa urin rutin perhari, periksa ASTO (menunggu hasil).
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak berkurang dipalpebra, perut, dan kedua kaki. Demam tidak ada, kejang tidak ada,
batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan minum.
BAK 2,9 ml/KgBB/jam warna kemerahan. BAB biasa warna kuning. Keadaan umum baik,
TD = 120/70 mmHg, N 102 x/menit, P 28 x/menit, S 37,4oC. Edema palpebra, edema
pretibial, dan dorsum pedis minimal. Asites berkurang.
Hasil urin rutin: BJ 1,010; pH 6.0, protein negatif, blood +3, nitrit negatif, leukosit +2,
sedimen: leukosit 12-15/LPB, eritrosit penuh/LPB, sel epitel: 0-1/LPB.
Terapi Infus Dekstrose 5% 8 tetes/menit, Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila suhu 38,5),
Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv (dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril 3,125
mg/12jam/oral, furosemide 15 mg/12 jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan biasa,
rendah garam, tamping urin 24 jam, periksa urin rutin perhari, ASTO 365 IU/mL
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak berkurang dipalpebra, perut, dan kedua kaki. Demam tidak ada, kejang tidak ada, batuk
tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan minum. BAK
1200 ml/hari = 3,5 ml/kgBB/jam, warna kemerahan. BAB biasa warna kuning. Keadaan umum lemah,
TD 120/70 mmHg, N 97 x/menit, P 38 x/menit, S 36,8 oC. Edema palpebra, edema pretibial, dan
dorsum pedis minimal. Asites berkurang. Hasil urin rutin: BJ 1,020; pH 6.0, protein +2, blood +3, nitrit
negatif, leukosit +3, sedimen: leukosit 10-15/LPB, eritrosit penuh/LPB, sel epitel: 3-5/LPB. Terapi Infus
Dekstrose 5% 8 tetes/menit, Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila suhu 38,5), Ceftriaxone 1,5
gram/24jam/iv (dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril 3,125 mg/12jam/oral,
furosemide 15 mg/12 jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan biasa, rendah garam,
tampung urin 24 jam.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak ada minimal dipalpebra dan kedua kaki. Demam tidak ada, kejang tidak ada,
batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan minum.
BAK berwarna kuning, lancar. BAB biasa warna kuning. Keadaan umum baik, TD 120/80 mmHg, N 72
x/menit, P 36 x/menit, S 37,3 oC. Asites berkurang.
Terapi Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila suhu 38,5), Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv
(dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril 3,125 mg/12jam/oral, furosemide 15 mg/12
jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan biasa, rendah garam, tamping urin 24 jam.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak ada minimal dipalpebra dan kedua kaki. Demam tidak ada, kejang tidak ada,
batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan minum.
BAK berwarna kuning, lancar. BAB biasa warna kuning. Keadaan umum baik, TD 110/70 mmHg, N 72
x/menit, P 34 x/menit, S 37,5 oC. Asites berkurang.
Terapi Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila suhu 38,5), Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv
(dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril 3,125 mg/12jam/oral, furosemide 15 mg/12
jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan biasa, rendah garam, tamping urin 24 jam.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak ada minimal dipalpebra dan kedua kaki. Demam tidak ada, kejang tidak ada,
batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan minum.
BAK berwarna kuning, lancar. BAB biasa warna kuning. Keadaan umum baik, TD 120/90 mmHg, N 86
x/menit, P 38 x/menit, S 37,1 oC. Asites berkurang.
Terapi Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila suhu 38,5), Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv
(dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril 3,125 mg/12jam/oral, furosemide 15 mg/12
jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan biasa, rendah garam, tamping urin 24 jam.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak ada minimal dipalpebra dan kedua kaki. Demam tidak ada, kejang tidak ada,
batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan minum.
BAK berwarna kuning, keruh. BAB biasa warna kuning.
Keadaan umum baik, TD 110/80 mmHg, N 96 x/menit, P 38 x/menit, S 36.6 oC. Asites
berkurang.
Hasil urin rutin: BJ 1,030; pH 5.5, protein +1, blood +3, nitrit negatif, leukosit +3, sedimen:
leukosit 5-8/LPB, eritrosit 12-15/LPB, sel epitel: 0-2/LPB.
Terapi Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila suhu 38,5), Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv
(dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril 3,125 mg/12jam/oral, furosemide 15 mg/12
jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan biasa, rendah garam, tamping urin 24 jam.
CASE REPORT: SINDROM NEFRITIS AKUT
IDENTITAS PASIEN ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
RESUME ASSESSMENT PLANNING FOLLOW-UP
Bengkak menghilang dipalpebra dan kedua kaki. Demam tidak ada, kejang tidak ada,
batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. Anak mau makan dan minum.
BAK berwarna kuning, keruh. BAB biasa warna kuning.
Keadaan umum baik, TD 100/60 mmHg, N 100 x/menit, P 39 x/menit, S 36,6 oC. Asites
menghilang
Terapi Paracetamol 150 mg/8jam/iv (bila suhu 38,5), Ceftriaxone 1,5 gram/24jam/iv
(dalam Nacl 0,9% 100 ml, habis dalam 1 jam), Captopril 3,125 mg/12jam/oral, furosemide 15 mg/12
jam/oral, bactroban salep poles pagi/sore. Makanan biasa, rendah garam,.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Negara maju, insiden GNAPS berkurang akibat sanitasi yang lebih baik,
pengobatan dini penyakit infeksi, sedangkan di negara sedang
berkembang insiden GNAPS masih banyak dijumpai. Di Indonesia lebih
banyak ditemukan pada golongan sosial ekonomi rendah yaitu 68,9%
ETIOLOGI
Bakteri, Virus, dan Proses imunologis lainnya.
Imunologic mechanism :
Autoimmun
1. Hipervolemia :
Penurunan GFR menyebabkan retensi natrium dan air di tubulus distal dan duktus
koligentes. Pada keadaan hipervolemia akan terjadi peningkatan curah jantung
(cardiac output) yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah.
2. Gangguan Renin Angiotensin Aldosteron
Penurunan GFR menyebabkan AJG diginjal mensekresikan renin yang berfungsi
mengkonfersi angiotensinogen paru menjadi angiotensin 1, angiotensin 1 ini
dikonfersi menjadi angiotensi II oleh ACE paru. Angiotensin II menyebabkan
korteks adrenal mensekresikan aldosteron yang berfungsi mempertahankan
natrium dan air. Selain itu angiotensin II memiliki efek negatif pada pembuluh
darah yakni vasokonstriksi, sehingga tekanan darah meningkat.
HEMATURIA & PROTEINURIA
1. Urinalisis
- Proteinuria :
kualitatif : negatif sampai ++
kuantitatif : <2 gram/ m2 LPB/24 jam
- Hematuria mikroskopis
2. Darah
- Rx serologis : Antibodi ASO, AH se, AD nase B (meningkat
mulai hari ke 10)
- komplemen C3 (menurun minggu 1)
DIAGNOSIS GNAPS
Edema
Hipertensi
ASTO meningkat
C3 menurun
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
1. Istirahat
2. Diet
- garam 0,5-1 g/hari
- protein 0,5-1 g/kgbb/hari.
- asupan cairan = jumlah urin + insensible water loss (20-25
ml/kgbb/hari) + jumlah keperluan cairan pada setiap kenaikan suhu
dari normal (10 ml/kgbb/hari)
3. Antibiotik
- Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari
- Eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari
4. Simptomatik
- Bendungan sirkulasi : furosemid (1 3 mg/kgbb)
- Hipertensi : captopril 0,3-2 mg/kgbb/hari
- Gagal ginjal akut : natrium bikarbonat (Asidosis),
hiperkalemia Ca glukonas atau Kayexalate
(hiperkalemia)
5. Edukasi perjalanan dan prognosis penyakitnya
KOMPLIKASI
- sindrom klinik akut reversible yang dicetuskan oleh kenaikan tekanan darah
secara mendadak sehingga melampaui batas autoregulasi otak.
- Tekanan darah harus diturunkan dalam waktu 24 jam dengan nifedipin (0,25
0,5 mg/kgbb/dosis)
2. Gangguan ginjal akut (Acute kidney injury/AKI)
- 10-15 % GNAPS
Dilakukan pengaturan diet untuk mencegah katabolisme dengan
memberikan kalori secukupnya, yaitu 120 kkal/kgbb/hari
Mengatur elektrolit :
- Bila terjadi hiponatremia diberi NaCl hipertonik 3%.
- Bila terjadi hipokalemia diberikan : Calcium Gluconas 10% 0,5
ml/kgbb/hari, NaHCO3 7,5% 3 ml/kgbb/hari, K+ exchange resin 1
g/kgbb/hari, Insulin 0,1 unit/kg & 0,5 1 g glukosa 0,5 g/kgbb.
3. Edema paru
- ronki nyaring, sehingga sering disangka sebagai
bronkopneumoni.
- diuretik misalnya furosemid (Dosis : 1 3 mg/kgbb)
4. Posterior leukoencephalopathy syndrome
Merupakan komplikasi yang jarang dan sering dikacaukan dengan
ensefalopati hipertensi, karena menunjukkan gejala-gejala yang
sama seperti sakit kepala, kejang, halusinasi visual, tetapi tekanan
darah masih normal.
PROGNOSIS