Anda di halaman 1dari 17

GIZI PADA ANAK

DISUSUN
OLEH:
PUTRA CHAIRANDA
NUR ALCHAURA
MUSLEM
MUTIA PRATIWI
RADA LUKMAN
RATNA DEWI SARTIKA
Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup
seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
anak karena faktor eksternal maupun
internal. Faktor eksternal menyangkut
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga
uang yang tersedia tidak cukup untuk
membeli makanan. Sedangkan faktor internal
adalah faktor yang terdapat didalam diri anak
yang secara psikologis muncul sebagai
problema makan pada anak.
PEMBAHASAN

A. Gizi Anak Sekolah


Pada golongan usia ini (6-12 tahun),gigi susu
sudah tanggal dan berganti dengan gigi
permanen.Anak sudah lebih aktif memilih makanan
yang disukai atau disebut konsumen aktif.berbeda
dengan umur sebelumnya yang masih tergantung
denga orang tua yang menyediakan makanan.
Anak sekolah biasanya mempunyai
kebiasaan jajan makanan tinggi kalori yang
rendah serat,sehingga sangat rentan terjadi
kegemukan atau obesitas.
Kebutuhan energy anak sekolah(10 12)
lebih besar dari pada sebelumnya karena
pertumbuhan lebih cepat,terutama penambahan
tinggi badan.
1. Anak Usia Sekolah
Cirinya :
masa pertumbuhan masih yang cepat sangat
aktif.
masa belajar : kerja otak HARUS mendapat makanan
yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat.
Faktanya :
Dijumpai adanya masalah gizi kurang pada anak
sekolah, lingkungan fisik yang buruk dengan sanitasi
lingkungan dan sosial ekonomi yang jelek, yang
kurang menguntungkan bagi pertumbuhan anak yang
optimal. Diperberat lagi dengan perilaku keluarga
yang tidakmembiasakan memberi makan kepada anak
sebelum berangkat sekolah.(GDH,SUYATNO,1995)
2. Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia Sekolah Dasar:
Jasmani : Periode ini disebut periode memanjang secara
fisik fungsi organ otak mulai terbentuk mantap sehingga
perkembangan kecerdasannya cukup pesat.
Jiwani : Anak mulai banyak melihat dan bertanya,
fantasinya berkurang karena melihat kenyataan, ingatan kuat
daya kritis mulai tumbuh, ingin berinisiatif dan bertanggung
jawab.
Rohani : Anak mulai memasukkan dalam pikirannya
tentang Tuhan mulai memisahkan konsep pikiran tentang Tuhan
dengan orangtuanya.
Sosial : Kegiatan anak mulai berkelompok dan mengarah
pada tujuan tetapi masih egosentris,
kegiatannya hanya satu jenis dan mulai membuat "Gang" dengan
kompetisi tinggi.
GDH Suyatno
3. Permasalahan Kesehatan Anak Usia Sekolah

1.) Penyakit Menular Pada Anak Sekolah:


-Penyakit yang cukup mengganggu dan berpotensi
mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam
jiwa.
-Sekolah adalah merupakan tempat yang paling penting
sebagai sumber penularan penyakit infeksi
-pada anak sekolah.
-Penyakit menular tsb adalah: Demam Berdarah
Dengue, Infeksi Tangan Mulut, Campak, Rubela
(campak jerman), Cacar Air, Gondong dan infeksi mata
(Konjungtivitis Virus).
2.) Penyakit Non Infeksi pada Anak Sekolah
a. Alergi Pada Anak Sekolah
b. Infeksi Parasit Cacing:
Prevalensi penyakit cacingan sebesar 60-
70%.kasus infeksi cacing gelang (Ascaris
lumbricoides) sekitar 25 - 35 persen dan cacing
cambuk (Trichuris trichiura) 65 - 75 persen.Resiko
tertinggi terutama kelompok anak yang
mempunyai kebiasaan defekasi di saluran air
terbuka dan sekitar rumah, makan tanpa cuci
tangan, dan bermain-main di tanah yang tercemar
telur cacing tanpa alas kaki. GDH Suyatno
c. Gangguan Pertumbuhan
Sering disebut gagal tumbuh atau Failure to thrive
Penyebab yang paling sering adalah:
ketidaknormalan pada sistem saluran cerna, diantaranya
adalah malbsorbsi atau gangguan enzim pencernaan
sehingga intake tidak edekuat.
Infeksi: HIV,TBC, Infeksi saluran kencing
Penyebab yang agak jarang adalah Ketidaknormalan
kromosom seperti Down syndrome dan Turner's syndrome
,Gangguan sistem organ besar (mayor) seperti jantung,
ginjal, otak dan lainnya, Ketidaknormalan sistem hormon
(kekurangan hormone tiroid, kekurangan hormon
pertumbuhan, hormone Pituitary, Diabetes,
adrenal),Kerusakan otak atau susunan saraf pusat, akan
menyebabkan gangguan kesulitan makan dll
B. Faktor yang Perlu Diperhatikan Mengenai Gizi Anak
Sekolah
1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak SD yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan
masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa
balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan
pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap
kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan
untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya
yaitu : fisik dan mental anak. Karena tentunya fisk dan
mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling
berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat
mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ
lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil
pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak
pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya.
Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
2. Selalu Aktif.
Semakiin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka
Nutrisi dan energi juga akan semakin banyak
diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah
merupakan usia yang senang bermain. Senang
menghabiskan waktunya untuk belajar
mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya
nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk
menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan
bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh
orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi
anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa
selera makan yang saat ini sedang ia senangi,
perubahan sikap terhadap makanan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah pengaruh dari luar. Pada
masa-masa inilah perhatian ibu terhadap
pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya
harus digalakan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat
sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang sedang ia perlukan untuk masa
pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak
disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang
banyak mengandung gula dan mempunyai warna
yang cerah sehingga menarik anak untuk
mengkonsumsinya.
C. Hubungan Status Gizi dan Prestasi Belajar Siswa
Pengaruh makanan terhadap perkembangan
otak, apabila makanan tidak cukup mengandung zat-
zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung
lama, akan menyebabkan perubahan metabolisme
dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan
berfungsi normal.
Pada keadaan yang lebih berat dan kronis,
kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan
terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran
otak yang juga kecil. Jumlah sel dalam otak berkurang
dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan
organisasi biokimia dalam otak.
Keadaan ini berpengaruh terhadap
perkembangan kecerdasan anak (Anwar, 2008).
D. Hal yang Mempengaruhi Perkembangan Kecerdasan
Ada 3 hal yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak
,yaitu :
Genetik
- Faktor genetik merupakan potensi dasar dalam perkembangan
kecerdasan.
- Tetapi faktor genetik bukanlah yang terpenting.
- Sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan dari ke
3 faktor tsb yang berperan lebih besar.
- Setiap mahluk hidup mempunyai masa pertumbuhan otak yang
berbeda.
- Pada manusia masa cepat tumbuh otak terjadi pada masa
kelahiran 18 bulan.
- Jumlah sel otak pada waktu lahir 66 % padahal berat otak
baru 27 %.
- Masa rawan otak bisa terjadi di berbagai fase.
- Otak paling rentan thd kurang gizi masa cepat tumbuh (mggu
30), usia kehamilan dan 18 bulan sesudah lahir.
Lingkungan
- Anggapan lain faktor sosial dan lingkungan
penting dalam menentukan kecerdasan anak
- Secara teori faktor sosial dan lingkungan ini
berperan kecil bila kekurangan gizi terjadi pada
masa cepat tumbuh otak, karena kekurangan
yang terjadi pada masa tsb bersifat irreversible
(tidak dapat pulih).
Gizi
- Gizi menentukan karakter pertumbuhan
- Pertumbuhan anak sehat dan normal sesuai dengan potensi genetik
yang dimilikinya.
- Pertumbuhan ini sangat berpengaruh oleh intake zat gizi yang
dikonsumsi dalam
- bentuk makanan.
- Kekurangan atau kelebihan gizi akan dimanifestasikan dalam bentuk
pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar.
- Fisik indikator utk mengukur status gizi.
- Anak-anak dari tingkat sosial ekonomi rendah sangat rawan terhadap gizi
kurang,
- Pola pertumbuhan yang secara rasial dulu dianggap pendek terbukti bisa
diperbaiki dengan konsumsi gizi yang baik.
- Survei di Jepang tahun 1982 remaja pria usia 14 tahun yang lahir
sesudah PD
- II mempunyai tinggi badan 7,6 cm lebih tinggi di bandingkan dengan
mereka
- dilahirkan sebelum PD II. Peningkatan disebabkan oleh konsumsi protein
hewani.

Anda mungkin juga menyukai