Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK VI

PERNIKAHAN

ANGGOTA

EKA SEPTIA
ELSA OKTAVIANI
NINGSIH
14053070
14029026

KHAIRINA NADYA RAHMAWATI


1208760 1205157
MATERI

Konsep dan Hukum Pernikahan dalam Islam

Syarat dan Rukun Nikah

Kedudukan dan Tujuan Pernikahan

Hikmah Pernikahan

Bentuk-bentuk pernikahan terlarang

Talak, Iddah , dan rujuk

Warisan
Konsep Dan Hukum Pernikahan Dalam Islam
Nikah secara bahasa artinya berhimpun
Menurut kompilasi hukum islam dinyatakan bahwa pernikahan adalah akad
atau perjanjian antara kedua belah pihakdiwujudkan dalam bentuk ijab dan
qabul seseorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Hukum Nikah Terbagi Menjadi 5:


1. Mubah, setiap orang yang telah memenuhisuarat pernikahan, maka mubah atau boleh atau
halal terhadap orang yang tidak khawatir melakukan zina atau tidak takut berbuat aniaya bila
tidak menikah.
2. Sunah, seseorang yang telah mencapai usia dewasa , berkeinginan untuk menikah dan
mempunyai bekal atau mata pencaharian untuk membiayai hidup berkeluarga.
3. Wajib, orang yang sudah dewasa, memiliki biaya kehidupan yang cukup dan bila tidak
melangsungkan nikah akan ajtuh ke perbuatan tercela (zina)
4. Makruh, bagi orang yang sudah dewasa, sudah layak untuk kawin, tetapi tidak mempunyai
biaya untuk bekal hidup untuk berumah tangga, atau tidak mempunyai keinginan untuk nikah.
5. Haram, seorang yang akan mengawani perempuan dengan maksud ajan menyakiti,
manganiaya dan mempermainkannya.
Syarat dan Rukun Nikah

Syarat nikah
1. Adanya persetujuan dari kedua orang taunya.
2. Antara kedua calon mempelai yaitu mempelai pria dan mempelai wanita yang belum
mencapai umur 21 tahun harus mendapat izin dari kedua orang tuanya.
3. Antara kedua calon penganten tidak ada larangan untuk menikah
4. Masing-masing tidak terkait tali perkawinan, kecuali bagi calon pengantin laki-laki bila
mendapat izin dari pengadilan
5. Kedua calon pengantin tidak pernah terjadi dua kali percraian. Menurut ajaran islam,
boleh kawin dengan permpuan yang sudah dijatuhi talak tiga tetapi dengan laki-laki lain
secara baik, kemudian telah terjadi perceraian dan sudan gabis masa iddahnya.
6. Telah lepas dari masa iddah atau jangka waktu tunggu karena putusnya perkawinan.
2. Adanya calon istri (penganten
Rukun Nikah perempuan), dengan kriteria
1. Adanya calon suami, dengan berikut:
syarat: Bukan perempuan musyrik
Beragama islam Terang perempuannya(bukan
terang laki-lakinya(bukan banci)
banci) Telah mendapat izin dari
Tidak dipaksa atau terpaksa walinya
Tidak beristri 4 orang Tidak bersuami atau dalam
Bukan masa iddah
muhrimnya( pengantin Bukan mahramnya calon
perempuan) baik muhrim suami
nasab, radloah, dan Belum pernah di lian
mushoharoh. (sumpah lian) oleh calon
Tidak mempunyai istri yang suaminya
haram dimadu dengan calon Jelas orangnya
istrinya. Bukan dalam keadaan
Tidak dalam keadaan berihram haji atau umrah
berihram haji/umrah
3. Wali dari calon penganten
perempuan
Bapak
5. Sighat aqad (kalimat aqad)
Kakek (datuk)
Saudara laki-laki seibu yang terdiri dari ijab dan kabul.
sebapak
Saudara laki-laki sebapak
Anak laki-laki saudara laki-laki Ijab : pertanyaan wali
sekandung
penganten perempuan
Anak laki-laki dari saudara
laki-laki sebapak Kabul: jawaban dari penganten
Paman dari pihak bapak
laki-laki
Anak laki-laki dari paman dari
pihak bapak Mahar (mahar kawin) : kewajiban
4. Wali hakim
suami menyerahkannya kepada
Saksi-saksi, jumlah minimal
dua oran saksi calon istrinya sewaktu
Berdasarkan hadits Nabi SAW.
berlangsungnya aqad nikah.
tidak sah nikah kecuali dengan
wali dan dua orang saksi yang
adil(H.R.Ahmad)
Kedudukan dan Tujuan Pernikahan

Kedudukan pernikahan
Tujuan Pernikahan menurut
Pernikahan ditempatkan pada
syariat islam
posisi terhormat dan mulia,
tidak hanya sebagai legalisasi
Memenuhi kebutuhan
hubungan antara laki-laki
biologis
dengan permpuan atau
Mengikuti dan mentaati
memuaskan hubungan biologis
perintah Allah dan sunnah
(seksual)semata, melainkan
Rasul
untuk mewujkudkan rasa kasih
Mencari dan mengharapkan
sayang, karena itu Islam
keturunan yang shleh
mehganjurkan agar
Menginginkan kebahgian
pernikahan itu dipersiapkan
dan ketentaraman
secara matang.
Hikmah Pernikahan

Menjaga harkat dan martabat manusia


Melanjutkan dan memelihara garis keturunanproses regenarasi manusia
akan diperoleh melalui adanya pernikahan.
Menumbuhkan kasih sayang
Memperoleh ketenagan jiwa

Bentuk-bentuk pernikahan terlarang

1. Nikah mutah

Nikah mutah disebut juga nikah muaqqad, artinya nikah untuk waktu tertentu
atau nikah terputus yaitu serang laki-laki menikahi seorang perempuan untuk
beberapa hari, seminggu atau sebulan. Alasan mengapa nikah mutah
diharamkan, sesuai dengan sabda rasulullah yang artinya:
wahai sekalian manusi, sungguh saya pernah mengizinkan kalian untuk nikah
Mutah ingatlah bahwa sekaran Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat
(H.R Ahmad, Muslim dan Ibnu Hiban)
2. Nikah tahlil (Tahallul)
Nikah tahlil pernikahan yang dilakukan untuk menghalalkan orang yang
sudah melakukan talk tiga untuk segara kembali kepada istrinya.
Sesuai dengan firman Allah, dalam surat Albaqrah:230
Artinya kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua),
maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga sia kawin dengan
suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya
(bekaa suami peratama dan isteri) untuk kawin kembali kawin kembali
jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum
Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-nya kepada kaum yang
(mau)mengetahui.

3. Pernikahan Antar orang-orang yang berbeda agama


Pernikahan dalam islam harus dilakukan antara laki-laki dan perempuan
yang seagama dan tidak ada halangan yang mengharamkan untuk
melangsungkan nikah. surat Al-Baqarah:221, yang artinya:
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mumin lebih baik dari wanita
musyrik, walupun dia menarik hatimu. ....
Artinya lepasnya ikatan. Menurut syara ikrar yang diucapkan oleh
Talaqh suami terhadap istri untuk menyatakan putusnya ikatan
pernikahan mereka.

Ditinjau dari segi keadaan istri yang dijatuhi thalaq, maka thalaq itu ada dua macam,
yaitu:
1. Thalaq sunni, yaitu thalaq yang dijatuhkan suami kepada istrinya dalam keadaan suci
dan belum dicampuri oleh suami.
2. Thalq bidi yaitu thalaq yang dijatuhkan oleh suami kepada istrinya dalam keadaan
haid atau dalam keadaan suci tetapi sudah dicampuri, thalaq semacam ini hukumnya
haram.

Ditinjau dari segi boleh tidaknya suami rujuk kembali dengan bekas istrinya
1. Tahlaq Raji yaitu thalaq yang membolehkan bekas suami untuk merujuk kepada
bekas istri nya sebelum masa iddah si istri habis.
2. Thalaq bain yaitu thalaq yang tidak membolehkan suami untuk merujuk bekas
istrinya, tetapi harus dengan pernikahan baru.
3. Khuluk
Khuluk yaitu perceraian antar suami istri, dengan iwad (tembusan) dangan cara pihak
istri menebus dirinya dari suami denfan membayar sejumlah harta benda atau uang.2.
4. Fasakh
Fasakh adalah perceraian yang diputuskan oleh hakim atas permintaan si istri.

5. Syiqaq
Syiqaq yaitu perceraian yang diakibatkan oleh pertengkaran di antara suami istri serta
tidak dapat didamaikan lagi.
Pelanggaran taliq thalaq
Pelanggaran taliq thalaq yaitu adalah thalaq yang dikaitkan dengan sesuatu,jiak
sesuatu itu terjadi, maka thalaq dianggap jatuh.

Iddah

Iddah berasal dari kata adad, artinya menghitung. Maksudnya adalah


perempuan (istri) menghitung hari-harinya dan masa bersihnya.
Dalam istilah agama, iddah mengandung arti lamanya perempuan (istri)
menunggu dan tidak boleh menikah setelah kematian suaminya atau setelah
bercerai dari suaminya.
Menurut sebab musababnya, iddah itu terbagi atas beberapa macam, yaitu:
1. Iddah Talak
Artinya iddah yang terjadi karena perceraia . Diantaranya:
Perempuan yang telah dicampuri dan ia belum putus dalam haid.
Iddahnya ialah tiga kali suci dan dinamakan juga tiga kali quru'.
Perempuan yang di campuri dan tidak berhaid, baik ia perempuan yang
belum baligh maupun perempuan tua yang tidak haid.
Perempuan yang tidak berhaid sama sekali sebelumnya, atau kemudian
terputus haidnya, maka iddahnya adalah tiga bulan.
Perempuan yang tertalak dan belum disetubuhi
Bagi perempuan seperti ini, tidak ada iddah baginya.
2.Iddah Hamil
Artinya iddah yang terjadi apabila perempuan-perempuan yang diceraikan
itu sedang hamil. Iddah mereka adalah sampai melahirkan anak.
3.Iddah Wafat
Yaitu iddah terjadi apabila seorang perempuan ditinggal mati oleh
suaminya. Dan iddahnya selama empat bulan sepuluh hari.
4.Iddah wanita yang kehilangan suami
Bila ada seorang yang kehilangan suaminya, dan tidak diketahui dimana
suaminya itu berada,apakah ia telah mati atau masih hidup,maka wajiblah
ia menunggu empat tahun lamanya.
Rujuk
Rujuk artinya kembali. Menurut syara' adalah kembalinya seorang suami
kepada mantan istrinya dengan perkawinan dalam masa iddah sesudah talak
raj'i.

Rukun rujuk antara lain:


Syarat-syarat yang harus
dipenuhi, antara lain: a. Ada suami yang merujuk atau
wakilnya
a) Saksi untuk rujuk b. Ada istri yang dirujuk dan
b) Rujuk dengan kata-kata atau sudah dicampurinya
penggaulan istri c. Kedua belah pihak (suami dan
c) Kedua belah pihak yakin istri) sama-sama suka
dapat hidup bersama kembali d. Dengan pernyataan ijab
dengan baik qobul, seperti mengucapkan
d) Istri telah di campuri kata-kata rujuk misalnya:"aku
e) Istri baru dicerai dua kali rujuk engkau pada hari ini".
f) Istri yang di cerai dalam masa Atau: "telah ku rujuk istriku
iddah raj'i yang bernama:..pada hari
ini".dan sebagainya.
Warisan
Pengertian kewarisan
berarti pengetahuan yang berkaitan dengan pewaris, ahi waaris, harta waris,
bagian dari masing-masing ahli waris, dan cara menghitung bagian-bagian
tersebut menurut hukum isalm (Saiban,2011:1)

Persyaratan kewarisan
Rukun kewarisan
Pewaris harus sudah meninggal
dunia baik meninggal dunia baik Pewaris
meninggal secara hakiki ataupun Ahli waris
secara hukum. Harta yang diwariskan
Ahli waris disyaratkan hidup ketika
pewaris meninggal dunia dan
mempunyai hubungan dengan
pewaris baik hubungan nasab
maupun hubungan perkawinan .
Harta warisan adalah harta
peninggalan pewaris sesudah
dikeluarkan kebutuhan-kebutuhan
pewaris seperti hutang atau wasiat.
Sebab-sebab Waris Mewaris

Hubungan kerabat atau hubungan nasab, seperti ayah, ibuk nenek, kakek, anak,
cucu, dan saudara
Hubungan perkawinan yaitu suami dan istri
Karena memerdekakan budak, dalam ajaran Islam tidak ada diskriminasi, maka
memerdeakakn budak sangat dianjurkan.
Hubungan agama, diberikan kepada baitul mal.

Dasar Hukum Kewarisan/Faraid

1. Ayat-ayat Al-Quran yang berkenaan langsung dengan faraid


Surat An-Nisa ayat 11
Surat An-Nisa ayat 12
Surat An-nisa ayat 176
2. Hadis Rasulullah
Hadis riwayat Mutafaqun Alihi dari Ibnu Abbas
Hadis riwayat Ahmad wal Arbaah yang dishahkan oleh Turmuzy dari Imran bin
Husein,
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai