Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS

Ketidakadilan Ketidakadilan Ketidakadilan pada


penggunaan kesehatan akibat konsekuensi
tembakau tembakau penggunaan tembakau

- UHH bagi perokok - Lebih dari separuh


1. Pendapatan
2. Usia dan jenis 35-69 tahun di AS pria yang merokok
kelamin dan Inggris separuh anak usia
3. Etnis (meningkatkan 3x <5th kekurangan gizi
4. Faktor lain, ex: resiko kematian) di Bangladsh
- Menyumbang 90% - Asuransi kesehatan
beban hidup
seperti single ca di seluruh dunia korea meningkat
parent - Kontribusi TBC 27% untuk penyakit
20% akibat rokok

Cat: 63% wanita perokok dipicu oleh 4 faktor social ekonomi, meliputi:
Masa lalu yang buruk, kurang pendidikan, pernikahan dini, kesulitan ekonomi
Hulu: konteks social
dan posisi

Penentu Hilir: paparan


deferensial dan
social kerentanan

penggunaan Inisiasi penggunaan


tembakau pada
remaja
tembakau
Kelanjutan
tembakau pada
masa dewasa
Hulu: konteks social dan posisi
Merupakan masalah kesmas karena dibangun dalam
struktur dan lingkungan masyarakat oleh industry
Pendapatan bersih dari 3 gabungan perusahaan rokok
raksasa dunia mencapai US $ 100 miliyar per tahun
Kebijakan Thailand membatasi import
Singapura dan Jepang membatasi iklan
Hilir: paparan deferensial dan
kerentanan

Remaja belajar merokok


Dewasa berhenti merokok
Inisiasi penggunaan tembakau pada remaja

1. Kerentanan Diferensial 2. Paparan

Pendidikan rendah Figur


Pendapatan orangtua Teman perokok
rendah
Ketersediaan produk
Faktor lain: tekanan dari tembakau
teman, tidak menyadari
Target iklan dan promosi
bahaya tembakau, skeptis
tentang pencegahan rokok, Kurangnya dukungan
menghadapi tekanan, lingkungan yang bebas
pesimis tembakau
Kelanjutan tembakau pada masa dewasa

1. Kerentanan Diferensial 2. Paparan

Pendidikan rendah lebih Budaya


berpotensi gagal/ kecanduan Kurangnya dukungan dan
Pengangguran instrument untuk berhneti
merokok
Faktor lain: kecanduan Ketersediaan rokok dan iklan
nikotin, rendahnya optimistis Layanan penghentian yang
dan hambatan yg dirasakan terbatas
makin besar, stressor tinggi,
ex: substitusi nikotin yang
terjadi masalah kesehatan, mahal, layanan konseling
lingkungan kerja tidak berjalan
DISKUSI

Efektifitas intervensi WHO dalam mengurangi


ketidaksetaraan penggunaan tembakau
Penguatan pelaksanaan konveksi kerangka kerja
pengendalian WHO dengan pendekatan determinan social
Ekuitas
Efektifitas intervensi WHO dalam
mengurangi ketidaksetaraan penggunaan
tembakau

1. Pajak
2. Kawasan bebas rokok
3. Larangan iklan
4. Larangan penyebaran informasi
Penguatan pelaksanaan konveksi kerangka kerja
pengendalian WHO dengan pendekatan determinan social
Terdapat 3 generalisasi:
1.Meskipun prevalensi penggunaan tembakau berkurang
signifikan di beberapa negara, namun tidak dibuktikan dalam
semua sub kelompok populasi
2.Beberapa negara telah menerapkan sepenuhnya pengendalian
tembakau sesuai aturan konveksi
3.Di banyak negara berkembang, penggunaan tembakau
meningkat pesat
Ekuitas
Pemerintah dan lembaga pelaksana harus menyadari
prinsip ekuitas terbalik dimana kelompok dengan social
ekonomi tinggi berada pada posisi yang lebih baik untuk
mengakses layanan kesehatan
Pendekatan inovatif diperlukan untuk menjangkau
kelompok-kelompok yang kurang beruntung
Ketentuan konvensi perlu disesuaikan dengan upaya
berbasis masyarakat
Intervensi structural menangani konteks
social ekonomi dan posisi di
masyarakat
Intervensi structural menangani paparan
diferensial
INTERVENSI Intervensi structural mengatasi
kerentanan diferensial
Intervensi menangani hasil perawatan
kesehatan diferensial dan konsekuensi:
penyediaan layanan penghentian
Intervensi structural menangani konteks social
ekonomi dan posisi dalam masyarakat

A. Mengurangi ketersediaan tembakau dan produk


tembakau
B. Meningkatkan penerimaan pengendalian tembakau
sebagai barang global
C. Meningkatkan aksesibilitas untuk pengendalian
tembakau
Intervensi structural menangani paparan
diferensial
A. Meningkatkan ketersediaan lingkungan yang
mendukung pengendalian tembakau
B. Mengurangi penerimaan social dari penggunaan
tembakau dan melarang iklan rokok
C. Kemasan dan pelabelan produk tembakau
D. Mengatur pengungkapan produk tembakau
E. Meningkatkan aksesibilitas ke dukungan pengendalian
Intervensi structural mengatasi kerentanan
diferensial

A. Meningkatkan ketersediaan informasi


B. Mengurangi penerimaan tembakau di populasi
C. Melibatkan intervensi pengendalian tembakau ke
masyarakat sebagai inisiatif pengembangan dan
pemberdayaan
Intervensi menangani hasil perawatan kesehatan
diferensial dan konsekuensi: penyediaan layanan
penghentian

Penyediaan layanan penghentian untuk pengguna


tembakau
Pemerintah menjamin akses pelayanan kesehatan
Kepatuhan dan ketaatan intervensi oleh masyarakat
IMPLIKASI

Pemantauan ketidakadilan di penggunaan tembakau


Sebuah determinan sosial pendekatan untuk pemrograman
pengendalian tembakau
KESIMPULAN
Penggunaan tembakau adalah tanda dari ketidakadilan
Bukti global menunjukkan bahwa penggunaan tembakau dan
papaan asap secara konsisten mempengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat
Upaya penegakan melalui Konveksi Kerangka Konsep WHO:
1. Meningkatkan pengendalian tembakau
2. Terlibat dengan sector lain
3. Menggalang dukungan politik
4. Dukungan kemitraan dengan organisasi sipil dan masyarakat
5. Terlibat langsung meminimalkan hambatan dan meningkatkan
akses thd pencegahan tembakau
Referensi:

WHO. 2010. equity, social determinants and public health


programmes. Geneva: WHO Press
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai