OBAT KUMUR Komang Fenny Gita-077 Sheila Amalia B-079 Bahan Aktif
a. Bahan antibakteri dan antijamur Mengurangi jumlah
mikroorganisme dalam rongga mulut, contoh: chlorhexidine, thymol, benzoic acid, dll b. Bahan oksigenasi Menyerang bakteri anaerob dalam rongga mulut dan busanya membantu menyingkirkan jaringan yang tidak sehat, contoh: hidrogen peroksida c. Astringents (zat penciut) Menyebabkan pembuluh darah lokal berkontraksi sehingga dapat mengurangi bengkak pada jaringan, contoh: alkohol, seng klorida, asam sitrat, dll d. Anodynes Meredakan nyeri dan rasa sakit, contoh: turunan fenol, minyak watergreen e. Bufer Mengurangi keasaman dalam rongga mulut yang dihasilkan dari fermentasi sisa makanan, contoh: sodium perborate f. Deodorizing agents (bahan penghilang bau) menetralisir bau yang dihasilkan dari proses penguraian sisa makanan, contoh: klorofil g. Deterjen mengurangi tegangan permukaan sehingga menyebabkan bahan yang terkandung menjadi lebih larut, juga dapat menghancurkan dinding sel bakteri yang menyebabkan bakteri lisis. Bahan Inaktif
Air, penyusun persentasi terbesar dari volume
larutan Pemanis, seperti gliserol, sorbitol, karamel dan sakarin Bahan pewarna Flavorings agents (bahan pemberi rasa) Penggolongan Obat Kumur berdasarkan Bahan Aktifnya Bisguanide Antiseptic, Quaternary Ammonium Compounds, Detergents, Essential Oil, Phenols, Metal Salts, Enzymes, Oxygenating Agents, Flourides, Amino Alcohol, Iodine, Chlorine Compounds, Natural Products Chlorhexidine
Chlorhexidine merupakan antiseptik golongan bisguanida yang
bersifat bakterisid dan menyerang bakteri-bakteri Gram positif, Gram negatif, bakteri ragi, jamur, protozoa, alga dan virus. Chlorhexidine sangat sedikit diserap oleh saluran gastrointestinal, oleh karena itu Chlorhexidine memiliki toksisitas yang rendah. Namun, Chlorhexidine memberikan efek samping berupa rasa yang tidak enak, mengganggu sensasi rasa, dan menghasilkan warna coklat pada gigi yang susah untuk dihilangkan. Etiologi Perubahan Warna Gigi
Perubahan pada struktur email, dentin dan pulpa akan mempengaruhi
warna gigi. Pewarnaan gigi dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi dan etiologi. Berdasarkan letak chromophor yang menyebabkan perubahan warna Pewarnaan gigi terdiri atas pewarnaan ekstrinsik dan pewarnaan intrinsik. Pewarnaan ekstrinsik terjadi hanya pada email sedangkan pewarnaan intrinsik terjadi karena adanya deposit pada dentin serta email. Protein saliva yang terikat pada gigi melalui ikatan kalsium, membentuk pellicle. Pada tahap awal pewarnaan, chromogen berikatan dengan pellicle melalui ikatan hidrogen. Pada tahap ini, pewarnaan dapat dihilangkan dengan cara menggosok gigi. Paparan chromogen yang terus-menerus menyebabkan ikatan hidrogen pada permukaan luar gigi semakin kuat sehingga warna gigi semakin gelap dan tidak dapat dihilangkan dengan menggosok gigi. Pewarnaan Ekstrinsik Gigi
Pewarnaan ekstrinsik adalah pewarnaan yang disebabkan
oleh penimbunan materi yang bersifat chromogen pada permukaan luar gigi, misalnya pewarnaan yang disebabkan oleh rokok, makanan dan minuman yang mengandung tanin, serta agen kation seperti chlorhexidine, atau garam mineral seperti besi Pewarnaan Intrinsik Gigi
Pewarnaan intrinsik gigi adalah pewarnaan yang disebabkan oleh
chromogen yang berada di dentin dan email. Chromogen ini merubah struktur dan ketebalan dentin. Pewarnaan ini tidak dapat dihilangkan dengan menggosok gigi, tetapi dapat dikurangi dengan agen pemutih gigi yang dapat menembus email dan dentin.