Anda di halaman 1dari 22

Matakuliah : S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air

Tahun : 2006
Versi : 2005

Pertemuan 1
Pendahuluan

1
Learning Outcomes

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan


mahasiswa akan mampu :
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep
hidrologi dan sumber daya air

2
Outline Materi

Materi 1: Hidrologi dan sumberdaya air


dan hubungannya dengan tenik sipil

3
1. PENDAHULUAN
DASAR HIDROLOGI DAN SDA

Hidrologi adalah ilmu yang membicarakan tentang


air terdapat di bumi yang berhubungan dengan
kejadian, sirkulasi, dan distribusi, sifat-sifat kimia-
fisika, dan reaksinya dengan lingkungannya.
Hidrologi dan SDA berhubungan dengan
perencanaan, desain, dan pelaksanaan proyek
untuk pengendalian dan penggunaan air tersebut.

4
Sumberdaya Air

Teknik SDA adalah ilmu rekayasa yang


berhubungan dengan aspek hidrologi, hidrolika,
dan perencanaan dan desain sumberdaya air.
Histori
1452-1519 Leonardo da Vinci tentang siklus
hidrologi
1608-1680 Pierre Perrault membandingkan data
hujan dan debit sungai di Paris adalah 1/6 dari
hujan

5
USA

1819 mulai mengukur hujan (Surgeon General of the


Army)
1870 Signal Corps, Pengukuran hujan telah diperbaiki
1891 US Weather Bureau, pengukuran hujan telah
ditransfer
1848 Pengukuran debit Sungai Mississipi
1888 USGS pengukuran aliran
Abad ke 20, 1930 konsep hidrologi dikenal (Horton,
Mead, Sherman)

6
Distribusi Air di Bumi

Distribusi air total Total (%)

Air di Daratan dan pulau 2,8

Air di atmosfir 0,001

Laut 97,2

7
Distribusi air di daratan

Distribusi air di darat % total % daratan


Sungai/aliran 0,0001 0,003
Danau Freshwater 0,009 0,33
Danau asin (Inland 0,008 0,26
seas)
Soil Moisture 0,005 0,18
Air tanah dangkal 0,31 11,0
Air tanah dalam 0,31 11,0
Icecaps and Glaciers 2,1 77,0
8
9
Menurut LIPI

Indonesia memiliki 6 % air dunia atau


sekitar 21 % air Asia
Konsumsi air naik secara eksponensial
Ketersediaan air melambat akibat
kerusakan alam dan pencemaran
2,5 % air tawar di dunia dan yang dapat
dimanfaatkan hanya kira-kira 1 %

10
Tujuan
Pemanfaatan sumber daya air secara optimal
dan lestari :
berbagai kebutuhan air, bermacam-macam
sumber daya air
manajemen yang baik, pemanfaatan yang
optimal
Lestari :
mempertimbangkan dampak yang mungkin
timbul & usaha pengenda-liannya sehingga
sumber daya air lestari.
Perlu mengetahui kuantitas dan kualitas
ketersediaan air, cara pemanfaatan dan
pelestarian sumber daya air.
11
Bidang Ilmu yang Terkait
Sumber Daya
1. Insani :
manusia
kebudayaan
2. Fisik :
buatan
alami : - hayati :
flora
fauna
- non hayati
tanah
mineral, dsb
12
air
Ilmu yang Terkait
Ilmu Hidrologi : kemampuan meramalkan jumlah air yang tersedia,
jumlah air yang dibutuhkan dan volume air hujan
Ilmu Pengairan & Bangunan Air : kemampuan memperkirakan
kualitas & kuantitas air yang dibutuhkan, merencanakan sistem
pembagian & pengaturan air yang efisien, merancang bangunan
air.
Ilmu Rekayasa Sungai : kemampuan untuk mengidentifi-kasi
morfologi sungai, pemipihan banjir, pengaturan alur sungai,
erosi dan sedimentasi.
Ilmu Hidrolika : kemampuan untuk menentukan tipe aliran, tenaga
aliran, peman-faatan & pengendalian aliran.
Ilmu Rekayasa Lingkungan : kualitas, kuantitas distribusi air bersih,
pengendalian pencemaran air, penjagaan keseimbangan ekologi
Ilmu Ekonomi : analisis ekonomi untuk alternatif rencana yang paling
optimum menentukan keputusan terma-suk cara mengatasi
masalah yang timbul dari aspek sosial dan lingkungan

13
Undang-undang tentang Sumber Daya
Air
UUD 1945, Pasal 33 Ayat 3 :
bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Undang-undang No.11 Thn. 1974, tentang Pengairan, Psl 3:
memberi wewenang kepada pemerintah untuk :
mengelola & mengembangkan kemanfaatan air dan sumber air
memberi ijin berdasar perencanaan tata pengaturan air dan
tata pengairan
memberi ijin peruntukan penggunaan penyediaan dan pengusahaan,
serta menentukan & mengatur perbuatan-perbuatan hukum &
hubungan hukum dalam persoalan air dan sumber-sumber air
Keputusan Presiden No. 44 / 1974, tentang Pokok-pokok Organisasi
Departemen :
tugas urusan pengairan termasuk dalam lingkup tugas Menteri
Pekerjaan Umum
14
Sebagai operasionalisasi dari PP tsb, pada tahun 1987 telah
ditetapkan Keputusan Menteri PU ttg Pengaturan Tata Cara
Kerja Pelaksana Sehari-hari Koordinasi Tata Pengaturan
Air.
Kemudian pada tahun 1988 diterbitkan Keputusan Direktur
Jenderal Pengairan tentang Pembentukan Sekretariat
Pelaksana Koordinasi Tata Pengairan Air (SPKTPA) dan
kemudian menyusul pada tahun 1989 ditetapkan Peraturan
Menteri PU tentang Pembagian Wilayah Sungai untuk
mengatur wadah koordinasi di lapangan.Pada tahun 1993
ditetapkan Peraturan Menteri PU tentang Panitia Tata
Pengaturan Air Propinsi.
Pada tahun 1997 diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal
Pengairan tentang Pengaturan Kembali Susunan Organi-
sasi SPKTPA dalam rangka meningkat-kan pelaksanaan
tugas di bidang pe-ngelolaan dan pendayagunaan sumber
daya air secara seimbang, terpadu dan berkelanjutan.
15
Terakhir telah diterbitkan Keputusan Presiden pada awal
1999 tentang Pem-bentukan Tim Koordinasi
Kebijaksana-an Pendayagunaan Sungai & Pemeliha-
raan Kelestarian Daerah Aliran Sungai yg bertugas
untuk merumuskan keter-paduan kebijaksanaan strategi
& renca-na, aspek kelembagaan,pengembangan
sumber daya, pemecahan masalah serta melakukan
koordinasi, penga-wasan & pengendalian
pendayagunaan sungai dan pemeliharaan kelestarian
daerah aliran sungai.

16
Permasalahan Sumber Daya Air
Masalah pokok yang dihadapi dalam pendayagunaan
sumber daya air meliputi hal-hal sebagai berikut :
Meningkatnya permintaan akan air dan terjadinya
persaingan terhadap penggunaan air untuk irigasi,
penye-diaan air untuk rumah tangga dan daerah
perkotaan, air industri, pariwisata dsb.
Makin berkurangnya ketersediaan (availability) air karena
tidak seim-bangnya permintaan (demand) dan
penyediaan (supply) akan air.
Makin merosotnya kualitas air karena perubahan
lingkungan yang mengaki-batkan pencemaran.

17
3. Makin tidak meratanya distribusi air, baik menurut
musim maupun menurut geografi akibat kondisi
alam maupun ketidakmampuan dalam
pengelolaan.
4. Terjadinya gangguan terhadap kelestarian
sumber daya air yang semakin besar akibat
perubahan alam maupun karena ulah manusia.
5. Meningkatnya eksploitasi sumber daya air yang
semakin tidak terkendali sehingga menimbulkan
kerusakan lingkungan.
6. Munculnya tantangan baru dalam era globalisasi
yang memberikan nilai ekonomi terhadap
sumber daya air.
18
Potensi Sumber Daya Air

Pengenalan
Pengembangan sumber daya air melibatkan para ahli di bidang :
rekayasa sumber daya air, teknologi pemanfaatan sumber daya air,
geologi, mesin, listrik, ekonomi, sosial dan lingkungan.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi menjadikan sumber
daya air amat penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan
manusia : irigasi, rumah tangga, perkotaan, industri, pariwisata,
perikanan, transportasi, rekreasi dsb.
Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 1950 sekitar 80 juta jiwa
dan pada tahun 1962 sekitar 100 juta.

Walaupun pemerintah telah berhasil menurunkan tingkat


pertumbuhan penduduk, namun peningkatan absolut jumlah
penduduk masih cukup tinggi seperti tertera dalam tabel di bawah ini
:

19
Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
( 1000 jiwa )

20
Masalah banjir dan kekeringan akibat dari kerusakan lingkungan.
Dataran rendah di Indonesia pada umumnya berupa dataran yang
subur sebagai hasil dari endapan yang dibawa banjir sangat menarik
untuk dimanfaat-kan sebagai kawasan pemukiman yang sekaligus
juga sebagai lahan usaha pertanian.

Kebutuhan yang semakin meningkat akan lahan untuk berbagai


kebutuhan yang berakibat pula semakin meningkatnya resiko
terjadinya bencana banjir.

Keadaan di atas semakin parah dengan semakin meningkatnya


penebangan hutan dan pemanfaatan tanah di daerah hulu sungai.

Meningkatnya usaha tani di daerah pegunungan tersebut


menyebabkan semakin meningkatnya erosi dan pendangkalan sungai
yang akhirnya meningkatkan frekuensi kejadian banjir

21
Prediksi tahun 2020 :
Jumlah penduduk Indonesia :
257 juta jiwa
Potensi air di Indonesia :
9200 m3/jiwa/tahun
Standar WHO : 2000 m3/jiwa/tahun
Potensi di Pulau Jawa :
1360 m3/jiwa/tahun
Aliran mantap : 25% s/d 35%

22

Anda mungkin juga menyukai