Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI

Pengertian Infeksi
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau
mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit. Infeksi juga
disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan
menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan.
(Potter & perry .Fundamental Keperawatan.edisi 4.hal : 933
942:2005)
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah suatu upaya
yang ditujukan untuk mencegah transmisi penyakit menular di
semua tempat pelayanan kesehatan (Minnesota Department of
Health, 2014).
TUJUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
1. Melindungi masyarakat (pengunjung, pasien
serta masyarakat sekitar RS) dan tenaga kesehatan
serta seluruh individu yg ada di RS dari risiko
penularan infeksi.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RS
3. Menurunkan dan mengendalikan HAIs/Inos
RANTAI PENULARAN INFEKSI
1. Agen infeksi (infectious agent)
2. Reservoir
3. Port of exit ( Pintu keluar)
4. Transmisi (cara penularan)
ada beberapa cara penularan yaitu :
a. Kontak (contact transmission):
b. Droplet
d. Melalui Vehikulum
e. Melalui Vektor
5. Port of entry (Pintu masuk)
6. Pejamu rentan (suseptibel)
PROSES INFEKSI
Periode Inkubasi
masuknya patogen dalam tubuh dan munculnya gejala utama.
Tahap Prodomal
tanda gejala non spesifik (malaise, demam ringan, keletihan) sampai gejala yang
spesifik selama masa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan klien
mampu menularkan ke orang lain.
Tahap Sakit
saat klien memanifestasikan tanda dan gejala yang lebih spesifik terhadap jenis
infeksi.
Tahap Pemulihan
saat munculnya gejala akut infeksi, lama penyembuhannya tergantung pada
beratnya infeksi dan keadaan umum kesehatan klien.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFEKSI
1. Sumber Penyakit
2. Kuman Penyebab
3. Cara Membebaskan Sumber Dari Kuman
4. Cara Penularan
5. Cara Masuknya Kuman
6. Daya Tahan Tubuh
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Strategi pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari:
a. Peningkatan daya tahan penjamu, dapat pemberian imunisasi aktif
b. Inaktivasi agen penyebab infeksi, dapat dilakukan metode fisik
maupun kimiawi.
c. Memutus mata rantai penularan. Merupakan hal yang paling mudah
untuk mencegah penularan penyakit infeksi
d. Tindakan pencegahan paska pajanan (Post Exposure Prophylaxis/PEP)
terhadap petugas kesehatan. Berkaitan pencegahan agen infeksi yang
ditularkan melalui darah atau cairan tubuh lainnya.
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
1. Mencuci tangan
Mencuci tangan merupakan rutinatas yang
murah dan penting dalamprosedur pengontrolan
infeksi. Faktor penting untuk mempertahankan
hygine yang baik dan mempertahankan
integritas kulit adalah :
a. Lama mencuci tangan
b. Paparan semua area tangan dan
pergelangan tangan ke alat yang
digunakan
c. Menggosok dengan keras hingga terjadi
friksi
d. Pembilasan menyeluruh
e. Memastikan tangantelah dikeringkan
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
2. Perawatan kateter vena central
Infeksi ini merupakan salah satu komplikasi
paling berbahaya pada pasien,
mikroorganisme penyebab yang tersering
adalah Staphylococcus epidermidis. Infeksi
ini dapat disebabkan dari tangan tenaga
medis saat perawatan atau dari
mikroorganisme kulit yang mengontamisasi
kateter saat pemasangan. Maka sangat
penting melakukan tindakan penghalang
steril secara maksimal saat memasang
kateter vena sentral.
LANJUTAN...
Rekomendasi dari pedoman pencegaan infeksi oleh tenaga medis menunjukan
bahwa minimalisasi resiko infeksi dapat dilakuakn dengan :
Memilih kateter yang tepat untuk pasien
Tempat insersi terbaik
Menggunakan teknik aseptik saat pemasangan kateter vena sentral
Persiapan insersi yang tepat
Perawatan kateter dan daerah yang efektif
Menjalankan strategi penggantian kateter vena setral dengan
memperhatikan metode dan frekuensi penggantian
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
3. Perawatan
kateter uretra jangka pendek
pada perawatan akut.
Kateterisasi urine telah diketahui sebagai
resiko utama infeksi nosokomial. Telah pula
ditunjukan bawa resiko infeksi meningkta
dengan semakin lamanya penggunaan
kateter . Oleh karena itu, jelas bahwa
praktek keperawatan yang baik sangat
diperlukan untuk prosedur ini
LANJUTAN...
Resiko infeksi dapat diminimalisais dengan :
Hanya menggunakan kateter urine ketika tidak ada prosedur alternatif lain
Memilih kateter terkecil yang memungkinkan aliran urin dengan baik
Menggunkan peralatan steril tertutup dan teknik aseptik saat pemasangan
Menggunakan sistem steril tertutup dan mencegah aliran urine dari kantong urine
degan meletakan kantong urin dibawah kandung kemih dan penjepitan selang
kantong jika paien bergerak
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
4. Mencuci dan Desinfeksi
Mencuci adalah proses
menghilangkan kotoran yang
kelihatan. Sementara desinfeksi
adalah tindakan untuk membunuh
atau mengurangi pertumbuhan
mikroorganisme tergantung dari
resistensi alami mikroorganisme
LANJUTAN...
Setiap alat harus selalu dicuci dan dibersihkan sebelum desinfeksi, karena lata yang
kotor akan menjadi sarang mikroorganisme. Disinfeksi zat pembunuh bakteri kadang
disebut juga bakterisida. Sedangkan zat yang hanya menghambat pertumbuhan
bakteri disebut bakteriostastik. Disinfektan bakterisida dapat bersifat bakterostastik
juka diencerkan. Sehingga penting untuk menggunkan desinfektan dengan
konsentrasi yang tepat. Begitu pula, desinfektan harus digunakan dalam durasi waktu
yang tepat da dipstikan bahwa larutan desinfektan masi baru agar prosedur
disinteksi efektif.
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
5.Sterilisasi adalah prosedur untuk membunuh
semua organisme termasuk endospre dan virus.
Autoklaf ( dapat dilakukan dengan alat
bertekanan tinggi, presto ) dapat digunakan
untuk dterilisasi instrument bedah umum dan
masker anestesi. Temperatur tinggi dicapai ketika
uap berada dalam tekanan tinggi, seperti 121C
pada 108 kPa (15 psi) yang akan membunuh
mikroorganisme dalam jangka pendek
dibandingkan menggunakan panas pada
tekanan atmosfer biasa. Di pabrik, produk steril
seperti syringe disposable disterilisasi sebelum
dikemas dengan menggunakan relasi sinar
gamma unuk menghancrkan mikroorganisme.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses,


dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa :
RenataKomalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005
Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin. 2009. Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
SK Menkes No 382/Menkes/2007. Jakarta: Kemenkes RI
http://www.askepkeperawatan.com/2017/01/pencegahan-dan-
pengendalian-infeksi-ppi.html

Anda mungkin juga menyukai