Anda di halaman 1dari 16

MANAGEMENT PATIENT SAFETY

Kelompok 2
NAMA ANGGOTA
1. Asti
2. Astri oktevianti
3. Batarie rangga
4. Bayu Arohman
5. Desti latifa
6. Dhiafa nur sabrina

Kelas II reguler B
KONSEP PENCEGAHAN
PENULARAN INFEKSI
Pengertian Infeksi
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau
mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit.
Infeksi juga disebut asimptomatik apabila
mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang
serius terhadap sel atau jaringan. (Potter & perry
.Fundamental Keperawatan.edisi 4.hal : 933
942:2005)
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah
suatu upaya yang ditujukan untuk mencegah transmisi
penyakit menular di semua tempat pelayanan
TUJUAN PROGRAM PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1. Melindungi masyarakat (pengunjung,
pasien serta masyarakat sekitar RS) dan
tenaga kesehatan serta seluruh individu yg
ada di RS dari risiko penularan infeksi.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
di RS
3. Menurunkan dan mengendalikan HAIs/Inos
RANTAI PENULARAN INFEKSI
1. Agen infeksi (infectious agent)
2. Reservoir
3. Port of exit ( Pintu keluar)
4. Transmisi (cara penularan)
ada beberapa cara penularan yaitu :
a. Kontak (contact transmission):
b. Droplet
d. Melalui Vehikulum
e. Melalui Vektor
5. Port of entry (Pintu masuk)
6. Pejamurentan(suseptibel)
PROSES INFEKSI
Periode Inkubasi
masuknya patogen dalam tubuh dan munculnya gejala utama.
Tahap Prodomal
tanda gejala non spesifik (malaise, demam ringan, keletihan) sampai
gejala yang spesifik selama masa ini, mikroorganisme tumbuh dan
berkembang biak dan klien mampu menularkan ke orang lain.
Tahap Sakit
saat klien memanifestasikan tanda dan gejala yang lebih spesifik
terhadap jenis infeksi.
Tahap Pemulihan
saat munculnya gejala akut infeksi, lama penyembuhannya
tergantung pada beratnya infeksi dan keadaan umum kesehatan
klien.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI INFEKSI
1.Sumber Penyakit
2.Kuman Penyebab
3.Cara Membebaskan Sumber Dari Kuman
4.Cara Penularan
5.Cara Masuknya Kuman
6.Daya Tahan Tubuh
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
Strategi pencegahan dan pengendalian infeksi terdiri dari:
a. Peningkatan daya tahan penjamu, dapat pemberian imunisasi aktif
b. Inaktivasi agen penyebab infeksi, dapat dilakukan metode fisik
maupun kimiawi.
c. Memutus mata rantai penularan. Merupakan hal yang paling mudah
untuk mencegah penularan penyakit infeksi
d. Tindakan pencegahan paska pajanan(Post Exposure
Prophylaxis/PEP) terhadap petugas kesehatan. Berkaitan
pencegahan agen infeksi yang ditularkan melalui darah atau cairan
tubuh lainnya.
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
1. Mencuci tangan
Mencuci tangan merupakan rutinatas
yang murah dan penting dalamprosedur
pengontrolan infeksi. Faktor penting untuk
mempertahankan hygine yang baik dan
mempertahankan integritas kulit adalah :
a. Lama mencuci tangan
b. Paparan semua area tangan dan
pergelangan tangan ke alat yang
digunakan
c. Menggosok dengan keras hingga
terjadi friksi
d. Pembilasan menyeluruh
e. Memastikan tangantelah dikeringkan
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
2. Perawatan kateter vena central
Infeksi ini merupakan salah satu
komplikasi paling berbahaya pada
pasien, mikroorganisme penyebab
yang tersering adalah Staphylococcus
epidermidis. Infeksi ini dapat
disebabkan dari tangan tenaga medis
saat perawatan atau dari
mikroorganisme kulit yang
mengontamisasi kateter saat
pemasangan. Maka sangat penting
melakukan tindakan penghalang steril
secara maksimal saat memasang
kateter vena sentral.
LANJUTAN...
Rekomendasi dari pedoman pencegaan infeksi oleh tenaga
medis menunjukan bahwa minimalisasi resiko infeksi dapat
dilakuakn dengan :
Memilih kateter yang tepat untuk pasien
Tempat insersi terbaik
Menggunakan teknik aseptik saat pemasangan kateter vena
sentral
Persiapan insersi yang tepat
Perawatan kateter dan daerah yang efektif
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
Perawatan kateter uretra jangka
3.
pendek pada perawatan akut.
Kateterisasi urine telah diketahui
sebagai resiko utama infeksi
nosokomial. Telah pula ditunjukan
bawa resiko infeksi meningkta
dengan semakin lamanya
penggunaan kateter . Oleh
karena itu, jelas bahwa praktek
keperawatan yang baik sangat
diperlukan untuk prosedur ini
LANJUTAN...
Resiko infeksi dapat diminimalisais dengan :
Hanya menggunakan kateter urine ketika tidak ada prosedur
alternatif lain
Memilih kateter terkecil yang memungkinkan aliran urin dengan
baik
Menggunkan peralatan steril tertutup dan teknik aseptik saat
pemasangan
Menggunakan sistem steril tertutup dan mencegah aliran urine
dari kantong urine degan meletakan kantong urin dibawah kandung
kemih dan penjepitan selang kantong jika paien bergerak
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
4. Mencuci dan Desinfeksi
Mencuci adalah proses
menghilangkan kotoran yang
kelihatan. Sementara
desinfeksi adalah tindakan
untuk membunuh atau
mengurangi pertumbuhan
mikroorganisme tergantung
dari resistensi alami
mikroorganisme
LANJUTAN...
Setiap alat harus selalu dicuci dan dibersihkan sebelum desinfeksi,
karena lata yang kotor akan menjadi sarang mikroorganisme.
Disinfeksi zat pembunuh bakteri kadang disebut juga bakterisida.
Sedangkan zat yang hanya menghambat pertumbuhan bakteri
disebut bakteriostastik. Disinfektan bakterisida dapat bersifat
bakterostastik juka diencerkan. Sehingga penting untuk
menggunkan desinfektan dengan konsentrasi yang tepat. Begitu
pula, desinfektan harus digunakan dalam durasi waktu yang tepat
da dipstikan bahwa larutan desinfektan masi baru agar prosedur
disinteksi efektif.
TINDAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI SILANG
5.Sterilisasi adalah prosedur untuk membunuh
semua organisme termasuk endospre dan virus.
Autoklaf ( dapat dilakukan dengan alat
bertekanan tinggi, presto ) dapat digunakan
untuk dterilisasi instrument bedah umum dan
masker anestesi. Temperatur tinggi dicapai
ketika uap berada dalam tekanan tinggi, seperti
121C pada 108 kPa (15 psi) yang akan
membunuh mikroorganisme dalam jangka
pendek dibandingkan menggunakan panas
pada tekanan atmosfer biasa. Di pabrik, produk
steril seperti syringe disposable disterilisasi
sebelum dikemas dengan menggunakan relasi
sinar gamma unuk menghancrkan
mikroorganisme.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan :


Konsep,Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa :
RenataKomalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005
Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin. 2009.Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya. SK Menkes No
382/Menkes/2007. Jakarta: Kemenkes RI
http://www.askepkeperawatan.com/2017/01/pencegahan-dan-
pengendalian-infeksi-ppi.html

Anda mungkin juga menyukai