Anda di halaman 1dari 28

PERAWATAN PALIATIF

Disusun oleh:
Ajeng Probowati, S.Ked (406077014)

PEMBIMBING :
Dr. TONY SETIABUDHI, Sp.KJ, Ph.D
DEFINISI (WHO)

Pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup


pasien dan keluarganya dalam menghadapi
masalah yang berhubungan dengan
penyakit yang mengancam kehidupan,
melalui pencegahan dan mengurangi
penderitaan dengan identifikasi awal,
penanganan yang benar, pengobatan rasa
sakit dan masalah yang lain,yaitu fisik,
psikososial dan spiritual
PERAWATAN PALIATIF

Mengurangi rasa sakit dan gejala-gejala lain


yang menyusahkan
Menggabungkan aspek psikologis dan
spiritual dari perawatan pasien
Menawarkan sistem pendukung untuk
membantu pasien hidup secara aktif sebisa
mungkin sampai meninggal
Menawarkan sistem pendukung untuk
membantu keluarga mengatasi kesukaran
selama pasien sakit
PERAWATAN PALIATIF

Perlu suatu tim untuk memenuhi keperluan


pasien dan keluarganya, termasuk konseling
Meningkatkan kualitas kehidupan, dan dapat
secara positif mempengaruhi perjalanan
penyakit
Dapat diterapkan dini pada perjalanan
penyakit, berhubungan dengan terapi lain
yang bertujuan memperpanjang kehidupan,
seperti kemoterapi
Tujuan akhir: mencapai kualitas hidup terbaik
untuk pasien dan keluarganya
Prioritas pelayanan berubah dari pengobatan
ke perawatan
(from cure to care)
Untuk :
- Pasien kanker
- HIV/AIDS
- Kelainan yang bersifat kronis
Terdiri dari team work, yaitu dokter,
psikolog, perawat, terapi rehabilitasi, ahli gizi,
pekerja sosial, dll
PRINSIP-PRINSIP

Menghargai setiap kehidupan


Menganggap kematian sebagai proses yang
normal
Menghargai keinginan pasien dalam
mengambil keputusan
Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu
PRINSIP-PRINSIP

Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial,


dan spiritual dalam perawatan pasien dan
keluarga
Menghindari tindakan medis yang sia-sia
Memberikan dukungan yang diperlukan agar
pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya
sampai akhir hayat
Memberikan dukungan kepada keluarga
dalam masa dukacita
Penilaian pada
perawatan paliatif
- Edmonton Symptom Assessment System
Rasa sakit
Aktivitas
Mual
Depresi
Kecemasan
Rasa mengantuk
Nafsu makan
Kesehatan
Sesak nafas
PEMBERIAN INFORMASI
KEPADA PASIEN DAN KELUARGA

Perlu atau tidaknya lanjut usia mengetahui


saat kematian itu tiba
Tim medis bertanggungjawab memberikan
penjelasan kondisi pasien
Memastikan tingkat pengetahuan mereka
mengenai kondisinya
Keluarga mungkin tidak siap untuk kematian
TAHAP TAHAP PENERIMAAN TERHADAP
KEMATIAN

1. Pengingkaran
Pasien masih menyangsikan diagnosis
dari dokter
Berpindah ke dokter lain untuk berobat
Dibutuhkan dukungan dan pengertian
yang sebaikbaiknya
TAHAP TAHAP PENERIMAAN TERHADAP
KEMATIAN
2. Marah dan iri
Kemarahan dilampiaskan pada peristiwa apa
saja
Pasien mulai mengeluh dokter dan perawat
tidak bisa merawat, keluarga kurang
perhatian
Diberi pengertian yang baik sehingga pasien
merasa dihormati dan fase ini akan dilampaui
dengan cepat
TAHAP TAHAP PENERIMAAN TERHADAP
KEMATIAN
3. Tawarmenawar
Kelakuan penderita menjadi normal kembali
dan kadangkadang terlalu baik
Hiburan dengan mengarahkan ke segi religi
dapat dilakukan
4. Depresi
Sedih untuk meninggalkan keluarganya
Penderita sering berdoa dan memohon
kepada Tuhan
TAHAP TAHAP PENERIMAAN TERHADAP
KEMATIAN

5. Penerimaan
Tahap menyerah pada apa yang terjadi
Keluarga lebih banyak memerlukan
pertolongan agar rela ditinggalkan oleh
pasien
Pasien biasanya tampak lelah sekali dan
seringkali dijumpai dalam keadaan tertidur
NUTRISI PADA PASIEN
Sebagai sumber energi, menjamin keadaan
pasien tidak makin menurun yang dapat
memperburuk keadaan umum
Faktor utama: cairan, karbohidrat, lemak,
protein, vitamin dan mineral
Normal lanjut usia membutuhkan asupan
cairan 1500 ml tiap hari
Makanan dan air harus tersedia dengan
bebas selama pasien mampu menelan
dengan aman
PRINSIP UMUM PERAWATAN

Medikasi secara per oral, karena lebih


nyaman dan farmakodinamis lebih baik
Medikasi per rectal, subkutaneus,
intramuskuler, atau intravena dapat
dipergunakan setelah tidak mampu mentolerir
medikasi per oral
Harus diperhatikan:
- Sasaran pengobatan dan keuntungannya
- Efek yang merugikan dari pengobatan
FASE TERMINAL

Tujuan pengobatan harus ditinjau kembali,


apakah perlu menghentikan pengobatan
tertentu
Mungkin timbul gejala baru sehingga perlu
pengelolaan baru
Diharapkan gejala-gejala yang terjadi dapat
dikurangi
CIRI-CIRI PASIEN DENGAN PENYAKIT
TERMINAL

Sangat lemah
Lebih senang berdiam di tempat tidur
Mengantuk untuk waktu yang lama
Disorientasi waktu
Tidak tertarik lagi terhadap makanan dan
minuman
Sulit menelan obat-obatan
CIRI-CIRI PADA PASIEN LANJUT USIA
MENJELANG KEMATIAN

Gerakan dan penginderaan menghilang


perlahan-lahan. Dimulai pada anggota
badan, khususnya kaki dan ujung kaki
Gerakan peristaltik usus menurun
Tubuh tampak menggembung
Badan dingin dan lembab terutama pada
kaki, tangan, dan ujung hidungnya
Kulit tampak pucat, kebiru-biruan
CIRI-CIRI PADA PASIEN LANJUT USIA
MENJELANG KEMATIAN

Denyut nadi mulai tidak teratur


Nafas berbunyi keras (stridor)
Tekanan darah menurun
Ingatan menjadi kabur
MERINGANKAN GEJALA
PADA FASE TERMINAL

- RASA NYERI
Anestesi lokal
Pemakaian kateter dilakukan pada pasien yang
mengalami retensi urin
- DISPNEA
Tabung oksigen
Morfin
Chlorpromazine efektif bagi kanker stadium lanjut
dengan sesak napas
MERINGANKAN GEJALA
PADA FASE TERMINAL
- RESPIRATORY PANIC ATTACKS
Meredakan ansietas akut
Pasien diminta bernapas secara perlahan
dan dalam
Dapat diberikan Lorazepam 0,5 mg
sublingual
MERINGANKAN GEJALA
PADA FASE TERMINAL

- TAKIPNEA
Terjadi peningkatan frekuensi napas (3050 x/
menit)
Morfin IV adalah obat terpilih
Tujuan terapi: mengurangi kebisingan dengan
mengurangi frekuensi napas dan napas yang
dalam
Midazolam 1020 mg parenteral atau Diazepam
2030 mg per rectal mungkin diperlukan
MERINGANKAN GEJALA
PADA FASE TERMINAL

- MUAL DAN MUNTAH


Dapat disebabkan faktor lokal (gastritis,
obtruksi)
Antasid dan AH2 dapat digunakan
- KONSTIPASI
Penambahan air dan serat pada asupan
makanan
Psilium hidrofilik musiloid, pencahar oral
MERINGANKAN GEJALA
PADA FASE TERMINAL

- KECEMASAN
Short acting benzodiazepin seperti Lorazepam atau Alprazolam
- HALUSINASI
Antipsikotik seperti Haloperidol, Klorpromazin, dan Thioridazine
- DEPRESI
Antidepresan trisiklik

- KULIT PECAHPECAH
Tubuh diubah posisinya setiap 2 jam
Matras busa yang lembut dapat membantu menyebarkan
tekanan
MERINGANKAN GEJALA
PADA FASE TERMINAL

- PRURITUS
Difenhidramin

- KEJANG
Fenitoin, fenobarbital, karbamazepin
Pada kasus epileptikus, diazepam IV adalah obat terpilih

- INFEKSI TRAKTUS URINARIUS


Antibiotik yang cukup

- INKONTINENSIA URIN
Kateter
MASA BERKABUNG

Puncak dari perawatan paliatif adalah


terjadinya kematian
Masalahmasalah berkabung di antaranya:
- Menerima realitas kematian tersebut
- Tabah menjalani duka karena kematian
tersebut
- Mengumpulkan energi emosional dari
almarhum dan mengalihkan energi tersebut
untuk melakukan aktivitas lain
Persoalan Kontroversial

Alat bantu perpanjangan hidup dan nutrisi


pada pasien terminal

Euthanasia
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai